NovelToon NovelToon
Hurt Be A Love

Hurt Be A Love

Status: tamat
Genre:Tamat / Beda Usia / Diam-Diam Cinta
Popularitas:266k
Nilai: 4.9
Nama Author: fieThaa

Mati-matian Balqis Lalita Wiguna membela lelaki yang dia sayangi, ternyata hanya menimbulkan luka yang begitu dalam. Di mana bukan dia yang bersanding di pelaminan, melainkan wanita lain yang tidak dia kenal.

Dia kira cinta pertamanya akan mengajarkan banyak hal. Nyatanya, hanya meninggalkan luka dan sulit untuk disembuhkan.

Akankah ada seseorang yang berhasil menjadi obat penawar dari luka tak kasat mata yang Balqis derita? Dan bisa membuatnya kembali merasakan cinta?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon fieThaa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

11. Spesial Di Keluarga

Tibanya di Bandung, Rio mengantar Aqis sampai kosan. Sebelum Aqis turun, Rio membuka percakapan.

"Bersikaplah biasa. Masalah kemarin tidak ada yang tahu."

Aqis sedikit syok mendengarnya. Perlahan, dia menoleh ke arah Rio.

"Apa ketiga kakak lu atau keluarga lu ada yang menghubungi lu pada saat si menantu pemilik stasiun tv buat onar?"

Aqis menggeleng dengan pelan. Matanya masih tertuju pada Rio.

"Bersikaplah biasa, dan kembalilah bekerja besok. Jangan buat mereka curiga."

Diam-diam Rio bergerak begitu cepat untuk melindungi Aqis. Tanpa keluarga Aqis tahu, dia menutup mulut semua orang suruhan keluarga Wiguna perihal Agam yang sudah bertindak kurang ajar. Bahkan, sang paman pun tidak tahu. Dia bekerja sendiri untuk menuntaskan bahkan menuntut sepasang suami-istri itu.

Sikap Rio itu membuat Yonas curiga. Tidak biasanya sang bos begitu peduli dengan karyawannya. Apalagi, owner Barad kafe pun tak memerintahkan apapun. Tindakan itu seperti inisiatif Rio sendiri.

.

Apa yang dikatakan oleh Rio ternyata benar. Sang bunda baru saja menghubungi Aqis dan memberitahukan jikalau mereka akan mengunjungi Aqis besok dengan formasi lengkap. Beserta si little twins yang berusia enam bulan.

"Iya, Bun. Tapi, Aqis kerja dulu, ya."

Aqis terdiam, pikirannya kini tertuju pada sosok duda tiga tahun. Selama hampir dua tahun menjalin hubungan dengan Agam, di tidak pernah merasakan sebuah perlindungan yang begitu besar. Beda halnya dengan Rio yang tanpa Aqis tahu bahkan tanpa Aqis minta, dia melindungi Aqis dalam sikap dinginnya. Dia tak ingin berharap lebih. Dia tahu bagaimana sikap Rio. Si duda bunglon.

Keesokan paginya para karyawan Barad kafe terkejut ketika Aqis masuk kembali. Supervisor pun nampak tak percaya dan melarang Aqis untuk masuk ke dapur.

"Masih berani kamu ke sini?" Aqis tak menjawab.

"Kamu kan sudah dipecat!" bentaknya dengan lantang.

Ingin rasanya Aqis mengeluarkan kata mutiara nan indah. Namun, dia sedang memposisikan diri menjadi pelayan.

"Kata siapa dia dipecat?"

Suara barito nan sexi terdengar. Derap langkah kaki menghampiri Aqis yang masih berdiri di hadapan supervisor.

"Dia hanya ijin cuti selama tiga hari."

Aqis melirik ke arah Rio yang tengah di mode serius. Garis wajahnya begitu tegas dan memancarkan kharisma yang luar biasa. Setelah membela Aqis, Rio segera naik ke lantai atas di mana ruangannya berada.

Gunjingan serta gosipan dari para karyawan lain membuat Aqis harus menyiapkan Telinga yang begitu tebal. Dia tidak ingin meladeni mereka karena dia ingin tetap waras.

