NovelToon NovelToon
Hurt Me Again

Hurt Me Again

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Nikahmuda / Anak Yatim Piatu / Crazy Rich/Konglomerat / Cinta pada Pandangan Pertama / Mengubah Takdir
Popularitas:4k
Nilai: 5
Nama Author: Dedean

Jika sang mentari bisa menyalurkan hangatnya walaupun sesaat, akan ada senja yang akan mengobati kehilangannya. Lalu, pada akhirnya malam lah yang menutupi kesedihannya . Karena semuanya akan pergi pada waktunya . Begitulah hidup, jika kamu siap atas sebuah pertemuan, maka kamu juga harus siap untuk menerima kehilangan. Karena setiap pertemuan akan selalu ada perpisahan pada akhir episodenya. Lalu, selintas pertanyaan mulai terbesit dipikiran. Untuk apa dipertemukan jika akhirnya dipisahkan? Setiap pertemuan tak ada yang sia-sia, karena disetiap detik,menit bahkan jam yang akan kita lewati bersamanya memiliki makna yang nantinya akan kosa sadari betapa pentingnya. Oleh sebab itu hargai setiap pertemuan sebelum perpisahan menjadi sebuah penyesalan.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dedean, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Part 31

Kring...

Bel istirahat pun membuyarkan lamunan para siswa, mereka pun langsung merasa lega dan langsung berhamburan menuju kantin sekolah.

“Kenalin gue Ufi.” Ucap seorang gadis cantik itu kepada Lula.

“Iya, aku Lula.” Balas Lula sambil tersenyum ramah.

“ya gue sudah tahu, kan lo sudah ngenalin diri tadi,”

“Heheh iya ya.”

“Ya sudah ke kantin yuk!” Ajak gadis itu, Lula pun langsung mengangguk antusias karena ada yang mengajaknya.

Mereka berdua pun langsung berjalan menuju kantin sekolah. Sesampainya mereka di sana, semua tempat pun sudah penuh hanya tertinggal satu tempat yang berada di tengah-tengah.

“Sudah penuh,” Keluh Gadis itu.

Tanpa menjawab Lula pun menarik tangan teman barunya itu menuju tempat yang masih kosong.

Suasana yang semulanya aman-aman saja mendadak sangat ribut, sontak itu membuat langkah Lula dan Ufi berhenti.

“Ya ampun Zio ganteng banget,”

“Erland juga ganteng banget,”

“Ya ampun senyum Satria bikin meleleh,”

Teriakan demi teriakan memuja pun memenuhi semua sudut kantin itu,

“Apaan sih bikin ribut aja.” Kesal Lula yang merasa telinganya sakit mendengar teriakan para siswi di sana. Ternyata suasana di sekolahnya ini hampir sama persis dengan suasana disekolahnya dulu.

Sementara Lula pun langsung melanjutkan langkahnya menuju tempat incarannya tadi, jangan sampai ketiga lelaki itu merebutnya.

“Ya ampun Lula, kita tidak boleh duduk di sini!” Ucap Ufi kepada teman barunya itu, mana ada yang berani duduk di situ, karena itu tempat duduk khusus ketiga most wanted itu.

“Sudah deh Fi, jangan berisik! sudah duduk aja!” Balas Lula santai sambil segera duduk, tanpa memperhatikan suasana yang mulanya ribut menjadi hening kembali, sementara Ufi masih berdiri mematung, jangan tanya suasana hening itu karena ulah siapa, ya karena gadis polos yang dengan santainya duduk di situ.

“Siapa gadis yang berani duduk di tempat kita?” Tanya Zio geram dan langsung berjalan menghampiri gadis itu.

“Siap-siap tuh gadis bakalan kena amuk sama Zio.” Bisik Satria kepada Erland.

“Wah, siapa gadis itu? Bakalan nangis kejar-kejar tuh cewek karena kena bentak sama si Zio.”

“Tamatlah riwayat gadis itu,”

“Bukankah dia anak baru,”

Bisikan demi bisikan juga sudah mulai terdengar, ketika ketiga pria tampan itu sudah berdiri di dekat kedua gadis itu. Sontak ketika melihat ketiga pria tampan itu membuat Ufi menjadi sangat tegang.

“Sudah Fi duduk aja, ngapain sih berdiri, enggak bayar kok duduk di sini.” Omel Lula yang merasa sangat heran kenapa temannya itu masih berdiri.

“Ehh lo enggak tahu kalau ini tempat duduk siapa?” Tanya Zio dengan nada yang sangat tidak enak didengar. Mendengar suara itu pun gadis manis itu langsung mengarahkan pandangan kepada tiga pria tampan yang entah sejak kapan sudah berdiri di depannya.

