Dari kecil hingga dewasa Gracella tidak pernah mendapatkan kasih sayang orang tua. Hal itu dikarenakan Ayahnya meninggal dunia sedangkan Ibu kandungnya lebih menyayangi adik tirinya. Gracella selalu di tindas oleh keluarganya hingga suatu ketika Gracella mengalami kecelakaan.
Gracella tidak menyangka kecelakaan yang dialaminya membuat dirinya bisa mendengar suara hati orang. Gracella terluka ketika mengetahui kekasihnya selingkuh dengan Adik tirinya dan terlebih terluka lagi ketika Ibu kandungnya mendukung perbuatan Adik Tirinya.
Banyak rahasia satu persatu terbongkar dari keluarga Gracella membuat Gracella ingin membalas perbuatan mereka yang sudah menyakiti dirinya. Hingga Gracella bertemu dengan seorang pria dan melakukan cinta satu malam.
Apa yang terjadi selanjutnya? Apakah rencana balas dendam Gracella berhasil? Ikuti yuk novelku.
Tolong jangan boom like / lompat baca / nabung bab. Diusahakan baca setiap kali update
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yayuk Triatmaja, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Pesta Pertunangan
"Kenapa Tuan Muda Bryan William bersama wanita lain?" Tanya salah satu tamu undangan dengan wajah bingung.
"Selamat malam para hadirin." Ucap petugas mc.
"Pesta pertunangan kini resmi di mulai. Silahkan Tuan Muda Bryan William dan Nona Gracella Arif naik ke atas panggung." Sambung petugas mc.
Kemudian Bryan dan Gracella berjalan menaiki atas panggung di mana Gracella memeluk lengan Bryan sambil tersenyum. Hal itu tentu saja membuat para tamu undangan sangat terkejut terlebih keluarga Yunita.
'Apakah kamu terkejut dengan apa yang kalian lihat?' Tanya Gracella dalam hati sambil menatap ke arah Ibu Yuni lalu bergantian menatap ke arah Yunita.
'Ini baru permulaan.' Sambung Gracella dalam hati sambil mengingat kejadian semalam.
Flash Back On
Saat itu Bryan berada di kamarnya dan sedang mengecek email dengan menggunakan laptopnya hingga beberapa lama ponselnya berdering. Bryan menatap ke arah layar ponselnya dan melihat ada panggilan masuk dari Gracella.
Bryan yang penasaran meletakkan laptopnya di meja kemudian mengangkat ponselnya untuk mengetahui apa yang ingin dikatakan Gracella.
'Hallo.' Panggil Bryan.
'Aku setuju untuk menikah denganmu sesuai permintaanmu. Asalkan kamu harus berjanji padaku satu hal.' Pinta Gracella.
'Apa itu?" Tanya Bryan penasaran.
'Aku ingin ... (menghembuskan nafas dengan perlahan untuk mengurangi rasa sesak dihatinya) ... Aku ingin ..." Ucapan Gracella terpotong oleh Bryan karena lagi-lagi Gracella menghembuskan nafasnya dengan perlahan.
'Ada apa denganmu?' Tanya Bryan.
'Aku di usir.' Jawab Gracella dengan suara tercekat.
'Kirimi Aku lokasinya.' Pinta Bryan.
'Baik.' Jawab Gracella.
Kemudian Gracella memutuskan sambungan komunikasi lalu mengirimkan lokasinya ke Bryan. Sedangkan Bryan yang sudah menerima pesan Gracella langsung pergi meninggalkan mansion menuju ke lokasi yang diberikan oleh Gracella.
Hingga dua puluh menit kemudian Gracella melihat sebuah mobil mewah berhenti di depannya. Gracella melihat Bryan turun dari mobil dan berjalan ke arah dirinya sambil membawa payung.
"Ada apa? Bukankah waktu itu kamu menolakku dengan sangat keren?" Tanya Bryan dengan suara menggoda agar Gracella tidak sedih.
Gracella hanya terdiam membuat Bryan memberikan payung ke Gracella dan Gracella menerima payung pemberian Bryan.
Bryan kemudian membuka mantelnya lalu memakaikan ke tubuh Gracella agar tidak kedinginan. Setelah selesai Bryan mengambil payung dari tangan Gracella yang sejak tadi diam saja.
Gracella menatap Bryan dengan mata berkaca-kaca sedangkan Bryan berusaha untuk tersenyum agar Gracella tidak bersedih.
"Aku ..." Ucap Gracella menggantungkan kalimatnya.
