NovelToon NovelToon
Ketabahan Adikku

Ketabahan Adikku

Status: sedang berlangsung
Genre:Teen Angst
Popularitas:3.9k
Nilai: 5
Nama Author: Amie.H

Menjadi anak terakhir kata orang adalah hal sangat menguntung kan, sebab akan dimanja dan mendapatkan full kasih sayang dari orangtua dan kakak-kakaknya.
tapi tidak bagi adikku, meski lahir dari sebagai anak terakhir dari empat bersaudara dia justru banyak menyimpan keinginan bahkan tak jarang mendapatkannya dengan berkerja keras tanpa sepengetahuan orangtua kami.


bagaimana ceritanya, mari ikuti dan pantau terus ceritanya☺️😇

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Amie.H, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 35.

Beberapa hari kemudian.

Hari ini tepat dimana hari terakhir aku bekerja sebelum hari pernikahan, tepatnya hari ini di selenggarakan acara siraman dan juga pengajian di rumah mas billy. Sementara aku masih kerja, mas billy sudah menjalankan salah satu serangkaian acara. Tinggal aku di hari esoknya yang akan melakukan siraman dan pengajian.

"hai an, masih kerja aja. Kapan cuti?" tanya salah satu teman lelaki ku di tempat kerja.

"iyaa nih, besok udah cuti sih. Kenapa?" tanya ku.

"gapapa sih nanya aja, btw berarti bang billy hari ini pengajian dong yaa. Kok lo gak dateng sih?" tanya nya lagi.

"nggalah, itu kan di rumah dia palingan mama sama bapak gue doang yang dateng kesana. Kenapa sih kepo amat jadi orang" jawabku yang langsung meninggalkannya sendiri setelah aku oper kepemilikan tempat kerja itu.

"huh panas banget di luar" kataku setelah berada di dalam ruangan.

"besok mulai cuti ya an?" tanya kak nisa.

"iyaa kak, besok siraman juga soalnya sama pengajian. Dateng dong" kataku pada kak nisa.

"yee dateng, besok gue masuk kerja kali. Gimana sih" jawabnya dengan nada kesal.

"huh iyaa sih, yaudah lah tapi jangan lupa ya nanti sabtu nya dateng loh pokoknya dari pagi." kataku yang langsung disambut tawa tanpa suara oleh kak nisa.

"iyaa nanti kalau ada yang mau gantiin dah anak siang, lumayan kan lemburan dia pada" kata kak nisa.

"iyaalah sesekali gapapa kali, lagian dari tempat ini kan cuma lo doang yang jadi briesmaid kak yang lain itu ya temen-temen sekolah gue dulu" kata ku pada kak nisa.

"yailah berarti gua mainnya sama bocil dong" jawabnya membuatku terkekeh.

"yaa kali gak bocil juga kak, mereka juga udah bisa bikin bocil hahahaha" kataku yang langsung mendapat senggolan dari lengan mbak nur yang berada di sebelahku.

"baru mau merried aja lu ngomongnya udah kemana-mana lu yaa, bener-bener dah si ana mah" kata mbak nur.

"hahaha bercanda mbak, lagian bocah udah pada tua di anggap bocil aja" kataku penuh pembelaan.

"yaa gak gitu maksud gua nganteeennn, maksud gua gak ada yang seumuran gue gitu loh" kata kak nisa.

"yaa gak ada lah, temen gue paling tua kan ya cuma lu doang kak ya sama mbak nur ini. Tapi kan mbak nur gak mungkin jadi briesmaid karna ada anaknya, kasian nanti rewel" kataku.

"iyaa juga sih, tapi btw itu lokasinya di gedung masjid basmallah yang di komplek greenmoon gak sih an?" tanya kak nisa.

"iyaa lah kak yang disitu, dimana lagi" jawabku.

"Widih keren banget nyewa gedung disitu, kan mahal an" jawabnya membuatku terkekeh.

"ngga ah, kata siapa mahal. Nyatanya kan aku bisa di gedung itu" jawabku dengan yakin.

"iyaa beneran loh an, di gedung itu biaya gedungnya doang aja bisa lima puluh juta belum yang lainnya kaya dekorasi gitu" kata kak nisa.

"itu berarti ketemu calo, gue loh langsung ketemu sama pengurus masjidnya dan alhamdulillah bisa sewa gedung itu" kataku sambil terus tersenyum.

"hah masa gedung ada calo nya an?" tanya mbak nur dengan nada kaget.

"iyaa katanya sih gitu, nah nanti dah kalau kak nisa nikahan pakai gedung itu aja ketemu langsung sama pengurusnya jadi tau semua kenapa ana mampu pakai gedung itu. Tenang aja orangnya baik kok" kataku dengan senyuman.

