NovelToon NovelToon
Cafe Memory

Cafe Memory

Status: tamat
Genre:Tamat / cintapertama / Teen Angst / Cinta Seiring Waktu / Keluarga / Karir / Persahabatan
Popularitas:1.7k
Nilai: 5
Nama Author: Nurul Fhadillah

​Kematian, tentu saja tidak ada seorang pun yang suka menghadapi kematian, namun hal ini dengan jelas tentu tak dapat terhindari. Namun bagaimana kamu akan menghadapi kematian tersebut? Terlebih kematian seseorang yang sangat berharga bagimu? Bagaimana kamu akan menghadapi kematian seseorang yang kamu harapkan tetap bersamamu untuk seluruh sisa hidupmu? ​Ethan tak pernah membayangkan dirinya akan berdiri di hadapan kuburan teman masa kecilnya yang juga merupakan cinta pertamanya, bahkan setelah bertahun-tahun kematian itu berlalu, Ethan masih tak percaya gadis itu telah pergi meninggalkannya sendirian disini. Satu hal yang selalu Ethan sesali bahkan setelah belasan tahun, dia menyesal tak bisa mengungkapkan perasaannya pada gadis itu, karena sikap pengecutnya, dia tak pernah bisa memberitahukan perasaannya yang sudah lama ia pendam pada gadis itu. ​“Papa!” Ethan tersadar dari lamunannya, dia berbalik dari batu nisan itu kearah asal suara. Gadis kecil berusia 7 tahun yang imut dalam balutan dres bunga-bunga pink nya berlari dengan susah payah mendekati pria itu. “Jangan lari, nanti kamu jatuh” pria dewasa itu mengangkat tubuh gadis kecil itu lalu mengendongnya dalam pelukannya. Dia pergi mendekati wanita yang berdiri tak jauh dari sana, mereka bertiga berjalan semakin jauh meninggalkan kuburan itu lagi, meninggalkan batu nisan dan penghuni di dalamnya lagi, mungkin Ethan akan kembali kesini atau mungkin ini akan menjadi kali terakhir dia berdiri di hadapan sahabatnya yang sudah tertidur bertahun-tahun itu.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nurul Fhadillah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter 11

​“Maaf sekali harus memberitahukan ini pada anda, tapi operasi yang dijalani oleh nona Jihan Xylia gagal karena komplikasi dan pembekuan darah dalam otak, kami sudah berusaha semampu kami untuk menolongnya namun sayangnya kami harus gagal” kata-kata dokter yang menangani operasi Jihan masih terus berputar-putar dalam kepala Ethan seperti kaset rusah membuatnya semakin merasa sesak, dia ingin menghantamkan kepalanya ke dinding hingga pecah agar suara itu berhenti. Ethan duduk di depan foto Jihan yang sudah di pajang di rumahnya, orang yang datang untuk melayat tidak begitu banyak dan ibu Jihan menghilang entah kemana, dari kemarin tak ada satupun orang yang melihat wanita itu. raga tanpa nyawa milik Jihan sudah di kebumikan di samping kuburan ayahnya dulu dan Ethan masih belum kesana, dia masih tidak berani untuk melihat tempat yang kini sudah menjadi rumah milik sahabatnya itu. masih sulit bagi Ethan untuk menerima kenyataan ini.

​Ethan berjalan dengan lesu dan kepala tertunduk kembali pulang kerumahnya. Di depan café Viola yang tertutup rapat Ethan berhenti dan hanya berdiri disana dengan lengan terkulai lemah di kedua sisi tubuhnya. Mata Ethan dengan liar menatap ke sekeliling tempat itu. café itu terlihat lebih suram dari biasanya, warna cokelat kayu dari bangunan itu yang biasanya menenangkan tiba-tiba berubah menjadi menakutkan. Ethan mungkin sudah gila karena merasakan bangunan itu juga menangisi kepergian Jihan, yeah Ethan memang sudah gila, dia sudah gila dengan semua hal gila yang terjadi dalam hidupnya. Ethan merasa seperti dirinya seolah terserap dalam mesin waktu dan berbalik kembali ke beberapa tahun yang lalu, dia merasa saat ini ada seorang anak perempuan berusia 8 tahunan yang tengah bermain dengan kucing, gadis kecil itu terlihat sangat bahagia dalam dunianya sendiri bersama si kucing.