Gracella kemudian memeluk tubuh kekar Bryan membuat Bryan sangat terkejut karena Gracella berinisiatif memeluk dirinya.
Gracella menangis di dada bidang Bryan untuk mengurangi rasa sesak di hatinya sedangkan Bryan hanya membalas pelukan Gracella sambil mengusap-usap punggung Gracella agar rasa sesaknya berkurang.
Setelah agak mendingan barulah Gracella melepaskan pelukannya begitu pula dengan Bryan. Bryan kemudian mengajak Gracella masuk ke dalam mobil karena tubuh Gracella sangat dingin. Hal itu dikarenakan sejak tadi Gracella berada di gerbang mansion dengan memakai pakaian tidak tebal.
Di dalam mobil Gracella hanya terdiam namun air matanya tidak berhenti keluar sedangkan Bryan yang tidak terbiasa menghibur orang hanya bisa diam.
Hingga dua puluh menit kemudian mobil tersebut berhenti di mansion milik Kakek William. Bryan dan Gracella berjalan ke arah ruang keluarga di mana Kakek William dan Asisten setianya yang bernama George sedang menunggu kedatangan mereka.
Setelah sampai di ruang keluarga, Gracella diberikan susu coklat hangat untuk mengurangi rasa dingin pada tubuhnya. Gracella yang sudah mulai tenang menceritakan apa yang sudah terjadi di depan Kakek William, Bryan dan George.
"Maafkan Saya, Tuan Muda Bryan. Ini semua adalah kesalahanku dan Saya siap untuk di hukum." Ucap George sambil menundukkan kepalanya karena merasa bersalah terhadap Gracella.
"Saat itu, Saya mengirimkan hadiah pertunangan kepada keluarga Arif tapi Saya tidak pernah menyangka pasangan keluarga Arif yang buta mengenali orang yang salah." Sambung George.
"Selain itu Nona Kedua yang bernama Nona Muda Yunita Arif langsung mencuri kado pertunangan yang seharusnya milik Nona Gracella Arif." Sambung George lagi sambil masih menundukkan kepalanya.
"Sungguh tidak masuk di akal." Ucap Kakek William sambil mengetuk tongkatnya ke lantai dengan kencang.
Gracella yang mendengarnya langsung terkejut terlebih terlihat jelas Kakek William sedang menahan amarahnya.
"Seorang gadis asing berani menyebut dirinya mengaku calon tunangan cucuku. Apa gadis asing itu tidak takut mendapatkan hukuman dariku?" Tanya Kakek William dengan wajah kesal.
"Gracella." Panggil Kakek William.
"Iya, Kek." Jawab Gracella sambil menatap ke arah Kakek William.
"Sekarang kamu istirahat di kamar tamu hari ini dan mengenai pakaiannya kamu tenang saja karena kepala pelayan sudah menyiapkannya." Ucap Kakek William.
"Besok pagi, Kakek akan menyuruh George untuk mengambil kembali barang-barang serah-serahan karena itu semua milikmu. Selain itu mereka harus membayar harga untuk semua yang mereka lakukan hari ini terhadapmu." Sambung Kakek William sambil kembali mengetuk tongkatnya ke lantai.
"Terima kasih, Kakek." jawab Gracella sambil tersenyum menatap ke arah Kakek William.
Bryan yang sejak tadi terdiam dan duduk di samping Gracella mengarahkan tangan kanannya ke arah bahu Gracella. Gracella langsung menundukkan kepalanya dan tidak tega menepis tangannya karena Bryan sangat baik dan tidak marah padanya padahal dirinya berulang kali menyakiti hatinya.
'Aku akan membalas perbuatan mereka karena sudah menyakiti Gracella dengan cara yang sangat kejam.' Ucap Bryan dalam hati.
Bryan menggenggam tangan kirinya dengan erata sambil menahan amarahnya. Gracella yang bisa mendengarkan suara hati Bryan sangat terkejut dan langsung menatap ke arah Bryan.
'Apakah Dia membelaku?' Tanya Gracella dalam hati dengan wajah sangat terkejut.
Gracella masih menatap ke arah Bryan sambil tersenyum bahagia karena Kakek William dan Bryan sangat sayang dengan dirinya.
'Keluarga William tampaknya sangat berbeda dengan keluarga Arif.' Ucap Gracella dalam hati.
"Kakek, Aku ada rencana." Ucap Gracella tiba-tiba.
Semangat terus ya kak author dg karya barunya 😍🔥🔥🔥
apakah mau di tamatin.
kesannya di buru2 aku bacanya di bab ini.