NovelToon NovelToon
Pernikahan Beda Kasta

Pernikahan Beda Kasta

Status: tamat
Genre:Tamat / cintapertama / CEO / Aliansi Pernikahan / Cinta Paksa
Popularitas:35.1k
Nilai: 5
Nama Author: Dewi Budi Asih

Vino seorang CEO tampan di perusahaan terkemuka di Jakarta menyukai Zila gadis yatim piatu berparas manis dan cantik, memiliki kepribadian sederhana bekerja sebagai asisten di perusahaan yang sama dengan Vino.

Tertarik pada seorang wanita adalah hal tersulit untuk Vino rasakan. Dan ia ingin menjadikan Zila sebagai istrinya.

Zila seorang gadis yatim piatu berasal dari keluarga sederhana, kehadirannya membuat Vino tidak dapat menahan perasaan cintanya. Semua orang tidak menyangka kalau Vino yang begitu cuek, dingin begitu sombong dan pemilih terhadap wanita bisa suka kepada Zila.

Banyak wanita berkelas dan setara dengan Vino tapi tidak ada satupun yang mampu memikat hatinya. Teman dan sahabat Vino tidak bisa membayangkan kalau Vino yang terkenal sebagai CEO kejam dan arogan.Apa yang membuat Vino begitu menyukai Zila? Vino bahkan mengetahui masa lalu Zila. Siapa sebenarnya Vino, apakah ia bagian dari masa lalu Zila, tapi kenapa Zila sama sekali tidak mengenali?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dewi Budi Asih, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

PBK Bab 11 - Dan Akhirnya Terjawab!

Zila pura-pura tidak melihat saat Vino menuruni anak tangga dan duduk di meja makan.

"Bi Sum, apa anda kekurangan tenaga untuk memasak?"

"Maaf, Tuan muda."

Hanya itu kata yang Bi Sum ucapkan. Ia tahu bahwa Tuannya itu tidak suka melihat istrinya berada di dapur.

"Nyonya, sebaiknya Nyonya tidak berada di sini." Kata Bi Sum dengan penuh hormat kepada Zila.

Laki-laki itu pasti sudah membuat Bi Sum bersikap seperti ini kepadanya. Zila mengerti saat Bi Sum berkata seperti tadi kepadanya. Zila duduk di kursi dan menikmati makan malamnya.

"Jangan gunakan tanganmu untuk bekerja selain untuk ku!"

"Bukankah memasak itu juga untuk mu?"

"Biarkan Bi Sum yang melakukannya."

"Apa sal ..." Zila tidak jadi melanjutkan kata-katanya.

Zila berdiri dan meninggalkan meja makan.

Ia berjalan setengah berlari ke kamarnya. Bersiap untuk tidur karena mulai besok dia sudah mulai bekerja. Ia pergi dan melupakan makan malamnya.

Beberapa saat kemudian Vino menyusulnya ke kamar, Zila telah tidur. Di dekatinya Zila dan tangannya tanpa sadar telah membenarkan letak selimut Zila. Tangannya menyentuh beberapa helai rambut yang menutupi wajah Zila.

"Lain kali jangan pernah meninggalkan makan malam mu."

Vino terdengar membuka lemari, dia mengambil selimut dan mulai merebahkan tubuhnya di sofa.

Zila menyadari semuanya tapi ia pura-pura tidur. Walaupun sebenarnya ada rasa bersalah di hatinya membiarkan Vino tidur di sofa. Seharusnya ia yang tidur disana, bagaimanapun Zila sudah terbiasa sedangkan Vino, ia sama sekali tidak biasa dengan posisi tidur seperti itu. Untunglah sofanya besar dan empuk jadi tidak terlalu masalah bagi Vino untuk tidur di sana.

"Kenan." Dari kejauhan Zila melihat sosok Kenan tapi semakin lama bayangannya semakin menghilang, Zila mencoba mencarinya dan akhirnya ia menemukan sosok Kenan yang saat itu berdiri membelakanginya. Zila mencoba untuk memanggilnya dan ia sangat terkejut saat Kenan melihat ke arahnya wajahnya berubah menjadi Vino. Laki-laki yang kini menjadi suaminya.

"Kenan."

"Iya."

"Tapi, kenapa?" Belum sempat Zila bertanya ia malah terbangun dari mimpinya. Zila melihat sosok Vino yang sedang tidur di sofa.

"Hanya mimpi." Gumam Zila.

Zila melirik jam tangannya yang ia letakkan di nakas.

Pukul 03: 00 dini hari, Zila kembali memejamkan matanya, ia coba untuk tidur kembali. Hingga ia terbangun kembali saat mentari mulai menunjukkan sinarnya di ufuk timur. Membuat siapa saja akan tergoda untuk membuka matanya.

Zila melihat Vino sudah tidak ada di tempat tidurnya, Zila selalu kalah cepat saat bangun pagi dengan Vino.

