NovelToon NovelToon
Selalu Aku Yang Mengalah

Selalu Aku Yang Mengalah

Status: sedang berlangsung
Genre:Mafia / Duda / Mengubah Takdir / Identitas Tersembunyi / Bullying dan Balas Dendam
Popularitas:4.4k
Nilai: 5
Nama Author: Dewi Anggraeni

Divya G. Ratore gadis cerdas lulusan luar negri. Ia mempunyai karir yang cemerlang. Tidak dengan cintanya.

Ia selalu saja mengalah ,memberikan cintanya kepada orang lain. Sebenarnya ia sangat capek menjalani nya. Setelah selesai masalah yang satu, munculah yang lainnya. Divya lelah, sampai sampai ia berniat tidak ingin berkomitmen lagi.

Namun, siapa sangka Divya tiba - tiba di jodohkan dengan orang ia kenal.

Akankan Divya mulai berkomitmen ? Dan menerima pasangannya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dewi Anggraeni, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Pernikahan Alex 2

" Harap tenang hadirin sekalian!" Suara Alex menggema di acaranya. Ia menggunakan toa.

Ia berjalan menghabisi orang - orang yang berebutan diikuti wanita yang sudah menjadi istrinya.

" Makanan masih banyak! Kenapa kalian berebut makanan itu?"tanya Alex heran.

" Mungkin mereka suka yang itu sayang!" jawab perempuan yang sudah menjadi istri Alex beberapa menit lalu itu

" Aku duluan!"

"Aku!"

" Lusi, Nindi, Aini, kalian ini ngapain si? Itu di sana banyak makanan loh! Malu - malu - malu in aja,"tegur Yaafi. Namun ,tidak di indahkan oleh mereka bertiga.

" Iya jih para cabe - cabe an ngapain berebut dessert, mending berebut aa Raka nih," ucap Raka centil.

Tak

" Aduh," ringis Raka yang kena jitak kan dari Yaafi.

" Kamu apa - apa si Raka. Jangan gitu ah malu!"Tegus Yaafi. Ia men jeda kalimatnya.

" Mendingan berebut aa Yaafi aja nih,heheh,"lanjutnya senyum menggoda.

" Yeh! Tadi negur, eh endingnya mau juga dia hahahahaha," ucap Bian malas.

Mereka masih saja terus berebut makan yang tinggal satu box lagi. Dessert box viral .

"Hentikan eyy!" teriak Alex geram, ia meninggikan intonasi suaranya.

Kemudian, tangannya menjulur ke depan. Sekilas ia sudah merebut satu box, yang tengah diperebutkan mereka bertiga.

"Anwar bawa tiga mangkuk ke sini sekarang!"ucapnya kepada salah satu pramusaji di sana.

Tiga mangkuk pun datang . Alex mulai membagi isi dari dessert bos itu menjadi tiga mangkuk.

" Nih ! Makan tuh!" ucap Alex ketus.

" Yang lain yang tidak kebagian. Kita ke tokonya langsung yuk!" ajak Antusias Alex.

" Wah beneran nih?"tanya Tommy girang.

" Iya beneran lah, " jawab Alex.

"Mang Koko!" panggil Alex.

Beberapa saat kemudian, orang yang bernama Koko muncul.

"Ada apa den?"tanya Koko kepada majikan mudanya.

" Saya minta tolong ya mang, antar kan teman teman saya ini ke toko dessert terkenal itu ya. Yang kemarin saya pesan dessert undangan," ucapnya seraya menjelaskan tujuannya memanggil mang Koko.

" Siap den," jawabnya.

" Sana kalian bertiga itu, Tommy kamu juga, pak Yaafi sama yang lainnya mau ikut juga?" Tanya Alex kepada semua teman - teman kantornya .

" Tidak usah pak Alex , Aya sudah makan dessert nya si. Enak banget tahu tidak pak? Tapi, kayaknya saya mah lagi,heheh."Jawab Yaafi tidak konsisten.

" Bu Divya?"tanya Alex kepada Divya yang kebetulan ada di sana.

" Sepertinya , saya di sini saja pak Alex," jawab Divya.

" Kamu gimana Raka?"tanya Alex kepada Raka.

" Kalau saya si yes aja si,"jawabnya.

" Mang Koko bawa mobil kol bak aja!"

" Sayang, jangan pelit ah sama teman-teman kamu!" tegur istri Alex.

" Pakai mobil kita aja, itung-itung berbagi kebahagiaan bisa naik mobil!"Lanjutnya membujuk suaminya untuk membawa mobil milik mereka.

"Tapi sayang.." tolak Alex, ia merasa sayang dengan mobil barunya.

" Sekali aja !"Rishika membelai tangan Alex. Itulah nama istri Alexander.

"Yasudah, mang pakai mobil pickup yang baru ya!"ucap nya pasrah tidak mau mengecewakan istrinya.

