NovelToon NovelToon
Harumi

Harumi

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / One Night Stand / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Beda Usia / Romansa / Office Romance
Popularitas:27.8k
Nilai: 5
Nama Author: hermawati

Jangan lupa tinggalkan Jejak,
Tidak disarankan untuk pembaca dibawah umur.



Mengetahui fakta jika wanita yang ditunggunya selama enam belas tahun, telah memiliki anak dari keponakannya, membuat Dimas patah hati, meskipun rasa cintanya begitu besar, tapi dia memilih untuk menyerah, demi kebahagiaan bersama.

Demi menghibur hatinya yang tengah galau, dia berlibur di villa milik keluarganya.

Di tempat berbeda, seorang wanita sedang sibuk menyiapkan acara liburan gratis yang di dapatkan dari tempatnya bekerja.

Sesuatu hal terjadi pada keduanya, sehingga membuat laki-laki itu selalu mengejarnya, dan sang wanita selalu terbuai olehnya, walau seharusnya hal itu tidak boleh terjadi di karenakan wanita itu telah memiliki kekasih..

Apakah Dimas akan mengalami patah hati kedua kali, atau justru berhasil memiliki wanita baru yang dia temui?



P.S. Lanjutan dari cerita sebelumnya berjudul

❤️Pembalasan Atas Pengkhianatan Mu❤️

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon hermawati, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Mantan Tunangan

Jangan lupa tinggalkan jejak.

Happy reading.

Dimas membuktikan omongannya, dengan segala pesonanya, dia berhasil membuat Bunga Harumi meneriakkan namanya berkali-kali, karena kenikmatan yang diberikannya sepanjang malam hingga dini hari.

Cup... Cup...

Dimas menciumi pipi wanita yang masih betah memejamkan matanya, "Bangun sayang, makan dulu yuk! Aku udah buatkan sandwich untuk kamu," bisiknya.

Rumi melenguh, perlahan membuka matanya, dia mendapati lelaki berwajah tampan, berada tepat beberapa centi diatas wajahnya, dia menyentuh rahang tegas itu, "Ganteng," gumamnya pelan.

Dimas tersenyum, lalu mengecup telapak tangan wanita dibawahnya, "Terima kasih, aku tau aku ganteng, tapi sekarang kamu harus makan dulu, terus mandi, aku akan ajak kamu ke suatu tempat,"

Rumi menatap sayu, "Tapi aku lelah, aku ingin istirahat seharian,"

Dimas tersenyum lagi, "Maafkan aku, karena membuat kamu lelah, tapi waktu kamu disini hanya hari ini bukan? Nanti malam kamu harus kembali ke Jakarta."

Dengan terpaksa Rumi bangkit, dia menunduk melihat dirinya sendiri, kini dia mengenakan t-shirt putih yang Dimas kenakan tadi malam, Rumi bisa mencium wangi parfum lelaki itu, "Aku mandi dulu,"

Dimas mengangguk, lalu menggendong Rumi, ala bridal style, dan Rumi hanya bisa menjerit, karena kaget dengan perlakuan tiba-tiba lelaki itu.

Rumi berendam di air hangat, dengan aroma terapi yang sedikit mengurangi rasa lelahnya, sementara Dimas membantu mencuci rambut panjangnya, seraya memberi pijatan lembut, Rumi sampai memejamkan mata saking nyamannya. "Apa kamu biasa memperlakukan wanita yang kamu tiduri seperti ini?"

Dimas menghentikan kegiatannya, "Ini pertama kalinya aku melakukannya, dan aku tidak seburuk yang ada dipikiran kamu,"

"Terserah lah, lalu kemana kamu akan mengajakku pergi?"

Dimas mulai membilas rambut panjang itu, "Kamu lihat saja nanti,"

Usai membantu Rumi, mencuci rambut, Dimas keluar dari kamar mandi, dan membiarkan wanita itu menyelesaikan sisanya, Karena ponselnya berdering.

Dimas duduk disisi ranjang, dia mengambil ponselnya diatas kabinet, tertera nama keponakan brengsek, "Ngapain Lo nelpon gue?" ucapnya tak ingin berbasa-basi.

"Lo bawa lari bini gue, bang?"

Andai semalam Rainer tidak menghubunginya, mungkin dirinya akan ikut panik, mendengar kabar tersebut, tapi setelah tau alasan Diandra kabur, rasanya Dimas ingin mengejek keponakannya, "Gila Lo ya! Gue disini kerja, nggak bawa mantan tunangan gue, yang udah Lo tikung!" Dimas bisa mendengar umpatan dari seberang sana, tapi masa bodoh dengan itu.

