Raja Devanda, dia anak yatim piatu yang dibesarkan oleh kakaknya sejak kecil.
Dia yang berstatus mahasiswa menjadi preman di kampus milik sang Ayah.
Namun siapa sangka, saat pertemuannya dengan mahasiswi baru yang bernama Eka Laila Naja, Raja tiba-tiba ingin berubah menjadi pria yang lebih baik.
Saat baru saja menjalin kasih dengan Laila, Raja dihajar habis-habisan oleh geng musuhnya yang membuat otaknya retak dan menjadi hilang akal sehatnya, sedangkan Ayah Laila yang berstatus sebagai Ustadz ternama, tak menyetujui hubungan keduanya. Kemudian Laila di jodohkan oleh sang Ayah dengan seorang pria yang menjadi pengajar di Pesantren.
Lalu bagaimana dengan cinta Laila dan Raja ?
Apakah Laila akan menerima perjodohan sang Ayah ?
Atau justru tetap menunggu Raja pulih dari sakit jiwa nya ?
Kita simak yuk ceritanya di karya Novel => Cinta Sejati
By : Miss Ra
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rania Alifah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 11
Di gudang besar yang sangat gelap, ada seorang wanita duduk di atas kursi memakai hijab dengan tangan yang di ikat di belakang dan bibir yang ditutup dengan lakban. Siapa lagi jika bukan Laila.
Raja yang sudah menetralkan emosinya, menyuruh ketiga temannya menjaga pintu gudang di depan. Sedangkan Raja yang menggunakan jaket hitam andalannya, berjalan dalam kegelapan menghampiri tempat dimana Laila di ikat.
Laila yang menunduk, kini mengangkat kepalanya karena mendengar suara langkah dari arah pintu datang mendekatinya. Degan air mata yang terus membasahi mata dan wajahnya, Laila menatap Raja yang sedang menghembuskan rokok dan membuang putung rokoknya dengan kasar.
"Apa kabar Laila...? Kenapa ? Kau terkejut dengan sikapku yang seperti ini ? Hah ?"
Pertanyaan Raja membuat Laila semakin terisak, pikirannya sudah kemana-mana. Takut dirinya akan diperkosa dan tidak bisa lagi pergi menghindarinya.
Namun pikiran Laila salah, Raja tidak sebejat itu terhadap wanita. Apalagi seorang gadis baik seperti Laila. Raja lalu mendekat, membuka tali ditangan Laila dengan pelan.
"Apa kau pernah melihatku semarah ini ? Aku selalu bersikap lembut padamu, bahkan aku tak berani menyentuhmu seujung kuku ku, karena aku sangat mencintaimu Laila.." jelas Raja pada Laila.
Laila yang duduk lalu berdiri menghadap Raja dan membuka lakban dari bibirnya. Tubuhnya bergetar, dia takut Raja khilaf dan terjadi hal yang tidak di inginkan.
"Raja.. Ak.."
"Diam ! Siapa yang menyuruhmu bicara ! Sekarang kau cukup diam dan dengarkan aku bicara !"
Raja membentak Laila membuatnya ketakutan. Raja menunjuk wajah Laila dengan jarinya dengan tatapan tajam seakan menahan kekecewaan yang sangat dalam.
"Laila, selama ini aku sudah cukup diam dengan sikapmu yang selalu menghindariku, kau tahu ? Betapa tersiksanya aku selama ini menahan rindu padamu ?" jelas Raja lagi mengungkapkan segalanya yang ia rasakan selama ini.
Laila hanya bisa mendengar Raja bicara, dengan posisi duduk sambil memeluk lututnya. Laila terus menangis dengan ketakutan, Raja tak memperdulikan itu. Raja terus mengoceh panjang lebar sesuai dengan keinginannya.
Setelah bosan mengoceh, Raja berbalik melangkah mendekati Laila yang duduk di pojok masih dengan tangisannya. Raja menyentuh bahu Laila membuatnya kaget.
"Aaa..."
Raja kembali menarik tangannya, seakan sentuhannya mendapat setruman hebat ditubuh Laila. Raja menatap mata nya dengan begitu lekat dan kembali mengeluarkan suaranya.
"Jangan menangis Laila, aku... Aku membawamu kemari hanya karena ingin kau mendengar aku bicara." ujar Raja lalu duduk di hadapan Laila yang memeluk lututnya.
"Laila dengar aku, aku sangat mencintaimu, aku ingin membahagiakanmu, membayangkan kau menikah dengan si culun itu, rasanya otakku terasa sakit dan ingin ku pukuli dengan seperti ini !"
Raja sambil menghantam kepalanya dengan kepalan tangannya begitu keras dihadapan Laila. Namun Laila hanya mampu menatapnya sambil menangis tak bisa mengucapkan kata dari bibirnya.
"Laila percayalah, aku baru saja jatuh cinta. Dan cinta pertamaku itu hanyalah kamu. Aku pikir semua orang disana rela mati karena cinta itu bodoh, ternyata tidak. Aku baru merasakannya, bahkan kini aku rela mati setiap saat demi kamu Laila.."
Raja mengungkapkan perasaannya panjang lebar dihadapan Laila dengan lembut. Laila yang sudah mendengar semua ucapan Raja, kini dia mengerti. Kenapa Raja terus saja mengejarnya.
"Tapi jika memang kau benar-benar tidak menyukaiku, tidak masalah. Aku sudah mengungkapkan semuanya padamu, Dan mulai sekarang kau bisa pergi dari hadapanku, pergilah Laila...! Pergiii...!"
Raja berdiri dan berlari, berteriak mengusir Laila sambil membanting besi seakan ingin meluapkan emosinya dengan cara itu. Laila semakin ketakutan melihat Raja seperti itu. Seakan langkahnya sulit untuk pergi.
Tapi disitu Laila percaya, bahwa cinta Raja tidak main-main padanya. Laila merasakan iba pada pria yang ada dihadapannya itu. Setelah melihat Raja tenang, Laila menghampiri Raja dan menyentuh bahu Raja dengan lembut.
Raja merasa ada yang menyentuhnya langsung terdiam dari tangisannya, dia menoleh dan melihat Laila berlutut disampingnya. Keduanya saling menatap, Laila lalu mengusap air mata Raja dan mengusap kedua pipinya.
"Maafkan Aku Raja, maaf sudah membuatmu terluka. Sebenarnya aku... Aku.."
Raja langsung berhambur memeluk Laila, tangisan Laila pecah dipelukan Raja. Setelah cukup untuk berpelukan, kini Raja melepas pelukannya dan kembali menatap Laila.
"Apa kau mau menikah denganku ?"
Mendengar Raja mengatakan itu, Laila tersenyum sambil terisak. Dia menganggukkan kepalanya sebagai jawaban. Hal itu membuat Raja kembali memeluk Laila.
"Aku sayang sama kamu Laila..." ungkap Raja lagi dipelukan Laila.
"Aku juga menyayangimu..."
Kini keduanya telah menjalin kasih, keduanya sepakat akan menikah setelah lulus kuliah nanti. Raja dan Laila akhirnya berjalan bergandengan keluar dari gudang itu dengan bibir yang tersenyum lebar karena hari ini statusnya telah resmi menjadi sepasang kekasih.
...----------------...
Bersambung...