" Baik tuan," Mang Koko pergi ke garasi membawa mobil yang di minta tuan mudanya.

" Sana kalian pergi ke depan!"perintah Alex.

Lusi, Aini, Nindi , Yaafi, Raka Tommy, Emil, dan empat lainnya segera pergi menuju halaman rumah Alex menunggu mobilnya.

Sesampainya di depan mereka terkejut. Mobil yang di maksud Alex merupakan mobil GMC Sierra 3500 Denali Duramax harganya sampai ratusan juta.

" Ouhhh my good! Aku sedang mimpi lihat kan ?"tanya Nindi terkejut. Ia akan menaiki mobil Pickup yang harganya di atas setengah miliar.

"Sepertinya kamu tidak mimpi tuh! Soalnya aku juga melihatnya," ucap Raka. Ia juga sama terkejutnya dengan Nindi. Di depannya mobil yang ia idam - idamkan. Namun , tidak kebeli karena faktor ekonomi.

" Aku juga melihatnya," timpal Aini.

" Akhirnya aku bisa menaiki mobil idaman ku ini,"seru girang Raka setelah berada di dalam mobil.

" Norak!"sindir Lusi. Ia duduk di sebelah Raka.

.Raka tidak mengindahkan sindiran Lusi. Ia lebih memilih berselfie ria .

" Kapan ya aku bisa membelinya?" Hayal nya.

"Mana kau mampu ? Kerja aja belum becus!"sindir Lusi lagi.

Raka sebenarnya mempunyai keluarga cukup mampu. Tidak seperti keluarga Alex. Orang tuannya pengusaha cendol dawet yang mempunyai cabang di berbagai kota.

Walaupun, penghasilannya lumayan. Tapi, tidak sampai ratusan juta. Ada adik - adiknya yang masih sekolah.

"Hus! Gak boleh begitu! Kamu juga tidak mampu kan, bwahahahahahahaha,"tawa Nindi berhasil membuat Lusi naik pitam lagi.

"Aduh, kasar banget si!" ringis Nindi ketika rambutnya di tarik oleh Lusi.

" Eh, sudah jangan berantem!" Tegur Yaafi yang berada di jok depan samping mang Koko.

Sedangkan, Aini ,Tommy , dan yang lainnya mereka duduk di luar pickup.

" Asyik juga ya, walaupun duduk di luar mobil mahal. Tempat duduknya empuk lagi," ucap Aini.

" Ah, sama aja tuh. Malahan seperti mobil kol bak, masuk angin!" celetuk Emil yang mulai mabuk.

" Aduh mil! Jangan muntah disini lah!" mohon Tommy.

Walaupun, Emil sekuat tenaga menahan gejolak di dadanya.

Namun, takdir berkata lain. Emil muntah tepat di wajah Tommy . Mereka duduk berdekatan. Sehingga, tidak ada yang bisa menghentikan kejadian itu.

" Emill!" teriak Tommy.

" Sengaja ya kamu!"kesal Tommy. Ia mencari - cari lap yang ada di sana. Tapi nihil, tidak ada satupun lap di sana. Alhasil, Tommy menarik baju panjang Aini . Kemudian, ia mengelap wajahnya dengan itu

" Pak Tommy! Ihhhhh...kenapa pakai punya saya?"geram Aini yang pakaian terlampau di buat kotor oleh barang - barang muntahan Emil.

" Mana saya tidak bawa baju lagi ihh. Pokoknya pak Tommy harus ganti TITIK!" kesal Aini.

" Iya iya aku ganti," jawab Tommy yang sudah mengelap wajahnya . Sekarang, wajah Tommy bersih , tapi tetap bau.

" Nanti Emil yang ganti," celetuk Tommy akhirnya.

Emil yang mendengar itu syok.

" Loh, kok aku si yang ganti. Kan ,kamu yang pakai!"protes Emil.

" Itu muntahan kamu loh mil!" jawab Tommy.

Boroko

Emil muntah kembali. Kali ini mengenai pakaian Tommy.

" Emil!" kesal Tommy lagi. Hari yang sial untuk Tommy .

" Rasain tuh pakaian nya kotor!" ejek Aini.

"Eh, ada pak Yovan sama Bu Vina. Udah selesai makannya?" tanya Divya ramah.

" Ya , kami sudah selesai." jawab ketus Vina.

Sedangkan Yovan, ia menatap Divya tajam. Kebetulan Divya melihatnya.

" Kenapa Yovan menatap ku tajam? Apa aku pernah membuat kesalahan pada nya."batin Divya.

" Yasudah ya Bu Divya, kami mau menemui pengantin dulu. Siapa tahu kami akan menyusul," ucap Vina angkuh. Divya membalas dengan senyuman.

Kemudian,Vina dan Yovan pergi dari hadapan Divya. " Apa salahku ya kepada Pak Yovan?" Divya bertanya- tanya dalam batinnya.

