NovelToon NovelToon
Kesucian Untuk Tuan Adnan

Kesucian Untuk Tuan Adnan

Status: sedang berlangsung
Genre:cintapertama / nikahmuda / duniahiburan / Dikelilingi wanita cantik
Popularitas:8.3k
Nilai: 5
Nama Author: Wanita Biasa

Kisah cinta seorang wanita malam dan seorang Aparatur negara, Kisah cinta yang di awali dengan ketegangan berbuah manis karna seorang Aparatur negara berhasil menyelamatkan kehormatan sang wanita malam meskipun itu tidak berjalan dengan mudah. Banyak masalah yang mereka lalui.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Wanita Biasa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 11.

"Iya ... Saya mau minta tolong, " Jelas Adnan menegaskan nada bicaranya.

"Imbalan nya apa ? " Sahut Izza merasa dirinya di butuhkan.

Adnan melirik tak heran pada Izza,

"Loh kenapa ? " Tanya Izza saat mendapatkan tatapan sinis dari Adnan.

"Imbalan apa yang kamu mau ? " Tanya Adnan.

Izza berpikir, " Emmm .. tergantung tugasnya apa dulu. Kalau berat ya imbalannya juga berat. "

"Ok .. Saya ingin kamu menemukan barang bukti tentang kebusukan Ayah saya, " Jelas Adnan.

Izza menggelengkan kepalanya, "Hmmm .. Pantas saja meminta bantuan ku ternyata berhubungan dengan lelaki hidung belang. "

Adnan menyunggingkan senyuman tipis di sudut bibirnya.

"Memang nya siapa sih ayah Anda Pak, untuk apa Anda ingin tahu kebusukan ayah Anda. Itu akan menambah masalah di hidup anda Tuan, "Sahut Izza.

Adnan menatap intens Izza yang menganggap ini adalah hal sepele, " Kebusukan Ayah saya itu adalah kunci kebahagiaan bagi Ibu saya. "

"Hah ... Maksud ? Jadi Ibu anda suka jika suaminya bermain gila dengan wanita lain ? " Tanya Izza mengartikan hal itu dengan cepat tanpa di pikir terlebih dahulu.

Adnan mengambil ponselnya, " Ini foto Ayah saya, kamu pasti pernah melihatnya. "

Izza dengan ringannya melihat foto di ponsel adnan, namun seketika Mata Izza tak percaya sehingga iya melihatnya semakin jelas. " Dia kan Om Haris yang suka booking Ibu. " Gumam Izza dalam hatinya.

"Sudah ku duga kamu pasti sudah pernah melihatnya, jangan-jangan kamu pernah ...... " Ujar adnan menaruh curiga pada Izza.

Izza menatap malas ke arah adnan, " Apa ? Mau mengatai ku lagi ? Silahkan. "

"Tanpa di Katai kamu memang seperti itu Nona, " Sambung adnan.

"Anda itu selalu menghakimi saya Tuan tanpa tahu faktanya, Saya akan bantu anda tapi jangan sekarang saya sedang tidak enak badan. " Jelas Izza merasakan suhu di tubuhnya sangat labil, kadang panas kadang dingin.

Adnan memperhatikan wajah Izza yang pucat pasti, "Mau saya antar ke Dokter ? "

"Tidak usah, saya tidak mau ada balas Budi pada siapapun. "

Adnan tersenyum, " Susah sih kalau bicara dengan orang yang sesetiknya di artikan dengan uang atau balasan. Ya sudah jika kamu tahu info tentang Ayah saya cepat hubungi. "

"Emmmm ... "

Pertemuan Adnan dan Izza di hari itu berlalu sampai Izza benar-benar sehat, saat Izza sehat Izza benar-benar lupa akan niatnya untuk membantu Adnan. Karna dia bingung harus seperti apa membantu Adnan sementara Pak Haris itu adalah klien Ibunya.

Saat Adnan berada di rumahnya, Adnan berpapasan dengan Pah Haris. Tidak ada tegur sapa di sana, Adnan melihat Ibunya terlihat bahagia namun di sisi lain ada perasaan seolah-olah iya di paksa untuk terlihat bahagia.

Makan malam pun di lakukan di kediaman Adnan, dimana di meja Kaman itu ada Adnan Ibu sarita juga Pak Haris.

Sesekali Adnan seolah-olah tak melihat Pak Haris di sekitarnya, Ibu Sarita pun mencoba untuk memecahkan keheningan di ruang makan itu.

"Nak, kapan kamu libur ? " Tanya Ibu Sarita.