"Bini gue naik pesawat ke Bali, dengan nama orang lain, Lo ngajak dia kan? Lo mau rebut dia dari gue?"

"Gue bukan elo yang tega nusuk pamannya sendiri dari belakang, jadi buang pikiran buruk Lo, tentang gue, disini gue kerja bareng Miko, kalau Lo nggak percaya, Lo bisa telpon ke resort," jelasnya, "Bali itu luas Denis, udah ya, gue sibuk," Tanpa mendengar sahutan dari seberang sana, Dimas mengakhiri panggilan itu.

Bisa-bisanya Denis masih berfikir buruk tentangnya, padahal dia dengan ikhlas merelakan cinta pertama yang telah dia tunggu selama enam belas tahun.

Tapi kemana sebenarnya Diandra pergi? Kenapa wanita itu mesti ke Bali? Tempatnya berada saat ini, Apa Diandra sengaja?

Pintu kamar mandi terbuka, Dimas menoleh, mendapati Rumi mengenakan bath rob, dan lilitan handuk di kepalanya, "Sini, aku bantu keringkan rambut kamu, sambil kamu sarapan."

Rumi menurut, dia duduk di sofa, sedangkan Dimas mengambil hairdryer, guna mengeringkan rambut panjang wanita itu.

Tak ada yang berbicara, sembari mengeringkan rambut Rumi, pikiran Dimas justru tertuju pada Diandra, kemana wanita itu pergi?

Sementara Rumi sibuk dengan rasa bersalahnya pada tunangannya, maka dari itu dia memilih diam.

Sebelum menuju tempat yang dituju, Dimas mampir terlebih dulu, ke stasiun pengisian bahan bakar umum, untuk mengisi bahan bakar mobil yang dikemudikannya.

Saat sedang menunggu tangki bahan bakar penuh, tanpa sengaja, Dimas melihat seseorang yang dikenalnya berada didalam mobil, yang juga sedang mengisi bahan bakar.

Tak mau membuang kesempatan, dia menghampiri mobil yang berada tepat dibelakang mobilnya.

Dia melangkah ke sisi kemudi, hendak meminta penjelasan pengemudi, tapi lelaki itu hanyalah pengemudi taksi online.

"Kamu apa-apaan sih Dimas? Kenapa kasar banget?" Wanita yang mengenakan outfit serba panjang itu, menghampirinya.

Dimas menatap mantan tunangannya, "Harusnya aku yang tanya ke kamu, kenapa kamu disini? Suami dan anak kamu nyariin, mereka menuduh aku membawa lari kamu,"

Suara klakson membuat Dimas segera menyeret Diandra menuju mobilnya, tak lupa membayar taksi online, dia juga sempat menanyakan barang yang bawaan, tapi Diandra mengatakan, "Aku cuman bawa tas ini, aku kan nggak niat kesini, aku kabur,"

Dimas membukakan pintu penumpang dibelakang kemudi, meskipun Diandra sempat menolak.

"Lalu dari semalam kamu menginap dimana?" tanya Dimas, dia mulai mengemudi.

"Aku menginap di bandara, karena aku nggak bawa banyak uang cash," sahut Diandra, "Kamu bawa minum nggak? Aku haus banget, aku juga lapar, terakhir makan kemarin sore, saat di rumah ibu,"

"Astaga Diandra," Dimas terkejut, dia memberikan botol air mineral, yang tersedia di mobil.

Kemudian hanya ada obrolan antar mantan tunangan itu, tentang pertemuan keluarga kemarin, sementara Rumi hanya diam, menatap jalanan yang dilewati mobil, dia bagai mahluk tak kasat mata diantara dua orang itu.

Dimas mengemudikan mobilnya menuju arah Utara, dimana salah satu resort milik keluarganya berada, dia ada janji dengan Miko, untuk mengaudit ulang keuangan resort yang ada di sana.

Mereka tiba di Resort dengan pemandangan khas pedesaan itu, usai menempuh perjalanan selama lebih dari tiga puluh menit.

Di sana sudah ada Miko yang menunggu, sebelumnya, Dimas meminta manager baru itu, untuk menyediakan sajian makan siang.

Rumi hanya mengikuti, dan tak banyak bicara, wanita itu juga makan dalam diam, seolah sedang menikmati sajian yang ada dihadapannya.

