Setelah menjadi lulusan terbaik di universitas terkenal, Aira Alisya Alendra diterima menjadi sekertaris di Perusahaan ternama. Aira sangat bahagia ketika diterima di perusahaan itu.
Namun, kebahagiaan itu luntur ketika mengetahui bahwa Ceo baru perusahaan itu adalah Refaldo Galaksi, musuh bebuyutannya sejak SMA.
Tidak disangka, mereka malah terlibat dalam pernikahan yang harus mereka terima karena alasan tersendiri dari masing-masing pihak.
Pernikahan mereka seiring waktu berjalan dengan baik, sampai dimana masalalu Aldo datang...
yuk ikuti cerita mereka👇
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Qiela Salsabila, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Sadar Diri
Setelah selesai berbincang-bincang dengan keluarga Aldo, Aira pun lanjut memakan hidangan yang telah dipersiapkan.
Aira hanya mengambil sedikit karena makanan disana tidak sesuai dengan selera Aira.
Tiba-tiba Ibu Aldo yaitu Cellin memanggil Aira ke taman belakang untuk berbicara empat mata, Aira pun ikut-ikut saja.
Sesampainya di halaman belakang Cellin dan Ara langsung duduk.
"Kamu mencintai anak saya?" Cellin menatap Aira sambil bertanya.
Aira hanya diam, Aira tidak tau harus menjawab apa, Aira bingung. Aira tidak mau berbohong, Jujur... saat ini Aira belum merasa mencintai Aldo.
Cellin menatap Aira tajam "Kenapa kamu diam? Apakah kamu hanya menginginkan hartanya saja?" Curiga Cellin.
"B-bukan begitu tan." Jawab Aira sedikit gugup.
Cellin berdiri dari kursi. "Tinggalkan anak saya, kalau untuk uang saya akan memberikan berapapun yang kamu mau." Ucapnya.
"Kamu harus sadar diri, masa anak penjual roti ingin menikah dengan anak saya?"
Aira mematung di tempat. Rasanya saat ini Aira ingin menangis, mata Aira sudah berkaca-kaca.
Tetapi, benar juga perkataan ibu Aldo, Aira tidak pantas untuk menikah dengan Aldo.
Di samping pembicaraan mereka, ada seorang gadis yang mendengar semua percakapan mereka, Dia adalah April.
"Saya memang tidak pantas, tetapi saya tidak bisa membatalkannya kecuali Aldo yang membatalkannya langsung." Ucap Aira kemudian Aira beranjak pergi dari taman itu. Aira mengusap pipinya yang sudah di basahi air mata.
Aira sangat terluka mendengar perkataan Cellin tadi.
Aira berjalan masuk dengan mata yang berair, tiba-tiba Aira dipeluk oleh gadis yang sedikit pendek darinya.
"Kak Aira, jangan dimasukin ke hati yaa. Mama aku emang gitu, aku minta maaf ya mewakili mama aku." Ucap April sambil memeluk Aira.
Aira melepaskan pelukan mereka dan memegang kedua tangan April. "Kenapa kamu minta maaf? Yang dikatakan oleh mama kamu ada benarnya juga, aku ga pantes buat kakak kamu." Tutur Aira.
"Kakak jangan berkata seperti itu, sifat mama aku memang gitu. Nanti kelamaan dia bakal suka kok sama kakak." April berusaha menenangkan Aira.
April sangat bahagia karena ia bisa mendapatkan Kakak ipar yang sebaik Aira. Dulu, Aldo sempat memiliki pacar namun... April tidak menyukai sifatnya.
April takut Aldo memiliki Pacar seperti Mantan Aldo lagi, tetapi April bersyukur Aldo mendapat pacar seperti Aira.
"Iya makasih ya." Ucap Aira sambil tersenyum lebar.
"Iya kak. Kakak dipanggil kakek aku di ruang tamu, sini aku anterin." April menarik Aira.
Tangan Aira digenggam oleh April, Aira hanya pasrah mengikuti April saja.
Terlihat Aldo dan kakeknya sedang berbincang di ruang tamu, Aira dan april pun langsung duduk di sofa yang kosong.
Aldo menatap Aira, Aldo merasa wajah Aira sedikit murung. "Kamu kenapa?"
"Gapapa, cuma ngga enak badan dikit."
April langsung mendekat ke arah kakaknya dan membisikan sesuatu. Wajah Aldo pun berubah menjadi sangat kesal, April membisikan tentang apa yang dia dengar di taman tadi.
Aldo langsung berpindah tempat duduk di sebelah Aira, dan mengusap bahunya.
"Jangan dipikirin ya, nanti aku yang bicara ke mama." Tutur aldo dengan lembut. Aira sedikit tenang mendengar itu.
"Ekhm, dengerin kakek ya jangan bucin dulu." Kakek Aldo bedehem.
"Jadi kakek ingin pernikahan kalian segera dilaksanakan, apakah minggu depan kalian sudah siap?"
"Minggu depan?" Tanya Aldo sedikit terkejut. Aira menatap Aldo dan melototkan matanya.
"Bisa?"
"Aku terserah kakek aja, kamu siap Aira?" Tanya Aldo kepada Aira.
"Terserah kamu saja."Jawab Aira. Aira hanya mengikuti kemauan Aldo saja.
"Oke jadi ya, minggu depan ya. Hari sabtu."
"Ngga kecepetan kek?"
"Makin cepat main bagus dong." Ucap Kakek Aldo.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
...THANKS FOR READING💋😇...