NovelToon NovelToon
(BUKAN) ORANG KETIGA

(BUKAN) ORANG KETIGA

Status: tamat
Genre:Tamat / Berondong / One Night Stand / Selingkuh / Crazy Rich/Konglomerat / Beda Usia
Popularitas:5.3k
Nilai: 5
Nama Author: adelita

Apa aku salah menjadi orang ketiga dalam suatu hubungan yang tidak pernah terpikirkan oleh ku?

Evelyn, wanita dewasa yang tidak sengaja melakukan one night stand dengan seorang lelaki bernama Eden lebih muda 5 tahun dari nya, yang notabenenya adik dari sahabat nya bernama, Sonia.

Gila nya! pria itu sudah memiliki keluarga, bagaimana kah nasibnya setelah kejadian itu apa Eve akan meminta pertanggung jawaban pada lelaki yang sudah beristri atau memilih pergi.

Eve mengatakan dirinya sebagai orang ketiga Tapi tidak sedikit orang mengatakan dirinya bukanlah orang ketiga.

'Kamu bukanlah penghancur dalam hubunganku'
- ROBERTO ALEXANDER ADENGGA -

'Apa wanita seperti ku pantas bahagia diatas penderitaan orang lain'
- EVELYN ALDISSA DINATA -

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon adelita, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAGIAN 9

Hari-hari berlalu mungkin sudah 1 minggu berlalu Eve tidak pernah melihat kehadiran Eden di apartemen membuat Eve sedikit lebih lega dan leluasa tentunya berekspresi. 

Dan Eve perlu berterimakasih pada kesibukan yang melanda nya ia bekerja di perusahaan ADENGGA'S CORP lanjut lembur malam. terkadang Eve harus bekerja diluar perusahaan bersama rekan satu Divisinya di Cafe. 

Karena kesibukan itu Eve sampai melupakan kehamilan nya walaupun masih mengalami muntah, mual penciuman sensitif Eve menikmati masa-masa itu. ia tidak pernah mengeluh sama sekali merupakan bentuk perjuangan sebagai seorang ibu single parents.

Terkadang Eve hampir tidak memperdulikan kesehatan nya walaupun dokter sudah mewanti-wanti tapi wanita itu hanya mengiyakan tidak melakukan nya. 

Sonia sering kali dibuat jengah dan emosi sama kelakuan Eve yang tidak pernah menurutinya untuk istirahat sebentar saja. 

Terbukti hari ini saat di kantor jam makan siang, tubuh Eve mulai terasa letih dan lelah ia rasakan dan perutnya sedikit mengalami kram ringan.

Eve tetap memaksakan tubuhnya untuk bekerja, emang definisi wanita tidak sayang nyawa begitu sudah.

Saat tibanya makan siang berlangsung awalnya Eve baik-baik saja menikmati makanan nya berupa bakso dengan kuah extra pedas dan perasan jeruk limau sangat-sangat menggoda selera makan ibu hamil. 

Tapi baru beberapa suap Eve makan seorang karyawan wanita lewat disampingnya entah apa yang di belinya membuat penciuman Eve sedikit terusik ibu hamil itu mulai merasa eneg seperti ingin muntah. 

Sebisa mungkin Eve menahan rasa mualnya yang mulai menjadi tapi akhirnya tidak bisa juga. 

" Huek-mhhpp. " Eve menutup mulutnya. 

" Heh kenapa? Magh lo kambuh lagi? " tanya Vane panik. 

" Kayaknya iya deh, gue mau ke toilet dulu. " ucap Eve beranjak.

" Gue temani. " sahut Vane. 

Eve hanya mengangguk saja buru-buru ia melangkah menuju toilet perempuan. Eve mengeluarkan semua isi perutnya di dalam toilet dengan Vane yang berjaga diluar pintu wajah panik terukir saat ini. 

KLEK... 

" Lo yakin masih bisa? kalau gak gue buat surat izin buat lo. " ucap Vane saat Eve keluar dari bilik toilet. 