"Jadi sampai kapan kamu berada disini?" tanya Dimas disela-sela makan siangnya.

"Entahlah, mungkin sampai aku lelah sendiri," sahut Diandra.

"Kamu nggak mikirin Rainer? Semalam dia menelpon aku, dia menyangka aku sedang bersama kamu,"

"Rainer sudah besar, dia sudah bisa mengurus dirinya sendiri,"

Dimas meletakan garpunya, dia menyeka mulutnya dengan tisu, dia melirik sekilas wanita yang ada disebelahnya, lalu menyentuh paha dibalik dress panjang, seolah mengungkapkan rasa kepeduliannya, "Oke aku nggak masalah jika kamu ingin disini dulu, hingga kamu lelah, tapi aku minta jangan terlalu lama,"

Diandra melihat ke sekeliling restoran yang ada didalam area resort, "Dimas, ada lowongan nggak disini? Aku mau kerja disini aja kali ya, lumayan gajinya buat nyambung hidup,"

"Astaga Diandra, apa ini salah satu hobi kamu, membuat keponakanku tantrum, dan mengacaukan segalanya?"

Diandra mengerucutkan bibirnya, "Aku itu sebal sama Denis, cemburuan banget, posesif, aku dikurung di rumah terus, aku bosan Dimas, aku ingin bebas," akhirnya dia bisa mengeluarkan unek-uneknya.

Dimas terkekeh, "Itu kan pilihan kamu,"

"Siapa yang memilih? Aku dipaksa," sahut Diandra mendengus kesal.

"Kamu lah, siapa lagi? Kamu loh yang memilih bersama dia bukan? Dulu diam-diam kamu juga begitu,"

"Dulu aku khilaf, karena sakit hati dikhianati, tapi sekarang? Ah... Sudahlah tak ada gunanya," Diandra menatap penuh rasa bersalah mantan tunangannya, dia menghela nafas, "Yang ninggalin aku duluan siapa? Yang buat aku patah hati sampai kabur ke Semarang siapa? Yang buat aku Nangis semalam siapa? Aku nggak milih dia, kamu tau siapa sebenarnya yang aku cintai," wanita beranak satu itu bahkan membanting sendok yang dipegangnya.

Dimas mengeratkan tangannya, diatas paha milik Rumi, dia menghela nafas. "Di, aku kasih waktu kamu untuk berada disini hingga kamu tenang, tapi tolong jangan lama-lama, dan kamu tenang aja, aku akan merahasiakan keberadaan kamu dari Denis,"

"Makasih ya Dimas, aku minta maaf pernah menyakiti kamu," Diandra menunduk, tak berani menatap mantan tunangannya.

"Aku udah maafin Di, kita sama-sama pernah salah, jadi mulai sekarang, kamu harus hidup dengan baik, dan kalau ngambek, kaburnya jangan jauh-jauh,"

"Iya, tapi aku minta tolong satu lagi,"

"Apa?"

"Pinjamkan aku uang, jaminannya kartu ATM ku, aku nggak mau Denis melacak keberadaan ku," Diandra mengambil salah satu ATM berwarna gold dari dalam dompetnya.

Dimas menggeleng, "Nggak usah ada jaminan, kamu adalah keluargaku, jadi anggap aja ini fee dari hasil keuntungan resort,"

Akhirnya Dimas menawarkan pada Diandra untuk membatu mengelola resort, hingga wanita itu bosan dan kembali pada Denis.

Setelah memastikan jika Diandra menempati salah satu kamar resort, dan memberikan uang cash cukup banyak, Dimas berpesan pada Miko, untuk sesering mungkin memantau wanita itu.

Lalu mengenai pekerjaan audit, akan dilakukan oleh Miko dibantu Diandra, karena Dimas harus segera berangkat ke Surabaya, nanti malam, ada pekerjaan mendadak.

***

Hari sudah senja, Rumi sedang bersiap membereskan barang-barangnya, beberapa jam lagi, dia akan kembali ke Jakarta.

"Aku akan menghubungimu kamu, begitu pekerjaanku selesai," ucap Dimas, lelaki itu baru masuk ke kamar yang ditempati Rumi.

Wanita itu menanggapinya dengan anggukan, "Maaf ya, aku nggak jadi bawa kamu, ke tempat yang bagus, tapi nanti jika pekerjaanku sudah longgar, aku akan bawa kamu ke tempat yang bagus,"

Rumi tau, jika penolakan yang akan dilontarkannya akan berakhir sia-sia, maka dari itu, dia lebih memilih mengiyakan.

