NovelToon NovelToon
Pesona Majikan BuleKu

Pesona Majikan BuleKu

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintamanis / Diam-Diam Cinta / Cinta pada Pandangan Pertama / Romansa / Pembantu
Popularitas:6.6k
Nilai: 5
Nama Author: ninaammar

Menjadi pembantu bukanlah rencana awal Sukma mencari pekerjaan. Setidaknya dengan bekal ijazahnya yang hanya tamat SMA.

Dia berharap bisa bekerja menjadi buruh pabrik, atau karyawan swasta. Himpitan ekonomi memaksa dirinya untuk segera mendapatkan pekerjaan.

Hingga akhirnya seseorang menawarkan pekerjaan sebagai asisten rumah tangga. Tanpa pikir panjang Sukma menerima tawaran kerja yang cukup jauh dari kampung halamannya.

Gimana ya kelanjutan hidup Sukma Ajeng sebagai Asisten Majikan Bulenya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ninaammar, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Pertemuan Agatha

Mobil yang Herman tumpangi bersama Sukma, memasuki gapura besar. Mobil bergerak perlahan sampai depan pintu gerbang. Ia lalu turun untuk membuka pintu berpagar besi hitam tinggi menjulang.

Kemudian ia masuk kedalam mobil lagi untuk memarkirkan mobil kedalam garasi. Ternyata di dalam, sudah ada mobil Tuannya. Terparkir rapi melihat mobil mewah itu. Sukma melirik Herman cemas.

"Nggak usah takut, Sukma. Tenang aja!" kata Herman menenangkan Sukma yang nampak takut. Sukma turun dari mobil, berjalan lebih dulu masuk kedalam sebelum Herman.

Sukma membuka pintu utama dengan perasaan was-was. Melirik ke kanan, dan kiri memastikan jika bosnya tidak ada disekitarnya.

"Sukma!" Panggil Richard dari lantai atas.

Sukma mendongakkan kepalanya, sedikit takut. Irama jantungnya berdetak lebih cepat.

"Pasti orang bule itu mau ngerjain Aku lagi." pikir Sukma. Richard berjalan menuruni anak tangga. Menatap Sukma dengan sorot matanya yang tajam.

"Ikut Saya!" perintah Richard menarik lengan Sukma. Gadis itu mengikuti langkah panjang Tuannya dengan perasaan takut.

"Tuan mau bawa Saya kemana?" tanyanya dengan suara gemetarnya. Tanpa menjawab, Richard membawa Sukma masuk ke dalam sebuah ruangan. Disana ada banyak tumpukan barang tak terpakai. Yang diyakininya adalah gudang, tempat penyimpanan barang-barang bekas.

''Clean it!" perintah Richard memberikan sebuah sapu, dan kemoceng pada Sukma. Itu artinya Tuannya memintanya membersihkan ruangan. Meski tanpa Herman di dekatnya Sukma tahu. Jika Richard menyuruhnya melakukan pekerjaan.

Sukma menerima alat kebersihan itu dari Tuannya, dengan kakinya yang masih gemetar. Gadis itu mulai menyapukan debu, yang menempel di berbagai barang dengan kemoceng. Sukma mengibas-ngibaskan tangannya, menghalau debu yang berterbangan ke udara.

Sesekali Sukma terbatuk, dan bersin akibat tebalnya debu yang menempel. Richard berdiri diambang pintu mengawasi setiap gerak pekerjaanya. Dia akan menegur Sukma dengan suara teriakannya, dan itu membuatnya semakin takut. Jika yang Sukma kerjakan itu salah. Dan itu sangat membuatnya semakin bingung.

Itu karena Sukma tidak mengerti apa yang Richard katakan. Dan tidak tahu apa yang Tuannya minta. Ditambah Richard belum fasih berkomunikasi dengan bahasa orang pribumi, karena tidak terbiasa.

Sukma merasa tubuhnya sudah semakin lelah. Rasa capek, juga pegal di kakinya membuatnya semakin lemas. Rasa haus seakan mencekik lehernya, tanpa berani keluar gudang sekedar untuk minum saja.

"Tu...Tuan, Saya haus mau minum." pinta Sukma dengan wajah melasnya yang dipenuhi peluh. Dua pria memberinya sebotol air mineral secara bersamaan.