" Gue- "

Belum selesai mengatakan nya tubuh Eve meluruh ke lantai dengan sigap dan panik Vane menangkap sahabatnya itu agar kepalanya tidak terbentuk lantai kamar mandi. 

Vane mencoba menghubungi Pak Anton walaupun agak sulit karena memegang tubuh Eve yang tidak sadarkan diri. 

" Halo, ada apa Van kenapa menelepon. " tanya Pak Anton. 

" Pak ke toilet perempuan sekarang, Eve pingsan saya gak bisa gendong. " ucap Vane. 

TUT.

Pak Anton tiba tubuh Eve diambil alih Vane. 

" Bawa langsung ke Rumah Sakit pak. " ucap Vane panik membuka pintu mobilnya ia mulai melajukan mobilnya menuju rumah sakit terdengar. 

...✿ ✿ ✿ ✿...

Aroma obat-obatan memasuki indra penciuman seorang wanita yang masih mengenakan setelan kerja nya, mata wanita itu tampak mengerjap pelan menyesuaikan retina lampu yang menusuk penglihatan nya. 

Eve mengedarkan pandangan nya sebentar, ia mengingat hal terakhir sebelum pingsan ia berada di toilet perempuan setelah nya Eve tidak ingat apapun. 

Detik berikutnya terdengar suara seruan seseorang dari pintu depan, Eve mengalihkan pandangan nya pada kedua manusia yang baru ia sadari keberadaan nya. 

" Eve. " panggil Sonia mendekati sahabatnya itu. 

Eve mencoba duduk dari bankar dibantu Pak Anton entah kapan Senior nya sudah duduk disamping bankar. 

" Gimana keadaan lo? ada yang pusing. " tanya Sonia cemas. 

" Gak ada, tapi siapa yang bawa gue kesini. " tanya Eve menatap kedua orang dihadapan nya. 

" Saya sama Vane yang bawa kamu kesini. " ucap Pak Anton. 

" Ah, makasih Pak Anton jadi merepotkan Bapak. " ucap Eve.

Pak Anton menggelengkan kepalanya pelan dan tersenyum lirih menanggapi. 

" Dimana Vane Pak? " tanya Eve celingak-celinguk. 

" Mbak Eve langsung ke kantor duluan mau absensi kamu. " sambung Pak Anton. 

Bertepatan dengan dokter yang baru masuk ruangan. 

" Selamat sore Nyonya. " sapa dokter kandungan Eve. 

" Eh, dokter... selama sore. " sahut Eve sedikit gugup pasalnya ada Pak Anton yang pasti akan mengetahui rahasia besarnya. 

" Bagaimana perasaan anda saat ini? " tanya Dokter perempuan itu. 

" Sangat baik dok, walaupun masih sedikit pusing. " jawab Eve. 

" Kalau begitu silahkan kembali berbaring saya akan memeriksa keadaan ibu dan juga janin nya. " ucap dokter itu. 

Pemeriksaan dilakukan dengan baik dan berjalan lancar dengan Pak Anton dan Sonia yang menjadi saksi. 

" Kandungan nya cukup lemah, kalau bisa jangan sampai kurang tidur ya jangan sampai stress dan banyak pikiran,  perbanyak makan yang menaikan darah tinggi. " jelas dokter. 

" Apa anda suami dari Nyonya Eve. " tanya Dokter itu menatap Pak Anton yang tidak bergeming. 

" Bukan, dia hanya rekan kerja saya saja. " ucap Eve menyela cepat. 

" Ah, kalau gitu saya permisi dulu. " ucap dokter itu berpamitan.

" Ah iya dok terimakasih. " jawab Eve. 

" Pak Anton, tolong jangan kasih tahu siapapun tentang kehamilan saya. " ucap Eve. 

" Saya tidak seperti yang kamu pikirkan Eve. " ucap Pak Anton. 