1
Aya Hadad
Waaah sp ya datang yg bikin Rumi kaget, penasaran nich 🤗🤔🤔🤨😱😱 Lanjut lg dong Kak double upnye jngan lm" selalu ditungguuu................👌😘😘🙏🙏 semangaaat 💪💪
Nadila Nisa
jgn2 itu dessy
Aya Hadad
Seru, Keren & Amazing wooow gotcha Rumi tindakan & sikapmu ke ke suamimu Dimas 😲👍👍🤨😜😜🤭 lanjut lg dong Kak double updatenye jangan lama" selalu ditungguuu....................👌👌😘🙏🙏 sukses trs & semangaaat 🤗💪💪😁
gibshena
mantan pacar rumi atau rain kk otor.
kayaknya seru tuh kalau buat ceritanya
gibshena: ya kk.
semangat ya 💪💪💪
Hermawati: aku lagi cari temen yang kerjanya di kementerian gitu, buat riset, udah Nemu, cuman belum sempat wawancara tentang seluk beluk pekerjaan mereka secara detail, biar aku dapat feel yang pas.
total 2 replies
Nadila Nisa
Semangat kak, terus berkarya 💪🏻
Hermawati: terima kasih
total 1 replies
Nadila Nisa
pasti denis
Nadila Nisa
cerita romansa konglomerat aja kk..🥰🥰🥰🥰💪🏻💪🏻💪🏻
gibshena
aku suka semua genre kk otor.
semangat ya aku suka karya mu 😍😍
Ripah Ajha
aku lebih suka romansa konglomerat Thor🥰
Aya Hadad
Waaah sp yg memergoki & mengumpat Dimas yg lg memeluk Diandra, penasaran nich 🤨🤔🤔😱😱😋 lanjut lg dong Kak double updatenye jangan lama" selalu ditungguuu....................👌👌😘🙏🙏 tetap semangaaat 💪💪
Aya Hadad
Keren, bagus & penasaran nich 👍👍👍😉😱😱 lanjut lg trs dong Kak double updatenye jngan lm" selalu ditungguuu....................👌👌😘🙏🙏 semangaaat 💪💪
Nadila Nisa
kak Herma, up nya jangan lama-lama dong👍🏻👍🏻🥰
Aya Hadad
Pingin tau reaksi keluarga Dimas, penasaran nich 🤔🤨🤨😋😱😱 lanjut lg dong Kak double updatenye jngan lm" selalu ditungguuu................👌👌😘🙏🙏 semangaaat 💪💪
Nadila Nisa
double up kak... 🥰
Aya Hadad
Adik tirinye Arumi sok mau jd pelakor 😋😏😏☹️ lanjut lg dong double updatenye Kak selalu ditungguuu....................👌👌😘🙏🙏 tetap semangaaat 🤗💪💪😉
Aya Hadad
Keren ceritanye sweet abis Dimas ke Rumi mudah"an lancar acaranye & rumah tangganya langgeng jg samawa 👍🥰🥰🤗😉😉🤲🤲🤩 lanjut lg Kak double updatenye sellu ditungguuu....................👌👌😘🙏🙏 sukses selalu & tetap semangaaat 😁💪💪
Ripah Ajha
keren Dimas, 🥰
Nadila Nisa
semangat kak Herma, bau2 mau end ini 💪🏻... jangan pernah berhenti berkarya kak, habis cerita Dimas, lanjut kisahnya Rainer.. pokoknya the best deh karya kak Herma yang selalu kutunggu2 update nya
Nadila Nisa: sm2 kakak othor kesayangan 😘💪🏻
Hermawati: Terima kasih udah beri semangat.
total 2 replies
Aya Hadad
Kasihan jg si Ari ya tp cinta gak hrs memiliki dia brrti cm jaga Arumi jodoh bt Dimas 🥺😧😧🤪🤭🤭 lanjut lg dong Kak double updatenye jngan lm" ditungguuu......................👌👌😘🙏🙏 semangaaat 💪💪
Aya Hadad
Selalu buka ttp aplikasi ini bt liat udeh up lom novel Harumi akhirnye up jg 😁😋😋😉🤗🤗 lanjut lg Kak double updatenye sellu ditungguuu...👌👌😘🙏🙏 semangaaat 💪💪
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!