ARTI DARI KESERIUSAN

 "kak bangun sarapan"

 Rudi perlahan membuka matanya. pandangan nya sedikit kabur, dia mengedipkan matanya beberapa kali dan menggosok nya pelan.

 Dia duduk di meja makan dan menyantap sarapan nya. Meski hanya dengan roti tawar yang di olesi selai kacang itu terasa nikmat dari pada sarapan dengan banyak hidangan tapi di rumah orang tuanya.

  "kamu pakai motor ku aja ke sekolah nya" ucap Rudi dengan mulut yang terisi roti tawar.

 "mulut penuh jangan ngomong kak!" ucap Lina menatap wajah kakak nya dengan kesal dengan tingkah Rudi yang seperti anak kecil.

 Kehidupan yang baru bagi mereka tanpa terasa sudah berjalan satu bulan. tidak banyak hal yang terjadi, mereka hanya melakukan rutinitas seperti biasa dan untung nya Rudi sudah tinggal menunggu uang datang padanya dari om indra dan bang Iwan.

 Dia pikir saat ini hanya perlu fokus pada hotel flower, Namun itu semua tidak seperti yang Rudi pikirkan.

 Malam itu di saat Rudi dan Lina tengah asik menyantap makan malam suara keras datang dari arah pintu depan rumah nya seperti suara pintu yang di tendang di ikuti suara teriakan beberapa orang.

 Lina panik wajah nya menunjukkan kecemasan.

 Rudi kaget namun dia berusaha tetap tenang agar adik nya tidak terlalu panik.

 "kamu ke rumah bang Iwan Gih, lewat pintu belakang" ucap Rudi sambil mengunyah Nasih dan lauk yang penuh di mulut nya.

 Lina tak bergerak dari tempat duduk nya dia menatap wajah Rudi dengan penuh kecemasan.

"tenang aja. aku pernah melawan 10 orang tanpa luka" ucap Rudi tertawa kecil berharap Lina mengikuti perkataan nya.

 "kita pergi sama-sama kak, aku takut!" ucap Lina dengan suara lirih ketakutan mendengar suara teriakan dari luar pintu.

 "ahhhh kenyang" ucap Rudi menghabiskan makanan di piring nya "Udah tenang aja kamu pergi sendiri ya hati-hati" Rudi menarik tangan Lina sedikit memaksanya untuk pergi dari tempat ini.

 Setelah Lina pergi Rudi mengambil pipa besi di belakang rumah nya kurang lebih sepanjang 2 meter.

 Rudi mengintip dari balik tirai melihat situasi di luar.

 Di luar aji bersama beberapa orang dengan tubuh besar dengan penampilan seperti preman, Rudi melihat itu langsung paham dengan situasi nya.

 Dia membanting pintu dan langsung mengambil ancang-ancang dengan berputar 360 derajat mengayunkan kaki nya dan tepat mengenai orang yang memiliki tubuh paling besar yang berada di depan pintu.

 Brak!!!!!!! orang itu terjatuh dan langsung tidak menyadarkan diri karena tendangan Rudi tepat mengenai bagian kepala nya.

 "Mau apa kamu, BAJINGAN!!!!" ucap Rudi menodongkan pipa besi di tangan nya pada Aji.

 Raut wajah aji seketika menjadi panik saat melihat orangnya terkapar tak berdaya, dia mundur beberapa langkah hingga dia berada berada di paling belakang di antara orang-orang yang dia bawa.

 "WOIIII BAJINGAN!!!!" teriak Rudi mengayunkan pipa besinya yang hampir mengenai kepala salah satu orang nya Aji.

 Rudi sekali lagi memperhatikan orang-orang itu, dua orang dengan badan yang besar dan kekar dan satu orang dengan tubuh yang sedikit lebih kecil dari Rudi.

 "MAU NGAJAK RIBUT KALIAN HA!!!!" ucap Rudi dengan marah.

 Tiga orang itu hanya terdiam dengan wajah pucat menatap Rudi.

 "JANGAN SOK JAGO KAMU, BANGS*T!!!" ucap aji teriak di belakang 3 orang yang dia bawa.

 "HAHAHA" Rudi tertawa keras dan kemudian mengayun kan pipa besi nya ke kaki salah satu orang yang bertubuh besar.

 Saking keras nya Rudi memukul kaki orang bertubuh besar sampai orang itu tidak bisa berdiri, dia merintih kesakitan seperti anak kecil di lantai.

 Rudi dengan tatapan sinis nya menatap orang itu, dia mengangkat kakinya tinggi kemudian menginjak tangan orang itu dengan kuat hingga orang itu teriak kesakitan.