​Sesampainya di rumah Ethan langsung masuk ke kamarnya, dia bahkan tak ingat kapan terakhir dia makan. Perutnya berbunyi dengan ribut karena lapar namun dia enggan ke dapur, enggan untuk melakukan apapun. Ethan bertanya-tanya saat Jihan menjalani operasi itu sendirian, saat dia harus berada di ruangan mengerikan itu dan mendengar semua suara alat-alat yang menakutkan itu sendirian bagaimana perasaan gadis itu? dia pasti menangis sendirian dan ingin pulang, dia pasti berharap seseorang memenang tangannya karena dia tengah ketakutan namun tak ada seorang pun yang memegang tangannya saat kepalanya di belah dalam kondisi sadar sepenuhnya. Ethan merasa menjadi orang paling buruk yang pernah ada, dia merasa sangat tak berguna. Dimana dirinya saat Jihan tengah berjuang untuk hidupnya? Sosok Jihan selalu ada saat Ethan merasa terpuruk, Jihan membangun kembali dunia nya yang runtuh berkali-kali, namun dimana eksistensi dirinya saat gadis yang sangat dia cintai itu tengah merasakan sakit?! Jihan menahan dunianya sendiri agar tak runtuh dan Ethan tak ada disana untuk mendukungnya.

​Ethan mencoba mengatur napasnya yang teramat sesak, mengusap wajahnya yang basah oleh air mata yang bercampur keringat lalu menarik paperbag yang diberikan oleh dokter itu sebelum Ethan meninggalkan rumah sakit untuk selamanya, dia bersumpah pada dirinya sendiri dia tidak akan melangkah ke tempat sialan itu lagi seumur hidupnya. Tidak, tentu saja Ethan tidak menyalahkan dokter dan semua ornag yang bekerja disana. Dia tau semua orang berjuang semampu mereka untuk menyelamatkan hidup seseorang, dia juga bisa melihat sorot penyesalan di kedua mata dokter itu, namun Ethan hanya tidak ingin kembali kesana. Biarkan semua kenangan buruk, amarah, rasa sakit dan semua kegelapan tetap tertinggal di tempat dimana kedua orang tercintanya meninggal itu. Ethan membuka paperbag itu dan menemukan sebuah kotak berwarna cokelat muda dengan pita abu-abu, saat mengeluarkan kotak dari dalam paperbag itu dia melihat

Hy Ethan aku sangat takut, kamu tau kan aku penakut. Aku berharap aku bisa melihatmu lagi. Aku memaksamu ikut pertandingan itu jadi jangan menyalahkan dirimu jika misalnya aku pergi terlalu awal. Ada banyak yang ingin kukatakan tapi aku terlalu lemah jadi aku akan menyingkatnya saja. Ethan aku tau kamu akan sangat sedih untuk hal ini tapi siapa kita?! Kita gak punya kekuasaan untuk mengubah ini kan. Ethan ini bukan permintaan ya, sebagai sahabat paling berhargamu jadi ini perintah, aku hanya mengizinkanmu merindukanku sesekali, jangan terlalu sering tapi sesekali saja oke. Ouh ya Ethan bodoh aku hampir lupa, aku menyukaimu. Aku sedang tidak bercanda, ini sangat serius, aku sangat menyukaimu Ethan!! Bentar, mungkin bisa kukatakan aku mencintaimu, Ethan aku mencitaimu!! Sudah lama ingin kukatakan namun aku terlalu takut. Semoga kamu tidak menganggapku aneh ya tapi aku sungguh-sungguh menyukaimu, pertemanan lelaki dan perempuan untuk waktu yang lama tanpa melibatkan perasaan lebih itu omong kosong. Aku ingat kamu bilang akan tetap menemuiku tidak peduli di dunia mana aku berada, untuk kali ini aku berharap kamu tidak melakukannya, jangan menjumpaiku. Aku tidak sendirian, aku tidak akan kesepian, aku akan bertemu ayahku dan bertanya padanya kenapa dia pergi begitu saja dan aku akan menyampaikan salammu pada mamamu, akan aku katakan kamu sudah hidup dengan baik dan sudah menjadi pria dewasa. Aku harap walaupun aku mencintaimu dengan sangat kamu bisa bertemu dengan gadis yang baik hati, jangan terlalu menetapkan standar yang tinggi. Bagus jika kamu bisa bertemu dengan orang yang cantik tapi lebih penting jika dia baik, kali ini akan kumaafkan walaupun dia lebih cantik dari aku. Kalau nanti kamu punya anak jangan lupa perkenalkan aku pada mereka ya, perkenalkan aku sebagai bibi mereka yang paling baik dan paling cantik, jangan terlalu banyak membicarakan kebodohan dan kebiasaan burukku pada mereka ya. Aku mulai pusing, tanganku terasa sakit jadi hanya ini yang ingin kukatakan. Ethan jangan pernah mengikutiku, kamu belum menemukan kebahagiaanmu dan kamu harus terus hidup dan menemukannya ya, berjanjilah padaku oke. Kalau kamu merindukan pelukanku gunakan saja hadiah dariku ini oke, ini hadiah untuk ulang tahun kita di tahun depan. Bye Ethan

Dari sahabat tercintamu

Jihan Xylia.

lipatan kertas berwarna biru muda dengan gambar kelinci-kelinci kecil.