“Kenapa memang kak? memang enggak boleh duduk di sini? Kan masih kosong.” Balas Lula lembut dan tak lupa dengan senyuman polosnya itu.

“Astaga senyumnya manis banget.” Batin Erland dan juga Satria berbarengan, mata mereka pun tak berkedip memandang wajah gadis manis itu.

Sementara Zio, dia juga terpaku melihat senyuman gadis di depannya itu, senyuman yang terlihat sangat tulus dan juga membuat jantungnya berdetak tak beraturan.

“Gue kenapa sih!” Batin Zio yang bingung dengan dirinya sendiri, kenapa hanya dengan mendengar suara dan senyuman gadis itu membuat dirinya tak berkutik.

Sementara semua orang yang di sana penasaran dengan apa yang terjadi selanjutnya, melihat gadis itu sangat berani membalas ucapan seorang Zio yang terkenal bad boy dan jangan lupa ketampanan yang membuat semua gadis tak bisa berkedip menatapnya.

“Lo boleh duduk di sini, asalkan lo nanti pulang bareng gue!” Balas Lelaki yang bernama Zio itu.

“Loh kita enggak makan nih?” Tanya Erland yang bingung, kenapa tiba-tiba Zio mengalah dan membiarkan orang lain duduk di sana. Ini bukan Zio yang biasanya.

“Iya betul banget, tumben lo biarin orang lain duduk di sini.” Sambung Satria yang juga merasa sangar terkejut dengan apa yang dikatakan sahabatnya itu.

“Hhh? Apa itu benar Zio? Kenapa dia membiarkan gadis itu?”

“Wah beruntung banget tuh anak baru bisa duduk di sana, diizinin lagi,”

“Aduh nanti diajak pulang bareng, gue juga pengen!”

Histeris mereka semua ketika mendengar perkataan pria tampan itu.

“Apakah ini nyata?” Batin Ufi yang merasa sangat syok mendengar perkataan kakak seniornya itu.

“Wah kakak baik sekali, makasih ya kak.” Ucap gadis manis itu dengan semangat dan bahagia karena sekarang dia bisa segera memesan makanan karena dia sudah merasa sangat lapar.

“Iya sama-sama, ingat nanti pulang sekolah kita ketemu di tempat parkir!” Balas Zio sambil segera meninggalkan gadis manis itu. Sementara gadis itu tak terlalu menghiraukan perkataan senior tampannya itu, gadis itu pun langsung memesan makanan karena perutnya yang sudah berisik untuk segera diisi dengan makanan yang bergizi. Sementara Ufi masih terbengong melihat tingkah polos teman barunya ini. Yap Ufi juga gadis yang suka menyendiri, ntah kenapa ketika melihat Lula dia merasa sangat ingin berteman dengan gadis manis itu.

****

Disisi lain, di sekolah milik Alexander, kini semuanya merasa sangat lega karena gadis iblis itu sudah dikeluarkan dari sana, tapi sayangnya gadis manis yang tak lain adalah adik dari mereka tidak bisa bersekolah di sana lagi.

“Aku kangen banget sama princess kak.” Ucap Byan kepada Azka yang juga sama dengan dirinya sama-sama sedang merindukan sosok gadis manis itu.

“Nanti kita pergi ke mansion si Nathan itu, aku juga sangat merindukannya!” Balas Azka yang merasa sudah tidak sabar untuk menunggu bel pulang sekolah.

“Perhatian-perhatian para senior ganteng, gue mau pindah sekolah ke tempat Lula, selamat tinggal semuanya!” Teriakan seorang gadis yang terdengar sangat semangat pun membuat pandangan para pria itu pun mengarah kepadanya.

“Kok kamu tega sih ninggalin pujaan hati kamu?” Tanya Gavin dengan ekspresi yang dibuat sedih.

“Lebay banget sih lo, dasar senior playboy.” Balas Cherry mengejek.

“Lebay lo babi.” Teriak Rayhan dan Zidan yang sangat suka sekali membully sahabatnya itu.

“Dasar lo tikus got.” Balas Gavin tak terima, enak saja seganteng ini disamain sama babi, lalu yang jelek jadi apa, jika yang tampan saja dibilang seperti babi?

“Sudah-sudah berisik banget sih. Gue harap lo bisa jagain princess gue, terus laporin kalau adik gue kenapa-kenapa!” Ucap Azka serius kepada sahabat adiknya itu.

