Syahnaz, ibu rumah tangga yang berparas cantik dan baik hati, ia mempunyai suami seorang pengusaha yang terbilang sukses dan tampan. Namun, sayang nya rumah tangga mereka mulai retak setelah datang nya seorang gadis bernama Lily.
Lily memiliki wajah yang lumayan cantik dan juga bentuk tubuhnya yang bagus. Namun, sayang nya Lily tega menjadi duri dalam rumah tangga nya Syahnaz dan Raja.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon hafit, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 11, Semakin ngelunjak.
( POV Syahnaz )
"Lily....Keluar kamu," Teriak ku memanggil Lily, pagi-pagi sekali dia sudah membuat aku kesal.
"Apa sih Mbak teriak-teriak?" Balas Lily menghampiri aku kedapur sembari memainkan ponsel ditangan nya.
"Apa-apaan ini? Kenapa dapur bisa se berantakan ini? Ini juga, piring kotor kenapa banyak banget?"Keluh ku mengintrogasi Lily.
Bukan nya menjawab Lily malah senyum - senyum sendiri melihat kearah ponsel nya.
"Lily....Kamu dengar gak?" Anak ini benar-benar membuat aku emosi.
"Apa sih Mbak? Cuma piring kotor doang. Mbak kan bisa bersihkan semua itu," Ucap nya begitu enteng seolah-olah aku pembantu nya.
"Kamu pikir aku Babu kamu haaa?" Aku sudah sangat geram sama Lily, benar-benar anak gak tau diri.
"Bukan gitu Mbak, maksud aku kan mbak Syahnaz sudah terbiasa mengerjakan semua pekerjaan rumah seperti ini. Jadi apa salah nya sih? Lagian aku gak terbiasa, apalagi harus cuci piring. Tangan aku bisa gatal-gatal Mbak." Imbuh Lily, membuat aku semakin geram, rasanya ingin sekali ku lempar semua piring ini ke wajah dia.
"Ada apa sih ribut-ribut?" Tiba-tiba saja mas Raja turun menghampiri kami kedapur.
"Mas, lihat ini kerjaan Lily. Dia berantakin isi dapur dan sekarang gak mau tanggung jawab membersih kan nya." Adu ku sama mas Raja.
"Benar itu Lily?" Tanya mas Raja, Lily meletakkan ponsel nya keatas meja dan menatap suami ku.
"Mas, memang aku yang berantakin dapur. Tapi tadi itu aku lagi belajar masak, makanya banyak piring kotor begitu. Tapi mas, aku gak bisa cuci piring. Aku gak terbiasa." Balas Lily dengan suara dibuat selembut mungkin. Benar-benar muak sekali aku melihat nya.
Dasar pelakor....
"Pokok nya aku gak mau tau, kamu bersihkan semua itu. Dan ingat, taroh semua barang-barang saya ketempat nya." Titah ku dengan tegas, agar dia tau diri.
"Mas...." Lily merengek sama mas Raja seakan meminta pembelaan dari suami aku. Memang nya dia siapa disini?.
"Syahnaz, biarkan saja lah. Kasihan Lily, dia gak terbiasa melakukan hal-hal seperti itu. Kamu bantu dia membereskan semua ini ya," Ucap mas Raja, membuat mata ku Membola tidak percaya.
"Kamu nyuruh aku Mas?Apa aku gak salah dengar?" Tanya ku begitu kesal.
"Ya siapa lagi Mbak, aku kan gak bisa nyuci. Bisa lecet tangan aku nanti," Timpal Lily tidak tau diri, berani sekali dia dan aneh nya mas Raja malah diam saja mendengar Lily semena-mena terhadap aku.
"Sudah lah Syahnaz, ada apa sih sama kamu? bukan kah selama ini kamu yang selalu melakukan semua pekerjaan ini? Kenapa sekarang kamu mempermasalahkan hal kecil seperti ini sih?" Lagi-lagi mas Raja masih berpihak sama Lily, wanita itu semakin keras kepala jadinya.