​Dengan tangan yang bergetar Ethan mulai membuka kotak itu, menarik lepas pita yang mengikatnya dan memindahkan tutupnya hingga terlihat sebuah sweater abu-abu berlengan panjang terlipat rapi di dalam kotak itu. Ethan mengangkat keluar sweater rajutan itu dan memindahkan kotanya ke samping, ada gambar daun semanggi berhelai empat di dada kiri. Ethan langsung memeluk sweater itu, mendekapnya dengan erat didadanya sambil terisak perih. Tidak ada hal yang bisa menggambarkan dengan jelas seberapa besar kesedihan. Satu-satunya alasan kenapa Ethan masih bisa bertahan saat ibunya meninggal adalah karena ada Jihan disisinya, ada bahu Jihan yang bisa disandarkan, ada tangan Jihan yang bisa ia genggam, ada pelukan Jihan yang menghangatkan dirinya di dunia Ethan yang teramat dingin. Namun saat ini, di titik kehancuran hidupnya ini tidak ada lagi sosok gadis itu, tidak ada lagi yang memeluknya, tidak ada lagi yang mendengar tangisannya, kepergian Jihan membawa pergi satu-satunya alasan Ethan tetap hidup. Ethan meraih mendali emas yang ia menangkan di pertandingan tingkat nasional itu lalu membantingnya dengan keras ke sudut kamarnya, benda berharga hasil jerih payahnya itu kini hanya seperti sampah bagi Ethan, sampah yang bahkan sekeras apapun Ethan berusaha tetap tidak bisa menahan Jihan disisi nya.

​Ethan dengan susah payah menyelesaikan tahun terakhir SMA nya, dia bahkan hampir tak pernah berbicara dengan siapapun, guru-guru mulai sulit menjangkau dirinya. Beberapa kali Ethan mencoba melakukan percobaan bunuh diri, mengantung dirinya di kamar, hendak melompat dari rooftop sekolahnya dan bahkan meminum seluruh pil tidur sekaligus, namun semua usaha bunuh dirinya digagalkan oleh orang-orang disekitarnya. Viola yang mendengar kabarnya menjadi semakin memburuk memaksa pria itu untuk ikut tinggal bersama dirinya setelah pria itu tamat sekolah, Viola memaksa Ethan untuk lanjut kuliah dan dia akan membiayai, setiap hari setelah pindah ke kota lain dan tinggal bersama Viola dan keluarga kecilnya, wanita itu memaksa Ethan keluar rumah setiap hari mencari teman, melakukan banyak aktivitas seperti basket atau berenang atau semua yang bisa ia lakukan agar dia sibuk dan tak memikirkan gadis itu terlalu keras.

​Ethan menyadari hidupnya semakin tidak berarti, bahkan Tuhan tak ingin mendengar doanya dan tetap mengambil semua orang yang dia sayangi, dia bahkan tidak diizinkan meninggal saja. Suatu hari dia bersikeras untuk tinggal sendirian, dia tidak ingin menyulitkan keluar kecil yang berbahagia itu, dia juga tidak ingin mereka repot dengan semua hal negatif yang ia lakukan. Ethan berjanji untuk tetap berkuliah. Semenjak kematian Jihan, Ethan tak pernah lagi menyentuh raket bulu tangkis, dia bahkan membatalkan pelatihan intensif yang akan membawanya ke tingkat internasional. Ethan benar-benar menjauh dari olahraga satu itu dan semua mendali yang dia dapatkan di gantung bersama mendali-mendali milik Jihan di atas batu nisan gadis itu.

