Gadis Tawanan Sang Mafia

KALAU ADA TYPO KOMEN DI PART-NYA YA 😁😁😁

HAPPY READING 🌼🌼🌼

🥕🥕🥕

Malam harinya Agra baru sampai di mansion nya, sedangkan Rayna sudah menunggu kedatangan tuannya itu untuk makan malam.

Dia juga ingin mengatakan sesuatu kepada Agra yang sudah dia pikirkan matang-matang dari tadi.

"Tuan." sapa Rayna saat Agra baru saja duduk di kursinya.

"Kenapa belum makan malam?" tanya Agra karena ini sudah jam sembilan malam namun wanita nya itu belum juga makan malam.

"Saya menunggu tuan pulang." ucap Rayna.

Kemudian mereka pun makan malam bersama dengan diam, bahkan yang terdengar hanya dentingan piring dan juga jam yang bersahutan tanpa ada suara dari dua insan itu.

Setelah selesai makan malam, Rayna pun ragu untuk mengatakan sesuatu yang dari tadi sudah di rencanakan, dan hal itu di ketahui oleh Agra yang Rayna seperti ingin mengatakan sesuatu.

"Katakan!" tegas Agra langsung membuat Rayna melihat pria tersebut dengan terkejut, bagaimana bisa pria itu tahu apa yang sedang ingin dia katakan.

"Tuan saya ingin kembali bekerja apakah boleh?" tanya Rayna, dia bosan berada di kamar terus, dia ingin kembali seperti yang dulu, bisa bebas tidak ada tekanan.

"Sudah berapa kali aku bilang kau adalah tawanan ku jadi hidupmu sekarang tergantung dengan suasana hati ku, jangan pernah keluar dari mansion ini atau kau ku bunuh sekarang juga." tegas Agra tidak suka dengan pembahasan sekarang ini.

Sedangkan Rayna hanya diam dan menunduk, jika memang dia tawanan maka kenapa tidak di bunuh saja dia dari pada harus tersiksa sedikit demi sedikit yang nantinya juga sama sama mati.

Pembahasan tentang kerja sudah selesai, sekarang ini Rayna berada di kamarnya sendiri bukan lagi kamar Agra, untung saja saat Rayna mengatakan ingin di kamarnya sendiri Agra tidak marah dan meminta jatah lagi karena jujur Rayna selalu merasa kotor jika mengingat kejadian yang lampau tersebut.

"Aku harus pergi dari sini." gumam Rayna mencari jalan agar bisa pergi jauh dari sini, dia tidak ingin terkenang lama-lama di rumah yang menurutnya sangat menakutkan ini.

Dia mondar mandir di kamarnya mencari solusi bagaimana dia bisa kabar, dia tidak tahu titik titik tempat yang bisa dia pihak tanpa di ketahui di mansion besar ini.

Namun dia tiba-tiba teringat akan ucapan dini beberapa waktu lalu.

~Flashback On~

Saat Rayna sedang asyik di taman belakang sambil melihat ikan ikan yang berenang di kolam ikan, di sana ada dini yang membawakan camilan untuknya.

"Silahkan nona." ucap dini.

"Makasih ya Din, yuk sini gabung biar aku ada temen ngobrol." ajak Rayna.

Dini pun akhirnya menurut dan duduk di samping Rayna sambil ikut melihat ikan ikan yang dengan asik nya berenang.

"Mansion ini besar banget ya," seru Rayna dengan tiba-tiba.

"Iya nona, karena mansion ini tuh di buat biar kuat serangan dari luar." ucap dini begitu saja.

Sedangkan rayna yang memang belum tahu tentang dunia gelap yang Agra geluti pun mengerutkan keningnya, apa maksud dari serangan, memangnya kenapa dengan rumah ini dan isi nya? Begitu kah pikiran Rayna.

"Memangnya kenapa kalau lemah Din?" tanya Rayna.

"Karena banyak musuh tuan Agra nona makanya bangunan ini di rancang untuk pertahanan dan susah di jebol oleh orang orang luar." ucap dini, karena dia berfikir kalau nona nya itu sudah tahu dengan pekerjaan gelap tuan nya itu.

"Terus kalau mau pergi dari sini gimana dong kalau semua di jaga ketat gini?" tanya Rayna memancing, karena dia sudah memiliki keinginan untuk pergi dari mansion tersebut.