“Iya betul, pokoknya kalau bisa tiap menit kasih kabar tentang Lula.” Sambung Byan yang juga merasa sangat khawatir kepada adiknya itu.

“Iya-iya siap, tapi tidak janji ya tiap menit kasih kabar. memang kerjaan gue itu doang!” Balas Cherry membalas ucapan kakak dari sahabatnya itu.

“Lo enggak nitip salam Van?” Tanya Gavin ketika melihat sahabatnya itu hanya diam saja.

“Engga, gue mau ngomong langsung aja!” Ucap Evan sambil segera meninggalkan Cherry dan sahabatnya itu.

“Dasar bucin, galau terus tuh.” Ucap Gavin ketika Evan sudah pergi meninggalkan mereka.

“Lo aja yang tidak pernah jatuh cinta!” Ejek Zidan lagi, sontak itu membuat semuanya juga ikut tertawa mengejek kepada Gavin.

“Dasar teman durhaka kalian!” Dengus Gavin yang merasa selalu menjadi target bullyan dari mereka semua.

****

Di kediaman keluarga Alexander, Nata, Lio, Arsen, dan Adit sedang duduk diruang keluarga. Mereka sibuk memikirkan cara untuk bertemu princess mereka dan meminta maaf, mereka merasa tersiksa jika belum menemui adik mereka itu.

“Nanti saja deh kita ketemu sama Lula.” Usul Arsen yang merasa sudah sangat rindu dengan adiknya itu.

“Jangan sekarang, tunggu suasana hati Lula baik dulu, kalau sekarang, belum tentu dia mau bertemu dengan kita.” Ucap Lio menimpali ucapan Adiknya itu, bukan karena dia tidak merasa rindu dengan adiknya, malahan sebelum dia tidur, dia selalu memeluk foto adiknya itu.

“Iya aku setuju, kalau sekarang Lula belum tentu mau bertemu dengan kita.” Sambung Nata yang juga sepemikiran dengan Lio.

“Ya sudah, nanti kita cari waktu yang tepat.” Ucap Adit yang langsung disetujui oleh yang lain, mereka semua sangat tersiksa karena ini, mereka sudah sangat ingin memeluk princess manis mereka itu.

****

Sekolah Lemuel.

Kring kring kring...

Bel pulang pun sudah berbunyi, semua murid pun segera berbondong bondong untuk pulang. Gadis manis yang bernama Lula pun juga bersiap untuk pulang.

“Ehh Lula, lo disuruh nemuin kak Zio kan?” Tanya Ufi disela-sela langkah mereka.

“Memang iya ya?” Tanya Lula yang sama sekali tidak mendengar apa yang dikatakan kakak senior tampannya tadi.

“Astaga Lulaaa, bisa-bisanya lo enggak ngacuhin kak Zio yang super duper ganteng itu.” Histeris Ufi yang merasa sangat gemas dengan kelakuan polos teman barunya itu, apakah temannya ini masih suka dengan laki-laki? Perempuan mana yang bisa melepaskan pandangannya dari Seorang Zio.

“Ihh Ufi jangan teriak-teriak dong! Nanti Lula jadi budek, kan tidak lucu kalau Lula sang gadis imut mendadak budek.” Balas Lula kesal dengan teriakan temannya ini, kenapa teman barunya Ini sangat sama dengan Cherry, sama-sama punya suara yang seperti toa masjid.

“Habis lo bikin gue gemas Lula, sudah sekarang lo temuin tuh kak Zio!” Ucap Ufi mengingatkan teman lemotnya ini.

“Iya.. Iya., bawel!” Balas Lula, mereka berdua pun langsung berjalan menuju tempat parkir.

****

Sesampainya di tempat parkir, ketiga pria tampan yang tak lain adalah Zio dan dua sahabatnya itu sudah berdiri gagah di depan mobil mereka masing-masing, dan di sana ternyata juga ada pria berjas yang tak kalah tampan juga sedang berdiri di depan mobilnya, siapa lagi kalau bukan Nathan.

Sementara itu, gadis manis yang bernama Lula itu merasa sangat bingung apakah dia harus menemui seniornya itu.

“Hey gadis kantin!” Teriakan itu pun membuat Lula dan Ufi segera mencari sumber suara, setelah menemukan pria yang sudah meneriakinya tadi, mereka berdua pun segera berjalan mendekati ketiga pria itu. Sementara Nathan merasa sangat heran, kenapa gadisnya tidak berjalan mendekatinya, tetapi malah mendekati ketiga bocah SMA itu.