​Ethan mulai terjerumus dengan semua hal buruk, dia menjatuhkan dirinya semakin dalam dan membiarkan kegelapan memakan habis dirinya, melumat jiwanya. Biasanya saat kuliah berakhir dia dan teman-temannya akan mengunjungi bar dengan acak lalu memesan kamar. Mereka akan menggunakan opinium atau narkotika jenis lainnya bersama wanita-wanita penghibur disana. Saat pertama kali mencoba narkoba pada semester 2 lalu, Ethan mendapati dirinya memikirkan sang ayah yang kini tidak tau dimana keberadaannya, apa dia sudah bebas atau masih dikurung di penjara? Kemana dia pergi jika dia sudah bebas? Ethan membayangkan ayahnya dengan setumpuk barang haram dihadapannya dan menikmatinya persis seperti yang dia lakukan. Mungkin kini ucapan orang-orang atau teman sekelasnya saat SD menjadi kenyataan, dia memang anak penjahat dan kini dia yang menjadi penjahatnya. Saat siang hari dia berkuliah dengan serius dan bahkan bekerja dengan giat melakukan banyak hal, namun saat hari berakhir semua uang hasil kerja kerasnya akan dia jatuhnya di meja judi, dia tidak pernah peduli apa dia akan memenangkan permainan itu atau tidak, dia hanya ingin melakukannya, mencari kenyamanan dari semua kebusukan dunia. Terkadang Viola dan Jacob datang mengunjunginya dan Ethan akan bersikap seolah dia masih sama, seolah dia masih Ethan yang dulu. Dengan susah payah dia menutupi sosok buruk dirinya dari kedua orang itu hanya karena tak ingin mereka mengawatirkan dan merasa kecewa padanya. Ethan tidak mengerti apa yang Jihan maksud dengan kebahagiaan dalam surat terakhirnya itu, dia sama sekali tidak mengerti bahagia seperti apa yang dimaksudkan. Namun Ethan tidak percaya dia masih memilikinya.

​Ethan beberapa kali berkencan dengan gadis-gadis yang dia temui secara ajak, hubungannya tak pernah serius dna hanya bertahan beberapa hari atau beberapa minggu saja. Dia tidak bisa merasakan cinta apapun lagi, cinta Ethan sudah habis untuk Jihan dan sudah dibawa gadis itu ketempat dimanapun dia berada. Ethan menghindari gadis-gadis yang memiliki sifat seperti Jihan atau yang mirip dengan gadis itu, dia tidak ingini mencari sosok Jihan dalam diri orang lain. Berbicara tentan Jihan, ethan akan kembali ke kota asalnya setiap hari minggu hanya untuk mengunjungi kuburan gadis itu dan terkadang juga dia akan mampir ke kuburan ibunya juga. Hanya pada setiap hari minggu itu Ethan bisa merasa lebih hidup, lebih normal, dia selalu bisa kembali kemasa-masa kanak-kanak yang polos dan menyenangkan walaupun tak semua masa-masa itu dia jalani dengan kebahagiaan.

​Ethan bisa duduk selama berjam-jam di depan batu nisan Jihan, berbicara tentang banyak hal. Dia bercerita kalau dia kini sudah berkuliah di jurusan arsitek dan gambar yang dia buat sudah jauh lebih baik dari yang terakhir kali di lihat oleh gadis itu. dia juga bercerita tentang orang-orang yang dia temui, tentang gadis yang dia kencani lalu merasa bosan dengan mereka dan berakhir putus. Terkadang Ethan masih sering membayangkan bagaimana jika Jihan masih berada bersamanya, dia berhasil melakukan operasi itu dan akhirnya sembuh. Mereka akan berkuliah di kampus yang sama, jurusan apa yang akan gadis itu ambil? Olahraga kah?! Dia pasti masih mencintai bulu tangkis dan sudah mengoleksi semua mendali dan piala di kamarnya, apa mereka akhirnya bisa berpacaran?! Yeah mungkin mereka akan berpacaran juga dan Ethan tak perlu hidup seperti ini dan menjadi orang seburuk ini. Ethan masih tidak mengerti bahkan setelah waktu berlalu dia masih tidak dapat memahaminya, kenapa Jihan yang pergi? Kenapa semua hal itu harus dialami oleh Jihan? Kenapa penyakit itu mendatangi Jihan dan mengambil jiwanya? Kenapa itu tidak terjadi pada Ethan saja? Jihan gadis yang berambisi, dia memiliki tekad yang besar untuk hidupnya. Mungkin kehidupannya tidak mudah dan tak seperti anak-anak lain, namun Jihan anak yang masih bisa menyebarkan energi positif untuk dunia, dia punya ambisi besar untuk mewujudkan semua impiannya. Berbanding terbalik dengan Ethan yang tak punya ambisi dan tekad apapun dalam hidupnya, tak masalah bahkan jika dia mati. Jadi Ethan bertanya-tanya kenapa bukan dirinya? Kenapa bukan dia yak tertidur dibawah sana? Di tempat yang gelap dan sepi itu.

