NovelToon NovelToon
Suami Yang Ku Benci

Suami Yang Ku Benci

Status: sedang berlangsung
Genre:Hamil di luar nikah / Anak Kembar / Keluarga
Popularitas:28.5k
Nilai: 5
Nama Author: Sasa Al Khansa

Masa lalu membuat Sapphira Mazaya membenci suaminya. Namun, demi kedua buah hatinya, ia terpaksa menikah dengan Kaivandra King Sanjaya, ayah dari kedua anak kembarnya.

Kaivan melakukan berbagai cara hingga Sapphira mau menjadi istrinya. Rasa tanggung jawab atas hadirnya sepasang anak kembar yang baru ia ketahui tujuh tahun kemudian membuat ia harus rela hidup dengan kebencian dari perempuan yang kini berstatus sebagai istrinya.

Akankah Kaivan mampu merubah rasa benci di hati Saphira padanya menjadi cinta kembali seperti di masa lalu? Serta memberikan kebahagiaan yang bukan sekedar sandiwara untuk kedua putra dan putrinya?

Happy reading 🥰

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sasa Al Khansa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

SYKB 11 Cemburu?

Suami Yang Ku Benci (11)

" Ra, siang ini ke kantor ya. Kita makan siang bareng. Sama anak-anak juga,"

Saphira yang sedang menyiapkan bekal untuk anak-anaknya terdiam sejenak. Hingga akhirnya mengangguk saja.

" Aku pergi duluan ya. Ada meeting pagi ini. Maaf tidak bisa pamit pada anak-anak. Sampaikan juga maaf pada mereka karena tidak bisa memenuhi janji untuk mengantarkan ke sekolah barunya" Kaivan spontan mencium pipi Saphira dan langsung pergi sebelum si empunya marah.

Saphira yang terkejut malah mematung. Saat ia sadar dan ingin marah, Kaivan sudah hilang dari hadapannya.

Desiran aneh ini selalu ia rasakan saat Kaivan melakukan kontak fisik padanya. Tapi, sudut hatinya yang lain selalu mengingatkannya untuk tidak mudah jatuh hati agar tidak jatuh sedalam-dalamnya.

"Buna, ayah mana?," tanya Shila yang sudah siap dengan seragam barunya.

Hari ini si kembar mulai masuk SD. Itu juga yang membuat Kaivan sedikit menyesal. Ini momen yang tidak bisa di ulang. Tapi, rekan bisnisnya tidak ada waktu lagi karena akan pergi ke luar negeri.

" Ayah mendadak ada pertemuan dengan rekan bisnisnya. Ayah minta maaf karena tidak bisa menghantarkan ke sekolah. Tapi, gantinya ayah mengajak kalian makan siang bersama. Kita akan ke kantor ayah pulang sekolah."

Shila masih mengerucutkan bibirnya. Ia kesal. Ayahnya ingkar janji.

" Sayang, ayah kerja juga kan untuk Kalian," Saphira memberikan nasihat.

" Iya. Lagian siapa yang suka banyak permintaan beli ini dan itu," ucap Shaka yang bersiap sarapan.

" Ayah bilang, Shila boleh minta apapun. Abang saja yang tidak minta. Jangan menyalahkan Shila,"

Shila tidak suka di jadikan alasan ayahnya bekerja. Walaupun memang benar ia paling banyak maunya. Punya ayah kaya, ia senang bisa membeli banyak hal yang sebelumnya tidak bisa ia dapatkan.

" Sudah. Ayah kerja untuk kita. Shila dan Abang boleh minta sesuatu pada Ayah tapi, tidak boleh berlebihan,"

Keduanya mengangguk dan perdebatan itu pun berhenti.

...******...

" Jadi, bagaimana? Minggu ini kita akan ke luar kota untuk memantau lokasi proyek," jelas Laura pada Kaivan. Ia di utus untuk menemui Kaivan oleh atasannya yang berhalangan hadir.