“Itu kan Zio, untuk apa Lula menghampiri bocah itu?” Gumam Nathan yang semakin bingung, coba tebak si Zio siapanya Nathan? Biar dikasih tahu ya, Zio itu juga salah satu sepupunya Nathan, tetapi Nathan juga tidak suka dengan bocah itu, karena dia sangat sering membuat dirinya kesal. Kenapa dia mempunyai sepupu yang semuanya sangat menyebalkan.

“Huftt apaan sih gadis kantin, nama aku Lula!” Ucap Lula dengan tegas menekankan namanya kepada seniornya itu, enak saja nama cantiknya diganti dengan gadis kantin.

“Sloww-sloww manis, gue kan belum tahu nama lo siapa!” Balas Zio sambil mengedipkan matanya kepada gadis yang sudah memikat hatinya sejak pertama bertemu.

“Lula, gue pulang dulu ya, Mama gue dah jemput.” Ucap Ufi berbisik kepada Lula.

“Yah kok Lula ditinggal sih, ntar kalau Lula diculik bagaimana?” Rengek gadis itu kepada Ufi. Sontak melihat tingkah kekanak-kanakan gadis itu membuat yang melihatnya pun terkikik geli. memang masih ada anak SMA yang merengek seperti anak SD? Sungguh gadis unik.

“Tidak akan ada yang bakalan culik elo! Lo kan sama gue.” Ucap Zio.

“Nah ada kak Zio kan, oh iya kak nitip teman gue ya!” Sambung Ufi yang langsung berlari meninggalkan temanya dan seniornya itu.

“Ufiiiiii!” Teriak Lula ketika melihat temannya yang tega meninggalkannya dalam kondisi seperti ini.

“Sudah gebetannya Zio, kami tidak akan membiarkan orang menculik elo!” Ucap Erland meyakini gadis itu.

.”Gebetan? Sejak kapan?” Tanya Lula kepada dirinya sendiri. Bukankah dia sudah memiliki kekasih?

“Mulai sekarang lo gebetan gue, siap-siap aja hitungan minggu lo jadi cewek gue!” Potong Zio ketika melihat gadis itu kebingungan, bukannya memberi penjelasan, malah ucapannya semakin membuat gadis itu semakin bingung.

“Lula kan sudah punya pacar!” Balas Lula dengan polosnya. Dan lihat karena ucapan polosnya itu ketiga lelaki tampan di depannya ini merasa sangat terkejut dan langsung menatap iba kepada Sahabatnya Zio itu, baru mencintai malah harus terima kenyataan pahit.

“Enggak apa-apa, gue enggak apa-apa jadi yang kedua.” Balas Zio lagi.

“What! Lo mau jadi yang kedua?” Teriak kedua sahabatnya itu, apa sahabatnya ini telah hilang akal? Apa ini benar sahabat mereka? Wah sepertinya seorang Zio sudah gila karena cinta.

“Astaga, Lula sudah dijemput sama pacar Lula kak, sudah ya kak bye!” Ucap Lula tiba-tiba ketika matanya tak sengaja melihat mobil sport milik kekasihnya itu. Dan kekasihnya itu sudah memandang ke arah dirinya.

Tanpa menunggu persetujuan mereka bertiga, Lula pun langsung berlari menuju mobil yang sudah terparkir rapi di luar gerbang sekolahnya. Sementara ketiga laki-laki itu hanya terbengong melihat tingkah gadis manis itu.

“What, seorang Zio suka sama cewek yang sudah punya pacar?” Tanya Erland ketika melihat gadis manis itu sudah tak terlihat lagi.

“Benar, lo yakin mau jadi yang kedua?” Tanya Satria yang masih tidak percaya.

“Ya iyalah, demi cinta, gue enggak apa-apa jadi yang kedua, nanti gue yang bakalan jadi satu-satunya buat Lula!” Balas Zio dengan pede kepada sahabatnya itu. Walaupun sebenarnya dia sangat kesal ketika mengetahui gadis itu sudah memiliki kekasih, apalagi lelaki itu adalah Nathan, sepupunya sendiri. Ya dia sangat tahu mobil sport siapa yang berada di depan sekolahnya itu.

****

1
S. M yanie
semangat...
Dedean: Hwaa makasih kak♥️♥️
total 1 replies
horasios
😢Saya menangis ketika membaca bagian yang menyedihkan dari novel ini.
Dedean: Hwaaa iya sad banget :(😿😿😿
total 1 replies
paulina
Buat yang suka petualangan, wajib banget nih baca cerita ini!
Dedean: Hwaaa bener banget kak jangan lupa baca terus yaa😍
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!