"oalahhh iyaa iyaa okelaah, terus ya an itu nanti masuk undangannya dibawa gak? Secara kan undangannya bagus begitu yaa" kata kak nisa lagi.

"undangannya ya gak usah di bawa lah kak, cuma coba kakak liat dibagian dalemnya itu ada kartu kecil gitu. Nah itu yang di bawa sih" kataku membuat keduanya bingung.

"kartu kecil, emang ada ya an?" tanya mbak nur yang langsung aku jawab dengan anggukan kepala.

"ada mbak, kata sih sebagai tanda kalau yang dateng itu tamu undangan. Udah ada nama nya masing-masing juga sih di kartu kecil itu" jawabku membuat keduanya menganggukan kepala.

"oalaahh ribet amat sih an hahaha" kata kak nisa.

"yee ngga lah mbak, nanti juga di sana kalian scan barcode loh dipager ayu nya. Jadi masuknya gak bisa sembarangan hehehe" jawabku kembali membuat keduanya saling pandang.

"yailaahh ketat amat an udah kaya nikahan artis-artis aja" kata mbak nur.

"hehehe gak tau mbak, itu tante nya billy yang ngusulin. gue mah ikut aja lah, daripada jadi ribut nanti" kataku.

"oalaahh pantesan aja, pasti tante nya billy emak-emak rempong jadi semuanya serba ribet" kata kak nisa membuatku tertawa.

"ribet sih ngga mbak cuma waspada aja, acaranya cuma sampai jam lima loh mbak nur. Jangan lupa dateng loh, awas aja gak dateng" kataku pada mbak nur.

"iyaa insaallah yaa hehehe" jawabnya.

"udah ah ngobrol mulu, kapan setorannya ini" kata kak nisa.

Kami pun bergegas menyetorkan hasil penjualan pagi ini, di karenakan aku izin pulang lebih dulu. Makanya aku pun setoran paling utama.

"besok cuti ya an?" tanya pak manager.

"iyaaa pak, jangan lupa dateng ya. Acara sampai jam lima sore doang loh" kataku.

"lah kok cepet amat, gak sampai malem?" tanya nya.

"nggalah pak, mana ada di gedung sampai malam" kata kak nisa yang ikut menyahut.

"nah tuh udah disautin" jawabku menunjuk kak nisa.

"lah emang di gedung yaa, saya gak baca sih undangannya. Tuh masih rapi" kata pak manager yang menujukkan undangan dariku yang masih bertumpuk.

"het parah banget bukannya di buka, nanti kalau mau dateng harus di bawa loh kartu kecik didalem undangan itu" kataku pada pak manager yang masih seruis memeriksa uang setoranku.

"kartu kecil apaan, ada tiket masuknya gitu?" tanyanya sambil terkekeh.

"iyaa anggap aja begitu lah, ada didalem undangannnya itu. Kalau bawa-bawa undangannya kan kegedean ya, makanya dikasih kaya kartu kecil gitu buat masuknya nanti" kataku menjelaskan.

"yaahh kok ribet amat sih" jawabnya.

"iyaalah namanya juga nikahan digedung pak" kataku.

"yaaiyaa dah yang nikahan digedung" kata mbak nur.

"yaa bukan gitu maksudnya mbak" jawabku.

"iyaaa ngerti, tapi emang nikahan lu agak ribet sih kaya nikahan artis hahaha" kata kak nisa.

"jangan bilang nanti harus scan barcode juga di pager ayu, itu malahan tambah ribet aja" kata pak manager membuat kami bertiga saling berpandangan kemudian tertawa.

"kenapa malah pada ketawa, emang ada yang lucu ya?" tanyanya bingung.

"hahaha abisnya omongan bapak itu pas banget, emang nanti sebelum masuk harus scan barcode dulu di pager ayu nya" kata kak nisa membuat manager itu menepuk keningnya.

"haiihh repot deh repot, sekalian dresscode gak sih?" katanya membuat tawa kita semakin kencang di ruangan itu.

"hustlah jangan kenceng-kenceng itu tawa. Gak enak kedengeran diluar" kata pak manager.

Kami pun meeghentikan tawa, kemudian bergantian menyetor kan uang jualan itu.

"kalau gitu aku pulang dulu ya, kayanya adekku udah jemput" kataku yang sudah melihat ari menjemputku di tempat parkir.

"tumben adek lu yang jemput an, kemarin bapak" tanya kak nisa.

"iyaa, bapak kan lagi hadir di acara siraman billy sama pengajiannya. Jadinya ari yang jemput, gue duluan ya. Pak saya balik duluan ya" kataku yang lansung menyalami tangannya.

"hati-hati an, ntar gak jadi merried lagi" katanya mengejek.

Aku pun tak menghiraukan, aku fokus menuju ruangan karyawan mengambil barang-barangku. Lalu menghampiri ari yang sudah menunggu.

Bersambung...

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!