Dari layar laptop, Rio tersenyum ketika melihat Aqis tak menghiraukan apa yang dikatakan oleh para karyawan. Dia tetap bekerja sebagaimana mestinya.

Aqis sedikit terkejut ketika tubuhnya didorong oleh Alya. Perempuan yang Aqis anggap teman sekarang bersikap kasar.

"Ini tugas aku!" tekannya.

Semua karyawan pun tersenyum tipis ketika Alya mulai berani menegur Aqis. Mereka sengaja terus memanas-manasi Alya sampai Alya marah seperti itu. Mereka ingin Aqis tak betah kerja lagi di sana. Namun, dengan cara dia yang resign sendiri.

Aqis pun mengalah. Dia tak mau mencari masalah. Di dapur pun dia dijudesi oleh karyawan yang lain. Aqis hanya berdiri sambil melihat ke arah mereka. Helaan napas kasar keluar dari mulutnya.

"Selamat siang, selamat datang di Barad kafe," sapa kasir dengan begitu sopan.

Terlihat keluarga kaya raya yang masuk ke kafe itu. Produk premium tampan dan cantiknya kelewatan mengunjungi barad kafe. Mata mereka memicing ketika pelayan kafe itu bukanlah Aqis. Lelaki tampan nan tinggi merogoh sakunya dan segera menghubungi Aqis.

Mata supervisor sedikit menajam ketika ponsel Aqis bergetar. Seketika matanya melebar melihat ponsel Aqis yang tidak kaleng-kaleng. Ponsel keluaran terbaru dengan harga fantastis.

"Iya, Kak--"

Mata Aqis melebar dan segera meninggalkan dapur menuju meja customer. Namun, langkahnya dihadang oleh Alya.

"Ini tugas aku!"

Aqis tak menjawab apapun. Dia meninggalkan Alya begitu saja dan tak mengindahkan teriakan karyawan lainnya. Alya pun mengejar dan mencekal tangan Aqis.

"Kamu sudah gak boleh--"

"Lakukanlah pekerjaanmu. Aku tidak akan mengganggu." Aqis melepaskan tangan Alya di lengannya. Lalu, pergi begitu saja.

Alya tercengang ketika pengunjung kafe itu tersenyum ke arah Aqis. Seorang perempuan yang sudah tak muda, tapi memiliki kulit bak remaja berdiri dan merentangkan tangannya. Aqis berhambur memeluk tubuh wanita cantik itu.

Semua karyawan melebarkan mata tak percaya. Sedangkan pria yang ada di lantai atas malah tersenyum mengejek.

"Tertampar kenyataan kan kalian," gumam Rio dengan nada mengejek.

Alya yang sudah ada di meja itu hanya bisa terdiam sambil mencatat makanan apa yang mereka pesan. Apalagi Apang yang terus merangkul leher Aqis sambil menunjukkan sesuatu di ponselnya.

"Udah. Itu aja," ucap Bunda Jingga setelah memesan menu yang tak sedikit.

"Ini rekomendasi dari Kak Radit."

Deg.

Jantung Alya terasa berhenti berdetak mendengar nama owner kafe disebut. Alya segera ke dapur dan terlihat pucat. Rentetan pertanyaan Alya terima dari karyawan lain.

"Itu keluarga Aqis?"

"Kayaknya dia bukan dari orang biasa."

"Tadi, ibu cantik itu menyebut nama pak owner," balas Alya dengan nada lemah.

"APA?" Mereka teramat terkejut.

"Aqis adalah keponakan Pak Radit." Suara Rio mampu mereka dengar jelas.

Mereka semua pun ketar-ketir mendengar fakta yang ada. Rasa takut bersarang di hati mereka sekarang.

"Berhati-hatilah kalian dalam bersikap!"

.

Melihat interaksi Aqis dan keluarganya yang begitu hangat membuat Rio terus melengkungkan senyum. Aqis begitu spesial di keluarga itu. Perlakuan ketiga kakak lelakinya begitu memanjakan dan melindungi Aqis.