Sukma melihat dua tangan terulur di hadapannya, dia tidak tahu harus menerima dari tangan siapa. Sedang dua pria itu saling melirik satu sama lain. Melihat hal itu, Richard lebih dulu menarik tangannya ke belang punggung. Belum sempat Sukma meraih air mineral dari tangan Herman. Dia sudah tumbang ke lantai, dan jatuh pingsan.

"Sukma!'' pekik keduanya kaget. Herman yang baru saja ingin meraih tubuh Sukma. Dengan cepat Richard mengangkat tubuh Sukma, keluar dari dalam gudang.

Dengan hati-hati pria itu merebahkan tubuh lemah Sukma diatas kursi sofa. Menepuk-nepuk pipinya pelan. Memberikan aroma terapi di indera penciumannya. Menggosok-gosok telapak tangan Sukma dengan tangannya. Memberikan stimulasi lewat gerakan tanganya. Mengembalikan kesadarannya lebih cepat. Perlahan Sukma mulai sadar, memegangi kepalanya yang pusing.

Sukma mulai sadar meski belum sepenuhnya. Ia mulai membuka matanya, melihat Richard ada di depannya. Sukma langsung bangkit, mengedarkan pandangannya, mengingat tadi dia berada di dalam gudang.

Richard segera menahan gerakan tubuh Sukma. Yang bergerak ingin turun dari sofa. Refleks gadis itu menyingkirkan kedua tangan Richard, di kedua bahunya sedikit kasar.

Bayangan sikap kurang ajar Juan, tiba-tiba muncul menghantui pikirannya. Richard yang merasa tersinggung dengan sikap Sukma. Merasa pertolongannya tidak dihargai. Pria itu segera Bangkit dari duduknya, melempar botol air mineral. Yang tadi ingin dia berikan sebelum Sukma pingsan.

"Drink it up!" Sukma melihat botol air itu, lalu menatap kepergian atasannya hampa. Sukma menepuk jidatnya menyesali akan sikap tidak sengajanya tadi.

"Kenapa bodoh banget, Sih Sukma! Tadi itu Richard, majikan bule kamu. Bukan si Juan yang kurang ajar itu." menepuk jidatnya dengan kepalan tangannya sendiri. Merutuki betapa bodohnya dia tadi.

"Sukma, masih pusing?" tanya Herman, mendaratkan diri duduk di sebelahnya. Gadis itu mengangguk pelan. Melirik ujung ruangan dimana majikannya tadi pergi.

"Tuan sudah tidak ada." ucap Herman, mengikuti ekor mata Sukma melihat. "Abang bantu kamu ke kamar." tawar Herman yang ditolak Sukma dengan cepat.

"Tidak perlu. Sukma bisa jalan sendiri." ujarnya cepat. Beringsut dari duduknya berjalan hati-hati karena masih sedik pusing. Sukma meletakkan botol air mineral di atas nakas ranjangnya, sambil tersenyum kecil memandangi botol air pemberian majikan bulenya itu.

"Galak, tapi perhatian juga," lirihnya memuji majikan bulenya sambil tersenyum kecil.

Usai mandi Sukma terlihat lebih segar. Menyiapkan makan malam untuk dirinya sendiri. Dia tidak tahu harus buat apa untuk majikannya. Karena keinginannya selalu berubah-ubah. Tidak lama Herman datang menyampaikan pesan dari Tuannya.

"Sukma, malam ini Tuan makan diluar. Jadi kamu masak saja apa yang kamu suka." kata Herman pada Sukma. Melihat penampilan Herman lebih rapi dari biasanya. Gadis itu pun bertanya.

"Bang Herman rapi banget pake jas segala."

"Iya. Mendadak Tuan ada pertemuan malam ini. Minta diantar, katanya lagi mager bawa mobil sendiri." gurau Herman membuat Sukma tersenyum manis.

"Idihh, emang tu bule tahu bahasa mager?" balas Sukma membalas candaan Herman.

"Herman...!" panggil Richard menuruni anak tangga.

"Yes, Sir!" jawab Herman cepat.

