Dua orang remaja yang bertemu di bangku SMA, pertemanan menyatukan keduanya kemudian naik level menjadi jatuh cinta.
Banyak rintangan yang harus di lewati untuk mencapai kata BERSAMA, hingga salah satu dari mereka dipaksa untuk pergi.
Apakah perjuangan cinta mereka akan berakhir indah layaknya senja dan langit biru? Mau menjadi saksi perjuangan cinta mereka?
Baca disini‼️
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon siwriterrajin, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
11 : Follow Instagram
Sekolah hari ini sudah berakhir Denika, Cika dan Akia berjalan beriringan hendak keluar dari gerbang sekolah.
"Kata emang gapapa kalau kamu ke panti?." Kata Akia khawatir.
"Gapapa ki." Jawab Denika.
"Ayo masuk." Kata Denika sambil membukakan pintu untuk Akia.
"Ayo Cik." Kata Akia.
Setelah ketiganya masuk ke dalam mobil dan memakai sabuk pengaman, Pak Sapto muali bertanya.
"Den ini mau ke mana? langsung pulang atau bagaimana?." Kata Pak Sapto.
"Pak tolong ke panti ya." Kata Denika dan dibalas anggukan oleh Denika.
Jarak panti asuhan yang tidak terlalu jauh membuat perjalanan mereka sangat singkat. Akia dan Cika turun terlebih dahulu, sedangkan Denika masih bercakap-cakap dengan Pak Sapto di dalam mobil.
"Pak, bisa tunggu sebentar nggak. Denika ada urusan di panti." Kata Denika.
"Bisa den, Saya tunggu di dekat pantai ya, nanti kalau sudah selesai Aden langsung telefon saya saja." Kata Pak Sapto dan dibalas anggukan oleh Denika.
Denika segera keluar dari mobil.
"Makasih ya pak." Kata Denika dan dibalas anggukan oleh pak Sapto.
Mobil yang dikendarai pak Sapto tampak menjauh dari gerbang panti asuhan.
"Ayo." Kata Cika pada Denika.
Ketika mereka baru saja masuk ke gerbang sudah ada Ibu Atika.
"Eh Denika, ada keperluan apa disini? Atau dek Deni sama keluarga?." Kata Ibu Atika mendekat ke arah Denika.
"Iya Bu, enggak Denika pengin main saja disini." Kata Denika tersenyum canggung.
"Ohh dek Denika ini sekelas Dnegan Akia dan Cika ya?." Kata Ibu Atika.
"Iya Bu, kalau gitu kita permisi dulu ya Bu." Kata Denika dan dibalas anggukan oleh Bu Atika.
"Denika kamu tunggu disini sebentar ya, aku sama Cika aku taruh tas di kamar." Kata Akia pada Denika.
"Iya." Jawab Denika singkat.
Setelah menunggu beberapa menit Denika melihat dari kejauhan Akia berjalan mendekat ke arahnya memakai gaun selutut warna putih dengan motif bunga Dnegan rambut yang di kuncir kuda, Dnegan tampilan sederhana Akia tampak cantik.
"Ayo ka." Kata Akia dan dibalas anggukan oleh Denika.
"Cika mana Ki?." Kata Denika.
"Cika katanya nanti nyusul Ka, dia mau istirahat dulu sebentar." Kata Akia.
Mereka berjalan ke arah pohon besar yang dibawah pohon itu banyak anak bermain mengisi waktu luang mereka.
Terlihat seorang anak perempuan sedang menggambar, Akia mendekat ke arah itu dan memberi isyarat pada Aditya untuk mengikutinya.
"Ini Kiara ka." Kata Aika.
'Halo aku denika' Kata Denial dengan bahasa isyarat.
'Halo kak, aku kiara' kata Kiara.
"Iya Ka, aku udah memperkenalkan diri." Kata Denika pada Akia di depannya.
"Kamu bisa bantu aku komunikasi sama dia?." Kata Akia dan dibalas anggukan oleh Denika.
"Gimana hari ini, sekolahnya seru?." Kata Akia segera diterjemahkan oleh Denika.
"Iya kak seru banget." Jawab Kiara dengan bahasa isyarat.
"Maaf aku belum bisa komunikasi secara langsung sama kamu, tapi aku bawa teman yang bisa bantu aku komunikasi sama kamu. Kakak janji dalam waktu dekat kakak bisa komunikasi langsung sama Kiara." Kata Akia segera diterjemahkan oleh Denika.
"Iya kakak cantik, terima kasih." Kiara dengan bahasa isyarat nya.
"Kalian tunggu disini ya, biar aku bawain cemilan." Kata Akia pada Denika.
"Iya makasih Ki." Kata Denika.
Denial tampak memandang Akia yang menjauh dari dirinya, Kiara yang peka dengan situasi tersebut segera bertanya pada Denika.
'Kakak suka sama Kakak cantik itu?.' Kiara dengan bahasa isyarat dan dibalas anggukan oleh Denika.
'Tapi kamu jangan bilang ke kakak cantik itu ya.' Balas Denika.
Setelah beberapa menit Akia kembali dengan membawa nampan berisi cemilan dan minuman. Akia tampak memberikan sekotak susu pada Kiara.
