NovelToon NovelToon
Kontroversial Transmigrasi

Kontroversial Transmigrasi

Status: sedang berlangsung
Genre:Peran wanita dan peran pria sama-sama hebat / Mengubah Takdir / Transmigrasi ke Dalam Novel / Masuk ke dalam novel / Fantasi Wanita / Fantasi Isekai
Popularitas:3.8k
Nilai: 5
Nama Author: Tinta Selasa

Yang satunya adalah Nona muda kaya raya, sementara yang satunya hanyalah seorang Pelayan toko. Tapi sebuah insiden kecelakaan telah menghancurkan jurang ini dan membuat mereka setara.

Bukannya mati dalam kecelakaan itu, jiwa mereka malah terlempar masuk ke sebuah Novel kuno roman picisan. Tempat dimana segalanya siap dikorbankan demi pemeran utama wanita.

Dan yang paling sial, keduanya malah masuk menjadi Ibu tiri sang pemeran utama wanita. Sama-sama menjadi Istri dari seorang Marques, yang gemuk, jelek dan berperut hitam. Dua karakter, yang akan dihabisi oleh para pemuja Pemeran utama wanita.

Untuk menyelematkan nyawa mereka, keduanya berencana untuk kabur. Tapi tentu saja, tidak ramai tanpa mencuri dan kegagalan. Baca kisah keduanya, dengan kejutan karakter lainnya. ✨

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Tinta Selasa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 11

Inilah yang Tiara takutkan. Setahunya Marques memang bersalah, tapi karena Calix dan Leroy sama-sama jatuh cinta pada Meira, mereka yang tadinya ingin mengungkap hal ini ke publik malah memutuskan menyimpan masalah ini.

Tapi saat ini situasinya berbeda. Waktu kecelakaan Marques berjalan lebih cepat dari yang seharusnya. Dan pertemuan pertama mereka berdua dengan Meira, tidaklah menyenangkan. Padahal seharusnya mereka bertemu dengan Meira, saat gadis itu menjadi heroik dengan menolong orang tertindas, membawa pesona wanita kuat.

Tapi sekarang, jangankan dia dan Ana, kedua pemeran pria itu nampak kesal juga pada protagonis. "Tidak, ini tak bisa dibiarkan."

"Apanya yang tidak bisa dibiarkan?" tanya Meira refleks. Melihat wanita yang bertanya itu, Tiara tiba-tiba, berubah pikiran. Tidak mengapa Meira bersama dengan mereka, asal untuk saat ini harta mereka aman.

Setelah merasakan kehidupan orang kaya penuh pelayanan, Tiara merasa sulit baginya untuk melepas kehidupan mewah ini, seperti kata Ana.

BRUK. Tiara mendorong Meira tiba-tiba. Dia mendorong Meira pada arah Calix. Berharap bisa membuat percikan cinta, seperti pada awal adegan di buku itu. Dimana Meira hampir jatuh, dan Calix menangkapnya. Lalu berpandangan dan jatuh cinta.

Tapi sayang, walaupun memiliki niat yang matang, tapi kelemahan Tiara dalam dua kehidupan yakni tidak membuat ide dengan matang. Dia sedikit terburu-buru kali ini dan tidak mempertimbangkan dengan baik.

Calix yang masih kesal, jelas menghindari tubuh Meira, membiarkan gadis itu jatuh.

BUGH. "FUCK YOU!"

Mendengar makian Meira. Ana dan Tiara tercengang. "A-apa itu Meira? apa kau berasal dari dunia lain?" tanya Tiara.

"Wah luar biasa, fuck you mu itu." Sambung Ana.

Meira yang mendapati pembicaraan tidak asing ini, juga sama terkejutnya. "Ka-kalian ...?”

“Owwh!” Ana menutup mulutnya, seolah baru terkoneksi. Kini ketiga mereka ada dalam keterdiaman akibat keterkejutan.

Sementara itu, kesal dengan para wanita yang tidak waras, Calix dan Leroy bersiap pergi. Melihat keduanya berbalik, Ana jelas menjadi yang pertama sadar. Karena setengah bola matanya, tidak pernah meninggalkan Leroy.