"Wah, ternyata disini ada lalapan juga ternyata. " Mata Divya berbinar-binar melihat amalan di ujung meja. Daun selada, daun singkong, mentimun, terong lalapan, dan juga aneka sambal. sambal terasi, sampai kencur, dan lainnya.

" Aku ambil ah, lapar banget heheh," Divya mengambil menua lalapan dan juga se sendok berbagai sambal.

" Sayang, kamu ambil apa itu," Divya kaget mendengar suara familiar. Ia menoleh, dan ternyata Dhaki.

" Ya ampun, ternyata kamu."ucapnya. Divya menoleh ke kanan ke kiri ,takut ada yang melihat. " Syukurlah, ternyata tidak ada yang kita kenal,"ucap syukur Divya melihat di sekeliling nya tidak ada siapapun.

" Loh ,kamu makannya sambel aja si?" tanya Dhaki heran.

" Aku maunya ini aja," jawab singkat Divya. Ia pergi ke tempat duduk yang kosong.

Dhaki membuntuti nya sampai duduk disampingnya juga.

" Aku minta dong, aaa,," Dhaki membuka mulutnya. Iya ingin disuapi Divya.

"Hem, mau?"Dhaki mengangguk.

Divya menyendokan lalapana dan sambal kedalam mulut Dhaki.

" Tidak pedas kan?"tanya Divya. Takut tunangan nya kepedesan.

Dhaki menggelengkan kepalanya. Walaupun, ternyata memang sangat pedas.

" Ya Allah, ternyata sambalnya se- pedas ini. Tahan Dhaki tahan! Jangan kalah sama tunangan mu itu," batinnya.

Wajah Dhaki merah, wajah sampai telinga nya panas. Ia berusaha menelan makanan itu.

" Emmm, sayang aku mau minum dong!" ucap nya seraya menahan rasa pedasnya.

Divya segera menyodorkan air putih di dalam botol kaca.

Dhaki meneguk air itu sampai tandas.

"Ahh akhirnya," ucapnya lega.

" Pasti pedas ya mas?" Tanya Divya.

" Eh, tidak kok. Tadi , cuman tenggorokan mas kering, ya tenggorokan mas kering," bohongnya.

" Ouhhh begitu ya,.."

" Lain kali, kamu jangan makan yang pedas - pedas lagi ya!" nasihat Divya.

" Iya mas. Berarti tadi pedas ya?" tanya Divya membuat Dhaki diam.

" Sedikit," jawab Dhaki.

" Aku bawa makan buat kamu ya!"Divya menaruh piring makannya di kursi. Ia berjalan menuju prasmanan

"Tidak.." Divya keburu pergi dari sana.

Akhirnya Dhaki menunggu saja . Beberapa menit kemudian, Divya datang dengan makanan di tangannya.

Nasi ayam bakar, serta sayuran di dalamnya.

" Ini,"Divya menyerahkan piring itu kepada Dhaki.

" Terimakasih sayang,"ucap Dhaki. Tanpa mereka sadari. Ada yang mendengar nya memanggil Divya dengan sebutan ' sayang'.

" Apa maksudnya ? Sayang? Aku tidak bisa diam saja!"ucapnya kesal. Kemudian perempuan itu pergi dari sana.

Divya dan Dhaki makan dengan hikmat.

" Ouh iya sayang, tadi aku sudah berikan Hadian yang kita bawa untuk pengantin,"Dhaki memberitahu Divya. Kado dari mereka sudah diberikan.

Divya sedikit heran. " Maksudnya, kado apa? Aku bahkan belum memberikan nya," tanya Divya heran. Ia merogoh tasnya. Kado kecil yang mommy nya rekomendasikan masih disini. Lalu, jadi apa yang di maksud Dhaki?

(Aku pun bertanya-tanya kado apa ya yang diberikan Dhaki kepada pengantin yang di kata dari nya dan Divya??)

1
Nabila
pantasan gak ada yg minat
dasar tokoh utamanya bodoh
udah tau dari awal cuman nurutin kemauan orang tua.kasih tau dong orang tuanya mana ada orang tua mau anaknya sengsara
Bee: .Terima kasih koreksinya...
total 1 replies
Bee
Cobain deh sangat menyenangkan juga/Angry//Frown//Sob/ memilukan! . Rasanya tidak bisa berkata-kata..
Nasya 26Hegawan
ceritanya bagus
Bee: Terimakasih telah mampir
total 1 replies
L3xi♡
Ngapain kelamaan? Segera update supaya bisa senang-senang lagi!
Bee: Terima kasih sudah mampir🙏😇 . Semoga anda menyukai karya saya. Happy reading
total 1 replies
lyPoppy
🤩Kisah cinta dalam cerita ini sangat menakjubkan, membuatku jatuh cinta dengan karakter utama.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!