Syahnaz? Bahkan mas Raja sekarang sudah sering memanggil ku dengan sebutan nama. Entah apa yang membuat suamiku berubah?
Aku ingin mas Raja ku yang dulu, yang begitu perhatian dan selalu menjaga perasaan aku, sangat berbeda dengan sekarang.
"Mas, kamu sudah sangat keterlaluan. Bahkan sekarang kamu lebih membela Lily dari pada aku. Kamu anggap aku ini apa? Pembantu dirumah ini?" Teriak ku sudah tidak bisa menahan emosiku lagi.
Mas Raja berdecak kesal,"Ya ampun Syahnaz, capek tau gak ngomong sama kamu. Malah jadi merembet kemana-mana kan? Sudah lah, Mas malas berdebat. Lebih baik Mas berangkat kekantor saja sekarang." Imbuh nya berlalu pergi begitu saja meninggalkan aku dan Lily di dapur.
"Tuh kan, kenapa sih Mbak Syahnaz hobi banget bikin masalah terus? Selalu saja bikin mas Raja marah." Ketus Lily tidak tau malu, jelas-jelas semua ini karena ulah dia juga.
"Kamu biang masalah semua ini Lily, bukan aku. Semenjak kedatangan kamu kesini, rumah tangga aku jadi berantakan, Ingat Lily, kamu itu hanya menumpang di sini. Harus nya kamu tau diri." Ucap ku mengingatkan nya. Biar dia sadar dan tau batasan nya.
"Aduh.....Kenapa sekarang mbak malah jadi nuduh aku seperti itu?Aneh. Rumah tangga Mbak dalam masalah kok aku yang disalahkan, harus nya mbak Syahnaz instrospeksi diri, kenapa mas Raja bisa sampai berubah sering marah sama mbak. Bukan malah nyalahin orang lain." Sergah Lily begitu berani sama aku. Membuat aku geram bukan main.
Setelah mengatakan semua itu Lily pergi begitu saja.
beberapa detik kemudian terlihat Lily kembali kedapur.
"Oh ya Mbak, biasanya jam segini mbak Syahnaz nyuci baju kan? Boleh kan aku minta sekalian cuciin baju aku juga? Nih, gak banyak kok." Lily datang dengan membawa setumpuk baju ditangan nya.
Benar-benar gak tau diri dan gak sadar-sadar ini perempuan. Lama-lama bisa habis kesabaran ku menghadapi si Lily ini.
Aku ambil pakaian yang dia kasih dan ku lempar ke wajah nya yang sok polos itu.
Lily sempat kaget, bahkan wajahnya seketika memerah menatap ku.
"Ambil pakaian kamu, dan cuci sendiri. Aku bukan pembantu kamu yang bisa kamu suruh Se enak nya." Ucap ku dengan sengaja mendorong bahu Lily pergi melewati dirinya.
Aku sempat melihat bagaimana raut wajah Lily yang memerah menahan kesal padaku. Bahkan tangan nya terkepal menatap tajam kearah ku.
"Itu belum seberapa Lily, lihat saja nanti apa yang akan aku lakukan sama kamu." Batin ku tersenyum miring.
untung blm nikah ma Adit sekarang mlh ngluyur gk jelas ntar di perkosa kau
lanjut yc Thor ditunggu ceritanya
sebaiknya kl blm yakin jng keburu nikah mlh ini terkesan dadak an. kn janda punya duit mbok hiling saja dulu, nata hati. berdoa siapa tau dpt jodoh yg terbaik dr Allah. entah lah feeling ku gk sreg dng Adit dan shahnaz terlalu bucin gk bisa ambil keputusan sendiri dan temannya kyak mlh njorokin syahnaz ke lubang derita.
jng keburu nikah cari yg bner bner laki baik dan tanggung jawab terlebih orang yg sdh selesai dng ms lalunya.