" Tapi apa kamu sudah menikah? saya tidak pernah tahu. " tanya Pak Anton. 

" Teman saya sudah menikah Pak Anton, setahun yang lalu. " bukan Eve yang menjawab melainkan Sonia. 

" Ah, mungkin hanya saya saja yang lambat mengetahuinya. " ucap Pak Anton.

" Saya emang merahasiakan pernikahan saya Pak, soalnya saya nikahnya di Jerman gak disini. " ucap Eve menimpali.

Tidak lama setelah itu pintu kembali terbuka menampilkan Eden dan kedua sahabatnya yang masuk terburu-buru. 

" Loh Pak Eden. " sapa Pak Anton cukup kaget. 

" Anda ngapain disini? " hardik Eve spontan. 

" Loh kalian? ngapain? " tanya Sonia ketiga orang itu saling bingung. 

" Kamu kenal dia Pak Anton. " tanya Eve. 

" Loh Mbak Eve gak tahu? dia CEO kita di perusahaan kita bekerja. " Jawab Pak Anton. 

DEG...

SHIT..

SIALAN. 

" Hah! " pekik Eve tanpa sadar. 

" Lo gak tau kerja di perusahaan keluarga gue Ve." tanya Sonia. 

" Hah keluarga? Adengga's itu marga lo juga? " tanya Eve bak orang bodoh. 

" Iya, gue kira lo tahu. " jawab Sonia santai.

" Tapi ngapain lo disini? gue gak ada kabarin lo sama sekali. " tanya Sonia menatap adiknya itu. 

" Gu-maksudnya saya, kesini mau jenguk karyawan sayalah yang pingsan meninggalkan tugasnya ditengah jalan. " ucap Eden dengan gaya Cool-nya.

" Tunggu, jadi Mbak Sonia kenal dengan bos saya? " tanya Pak Anton sedikit tidak mengerti. 

" Saya kakaknya Pak Anton. " sahut Sonia. 

Mata Pak Anton membola antara syok dan tidak percaya yang ia dengar. 

" Kamu siapanya Eve? "tanya Eden menatap sengit. 

" Oh saya hanya rekan kerjanya saja yang mengantar Eve pingsan Pak Bos. " jelas Pak Anton. 

" Kamu bisa kembali ke perusahaan sekarang, saya tidak menerima karyawan yang membolos beralasan menjaga rekan nya. " ucap Eden tajam terkesan tidak suka. 

" Ah, kalau gitu saya pamit dulu Mbak Eve, Mbak Sonia dan Pak Eden. " ucap Pak Anton gelagapan sendiri melenggang pergi. 

BLAM..

" Lo sibuk gak. " tanya Sonia melirik Arlojinya. 

" Emangnya kenapa? " tanya Eden. 

" Jawab aja apa susahnya sih. " dengus Sonia. 

" Gak. " jawab Eden. 

" Lo jaga Eve sebentar ya, gue harus balik ke kantor sebentar lagi jam kerja dimulai. " ucap Sonia mengambil tas selempangnya. 

" Tinggal aja gak apa-apa Nia, gue bisa sendiri kok. " ucap Eve. 

" Gak bisa dong, kalau lo mau ke toilet atau tiba-tiba pingsan gimana. sendirian lagi lo biarkan aja Eden disini atau gak ada Gerry sama Alex kok. " ucap Sonia. 

" Lo pulang kerja jam berapa? " tanya Eden. 

" Jam 17.00, nanti habis pulang kerja gue kesini lo bisa pergi. " ucap Sonia. 

" Gue bi- " 

" Oke, pergi aja biar gue yang jaga gue juga gak sibuk di kantor. " ucap Eden menyela cepat. 

1
Evitha Junaedy
cakep ni kgk nunggu lama langsung duda langsung eks duda...
Evitha Junaedy
aku suka akhirnya up jg
Jaleha 88
ditunggu lanjutannya ya..
Evitha Junaedy
s Eden bs y d boongin ni
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!