NovelToon NovelToon
I Love You, Mr Angel

I Love You, Mr Angel

Status: sedang berlangsung
Genre:Teen / Romantis / cintamanis / Balas Dendam / Oshi No Ko / Kriminal dan Bidadari
Popularitas:46.4k
Nilai: 5
Nama Author: Reny Rizky Aryati, SE.

Huateng adalah dokter di salah satu rumah sakit rehabilitasi narkoba. Bertemu gadis cantik bernama Qixuan seorang pasien baru yang mengantarkan keduanya dalam suatu persoalan rumit.

Sebenarnya Huateng adalah sosok malaikat yang menjelma menjadi seorang dokter karena seseorang menariknya datang ke bumi setelah dia mendengar jeritan menyayat hati yang di dengarnya tiba-tiba di telinganya.

Awalnya Huateng yang memang malaikat itu diutus oleh langit untuk membantu raja neraka menangkap seorang penjahat kakap yang kabur dari tahanan langit bernama roh Bigan yang mestinya dia akan dimasukkan ke dalam neraka.

Namun roh Bigan mampu melarikan diri ke bumi dan menjelma menjadi seorang manusia.

Dan apakah ada hubungannya antara Huateng, Roh Bigan dan Qixuan ?

Bagaimana hubungan Huateng dan Qixuan selanjutnya dalam kisah I Love You, Mr Angel ?

Simak terus ya !

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Reny Rizky Aryati, SE., isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 11 Bungkamnya Qixuan

Qixuan hanya terdiam membalas tatapan Huateng yang memandanginya dengan tatapan teduh.

Memilih bungkam terhadap status Bao Huateng yang sebenarnya tanpa bermaksud menjelaskan tentang siapa Bao kecil itu.

Qixuan memalingkan muka ke arah lain serta tertunduk suram meski Huateng memaksakannya, untuk terus berterus terang.

Direngkuhnya tubuh Qixuan ke dalam dekapan tubuhnya seraya terus berbisik, menanyakan tentang Bao Huateng.

"Apakah dia anak kita ?" tanya Huateng.

"Dan apa maksud kedatanganmu kemari hanya untuk bertanya akan hal itu ?" balas Qixuan.

"Tidak...", sahut Huateng menggeleng pelan.

"Lantas kenapa kamu tiba-tiba hadir dan bertanya sesuatu yang aku tidak mengerti ?!" ucap Qixuan.

"Katakanlah bahwa Bao kecil adalah anak kita, Qixuan !" kata Huateng terus mendesak Qixuan yang terlihat terpojok oleh cercaan pertanyaan Huateng.

"Untuk apa kau menanyakan hal itu lagi setelah dua tahun kita berpisah", sahut Qixuan.

"Setelah dua tahun kita berpisah, kamu sama sekali tidak memberiku kabar apapun bahkan kamu pergi begitu saja tanpa pesan untukku", ucap Huateng yang menekan Qixuan hingga menempel padanya.

Qixuan hanya terdiam seraya berkedip pelan tanpa mampu bergerak menghindar dari dekapan Huateng.

"Setidaknya kamu memberiku alasanmu, pergi tanpa kabar dan meninggalkanku tanpa alasan penting yang mungkin akan meyakinkanku bahwa hatiku akan tenang ketika kau pergi dariku", ucap Huateng.

"Haruskah itu ?" tanya Qixuan.

"Dan kenapa kamu meninggalkanku malam itu ? Kemana kau selama ini ?" sahut Huateng balas bertanya.

Qixuan terdiam lama sambil memandang ke arah Huateng yang menatapnya tajam, agak mendorong pelan tubuh Huateng dari atas tubuhnya.

"Jangan mendekat padaku !!!" ucap Qixuan berusaha menjauhkan Huateng darinya.

"Katakan padaku, Qixuan ! Apa alasanmu pergi dariku ???" kata Huateng lalu menarik paksa tangan Qixuan sehingga merobek kain lengan kemeja milik Qixuan.

Kreeek... !!!

Qixuan langsung terbelalak lebar saat menyadari sebagian pakaiannya robek karena tarikan tangan Huateng.

"Apa yang kau lakukan ?" kata Qixuan berusaha menjauhkan Huateng dari hadapannya.

"Masihkah aku bertanya akan hal itu lagi ?!'' sahut Huateng dengan sorot mata teduh.

"Pergilah, Huateng !" ucap Qixuan sembari terus mendorong kuat tubuh Huateng agar menjauh dari dirinya.

"Qixuan !!!" panggil Huateng mengeras kuat.

"Apa ?!" sahut Qixuan dengan mata penuh kekesalan sembari kedua tangannya menahan tubuh Huateng.