"Duke tunggu!"

Kecerobohan seorang Ana yakni tidak melihat apapun saat mengejar Leroy. Terahkir kali dia menginjak kaki Ana, kini dia menginjak kaki Meira, membuat Meira memekik.

Tapi dalam mata Ana, hanya Leroy. Dia terlalu terburu-buru, sampai tak bisa menahan badannya. "Duuuukkkkkeeee!"

Seperti adegan slow motion

SYUR. BRUK.

Jantung Leroy seolah mau berhenti saat itu juga. Dia merasakan dengan sangat bagaimana tangan Ana, menarik celananya hingga turun kebawah. Apalagi saat ini, dia sedang tidak memakai ikat pinggang.

Mata Ana, mengikuti keatas. Kaki yang kuat dan kekar terpampang jelas, bahkan disana ada ....

"OH ASTAGA, KENAPA ITU BESAR SEKALI." Pekik Ana.

Meira dan Ana, refleks menjatuhkan rahang.

"ANAAAAAAAAAA!"

•••

Di luar ruangan kerja Adam Marston, tepatnya di ruang tengah kediaman itu, Leroy menghisap cerutunya dalam-dalam. Tangan dan kakinya sampai bergetar menahan amarah.

"Duke, ayo kita pergi saja sekarang." ajak Calix.

"Tidak, aku tidak akan membiarkan para wanita itu. Khususnya yang bernama Ana itu. Tidak akan."

Sangat marah kepada Ana, Leroy bermaksud untuk membawa wanita itu kedalam tahanan untuk membiarkannya tidur disana malam ini.

Tapi karena tidak memiliki alasan, maka dia menggunakan pemeriksaan atas tuduhan tersangka kepada kasus hilangnya kesadaran Marques Adam. Yang jelas dia sangat bertekad.

•••

Sementara masih di dalam TKP, Ana dan Tiara sibuk mendengarkan, bagaimana Meira bisa terlempar ke dunia ini sebagai protagonis utama.

"Di cerita ini, aku akan berakhir dengan protagonis pria, yakni sepupu Calix dari negeri seberang. Begitulah."

Jelas Meira yang kebetulan di dengar seksama oleh Tiara, yang belum menyesuaikan cerita itu sepenuhnya.

"Kau mungkin akan dibawa untuk pemeriksaan. Tapi jangan takut, hal ini memang ada dalam ceritanya. Cukup katakan saja, kau tidak tahu apapun, sampai akhir." Pesan Meira.

Tapi Ana mendecak, seolah itu bukan apa-apa. "Dahulu, aku banyak menghindari persidangan dan bersaksi palsu."

"Pantas saja! kau berbohong dengan baik."

Ana mengangkat bahunya angkuh.

"Dengar, kita tidak tahu apa yang terjadi pada tubuh kita di sana. Mungkin saja kita belum mati. Jadi kita harus bertahan disini, sambil mencari jalan keluar. Jikapun tidak bisa, kita harus hidup dengan baik disini. Karena penjahat sebenarnya dalam cerita ini, belum muncul." Kata Meira lagi.

Tapi Ana memangku kakinya, "Pulang tidak pulang! aku hanya ingin meniduri Leroy. Kalian tidak melihatnya, tapi aku melihatnya sangat dekat dan itu ...."

"BESAR SEKALI!" Kata Tiara dan Meira bersamaan dan mereka sontak tertawa bersama.

Calix yang mendengar para wanita itu tertawa dari dalam, kini setuju dengan Leroy. Tapi kini bukan hanya Ana, dia ingin mereka semua di bawah ke penjara malam ini.

Hingga akhirnya, suara kereta dan kuda dalam jumlah banyak akhirnya tiba. Tiara, memegang tangan Ana, mencoba mengalirkan kekuatan.

"Jangan khawatir Kak, ini hanya semalam." Tiara tiba-tiba menjadi emosional, sampai memanggil Ana Kakak. Meski yang dikhawatirkan hampir tanpa beban.