Dini pun seketika melihat sekeliling siap tahu ada orang karena hanya orang orang tertentu saja yang tahu jalan keluar yang tanpa di ketahui oleh tuan nya dan Anka buah lainnya.

Itu di lakukan para maid yang ingin sekedar berlibur atau bertemu dengan kekasih mereka tanpa ketahuan.

"Sebenarnya di sini itu ada satu pintu yang tidak pernah di ketahui oleh siapapun nona dan hanya para maid saja yang tahu." ucap dini dengan berbisik agar tidak ada yang tahu.

"Dimana?" tanya Rayna mulai penasaran dengan pembahasan ini.

Dini pun menunjukkan pintu tersebut dimana dekat dengan gudang dan tertutup oleh semak belukar yang tinggal di singkirkan maka nampak sebuah pintu kecil yang di gunakan untuk keluar dan langsung tembus di sebuah hutan yang nantinya langsung menuju ke jalan raya.

~Flashback Off~

Sekarang tepat pukul satu dini hari, Rayna mengendap-endap menuju ke tempat keluar yang sudah dini beritahu.

Saat ada beberapa penjaga yang keliling di taman belakang Rayna bersembunyi, bahkan dia sudah mengawasi beberapa cctv agar nantinya dia tidak sampai ketahuan.

Sampai di depan pintu dia langsung keluar dari mansion mewah tersebut, rasa deg-degan sangat terlihat jelas di wajah Rayna, dia takut jika ketahuan nantinya karena dia tahu kepekaan semua penjaga sangatlah tajam.

Menjauh dari mansion itu Rayna bisa melihat jalan raya yang cukup sepi, tak banyak orang yang lewat membuat Rayna juga ngeri melihat jalanan tersebut.

Dia menyusuri jalan tersebut hingga beberapa kilometer namun dia tak melihat apa pun di depan, semuanya hanya pohon dan hutan membuat Rayna juga takut.

Hingga beberapa saat dia melihat sebuah jalanan kota yang cukup ramai, ternyata setelah menempuh jalanan sepi akhirnya dia sampai di kota juga.

Membawa beberapa uang saja membuat Rayna memutuskan untuk menyewa bus, dia akan pergi jauh dari kota laknat ini, kota yang memberikan luka baginya.

Sekarang yang terpenting adalah keselamatannya, ada rasa takut jika pria itu akan menyakiti adiknya, namun Rayna juga ingin bebas dan pergi jauh dari sisi pria jahat itu.

"Azka maafin kakak." lirih Rayna saat dia sudah berada di sebuah bis menuju ke pelosok desa yang sangat jauh dari kota.

Bahkan perjalanannya kali ini harus di tempuh hampir sepuluh jam lamanya, dia akan pergi jauh dari Jakarta dan menetap di daerah Jawa Timur, tepatnya Surabaya.(Kalau ada salah nya maafin author ya, ini hanya buat perumpamaan aja yaaa.)

Hingga siang Rayna baru saja tiba, di sana sudah ramai orang bahkan Rayna naik dengan tanpa identitas karena sudah malam kemarin dan juga banyak calo sehingga tidak ada yang tahu Rayna kemana.

"Ayo kita jalani kehidupan ini seperti semua Ray, kita pasti bisa." gumam Rayna saat kakinya pertama kali menginjakkan kaki di kota pahlawan itu.

Dia akan memulai hidup barunya di Surabaya dan melupakan semua kenangan pahit di jakarta, dia berharap semoga tidak ada yang tahu kemana perginya dia kali ini, dia ingin bebas.

Kota yang katanya banyak kenangan tapi jangan sampai menemukan cinta di kota tersebut, perumpamaan itu sering Rayna dengar dari Jena karena cewek itu dulu pernah berpacaran dengan cowok Surabaya namun berakhir kandas karena sang cowok selingkuh.

.

.

Bersambung.....

...🥕🥕🥕...

...FOLLOW IG @Lala_Syalala13...

...PENILAIAN NYA YA 🌟 🌟 🌟 🌟 🌟...

...FAVORITKAN CERITA INI ❤️...

...VOTE 💌...

...LIKE 👍🏻...

...KOMENTAR 🗣️...

...HADIAHNYA 🎁🌹☕...