Faiz cucu dari seorang pengusaha terkenal di kota tempat tinggalnya harus rela menikahi anak dari sahabat sang papa yang tak lain wanita satu-satunya yang sangat dia cintai namun Faiz harus rela memendam perasaan itu setelah sang gadis memutuskan untuk menyerah mendekatinya dan memilih kuliah di luar kota.
Namun takdir mempersatukan mereka dengan cara yang yang tak terduga yaitu Faiz harus menggantikan pria yang telah meninggalkan Naira di hari pernikahannya gara-gara di tangkap polisi.
Namun hati dan perasaan Naira pada Faiz sudah hilang karena Naira sudah mendapatkan pengganti Faiz. Namun takdir berkata lain Naira harus rela menjadi istri dari cinta pertamanya.
Apakah Naira masih ada perasaan untuk Faiz?.
Apakah Faiz bisa membuat Naira jatuh cinta lagi padanya?.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Astri Reisya Utami, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Ke toko kue.
"Kamu jangan nangis" ucap Faiz dengan lembut.
"Kamu udah rebut kesucian ku, suami ku pun belum menyentuhnya" balas Naira.
"Ya sama aku juga, istriku belum menyentuh ku" balas Faiz.
Naira yang mendengar ucapan Faiz dia langsung melihat ke arah Faiz dan dia kaget ternyata itu Faiz.
"Abang"
"Naira"
ucap mereka bareng.
"Apa yang terjadi? " tanya Naira.
"Semalam abang di jebak oleh rekan kerja abang" jawab Faiz. "Kamu sendiri? " tanya balik Faiz.
"Semalam aku menghadiri ulang taun Gilang dan Gilang paksa aku buat minum dan itu pun minuman biasa bukan alkohol tapi setelah minum aku malah pusing dan tak sadarkan diri" jawab Naira.
"Jadi kamu di jual Gilang? " tanya Faiz.
"Kok di jual sih bang? " tanya balik Naira.
"Yah karena rekan bisnis abang bilang dia udah pesan wanita buat abang. Berati kamu di jual dong" jawab Faiz.
"Dia beli berapa? " tanya Naira.
"Ya mana abang tau, memang kenapa? "
"Awas aja kalau murah" kesal Naira.
Faiz tersenyum dan Naira menatap Faiz "kenapa tersenyum? " tanya Naira.
"Mau tau gak harga cewek seperti itu? " tanya Faiz.
"Memang berapa? "
"Lima ratus ribu" jawab Faiz lalu terbahak karena ngerjain Naira.
"Abang" teriak Naira dan langsung menyerang Faiz dengan memukul Faiz namun Faiz langsung menahan tangan Naira dan mendorong Naira hingga Naira terlentang dan Faiz di atasnya. Mereka saling menatap hingga akhirnya Faiz berkata "Lagi yu".
Naira dia langsung mendorong Faiz membuat Faiz terjungkal dan Naira hendak turun sambil memegang selimut Namun tiba-tiba dia merasakan sakit.
" Aduh"Naira merintih kesakitan.
Faiz dia langsung melangkah mendekati Naira dengan memakai handuk dan dia langsung menggendong Naira ke kamar mandi. Setelah di dalam Naira di turun kan dan Faiz hendak keluar namun di tahan Naira. Faiz berbalik lalu berkata "Mau mandi bareng? ".
"Bukan abang" kesal Naira.
"Terus? "
"Bajunya mana? " Tanya Naira.
"Tar aku hubungi Adrian suruh beli" jawab Faiz santai lalu keluar kamar.
namun saat di luar dia gak mungkin nyuruh Adrian hingga akhirnya dia menghubungi Dira sang adik untuk mengambilkan baju dirinya dan Naira di apartemen.
Naira keluar dengan menggunakan handuk hotel dan Faiz dia langsung masuk kamar mandi. Tiba-tiba bel berbunyi dan saat di lihat ternyata Dira.
"Ni bajunya" memberikan baju pada Naira namun Dira terkejut saat melihat keadaan kamar yang acak-acakan karena baju berserakan di bawah.
"Kalian habis ngapain? " tanya Dira dan Naira dia langsung memungut baju mereka.
Namun sang abang malah seenaknya menjawab "habis malam pertama".
"Serius?, asik bentar lagi gue punya keponakan" ucap Dira.
Faiz dia hanya tersenyum berbeda dengan Naira yang memasang wajah kesal.
"Pulang ah, mau ngabarin berita ini pada semua orang jika abang dan Naira sudah malam pertama" ucap nya dan langsung pergi begitu saja.