Hingga sekelompok pria berseragam dan bersenjata datang dan memasuki kediaman mereka. Barulah Ana, mulai takut.

"Waduh, jadi bukan Leroy akan membawaku!" Ana menjadi takut, pikirnya dia akan bersenang-senang dengan Leroy di penjara.

"Saya adalah Evan Harez, kepala penjara dan pemeriksa khusus. Saya akan membawa kalian untuk pemeriksaan mengenai masalah mengenai Marques Adam Marston."

"Tu-tunggu, kenapa itu jadi kami?" tanya Tiara.

"Ya, semua kalian akan dibawa untuk pemeriksaan. Jika tidak ada masalah, kalian bisa bebas secepatnya."

"Eh, eh, si kambing asal aja!" Kata Meira, ketika tangannya mulai ditarik paksa.

Sementara Ana, dia masih tak habis pikir akan pergi tanpa Leroy. Jadi ketika dia melewati Leroy, dia mencoba berhenti.

Tapi karena tubuhnya terdorong, Ana menangkap pakaian atas Leroy. "Hey, Nyonya lepaskan pakaian Duke."

"Tidak. Duke, aku ingin bicara denganmu!"

Tapi Leroy tidak menjawab, dia hanya menghempas tangan Ana kasar. Dia kesal sekali. Tapi Ana tidak mau menyerah, dia menggapai lagi dengan cepat dan penuh kekuatan.

Membuat pakaian itu tertarik dan Leroy marah besar. "Lepaskan aku! Apa kau mencoba menjadi jalang?”

Ana yang mendengar itu, sekali lagi tidak berpikir. "Ya, tentu saja kenapa tidak kalau untukmu."

Jawaban ini membuat para rombongan sipir penjara terhenti karena terkejut.

"Marchioness Ana, berhentilah menjadi menjijikkan. Aku tidak tertarik padamu, yang merupakan wanita Marques. Dengan kondisi suamimu, kau tidak lebih dari janda sekarang."

Ana yang mendengar ini, terkejut dan marah tentu saja, "DASAR MULUT LEMAS! BEGINI JUGA, AKU MASIH SUCI. LAGIPULA, TIDAK USAH KALAU TIDAK MAU, MILIKMU JUGA KECIL."

"Oh Dewa kenapa wanita gila itu?" Pikir Meira.

"BAWA MEREKA!!" Teriak Leroy dengan urat-urat yang timbul di seluruh kepala.

Dia memegang dadanya naik turun, merasa akan mati karena marah.

Tapi Ana dengan cepat menyesali perkataannya. "Astaga, kenapa aku mengatakan itu, ...."

Ana, akhirnya berteriak lagi. "TIDAK! AKU BERBOHONG, PUNYA DUKE BESAR SEKALI."

Setelah teriakan itu, Calix bahkan tidak berani menatap Leroy sekarang, setelah merasakan aura tekanan pria itu.

"Aku ingin menggantung wanita itu ditiang kota."

"Bukan masalah, kita bisa menjebaknya ... atau bahkan mereka semua di depan rakyat nanti."

"Ya, kau benar Calix. Mari gantung mereka."

1
Marianti Lim
thor, di awal cerita g merasa lucu n unik tapi makin lama kok makin terasa bosan. tiara yg mantan pelayan, ana yg mantan anak kaya n banyak dgn cobaan hidup n meira anak lulusan hukum...knp makin lama menjadi pribadi yg urak2an n terkesan bodoh. lucunya jadi hilang thor. maaf y ini hanya pendapat saya.
Nanang Kukun
cerita yg sangat menarik dan menghibur,.../Heart//Heart/
Fa🍁
seru nih ceritanya gak serius amat, bikin ngakak juga... terhibur
Fa🍁
bener ih, aku suka karakter Tiara, dia cerdas... suka buku....
Fa🍁
seandainya aku bisa aku juga ingin seperti Tiara dan Ana, hehe...
Fa🍁
cerita yang menarik, semangat!!
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!