" Ya. Sebaiknya memang Minggu ini. Karena Minggu depan aku tidak bisa," jawab Kaivan yang masih sibuk membaca berkas yang di bawa Laura tentang proyek yang sedang mereka garap.

Laura mengangumi wajah serius Kaivan. Apalagi kacamata yang di pakai Kaivan seolah menambah ketampanan suami dari Saphira itu.

Di bawah, Saphira dan kedua anak-anaknya sudah sampai. Mereka sampai lebih awal karena memang jam pulang si kembar yang cepat.

" Assalamu'alaikum, Tante!!," Shila berteriak menemui kedua teman ibunya.

" Wa'alaikumsalam cantik," Nabila dan Mita tersenyum melihat Shila yang semakin hari semakin manis saja.

Selama bekerja disana, sikembar sering menemui ibunya hingga akrab dengan kedua orang yang berjaga di meja resepsionis.

" Jadi, lebih sering mampir nih." goda Nabila.

" Iya. Anak-anak mau makan siang dengan ayahnya."

" ibunya juga kan," goda Mita.

Saphira hanya tersenyum.

Setelah berbincang sejenak, Saphira dan kedua anaknya naik ke lantai atas.

Saphira sedikit heran karena Sintya tidak ada di mejanya. Namun, ia pikir bahwa sekretaris suaminya itu mungkin sedang ada di dalam juga.

Saphira sedikit terkejut saat melihat di dalam ruangan hanya ada Kaivan dan Laura.

Posisi Laura terlihat dekat dengan suaminya dengan pakaian yang cukup pendek dan kancing baju bagian atas yang sudah terbuka hingga memperlihatkan belahan d@danya.

" Assalamu'alaikum, mas," salam dari Saphira mengejutkan Kaivan yang sedang serius membaca berkas.

" Wa'alaikumsalam," jawab Kaivan sambil melihat Laura dengan tatapan aneh.

" Laura, bisa geser. Kenapa kamu malah jadi mepet kesini?," tanya Kaivan bingung.

saking seriusnya ia tidak sadar posisi ia dan Laura sudah hampir tak berjarak.

" Ah, maaf. Aku hanya takut ada yang kamu ingin tanyakan makanya aku mendekat," Laura salah Tingkah.

Kaivan langsung berdiri menyambut kedatangan Saphira. Saphira mencium tangan suaminya.

" Apa aku ganggu, Mas?,"

"Tidak, kok. Kami sudah hampir selesai. Masih menunggu Desta karena dia harus menyampaikan sesuatu pada atasan Laura."

Saphira hanya manggut-manggut.

" kamu tidak ikut bertemu pak Dimas, Van?," tanya Laura. Ia pikir bisa semobil dengan Kaivan.

" Maaf. Aku sudah ada janji dengan Saphira dan anak-anak. Mungkin setelahnya baru bisa menjenguk Pak Dimas. Sampaikan maafku pada beliau," jelas Kaivan.

Dimas, atasan Laura masuk rumah sakit sehingga pertemuan kali ini hanya ada Laura saja.

" kalian hanya berdua saja, Mas?," tanya Saphira heran karena biasanya suaminya enggan ada dalam satu ruangan dengan perempuan dewasa lainnya tanpa ada orang lain lagi.

Itu yang ia tahu.

" Iya, kebetulan Sintya tadi izin pulang duluan karena tidak enak badan dan Desta sedang ke ruangannya. Makanya pintunya tidak di tutup,"

" Kami hanya membahas masalah pekerjaan kok, Ra." Laura menampilkan senyum palsunya.

Dalam hati ia mengutuki keberadaan Saphira yang membuat rencananya untuk menarik perhatian Kaivan berantakan.

" Oh begitu ya. Tapi, tolong lain kali pakai pakaian yang lebih sopan ya, Lau. Kancing bajunya juga jangan di biarkan terbuka begitu. Orang bisa salah paham," jelas Saphira tersenyum sinis.

Blussh

Wajah Laura memerah. Ia malu dan lupa mengancingkan kembali kancing bajunya.