 "ARGHHHH!!!!!" teriak orang itu memegang tangan nya yang di injak Rudi.

Rudi tanpa rasa kasihan sedikit pun di wajah nya, dia menendang kaki yang tadi dia hantam menggunakan pipa besi.

"ARGHHH!!! AMPUN!!!!" teriak orang itu kesakitan.

wajah aji dan 2 orang lainnya menjadi sangat pucat ketakutan dengan Rudi. Aji hingga berkeringat dingin dia tidak pernah membayangkan yang di lakukan oleh Rudi. Yang dia tahu Rudi adalah anak yang penakut dan akan menurut jika di ancam.

"APA YANG KALIAN LAKUKAN HABISI DIA!!!" Ucap aji menyuruh orang nya yang sudah berkeringat dingin ketakutan pada Rudi.

"dasar pengecut" ucap Rudi tersenyum jahat pada aji.

"HABISI DIA!!!!!!!" teriak aji.

Dua orang itu pun bergerak bersamaan mengayun kan pukulan dan tendangan ke arah Rudi. Tapi tidak ada satupun yang berhasil mengenai Rudi malahan mereka yang dia buat kesakitan oleh Rudi karena menangkis serangan mereka menggunakan pipa besi.

Aji menjadi mati kutu melihat kelihaian bela diri Rudi, Meskipun kenyataan nya Rudi hanya membuat mereka ketakutan agar mereka tidak bisa menyerang dirinya dengan sekuat tenaga.

Sebelum Rudi keluar dan menendang orang tadi dia melihat aji dan orang-orang yang dia bawa sangat percaya diri, yang dia tau di saat kepercayaan diri seseorang hancur mental nya akan hancur.

Rudi mempertaruhkan semuanya di serang pertama nya, dia awal nya berencana untuk memukul orang yang paling besar itu menggunakan pipa besi. Tapi dia takut itu akan membunuh orang itu yang akan membuat nya menemui masalah yang lebih berat, dan akhirnya dia memutuskan untuk melakukan tendangan memutar nya yang agar hanya membuat nya cedera. Dan semuanya berhasil, namun tangan Rudi gemetar, biar bagaimana pun dia juga manusia, dia memiliki rasa takut, namun dia mencoba melawan ketakutan nya dengan melakukan penyiksaan kepada orang ke 2 yang jatuh di tangan nya.

Serangan terus di tangkis Rudi, dia dari tadi hanya menghindar tidak memberikan perlawanan, hingga mereka berdua kelelahan.

"Cuma segini kalian?" ucap Rudi tersenyum sombong menatap dua orang itu dengan wajah mengerikan seperti seorang psikopat yang suka membunuh orang.

Dua orang itu menggigil ketakutan melihat Rudi, mereka ingin melarikan diri namun sudah terlamabat mental mereka sudah jatuh saat serangan mereka tidak ada satupun yang mengenai Rudi. Mereka hanya terdiam dengan nafas yang terengah-engah kehabisan tenaga.

Rudi sekali lagi melancarkan serangan mendadak nya dengan menendang kepala orang yang bertubuh kecil hingga orang itu terlempar karena kuat nya tendangan Rudi dan membuat nya tidak bisa bangkit karena sakit.

"HAHAHAHA" Rudi ketawa melihat orang itu terlempar karena tendangan nya. "Oiiii APA KAMU MAU DENGAN TONGKAT INI" ucap Rudi menodongkan pipa besi ke orang yang bertubuh besar yang masih berdiri.

Orang itu hanya terdiam dengan wajah ketakutan dan kaki gemetaran menggeleng-gelengkan kepalanya.

"PERGI ATAU KAMU MATI!!!" ucap Rudi pada orang itu.

Orang itu tanpa perlawanan mengangkat 2 orang teman nya yang kritis dan menopang teman nya yang menguatkan diri untuk bisa berjalan.

Aji yang melihat orang nya pergi dengan babak belur mati kutu, dia terdiam menatap Rudi kengerian dengan kekejaman adik nya yang selama ini dia tahu adik nya hanyalah anak yang akan takut jika di ancam.

"BERENGSEK" Teriak Rudi berlari ke arah Aji melompat dan memukul aji dengan lutut nya yang mengenai kepala aji tepat di hidung nya.

"Arghhh" aji terlempar. Hidungnya mengeluarkan banyak darah hingga merubah warna baju nya di bagian dada nya.

"BERDIRI KAMU!!!" teriak Rudi menarik kerah baju Aji yang terkapar lemah setelah di pukul Rudi menggunakan lutut.

Aji tidak berdaya lagi, seluruh tubuh nya tidak bisa di gerakan. Saat Rudi menarik kerah leher nya dia seperti ikan yang tak berdaya tanpa air.