NovelToon NovelToon
Kallea Jidan

Kallea Jidan

Status: sedang berlangsung
Genre:Teen / Romantis / Berondong / Cintamanis / Kaya Raya / Cinta Murni
Popularitas:4.1k
Nilai: 5
Nama Author: Nur Alquinsha

Jidan bersumpah tidak akan pernah membiarkan siapapun menyakiti Kallea.

Jidan akan menjadi malaikat pelindung bagi Kallea dan akan menjadi mesin penghancur bagi siapapun yang berani menyakiti Kallea.

Tentang gadis penuh luka bernama Kallea dengan penyembuh lukanya, Jidan Xavier.

Bagaimana kisah selengkapnya? ikuti terus ya...



Instagram: lightquinsha_
Tiktok: candylight_

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nur Alquinsha, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

KJ #11

Jidan tidak berhenti memperhatikan Kallea yang sedang sibuk di meja kasir. Jidan yakin Kallea sengaja menyibukkan dirinya untuk melupakan sakit hatinya terhadap Jayden.

Kallea mengaku dirinya tidak sakit hati dengan perselingkuhan Jayden, tapi menurut Jidan itu tidak masuk akal. Kallea pasti merasakan sakit hati kekasihnya selingkuh, apalagi Jayden selingkuh dengan mantan kekasihnya sendiri.

"Kenapa kakak gak jujur sama perasaan kakak sendiri?" gumam Jidan dalam hati dan masih terus memperhatikan pergerakan Kallea di meja kasir.

Jidan selalu berharap Kallea baik-baik saja. Tapi bukan berpura-pura baik-baik saja seperti ini. Jidan ingin Kallea bisa lebih terbuka terhadap perasaannya sendiri dan mengungkap rasa sedih serta lukanya.

Padahal, keinginan Jidan sudah hampir berhasil, tapi Jayden malah menghancurkan semuanya dan membuat Kallea menjadi seperti sekarang. Bagaimana Jidan tidak semakin membenci Jayden kalau seperti ini?

"Ceweknya cantik ya diliatin terus?" goda Dhani menyadari Jidan terus menatap Kallea.

Cafe bucin sekarang sedang ramai, Jidan sempat-sempatnya mencuri pandang pada Kallea yang sedang sibuk mengurus pesanan pelanggan.

Sudut pandang Dhani dan Jidan berbeda, Dhani berpikir Jidan terus menatap Kallea karena sedang jatuh cinta, padahal kenyataannya tidak seperti itu.

"Tenang aja, pelanggan yang datang kesini rata-rata udah gandeng cewek, gak bakal ada yang rebut cewek lo," ucap Dhani lagi karena Jidan masih belum juga mengalihkan pandangannya dari Kallea.

Jidan sepertinya sedang benar-benar jatuh cinta sampai tidak bisa mengalihkan pandangannya dari Kallea, pikir Dhani.

"Gue bisa berantem," ucap Jidan diluar topik dan hanya melirik sekilas pada Dhani yang berdiri disampingnya.

Jidan jago berantem jadi tidak masalah kalau ada seribu laki-laki yang menyukai Kallea. Selagi Kallea tidak mencintai laki-laki itu, Jidan akan dengan senang hati menyingkirkannya.

Oh ya, alasan Jidan belum menyingkirkan Jayden karena Jidan berpikir Kallea mencintai Jayden. Kalau saja Kallea tidak mencintai Jayden, sudah pasti Jayden akan habis ditangan Jidan.

Jidan tidak peduli meskipun Jayden kakaknya. Siapapun yang sudah menyakiti Kallea harus diberi pelajaran.

"Ya?" Dhani mengutuk dirinya sendiri yang sudah menyinggung laki-laki berandalan seperti Jidan.

Padahal Dhani tidak sedang mengajak Jidan berantem, kenapa tiba-tiba Jidan mengatakan itu?

"Gue bisa hajar cowok yang berani deketin cewek gue," ucap Jidan lagi. Sekarang, Jidan sudah sepenuhnya menatap Dhani.