"Qixuan, dengarkan aku !!!" teriak Huateng sambil menahan dirinya agar tidak terdorong menjauh dari Qixuan.

Huateng terus saja memaksakan dirinya, dengan mendekatkan tubuhnya pada Qixuan sedangkan Qixuan menolak terus seraya meronta kuat.

"Qixuan !!!" panggil Huateng dengan berteriak cukup keras.

"Kenapa kamu tidak mencariku ???" sahut Qixuan dengan membalas teriakan Huateng lalu mendorong kuat dada Huateng seraya memiringkan tubuhnya agar tak menghadap lurus ke arah sang malaikat.

Ucapan Qixuan langsung menyentakkan Huateng sehingga dia terdiam dengan menatap dingin.

Huateng jatuh terduduk seraya memegangi kepalanya yang terasa penat.

"Bukankah kau adalah malaikat ?! Seharusnya kamu mencariku, kemana aku pergi dan dimana sebenarnya aku tinggal setelah aku melarikan diri dari rumah sakit itu", ucap Qixuan dengan wajah tertunduk sedih.

"Qixuan...", gumam Huateng.

"Kenapa kamu tidak pergi mencariku ??? Dan kenapa justru membiarkanku pergi darimu ???" ucap Qixuan setengah menjerit.

"Aku... ???" sahut Huateng semakin kebingungan.

"Dan sekarang kau tiba-tiba muncul kepadaku serta terus memaksaku untuk berterus terang, apa yang perlu aku katakan padamu ???" ucap Qixuan.

Qixuan menatap ke arah Huateng dengan kedua mata berkaca-kaca lalu mengusap pelan sudut matanya yang berair.

"Sebaiknya kita tidak perlu saling merasa akrab karena tidak ada hubungan lagi", ucap Qixuan lalu beringsut turun dari atas ranjang tidurnya.

"Tunggu, Qixuan !" sahut Huateng sembari menahan erat tangan Qixuan.

"Lepaskan !" jawab Qixuan sambil menepis tangan Huateng keras.

Pandangan keduanya saling bertemu serta menatap lekat.

Namun, sorot mata Qixuan terlihat dingin, penuh kekecewaan terhadap Huateng lalu berkata dengan nada pelan.

"Aku lelah dengan semua ini...", sahut Qixuan.

"Tidak, Qixuan !" ucap Huateng seraya menahan Qixuan agar tidak menjauhi dirinya.

"Jangan memaksaku, untuk lebih membencimu, Huateng !" sahut Qixuan dengan sorot mata tajam, menatap Huateng.

"Katakanlah padaku yang sebenarnya, apakah Bao Huateng adalah anak kita, Qixuan ???" ucap Huateng penuh rasa sedih.

Degh !

Tiba-tiba dada Qixuan berhenti berdetak saat Huateng bertanya kembali perihal Bao kecil kemudian dia menoleh ke arah Bao Huateng yang terlelap nyenyak di atas ranjang tidur.

"Apakah dia telah menyadarinya kalau Bao kecil adalah anaknya ?" gumam Qixuan dalam batinnya.

Qixuan terdiam kembali lalu duduk dengan wajah tertunduk dalam seraya menautkan erat jari-jemari tangannya.

"Kumohon Qixuan...", bisik Huateng dengan nada suara mulai terdengar lembut.

"Aku lelah sekarang dan kumohon padamu, biarkan aku beristirahat sejenak", sahut Qixuan.

"Qixuan...", ucap Huateng.

"Kumohon padamu, Huateng ! Biarkan aku tidur malam ini, sebentar saja !" kata Qixuan dengan wajah memohon.

Huateng tertegun sesaat ketika Qixuan memintanya untuk membiarkan dirinya beristirahat sejenak.

Terpaksa Huateng menuruti permintaan Qixuan dan membiarkannya tidur.

"Baiklah, tidurlah malam ini..., aku akan pergi sebentar dan kembali lagi, untuk menemuimu besok pagi", sahut Huateng.

Diam-diam rasa bersalah menyelimuti hati Huateng ketika dia menyadari ucapan Qixuan padanya, setelah Qixuan mengatakan semua isi hatinya terhadap sikap Huateng yang terkesan tidak peduli pada dirinya selama ini.

Timbul penyesalan terdalam yang kini dirasakan oleh Huateng ketika Qixuan menanyakan alasan Huateng yang tidak mencarinya setelah dia pergi dari rumah sakit rehabilitasi itu.

"Selamat malam...", ucap Qixuan sambil menarik pelan selimut tebal ke arah tubuhnya lalu dia segera tidur.