Sebelum ke kantor, Vino mengantar Zila untuk pergi ke toko bunga yang hari ini ia buka. Beberapa jenis bunga sudah datang dan beberapa lainnya masih dalam pengiriman. Zila tidak tahan untuk tidak mengagumi jenis bunga yang ada di tokonya.

Ia tidak bisa menyembunyikan wajah bahagianya saat itu. Sekilas senyum di bibir Vino membuat Alan bangga dengan hasil kerjanya. Setidaknya dengan begitu ia tidak perlu menjual jas dan dasinya untuk bertahan hidup di kota Jakarta.

Menyenangkan Tuannya setidaknya akan menjadi bonus di akhir bulan nanti. Selain setia dan pintar Alan juga sangat sabar atas sikap Tuannya yang semena-mena terhadap dirinya. Bos akan selalu benar sekalipun dia salah. Begitulah prinsip Alan, ia tetap kalah kalau pun harus berdebat dengan Tuannya itu.

Saat Zila sudah memasuki toko bunganya. Vino meninggalkan Zila dan segera ke kantor. Sepanjang perjalanan ke kantor Vino tidak berhenti untuk memikirkan Zila. Ada yang terlupa, Vino lupa memberikan ponselnya yang malam itu dia ambil. Vino pun memerintahkan Alan untuk menugaskan beberapa orang untuk mengawasi Zila. Jangan sampai sesuatu terjadi padanya.

Sesuai perintah Tuannya, Alan segera menyuruh anak buahnya untuk berjaga di sekitar toko dan sekitarnya. Zila yang sibuk menata bunga di tokonya tidak pernah menyadari seseorang telah mengawasinya sepanjang hari.

Zila telah kembali terlebih dahulu dari toko bunga, akhir-akhir ini urusan kantor memang sedikit rumit, Vino harus turun tangan sendiri untuk mengatasi beberapa masalah. Waktu Vino menjadi banyak tersita di kantor. Ia selalu pulang terlambat akhir-akhir ini. Sehingga Vino memerintahkan supirnya untuk menjemput Zila di toko.

Vino tidak mengizinkan Zila bekerja hingga larut malam. Ia harus pulang di sore hari, Vino tidak ingin kesibukan Zila membuatnya menjadi lupa terhadap dirinya sepanjang hari. Zila membersihkan dirinya dan kemudian bersiap untuk istirahat. Vino memesan Bi Sumi untuk mengingatkan Zila makan malamnya. Jangan sampai ia tidak makan seperti kemarin.

Zila tidur tanpa melupakan makan malam dan tentu membuat Bi Sumi lega, setelah kembali Vino menemukan Zila sudah tidur dan ia tidak tega untuk menyalakan lampu kamar. Vino pergi ke kamar mandi dan membasuh badannya. Gemericik air yang terdengar dari kamar mandi membuat Zila menyadari kehadiran Vino. Setiap beberapa hari dan setiap perlakuan baik Vino tidak membuat Zila menjadi berubah ia tetap pada perasaannya. Ia hanya sedikit melemah dari rasa marahnya karena memang ia tidak pernah bisa membenci orang lain terlalu lama.

Vino tidak seperti yang ia bayangkan, setelah malam itu bahkan Vino tidak pernah menyentuh dirinya. Itu artinya perkataan tentang malam itu benar, bukan? Bahwa tidak terjadi apapun. Bahkan kata Vino teman-temannya Mona ada di sana. Lalu kenapa Mona meninggalkannya.

Iya, tentu saja itu karena Vino adalah bosnya. Zila bertanya dan menjawab sendiri pertanyaannya di dalam hati. Ia menunggu sosok yang keluar dari kamar mandi.

Vino bahkan tidak menyalakan lampu pikir Zila, apa semua karena dirinya yang sudah tertidur? Vino bahkan nyaris tidak terdengar saat membuka almari pakaian. Zila diam-diam memperhatikan gerak-gerik Vino yang pelan-pelan mulai tidur di sofa.

Saat Vino mulai tertidur pikiran Zila justru kemana-mana, ia memikirkan Mona, memikirkan laki-laki yang saat ini tidur satu kamar dengannya. Zila merasakan kalau Vino itu sebenarnya memiliki hati yang baik hanya saja ia terlalu egois untuk memaksakan sesuatu yang tidak bisa ia miliki. Sama seperti kebaikan teman laki-laki Zila yang lain tapi Zila tidak bisa membalas cintanya.

Semua ini akan membuat Zila merasa bersalah dan ia tidak mau memberikan harapan kepada orang lain atas perasaannya. Ia tidak tahu kapan ia bisa menerima orang lain dalam hatinya, saat ini ia masih sungguh tidak bisa. Zila memutuskan untuk bercerai dengannya dari pada harus seumur hidup seperti ini. Apapun syaratnya mereka harus bercerai. Semakin Vino baik semakin tersiksa Zila memikirkannya.