Untung saja Dhani tidak pernah berpikir mendekati bosnya meskipun bosnya cantik. Kalau saja Dhani sedikit tidak tahu diri dan mencintai bosnya, Dhani pasti sudah mati kutu sekarang.

"Haha, gak bakal ada yang berani deketin cewek lo kok," ucap Dhani berusaha untuk tetap tenang.

Ayolah, tatapan Jidan yang seperti ini membuat Dhani berkeringat dingin. Dhani jadi teringat saat Jidan menghajar orang di jalan.

"Dhan, lo kok malah ngobrol sih? ayo bantu kita buruan!" ucap Aska menyenggol Dhani.

Hanya Dhani yang ditegur karena Aska dan yang lainnya tidak ada yang berani menegur Jidan. Lagipula, Jidan juga bukan karyawan di cafe bucin.

"Iya, sebentar," ucap Dhani menanggapi dengan suara pelan.

Di cafe bucin sangat menghargai kenyamanan pelanggan, mereka berusaha saling menegur tanpa mengganggu pelanggan disana.

"Gue mau lanjut kerja," ucap Dhani pamit pada Jidan dan langsung menyusul Aska untuk membantunya.

"Kenapa tampang Dhani kayak takut gitu?" gumam Jidan tidak sadar kalau tatapannya sudah membuat orang lain takut.

Sebenarnya Jidan biasa saja, tapi auranya yang tidak biasa dan membuat orang lain disekitarnya takut. Dhani yang tidak terlalu mengenal Jidan saja sampai ketakutan seperti itu hanya karena tatapannya.

"Jidan, bisa kesini sebentar?" teriak Kallea pada Jidan.

Tanpa menjawab Jidan langsung berjalan ke tempat Kallea berada. Jidan tidak ingin berteriak pada perempuan yang dicintainya, jadi Jidan langsung menghampiri tanpa ikutan berteriak.

"Kenapa, kak?" tanya Jidan setelah berdiri di hadapan Kallea yang masih berdiri di meja kasir.

Beberapa pelanggan terlihat masih mengantri. Maklum weekend, pelanggan lebih banyak dari hari-hari biasanya.

"Tolong kamu disini dulu, kakak mau ke toilet," ucap Kallea membuat gadis di depannya yang sedang mengantri senyum-senyum.

Gadis itu nampak senang karena akan dilayani oleh laki-laki tampan seperti Jidan. Tinggi badannya, hidung mancungnya, tatapan matanya, semua tampak sempurna bagi gadis itu.

"Oke," ucap Jidan menanggapi Kallea.

Gadis di depan Kallea semakin tersenyum, Jidan seperti tokoh utama dalam cerita novel yang tampan dan juga dingin. Idaman sekali bagi gadis itu.

Ternyata tokoh novelnya nyata!

"Maaf, kak. Teman saya yang akan menggantikan saya untuk mencatat pesanan Anda," ucap Kallea sopan pada gadis di depannya.

Sebagai seseorang yang sedang melayani pelanggan, Kallea tentu harus pamit pada pelanggannya supaya pelayanan di cafenya tidak di cap buruk.

Seperti yang dikatakan tadi, cafe bucin sangat mengutamakan kenyamanan pelanggan mereka.

"Baik, kak," ucap sang gadis tersenyum pada Kallea.

Dalam hatinya, gadis itu justru berterimakasih pada Kallea karena berkat Kallea dirinya akan dilayani oleh laki-laki tampan.

"Kakak ke belakang dulu ya," Kallea pamit pada Jidan sebelum akhirnya ngacir pergi karena sudah tidak tahan ingin buang air kecil.

Jidan yang dipanggil teman terdiam sejenak.

"Kak!" Jidan ingin protes saat sadar dirinya dipanggil teman, tapi saat Jidan ingin protes Kallea sudah tidak terlihat disana.