"Kamu hati-hati di rumah. Abang pergi," pamit Herman yang diangguki Sukma sebagai jawaban. Lalu gadis itu kembali menekuni pekerjaanya.

***

Di tempat lain Richard menemui kliennya, yang ingin mengajukan pertemuan secara pribadi, untuk melakukan transaksi jual beli. Yang menjadi bagian dari bisnis property miliknya. Karena sebelumnya klien asal Australia itu, meminta Jimmy untuk mengatur jadwal pertemuan, dengan atasannya itu secara pribadi. Pria yang dulu pernah menjadi kekasihnya.

Sebenarnya Richard tidak perlu repot-repot. Melakukan pekerjaan yang sudah Jimmy hendel. Dan dia tinggal terima beres saja, menerima pesan yang Jimmy kirim melalui akun bisnisnya. Mereka juga bisa melakukan transaksi secara virtual.

Di meja sana Agatha sudah menunggu kedatangan Richard dengan gelisah. Berkali-kali dia merapihkan penampilannya. Men- touch up ulang riasan mike up nya, agar terlihat sempurna dihadapan Richard. Menurunkan sedikit gaun atasnya. menunjukkan bentuk keindahan asetnya, untuk menarik perhatian sang mantan kekasih.

Dadanya berdebar tidak karuan entah bagaimana ekpresi Richard nanti setelah tahu. Jika kliennya itu adalah dirinya, yang dulu pernah menjadi mantan kekasihnya.

Richard berjalan menyisir isi restoran, mencari nomor meja pengunjung, yang sudah Jimmy kirim melalui pesan singkatnya.

Pria itu menemukan tempat yang dia cari, lalu menghampiri wanita yang duduk mengenakan gaun hitam sedikit terbuka di kedua bahunya. Hingga memperlihatkan punggung mulusnya.

"Mrs Ellianna!" sapa Richard. Agatha tersenyum menoleh ke sumber suara. Bersamaan dengan debaran di dadanya yang tak karuan. Melihat sosok pria yang masih dia harapkan.

"Agatha?!

1
Esther Alviah Ekawati Ndoen
Ditunggu kelanjutannya author.
Endang Niyatmi
saya suka ,lanjutkan
NNM: terima kasih readerku kalian semangatku buat lanjut maaf up lama krn siang kerja
total 1 replies
Esther Alviah Ekawati Ndoen
Sabar ya Richard, setidaknya saat ini Sukma mau tinggal di Mansion bersama kamu, Sukma butuh waktu karena terguncang setelah apa yang kamu lakukan pada Sukma, beri dia waktu utk menenangkan diri yg penting kamu tetap memantau dan bertanggung jawab atas perbuatan yang kamu lakukan, meskipun sebenarnya kalian berdua adalah korban.
NNM: temenin otor sampai end ya ..mksh dukungannya kalian semangatku😘
total 1 replies
Esther Alviah Ekawati Ndoen
Sabar ya Richard, semua emang salah kamu yang telah merenggut kesucian Sukma dan saat ini Sukma depresi karena kehilangan mahkota yang sangat berharga, jika nanti Sukma udah sedikit tenang, maka jalan satu-satunya adalah kamu harus bertanggung jawab untuk menikahi Sukma apapun yang terjadi.
NNM: terima kasih untuk komennya readerku. jangan lupa tinggalkan jejak vote dan bunganya buat otor semangat salam sehat slu😍
total 1 replies
Esther Alviah Ekawati Ndoen
Semoga Richard tanggungjawab setelah apa yang dia lakukan pada Sukma, apalagi selama ini juga Richard menyukai Sukma dan mereka berdua sama2 melakukan yang pertama, meskipun saat itu Richard memperkosa Sukma karena pengaruh obat yang diberikan Agatha.
Esther Alviah Ekawati Ndoen: saya juga alur cerita nya
NNM: Yang sudah mampir dikaryaku terima kasih semua salam sehat slu
total 3 replies
Esther Alviah Ekawati Ndoen
Kasihan Sukma, udh dirudapaksa majikan nya yg terpengaruh obat
Menci Ani
Mana ke lanjutan nya tor
NNM: mksh dukungan semangatnya pst diusahakan. karena siang capek kerja mlm nulis dah nguantukkkk berat..hhh mksh semua yg mampir disini.
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!