​Ethan kembali setelah mendapat telepon dari Viola, wanita itu meminta Ethan untuk datang ke rumah dan makan malam bersama mereka. Ethan mengiyakan dan mengatakan jika dia terlambat mereka bisa langsung makan tanpa harus menunggu nya. Ethan tidak terburu-buru kembali, dia naik bus dan berjalan santai menuju kerumah keluarga Jacob. Terkadang Ethan akan berhenti beberapa saat untuk memperhatikan sesuatu, hal-hal yang akan mengingatkannya pada sosok Jihan. Boneka-boneka yang imut, cokelat-cokelat yang kelihatannya sangat enak itu, semua yang dulu Jihan sukai. Ethan mempertimbangkan untuk membelinya namun dia tidak tau akan dia kemanakan semua hal itu. barang-barang yang pernah dia beli dulu bersama Jihan masih dia simpan di dalam kotak berwarna biru muda yang akan dia bawa kemana-mana saat dia pindahan. Dengan berat Ethan memaksakan kakinya melangkah, merasakan hembusan angin malam menembus kaosnya yang tanpa dilapisi jaket. Ada banyak orang yang berlalu lalang berjalan seperti dirinya dan Ethan terkadang memperhatikan beberapa dari mereka, apa yang sedang mereka pikirkan? Apa kehidupan semua orang sulit untuk dijalani?

​Ethan yang saat ini sudah berusia 20 tahun mengalami banyak perubahan baik pada fisik maupun sifatnya. Tubuh Ethan lebih tinggi dan kini sudah memiliki otot pada lengan dan perutnya, jangkungnya terlihat cukup menonjol dan suaranya juga mulai berubah. Ethan terus berjalan kepala penuh dengan hal-hal yang ada pada masa lalunya hingga Ethan tidak menyadari sudah berada di depan rumah keluarga Jacob. Ethan berdiri tepat di depan pintu rumah yang bercat cokelat muda itu, dari jendela kaca yang ditutupi sedikit gorden putih itu memancarkan cahaya lampu yang terasa hangat, rumah itu bahkan dari luar terlihat sangat hangat dengan aroma kopi yang samar-samar tercium dan suara rengekan balita. Setiap Ethan berada di dalam rumah itu, dia selalu merasa asing, merasa seperti disana bukan tempat nya dan dia tidak merasa dapat diterima di rumah sehangat itu. sebaik apapun sikap Jacob dan Viola pada dirinya, dia selalu merasa ada batasan antara mereka dengan dirinya, seperti mereka hidup di dunia yang lain. Ethan menghembuskan napasnya pelan lalu memutar knop pintu dan membukanya, sambutan ceria Viola terdengar beriringan dengan rengekan anaknya yang tengah digendong, dari dapur Jacob menawarkan kopi yang tengah diseduhnya. Tiba-tiba hati Ethan terasa perih, ingatakannya kembali ke sekitar dua tahun lalu saat dia terbiasa datang ke café Viola, mengurus café itu bersama Jihan saat Viola tengah mengandung, aroma kopi, suara mesin kopi, kue-kue yang enak, kebisingan yang timbul dari para pelanggan dan senyum semangat Jihan yang hadir setiap hari tidak peduli seberapa lelah gadis itu.

1
Bening Hijau
marathon loh aku bacanya..
kamu orangnya konstisten...
saya senang gayamu..
nanti akan ku baca cerita mu yang lain marathon juga dan komen di bagian akhir..
semangat terus..
Bening Hijau: tak langsung kamu buat q motivasi untuk menyelesaikan imajinasi ku sampai selesai
Nurul Fhadillah: Terima kasih banyak, senang sekali kalau kamu suka sama ceritanya😁
total 2 replies
mary dice
biasanya ada koma sebelum tanda petik
Nurul Fhadillah: Ouh oke kak, terima kasih untuk koreksi nya😁🙏🏻
total 1 replies
S. M yanie
semangat kak...
S. M yanie: InsyaAllah, hhheee
Nurul Fhadillah: Iya kak, kakak juga semangat ngejalani hari2🦾
total 2 replies
cytoid
kakak bisa lihat novelku lewat profilku(^^
cytoid
kasian ethan🥺. Btw aku juga lagi buat novel baru nih kak, tolong disupport ya?🙏
todoroki shoto: semangat,kak/Smile/
Nurul Fhadillah: Ouh oke kak, semangat terus berkarya nya ya, terima kasih juga udah baca novel ini😊
total 2 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!