Laksda Adnan melirik ke arah Ibunya, " Seperti biasa Bu hari Sabtu dan juga Minggu. "

"Antar Ibu ke rumah Tante Ismi ya ? " Tutur Ibu Sarita.

Adnan bisa saja mengabulkan hal kecil Ibunya, namun iya pikir kenapa tidak dengan Suaminya. " Kenapa tidak dengan Pak Haris Bu ? " Adnan berucap seolah-olah dia tidak menganggap keberadaan Haris.

"Saya tidak bisa, karna harus ke luar kota selama dua hari. " Jawaban itu terlontar dari mulut Pak Haris yang terdengar terburu-buru.

Adnan melihat raut wajah kecewa dari sang Ibu.

"Bersama siapa ke luar kota ? Urusan kantor ? Rajin sekali di hari weekend masih ada kegiatan keluar kota, Kejar Target ya ? " Tanya datar Adnan tanpa menoleh pada Ayah tirinya.

"I-iya, ada pekerjaan yang harus segera terselesaikan. Jadi saya memberitahukan ini mendadak pada Ibu kamu. " Jawab Pak Haris berusaha untuk tetap tenang.

Adnan mencari cara untuk memastikan kecurigaannya itu benar, " Kalau begitu kita ikut Pak Haris Bu, Pak Haris urus pekerjaan kita jalan-jalan di sana. "

Ibu Sarita ingin menolak usul Adnan, namun keburu di jawab oleh Pak Haris. " Lebih baik kamu antar Ibu saja ke rumah Tante Ismi, perjalan jauh akan menganggu kesehatan Ibu kamu. Memang kamu mau Ibu kamu sakit setelah sampai di sana, lagian jika Ibu kamu sehat saya tidak keberatan untuk membawanya. Kamu tahu sendiri Ibu Kamu itu sakit-sakitan terus, "

Adnan mengepalkan tangganya, rasa emosi yang akan di luapkan Adnan di cegah oleh Ibu Sarita dengan cepat. " Sudah Nak, biarkan Ayah mu pergi. Lagian Ibu sudah rindu pada Tante Ismi, Ibu pergi sama kamu ya ? "

Adnan menatap Pak Haris emosi apalagi saat Adnan melihat Pak Haris menorehkan senyuman liciknya, merasa menang karna jawaban Istrinya yang tidak mau ikut ke luar kota.

"Sudah ku duga, buka keluar kota tapi keluar rumah dengan wanita lain. Dasar berengsek ! " Umpat Adnan dalam hatinya.

Adnan langsung ingat dengan persetujuan Izza untuk membantunya mencari tahu kebusukan Ayah tirinya itu, dengan mendapatkan bukti Ibunya itu pasti akan menyuruh Pak Haris pergi dan setelah itu Adnan dan Ibunya pasti akan hidup bahagia seperti dulu.

"Mau kemana kamu Nak ? " Tanya Ibu Sarita yang melihat Adnan bangkit dari duduknya dan belum menghabiskan makan malamnya.

"Saya sudah kenyang, " Adnan langsung berjalan menuju kamar pribadinya, bersiap untuk pergi menemui Izza berharap Izza sudah pulih dari sakitnya.

Adnan pergi ke luar rumah tanpa berpamitan, karna ia enggan melihat Sosok Pak Haris yang ada di samping Ibunya.

"Keman dia ? " Ucap Ibu Sarita melihat anaknya pergi tanpa berpamitan.

Pak Haris berdecak, " Sudahlah biarkan dia kan bukan anak kecil lagi, pasti dia punya kehidupan lain di luar sana. "

"Maksudnya kehidupan lain ? " Tanya Ibu Sarita.

"Namanya anak muda, pasti ingin bersenang-senang di luar sana. Dengan teman laki-laki dan juga teman perempuannya, mustahil anak seperti dia tidak memiliki pacar. " Ujar Pak Haris membuat hati Ibu Sarita tidak tenang.

"Anak saya tidak seperti itu, dia sangat memegang teguh pribadinya sebagai abdi negara. Kata-kata bersenang-senang dengan apa yang kamu maksud itu tidak mungkin anak saya lakukan. Anak saya tidak seperti kamu Mas ! " Jawab Sarita pada suaminya.

Jadi ternyata Sarita sudah tahu kebusukan suaminya yang suka bersenang-senang di luaran sana tanpa mau berbicara jujur pada Adnan.

1
Lucy Lien Herniwati Quin
cerita yg menarik ....lanjut tor
Yulida Nurhainy
lagiiiii
Yulida Nurhainy
/Angry//Angry/
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!