Naira menatap Faiz dengan kesal. "Kenapa? " tanya Faiz.
"Abang ngapain ngomong gitu? " tanya Naira.
"Lah memang benarkan?, lagian kalau kita gak jujur juga Dira pasti tau karena dia bukan anak kecil yang bisa di bohongi.
Naira memasang wajah kesal dan itu sampai mereka ke apartemen Naira gak bicara apa-apa lagi pada Faiz dia langsung masuk kamar begitu saja.
Faiz pun dia langsung masuk kamar dan dia menghubungi Adrian menanyakan keadaannya. Adrian ternyata baik-baik saja tidak seperti dirinya yang di jebak dengan wanita namun beruntungnya wanita itu Naira istrinya sendiri.
Romi yang mendapatkan foto Faiz yang sedang berada di kamar hotel dengan wanita dia malah marah besar karena dia merasa gagal ternyata cewek itu istrinya sendiri.
"Kalian gak becus" teriak Romi.
Berbeda dengan Faiz dan Adrian saat Faiz menceritakan kejadian kemarin Adrian tertawa puas karena Romi gagal untuk membuat Faiz malu.
"Kenapa bisa ya?, tapi sayang istri oleh di anggap murahan kalau begitu"ujar Adrian.
" Nah itu yang akan jadi tugas kamu untuk mencari tahu semua itu"ujar Faiz.
"Lah malah jadi gue yang cari informasi" umpat Adrian.
"Mau duit gak? " tanya Faiz dan Adrian dia langsung mengangguk.
"Iya gue mau" ucapnya dan Faiz tersenyum.
Namun tiba-tiba sang papa datang saat Adrian hendak keluar.
"Pak" sapa Adrian namun Kian dia langsung masuk begitu saja dengan raut wajah marah. Kian melempar berkas ke maja Faiz.
"Kenapa bisa gagal? " tanya Kian dan Faiz dengan santai menanggapinya.
"Aku gak tau pa, karena aku sudah melakukan apa yang papa perintahkan bahkan aku hampir saja di jebak oleh nya" penjelasan Faiz.
"Maksud kamu? "
"Aku di beri minuman yang sudah di berikan obat oleh pak Cakra agar aku tak sadarkan diri dan tidur dengan seorang wanita, namun beruntungnya Naira melihat itu semua jadi dia menggantikan wanita itu" jawab Faiz sedikit berbohong karena dia tidak menceritakan tentang Naira.
Sang papa duduk lalu memegang kepalanya karena dia harus mendapatkan proyek itu tapi dia juga tidak mau mengorbankan sang anak.
"Kenapa dia bisa menjebak kamu? " tanya sang papa.
Faiz melihat ke arah Adrian karena dia bingung harus menjawab apa.
"Jawab Faiz! " pinta sang papa.
"Pemilik proyek itu Romi teman ku saat kuliah dan dia tidak suka padaku hanya gara-gara dia selalu kalah dalam perempuan" ucap Faiz dengan pelan.
"Apa hanya gara-gara itu? " kaget sang papa.
"Iya intinya dia selalu kalah dari aku bahkan banyak orang yang membandingkan kami dan itu membuat dia tidak suka" ujar Faiz.
"Kenapa kalian gak bisa profesional dalam bekerja? " tanya sang papa.
"Aku sudah pak tapi pihak dia yang gak profesional" balas Faiz.
Kian pun akhirnya beranjak dan berkata "akan papa pikirkan cara lagi agar mendapatkan proyek itu".
Faiz dia hanya tersenyum namun dalam hati dia mengumpat karena sang papa sangat ingin proyek itu.
"Gue kaget saat bokap lo datang" ujar Adrian.
"Ya sama gue juga" balas Faiz.
"Sekarang gimana? " tanya Adrian.
"Tar deh gue pikirin dulu" jawab Faiz dan Adrian pun keluar kembali ke ruangannya.
Namun tiba-tiba Faiz mendapatkan pesan masuk dari sang mama yang minta Faiz dan Naira datang ke rumah untuk makan malam.
"Ini pasti ulah Dira" gumam Faiz karena dia tau apa yang akan di bicarakan sang mama.
Sorenya Faiz pulang dan ternyata Naira belum pulang dari toko kue jadi dia pergi lagi untuk menjemput Naira di toko kue. Namun saat sampai di toko Naira Faiz melihat Naira sedang bicara dengan seorang pria dan sepertinya itu Gilang. Faiz hanya melihat dari luar untuk mengawasi Naira.
siap² aja ya sakti di gulingkn sm faiz de..
lanjuut