Mona, saat ada kesempatan ia akan menemuinya nanti. Dirinya pasti sudah memberikan masalah pada gadis itu. Zila kembali tertidur. Zila kali ini bangun terlebih dahulu suara air di kamar mandi membangunkan Vino. Ia menunggu Zila keluar dari kamar mandi dan Vino mengambil sebuah benda pipih dari tempat penyimpanannya. Zila telah selesai mandi. Ia kemudian mengganti pakaiannya. Vino mendekatinya dan memberikan sebuah ponsel baru yang ia belikan untuk Zila.

"Di mana milikku?"

"Sudah ku buang!"

"Aku mau milikku."

"Itu artinya kamu meminta kepada ku untuk berada di toko bunga mu sepanjang hari. Tanpa ponsel di tangan mu aku tidak akan membiarkan mu pergi sendirian."

Zila akhirnya mengambil sebuah ponsel baru yang diberikan Vino kepadanya. Zila tidak ingin laki-laki itu berada satu harian bersamanya. Vino pergi ke kamar mandi dan melakukan ritual mandinya. Vino menikmati sentuhan air hangat di pagi hari.

Zila yang tidak menemukan semua nomer teman-temannya di ponsel itu merasa kesal. Hanya ada satu nomer dan itu pasti nomer Vino, Zila bisa menebaknya. Harus Zila apakan ponsel ini, tidak ada gunanya. Yang Zila butuhkan nomer teman-temannya dan bibinya di kampung.

Saat Vino keluar dari kamar mandi ia melihat Zila yang dengan muka tidak bahagia menatap ponselnya.

"Apa ponselnya kurang bagus?"

"Apa aku bisa memiliki nomer bibi dan teman-teman?"

"Untuk apa? Kamu tidak membutuhkannya."

"Aku harus memberi kabar kepada mereka dan ..." Zila tidak melanjutkan kata-katanya.

***

~Happy reading 🥰😊

Semoga kalian suka yah 😘

Jangan lupa tinggalkan jejaknya yah 😊

Kasih vote nya dong ✌️

Makasih 😊🥰

1
tika sari dewi
berputar2 Maslah nya dstu aja,,,kpan Maslah aylin selesai,, awal ceritanya menarik saya sangat suka, tpi udh kesini makin membelit2 setiap Maslah gk ada penyelesaian..
atik
uwih keren thor visualnya
Dewi_risman25: semoga cocok yah visual tokohnya dan suka 🫰🥰
total 1 replies
atik
Vino selamat berjuang mengalahkan musuh & semangat selalu buatmu thor
Dewi_risman25: luv buat kalian berdua deh, juga semua readers kesayangan. jangan lupa mainkan juga jempolnya untuk like, vote, komen dan subscribe 🫰😘
Renesme: terima kasih kakak jangan lupa jadikan bacaan favorit kalian semua yah💖😊
total 2 replies
atik
Duh senennya si Vino didatengin sang istri ke kantor
atik: semangat up nya ya thor... aku penggemar setiamu loh
Dewi_risman25: iya dong kakak, sekalian mau ngajak jalan, kayak pasangan yang lainnya 🥰
total 2 replies
atik
Sabar ya Vino pasti bentar lagi Zila bisa terima kamu sebagai suaminya, lanjut up nya thor... semangat
Dewi_risman25: ditunggu aja ya kk update bab terbaru selanjutnya 😘
total 1 replies
atik
Aduh kasian si Kenan jadi korban keserakahan keluarga Orlando
Dewi_risman25: tunggu episode selanjutnya jangan sampai terlewatkan sambil menunggu author share bab selanjutnya jangan lupa untuk semua like, vote, subscribe dan bintangnya 🥰😘
total 1 replies
atik
ok, semangat thor
atik
Uda gak sabar nunggu Zila bucin ke Vino
Dewi_risman25: episode selanjutnya update besok ya, biar pada gak penasaran nyalakan notifikasi kalian. jangan lupa, like, vote dan bintangnya 🥰😘
Renesme: Di tunggu aja kak😃
total 2 replies
Murni azka
lanjutt
atik
Vino uda berjuang kaya gitu masa kamu blm juga bisa buka hati Zila
Lee Mba Young
nnti kl smp vino datang ke ultah aylin berarti laki bodoh pling di jebak pake obat biar tidur dng aylin, lagian vino tak punya kekuasaan masih kalah ma bokap nya.
orang kl masih di bawah bokap tu susah bertindak.
sella surya amanda
next
sella surya amanda
lanjut
sella surya amanda
next
sella surya amanda
lanjut
atik
sabar ya Zila, semua akan indah pada waktunya
sella surya amanda
lanjut
Renesme
Sulitnya menaklukkan seorang hati wanita yang memegang prinsip idealis yang kuat untuk menjaga kehormatan dan harga dirinya.
atik
semangat Vino meluluhkan hati Zila
Renesme
iya betul, dari pada tertindas terus menerus lebih baik tawaran di terima 😊
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!