"Maaf ya Ka, cemilan yang ada cuma ini." Kata Akia.
"Gapapa ki, terima kasih ya." Kata Denika mengambil sekotak jus.
Kiara tampak menjauh untuk bermain dengan temannya yang lain. Sekarang dibawah pohon besar tinggal ada Akia dan Denika.
"Ki?." Panggil Denika.
"Ada apa ka?." Kata Akia menyelidik.
"Kapan-kapan jalan-jalan yuk?." Kata Denika memberanikan diri.
"Kemana?." Kata Akia sambil memakan keripik.
"Belum tau, tapi kalau misal aku ajak jalan mau kan?." Kata Denika dan dibalas anggukan oleh Akia.
Setelah percakapan itu keduanya tampak diam, mereka memandang pohon yang saling terhuyung pelan terkena angin sore.
"Aku suka senja kalau kamu?." Kata Akia melihat matahari mulai terbenam.
"Aku suka langit biru." Kata Denika sambil menatap wajah Akia yang terkena sorot senja dan tampak sangat menawan.
"Kenapa kamu Suak senja?." Kata Denika.
"Karena ngebuat aku tenang, cahayanya yang kemerahan juga membuat aku bahagia." Kata Akia sambil terus menatap senja di depannya.
"Ayo ka." Kata Akia bangkit dari duduknya.
"Udah sore, nanti kamu pulangnya kemaleman." Kata Akia.
"Sini aku bawain." Kata Denika ambil merebut nampan dari tangan Akia.
Keduanya berjalan berdampingan menembus cahaya senja yang turun ke bumi.
Akia mengantarkan Denika sampai di depan gerbang panti.
"Denial terima kasih ya hari ini." Kata Akia.
"Iya sama-sama ki." Kata Denika.
"Kamu hati-hati." Kata Akia sambil melambaikan tangan dan dibalas lambaian oleh Denika.
Mobil Denika tampak menjauh dari pasangan Akia. Akia segera masuk ke panti dan menutup gerbang depan.
...----------------...
Sementara itu di mobil Denika tampak tersipu malu. Melihat Denika tampak malu-malu pak Sapto hanya dapat ikut tersenyum bahagia, dikarenakan selama ini dia sangat jarang melihat Denika tersenyum seperti sekarang. Denika adalah tipe anak dingin tapi entah kenapa setelah pindah sekolah, Pak Sapto merasa sifat Denika perlahan berubah.
Setelah beberapa menit akhirnya mereka sampai di rumah, Denika segera masuk ke rumah dikarenakan sekarang dirinya sudah lumayan terlambat.
"Habis dari mana kamu Denika?." Kata Sintia Ibu Denika.
"Ibu sudah lah, Denial lelah itu baru pulang." Kata Arya selaku Ayah Denika.
"Denika, jawab ibu!." Kata Sintia berteriak.
Langkah Denial yang hendak masuk ke kamarnya terhenti mendengar teriakan ibunya.
"Kenapa lagi si Bu, Denika cuman telat sebentar loh ini." Kata Denika dengan nada lemas nya.
"Nilai kamu turun Denika, kamu peringkat 2." Kata Sintia.
"Nilai Denika nggak turun ma, emang ada yang lebih pintar kok dari Denika." Kata Denika mulai emosi.
"Nilai kamu turun tapi kamu masih melawan?."
"Kamu sudah ibu beri bimbel terbaik tapi kamu berhenti, ibu beri eos tapi kamu menolak. Mau kamu apa sih Denika?!." Kata Sintia emosi.
"Ma sudah, biarkan Denial istirahat! Denika kamu masuk nak." Kata Arya pada putranya.
Denika segera masuk ke kamarnya dan mengunci pintu kamarnya dari dalam.
Denika menarik nafas dalam dan membuangnya. Denika seolah sudah terbiasa dengan situasi tersebut bergegas mandi.
Setelah beberapa menit mandi akhirnya denika keluar dari kamar mandi dan segera mengenakan pakaiannya.
Denika mulai mengeluarkan buku dan ponselnya dari tas.
"Demi apa, gue lupa minta nomornya Akia?." Kata Denika tampak frustasi.
"Enggak, gak bisa, gue harus follow Ig nya." Kata Denika bergegas mencari user name ig milik Akia.
Tidak perlu menunggu lama akhirnya Denika menemukan akun Instagram milik Akia. Seperti yang diungkapkan Akia sore tadi Akia menyukai senja, dan benar saja seluruh postingan instagramnya adalah senja.
...----------------...
Terdengar notifikasi di ponsel milik Akia.
"Akia ad yang chat." Kata Cika yang sedang melipat baju.
"Iya sebentar." Kata Akia sambil bergegas datang.
Akia bergegas mengecek ponselnya, setelah beberapa detik Akai tampak terdiam menatap ponselnya hingga ponselnya jatuh.
"Akia kenapa sih?." Kata Cika khawatir dan bergegas mengambil ponsel Akia yang terjatuh.
Setelah melihat notifikasi yang masuk Cika melihat Akia yang masih diam mematung.
"Yaelahh timbang di follow crush juga." Kata Cika menatap sinis Akia yang masih mematung.
Bersambung,,,,