Seorang wanita yang suka berganti-ganti pasangan. Dia penggila pria. Dan pria tergila-gila padanya. Takdir baik apa yang akan terjadi padanya. Apakah dia akan berhenti menjadi penggila pria? Atau dia selamanya akan mempermainkan cinta?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Hwany, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
episode 20
Seusai kelas berakhir
Aku yang sedang membereskan buku ku
Tiba-tiba ponselku berdering dan itu dari Bram
kemudian aku menerima panggilannya.
"iya .."jawab ku
"maaf sudah mengganggu mu, apa kau punya waktu? "
"kenapa?" tanya ku lagi
"ada yang ingin ku sampaikan."
"ah... Aku baru saja selesai kelas. Kita bertemu dimana?"
"ditempat biasa saja."
"baiklah" jawab ku
"sampai bertemu nanti." katanya dan panggilan diakhiri
Aku jadi bingung dengan tingkah nya setelah 3 hari lebih tanpa kabar darinya tiba-tiba saja dia mengajak ku bertemu.
Aku pun bergegas menuju cafe tempat biasa kami bertemu.
Aku lihat Bram sedang menunggu ku.
"sudah lama?" tanya ku
"ah... Aku baru datang." jawab Bram
Dia terlihat gugup dan seperti orang bingung.
Aku pun menarik kursi yang ada di hadapannya.
"Ada apa meminta ku bertemu?" tanya ku
"Aku ingin minta maaf, 3 hari kebelakang aku..."
"Sudahlah, tidak perlu minta maaf begitu. Kita bahkan bukan pasangan kekasih kenapa harus minta maaf segala." kata ku memotong pembicaraannya.
"am...kau benar. Aku hanya tidak enak hati saja. Setelah bertemu berkali kali tapi tiba-tiba saja aku menghilang."
"Tidak usah dipikirkan. Dalam suatu hubungan pasti itu akan terjadi jika salah satu dari kita tidak tertarik lagi."
"bukan seperti itu, aku hanya sedang berfikir saja."
"berfikir apa?"
"untuk melanjutkan hubungan kita atau..."
"kamu juga sadar akan perkataanku hari itu bukan?" lagi-lagi aku memotong pembicaraan
"iya, karena itu. Tapi setelah aku pikir-pikir mungkin kau sudah mengalami banyak kesulitan sehingga membuat mu seperti ini." jelasnya
Seketika perkataanya yang terdengar dewasa itu membuat ku kagum. Tapi dengan cepat aku berusaha menyingkirkan kekaguman ku itu.
"Jadi maksudmu bagaimana?"
"Aku rasa tidak ada salahnya untuk mu lebih serius lagi." jelasnya
"Serius dalam hal apa?" tanya ku lagi.
"Kamu sudah beranjak dewasa juga, apa kamu tidak memiliki keinginan untuk memiliki hubungan yang lebih serius?"
"Aku rasa itu akan sulit bagi ku."
"coba dulu saja...!" bujuk nya
"Aku tidak pernah membuat mu untuk terkesan dengan ku."
"Iya karena itu, biasanya wanita yang ku temui dia akan bersikeras membuat ku untuk tertarik dengannya."
"ah ...berarti itu salah ku."
"bukan begitu, sudahlah intinya mari mencoba hubungan yang lebih serius." bujuk Bram lagi
"Sudahlah, kita akhiri saja sampai disini. Lagian aku kemari hanya penasaran saja dengan apa yang akan kamu sampaikan." jelas ku
"tunggu dulu...!" cegahnya saat aku akan beranjak dari tempat duduk ku
"Aku akan berusaha untuk memahami mu, walaupun itu sulit." katanya
"iya memahami seseorang itu sangat sulit, jangan lakukan itu. Aku rasa kamu akan menemukan seseorang yang lebih baik dari ku. Aku yakin kamu akan menemukan wanita yang cocok dengan mu." kata ku
"kalau kau mencobanya kamu juga akan cocok bersanding dengan ku."
"Tapi aku tidak ingin mencoba apapun."
"hah .. Padahal aku sedang membujuk mu atau tepat nya meyakinkan mu bahwa ada pria yang tulus menerimamu apa adanya "
Aku menatap tajam kearahnya.
"Aku tidak paham kenapa kamu bisa bilang begitu? Apa kamu sengaja membuai ku dengan perkataan manis mu?"
"Aku sungguh-sungguh, aku tidak sedang merayu mu."
"Kenyataannya bagi ku tidak ada bedanya. Aku berterimakasih atas ketulusan mu. Tapi akan sulit bagi ku untuk percaya itu. Dan aku juga tidak ingin menyulitkan mu. Awalnya aku hanya ingin bersenang-senang saja dan tidak berharap mendengar perkataan tulus mu ini." jelas ku
"Apa kau tidak lelah terus berganti-ganti pasangan.".
"Karena itu sudah jadi kebiasaan ku. Atau memang itu mau ku. Terdengar sangat kejam, tapi begitu lah aku. Dan lagi aku bermaksud untuk berhenti. Tapi pada akhirnya aku tidak bisa berhenti karena ulah laki-laki itu sendiri."
"Kenapa seolah-olah pria penyebab dari kegilaanmu ini?"
"hahahaha...kau benar aku gila dengan pria. Sudahlah, kita belum lama bertemu. Bukankah tidak sopan menilai seseorang hanya pandangan mu sendiri..!"
"Maaf aku sudah lancang. Aku hanya berusaha meyakinkan mu saja."
"Apa ada yang ingin kamu katakan lagi?" tanya ku
"Aku tidak akan menyerah." kata nya
"terserah saja.. Aku tidak tertarik dengan apapun itu." jelas ku
"Aku rasa tidak ada yang perlu ku dengar lagi." kata ku dan beranjak dari duduk ku meninggalkannya.