Qixuan menutupi tubuh Bao kecil dengan selimut yang dia pakai supaya tubuh kecil Bao menjadi hangat seraya mendekap erat tubuh putra kecilnya. Sedangkan Huateng terlihat hanya berdiri terdiam sembari memandangi Qixuan yang pergi tidur sambil mendekap Bao kecil dalam pelukannya.

Suasana malam ini benar-benar terasa sangat dingin, dirasakan oleh Huateng, sang malaikat.

Meski dia adalah malaikat tapi hatinya terasa ikut dingin seperti suasana malam ini, dan semestinya hal itu tidak terjadi atau sama sekali tidak berpengaruh terhadap dirinya sebagai malaikat langit.

Huateng masih berdiri termenung sembari berpikir tentang ucapan Qixuan padanya tadi, benar yang dikatakan oleh Qixuan, kenapa dirinya tidak segera mencari keberadaan Qixuan sewaktu dia pergi dari rumah sakit tapi Huateng justru sibuk mengurusi roh Bigan.

Wajah Huateng sontak berubah dingin serta memucat ketika menyadari kekeliruannya selama ini, yang hanya diam dan membiarkan Qixuan pergi tanpa berusaha keras untuk mencarinya.

Huateng mendesah pelan seraya memejamkan kedua matanya sedangkan hatinya mulai terasa pedih.

DUG... !

DUG... !

DUG... !

Tiba-tiba dada Huateng terasa sakit, pandangannya berubah nanar serta mendadak tubuhnya lunglai tak bertenaga seketika saja Huateng jatuh tersungkur ke atas lantai kamar hotel sembari memegangi dadanya yang berdetak kencang.

"Uhk... ?!" gumam Huateng tertahan lalu ambruk.

DUG... !

DUG... !

DUG... !

Dada Huateng semakin keras berbunyi serta menimbulkan rasa sakit pada dirinya.

Bruk... !

Huateng tergeletak ke atas lantai dengan sayap masih terbentang lebar dari arah punggungnya, tak sengaja dia menarik kuat tepi meja didekatnya sehingga menimbulkan kegaduhan di kamar hotel.

PRAAANG... ! PRAAANG... ! PRAAANG... !

Suara benda terjatuh pecah dari atas meja karena tarikan tangan Huateng ke arah lantai kamar hotel, bersamaan dengan ambruknya Huateng yang menahan kesakitan pada dadanya.

Braaak... !!!

Meja didekat Huateng ikut terjatuh ke atas lantai kamar hotel sehingga menimbulkan suara keras di dalam ruangan kamar.

Sedetik kemudian, Huateng kehilangan kesadarannya dan jatuh pingsan dengan mata tertutup rapat.

1
Hera Imoet
syukaaaaa bingittt 😘
Yunia Afida
semangat terus 💪💪💪💪
Yunia Afida
tunangannya gimana tu nasibnya
Hera Imoet
masih mau tes DNA... belum yakin juga? tuh bisa ambil rambut nya yg lagi bobo ... hehehehe lanjutttt 😘
Hera Imoet
mau donk xiquan... yaa
Hera Imoet
enaknya kalau jujur... ga kasihan sama Bao... itu baru ibu yg baik... hehehehe lanjutttt thoorrr cemungutzz yupzzz 😘
Hera Imoet
jujur lebih baik xiquan .. semua ada resikonya Sii.. kasihan kalau Bao sampai ga diakui... hehehehe 😁😘
Yunia Afida
semangat terus 💪💪💪💪💪
Yunia Afida
wes dang halalin ae
Hera Imoet
owh gitu ya ceritanya... ayo dong maafin huateng... hehehehe malaikat rada rada😁🤭
Hera Imoet
lanjutttt thoorrr... semoga xiquan bisa bersatu yaa
Hera Imoet
kangen yaa... kenapa menghindar ciii... menikah lah... hehehehe 😁🤭
Hera Imoet
lanjutttt thoorrr cemungutzz 😘
Hera Imoet
siapa tuh... ko Bao ga ada .. jangan terpisah lagi yaa
Yunia Afida
huateng malah kabur iki
Hera Imoet
huateng kabur2wn aja nih... nanti ditinggal pergi lagi lho sama xiquan... hehehehe lanjutttt thoorrr cemungutzz 😘
Hera Imoet
amazing... hehehehe lanjutttt thoorrr cemungutzz 😘
Yunia Afida
bao mempunyai kekuatan huateng ni,di pegang bao huateng langsung sadar
Yunia Afida
sekarang menyesal kan kamu sakit banget
Hera Imoet
sesal memang belakangan yaa... kalau di dpn DP... huateng ciii ga sigap nyari xiquan... q aja kuciwa sama kamuh apalagi dia... hehehehe lanjutttt thoorrr cemungutzz 😘🥰
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!