Kaivan sendiri baru sadar pakaian Laura sudah sedikit terbuka.

"Oh, maaf. Tadi, aku kegerahan," jawabnya asal.

Saphira hanya manggut-manggut saja. Ia bukan wanita b0doh yang tidak paham apa yang sedang di lakukan Laura.

" Anak-anak mana?,"

" Itu tadi mereka mendadak mau es krim yang di depan. Jadi, aku minta Dini mengantarkan mereka,"

Dini adalah salah satu office girl yang berkerja disana.

Laura semakin tidak suka saat Kaivan berbicara lembut pada Saphira. Sementara padanya hanya ada ketegasan.

Lihatlah kini keduanya malah seolah menganggapnya tak kasat mata.

" Van, aku tunggu Pak Desta di luar saja ya." pamit Laura yang sudah kesal karena tidak di hiraukan.

" Oh iya."

Laura pergi tanpa berpamitan lagi pada Saphira.

" Lain kali bisa tidak kalau ada pertemuan dengan Laura lagi dilakukan di tempat umum saja. Untung hanya aku yang masuk. Penampilan Laura sangat tidak pantas menurutku. Orang akan salah paham apalagi kalian hanya berdua dalam ruangan," Saphira mengeluarkan pendapatnya.

" Sesuai keinginanmu," Kaivan senang karena Saphira seolah menunjukkan bahwa ia cemburu.

" Kenapa senyum-senyum?," Saphira mulai kembali ketus.

" Tidak. Kamu semakin cantik saat cemburu," goda Kaivan membuat wajah Saphira memerah.

" Aku tidak cemburu. Hanya takut anak-anak melihat saja. Rasanya pakaian Laura terlalu.. Pendek,"

" Hmm.. Iya. Aku sudah memperingatkannya saat ia datang tadi agar lebih sopan dalam berpakaian. Mungkin di perusahaan tempat ia bekerja memang tidak ada aturan khusus soal pakaian," jawab Kaivan.

Sekalipun Saphira menyangkal, dalam hati Kaivan tetap senang.

TBC

1
maya ayu
kaivan maksudnya thoorrr
maya ayu
thoorrr kok up nya lama sih thoorr?????
hansen
lanjut Thor
Aisyah farhana
nyesalnya telat bapak Hadi
Aisyah farhana
selalu hadir kak
Aisyah farhana
ini buru buru yahh kak banyak typonya mohon koreksi bacanya sedikit aneh jadinya tetep semangat ok
Aisyah farhana
harusnya logika dipakai ya para orang pintar tapi tidak cerdas obsesi itu hanya menjerumuskan Laura ayooo bisa lahhh
Aisyah farhana
apapun semoga yang terbaik buat kalian sekeluarga yahh
Angga Anggi
giman ceritanya ini, blom ktauan apa yg terjadi dgn Sintia ekh mlh kecrta lain
Aisyah farhana
ingatannya mundur yahh kak g apa apa lahhh
yulithong
hmmm mulai.dh penyakit yg paling.ku benci....
Aisyah farhana
aga ga nyambung nihhh belum kelar yg satunya looh ulah siapa lagi ini
Aisyah farhana
sudah d bilangin Saphira ini banyak ulet keket sama uler berbisanya kudu jadi wonder women ini mahhh ga boleh baperan yg dikit dikit salah faham hadeuhhh
Aisyah farhana
kirain kenapa kak
Fatimah Imha
baik
Aisyah farhana
semoga Laura segera kena batunya seperti s Jeni itu g rela Saphira kena mental terus kasian
Bintang Juing
Luar biasa
Aisyah farhana
seperti le mineralll kaya ada manis manisnya hehehehehe
Aisyah farhana
nahhh ini kerjaan s para pelakor hadeuhhh semoga sudah kebal atuh Saphira jangan terlalu yahahh
Aisyah farhana
ada ulet keket ada ulet bulu ada uler juga komplit amat kak
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!