Seketika, hati Rio merindukan seseorang. Semenjak dia menikah sampai bercerai, dia jarang sekali bertemu dengan ibundanya. Semuanya dia wakilkan kepada Restu supaya sang mami tak merasakan kesepian. Tanpa dia sadari, dia menghubungi mami Nesha.

"Iya, Nak. Ada apa?"

Rio terdiam sejenak ketika mendengar suara sang ibunda. Dia pun berpikir, sudah berapa lama dia tidak menghubungi maminya sampai suara itu begitu menggetarkan hatinya.

"Rio," panggil sang mami.

"I Miss you, Mi."

Mata Rio berkaca-kaca ketika mengatakan itu. Seperti ada beban berat yang tengah dia pikul. Ada kesedihan yang ingin dia ungkapkan kepada wanita yang telah melahirkannya.

"Mami juga rindu kamu, Yo. Sangat rindu."

Rio menunduk dalam. Setelah sepuluh tahun hubungannya dengan sang ibu merenggang karena sebuah keegoisan. Akhirnya, dia bisa mengungkapkan isi hatinya dengan penuh ketulusan.

"Pulanglah sebentar, Nak. Sedewasa apapun kamu, kamu tetaplah putra kecil Mami dan Papi. Mami rindu memeluk tubuh putra kecil Mami."

Rio tak menjawab apapun. Matanya berair dan terasa perih. Hatinya begitu sakit.

"Nanti malam Iyo ke Jakarta."

.

Menepati janji adalah ciri pria sejati. Jam sebelas malam, Rio tiba di rumah kedua orang tuanya. Dan ternyata sang mami menunggunya. Rio segera berhambur memeluk tubuh ibunya dengan begitu erat. Air mata Mami Nesha pun menetes.

"Iyo kangen Mami."

Mami Nesha seperti sedang bermimpi indah mendengar kalimat itu lagi. Dia tak bisa berkata. Perlahan, Mami Nesha memundurkan tubuh sang putra. Menatap sang putra dengan begitu dalam.

"Siapa yang sudah berhasil melembutkan hati kamu, Nak?"

...***To Be Continue***...

Boleh minta komennya?

1
Heni Linda Oriflame
jangan dulu tamat dong fie..lagi seru ini mah
Heni Linda Oriflame
positif hamil.ini mah duda karatan gercep jg cetak rio junior 😂
Heni Linda Oriflame
Luar biasa
Heni Linda Oriflame
semamgat fie...tetap setia kok di cerita aksa 💕
Heni Linda Oriflame
mampir lagi kesini...tetap semangat fie 🥰
Chusnul Smilly
aku mau nunggu cerita si abang er kak fie
Bagus Diah
keren kak
Yus Nita
klrga sibuk berebot warisan dan merendah kan yg level ny di bawah yg kYa
Yus Nita
seperti yg di bilang orang2
ucapan adalah Do'aa
semoga Do'a kis kis twrkabul 😊😊😊
Rahmawati Abdillah
langsung cuuus deh tungguin ya
Rahmawati Abdillah
kata menjemput kalian 1 persatu itu loh yang bikin jleb rasanya,ayah ipang sudah paling pertama di jemput ayah Aditama nah selanjutnya itu yang menjadi misteri
Rahmawati Abdillah
maaf thoor bukan nimbun ban saya,cuma saya habis liburan ke desa yang gak ada sinyalnya jadi paksa de tertimbun bannya,sekali lagi maaf yaa🙏🏻🙏🏻🙏🏻
tapi saya akan setia baca novelnya kok😘🤭😁
Rahmawati Abdillah
efek kemarin jalan ke.daerah gak ada sinyal baru bisa baca dech
Ita Asmoatmojo
keren ....aku suka banget..
maaf kalau aku tidak banyak memberikan kontribusi yang bagus buat kakak..tapi aku ga pernah menimbun bab
Diana Puji Astuti
kocak nih
Diana Puji Astuti
wkwkwk...
Ida Farida
baik kak
Arieee
👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍
Nur Asni Umar
bawang nya banyak banget kak fie,😭😭😭😭😭
Kie Riezky
bingung mau komen apa lagi, cerita nya emang keren
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!