"Kak, boleh saya mulai pesan sekarang?" tanya gadis yang tadi bicara dengan Kallea.

Gadis itu sudah dari tadi bersiap menyebutkan pesanan, tapi Jidan malah melamun dan membuatnya ragu untuk memesan.

Jidan menatap gadis itu tidak ramah.

"Saya pacarnya," ucap Jidan pada gadis itu. Jidan tidak ingin gadis itu menganggap dirinya hanya sebatas teman Kallea.

Jidan tidak peduli meskipun gadis itu orang asing, tidak peduli banyak yang sedang mengantri, yang jelas gadis itu harus tahu hubungannya dengan Kallea. Jidan tidak terima dipanggil teman.

"Oh?" gadis itu bingung karena tiba-tiba saja Jidan mengatakan itu.

Apakah itu bentuk penolakan secara halus? pikir sang gadis.

"Silahkan mau pesan apa? biar saya bantu mencatat pesanannya," ucap Rayyan yang tiba-tiba saja sudah berdiri diantara mereka.

Rayyan tidak ingin suasana hati Jidan merusak suasana cafe sehingga berinisiatif untuk membantu Jidan mencatat pesanan. Kebetulan sekali Rayyan sedang berada di dekat meja kasir.

"Eoh, saya mau pesan..." akhirnya gadis yang awalnya sudah memuja ketampanan Jidan menyebutkan pesanannya pada Rayyan.

Gadis itu kecewa bukan Jidan yang mencatat pesanannya, tapi sadar dirinya tidak pantas untuk merasa kecewa terhadap kekasih orang lain.

Hukum alam yang sulit sekali untuk diterima, laki-laki tampan selalu sudah memiliki pasangan. Padahal gadis itu terpesona pada Jidan sejak pandangan pertama.

"Baik, pesanan Anda akan segera kami siapkan. Mohon ditunggu ya, kak," ucap Rayyan ramah disertai senyuman manisnya.

Tampannya seorang Rayyan itu berbeda dari laki-laki lain pada umumnya. Rayyan bisa tampan dan cantik secara bersamaan, apalagi saat tersenyum seperti sekarang.

Kekecewaan gadis yang tidak jadi dilayani oleh Jidan terobati setelah melihat senyuman manis Rayyan. Apalagi dari gosip yang beredar semua karyawan di cafe bucin belum memiliki pasangan.

Gadis itu terdiam sejenak. Kalau benar semua karyawan cafe bucin jomblo, lalu kenapa ada yang sudah memiliki pasangan?

"Apa masih ada yang ingin Anda pesan?" tanya Rayyan pada sang gadis yang masih berdiri di tempatnya.

Gadis itu tersadar dan mulai memperhatikan pakaian Rayyan dan Jidan. Pantas saja, yang sudah memiliki kekasih itu ternyata tidak memakai baju karyawan.

"Kak?" tanya Rayyan bingung dengan gadis di depannya. Yang lain sedang mengantri, tapi gadis itu tidak kunjung pergi.

Sang gadis tersenyum sebelum bicara.

"Baik terimakasih, kak," ucapnya pada akhirnya. Setelah itu, sang gadis pergi meninggalkan kasir untuk mencari tempat duduk.

BERSAMBUNG

Terimakasih sudah membaca novel ini...

Jangan lupa tinggalkan jejak biar semangat update 😉

1
anyarai
alur nya lambat ya kk,,
tp ok kok
Syaira Liana
sangat bagus ceritanya seru
⋆ ˚。⋆୨ Light 🧸 ୧⋆ ˚。⋆: terimakasih ❤
total 1 replies
anyarai
baru mampir kk
⋆ ˚。⋆୨ Light 🧸 ୧⋆ ˚。⋆: terimakasih udah mampir ❤
total 1 replies
i am. Virgo
baru nyampe eps 5 aja udah seru❤
Syaira Liana
sabar ya jidann
Syaira Liana
sabar ya jaydenn
Syaira Liana
jidañ ayooo kejar kalea terus 🫣
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!