Terpaksa Memilih Jadi Janda Muda

Saat sudah keluar dari kamar putrinya, dad fatan bergegas kembali keruang tengah karena ingin berbicara serius dengan Raffi dan Meera. namun setelah sampai disana yang ada hanya Raffi seorang. Mau tak mau dad fatan langsung berbicara dengan Raffi tanpa menunggu Meera. karena enggan mengulur waktu lebih lama lagi yang akan membuat Alesha semakin terluka dengan status pernikahan nya yang berada diujung jurang.

"Dad," sapa Raffi menunduk.

"Hubungi orang tuamu. suruh mereka datang kemari besok pagi. Dan ingat , saya tidak menerima penolakan apalagi pengunduran waktu. ingat itu!" ucap dad fatan setelah nya bergegas menuju ruang kerjanya. Masalah Alesha harus segera ditangani. Dad fatan segera mencari pengacara yang akan menangani perceraian Alesha dan Raffi. Juga menghubungi anak buah nya untuk mempersiapkan satu rumah dan langsung di dekor dengan sederhana untuk pernikahan siri Meera dan Raffi yang dad fatan rencana kan esok hari.

*

*

Sedangkan dikamar utama, Meera tengah menangis sesenggukan dihadapan mom Dila. Dia terus terngiang dengan ucapan mom Dila padanya beberapa saat lalu. Pengakuan yang membuat dada Meera terasa sesak dan sakit. Meera sangat syok mendapati kenyataan pahit yang baru saja dirinya ketahui.

"Mom menyesal telah membawa mu bersama dengan mom! harusnya mom meninggalkan mu bersama pria brengsek itu!"

"Kau tahu Meera? kau bukanlah anak kandung Daddy fatan. Ayah kandung mu adalah seorang pria brengsek yang berkhianat! Dia mengkhianati mom saat mom masih mengandungmu!"

"Dad sudah dengan tangan terbuka menerima mom yang kala itu sudah berstatus janda setelah resmi bercerai dengan ayahmu! dan setelah kamu lahir dad menyayangi mu dengan tulus bahkan tidak pernah membedakan Antara kamu dan adikmu yang sudah jelas anak kandung nya !"

"Dad dengan kelembutan hatinya mengakui mu sebagai anak kandung nya Meera! tapi apa balasan mu atas ketulusan dan kebaikannya? kamu membalasnya dengan melempar kotoran padanya! kamu membawa aib pada keluarga ini Meera! " Sentak mom Dila dengan geram membuat Meera membeku.

Ucapan mom nya bagai sebuah pisau yang menusuk sampai kerelung hatinya. Kenyataan bahwa dirinya bukan anak kandung dad fatan membuat Meera merasa sangat bersalah pada Daddy nya yang telah mengecewakan nya.

Namun, seberapa besar Meera menyesali perbuatannya. semua tidak akan mengubah apapun. Keadaan sudah terlanjur kacau balau. Pernikahan nya dengan bagas sudah berakhir tinggal menunggu sidang. Meera merasa dunia nya runtuh. Saat masih menangisi nasibnya di depan kamar sang mommy. Meera tersentak kala seseorang menepuk pundak nya pelan. Yang ternyata seorang pelayan yang ia tugaskan menjaga putra kecil nya.

"Maaf non, den Kelvin dari tadi nangis. Mungkin nyari non Meera " ucap bibi pelayan pada Meera. Membuat Meera langsung mengambil alih putranya kedalam dekapan. Meera menatap sedih pada putranya yang terlihat menangis lirih. Kelvin seperti mengerti kesedihan sang bunda. Mungkin ini yang sering disebut ikatan batin antara ibu dan anak? Ntar lah Yang jelas Meera berusaha mengontrol dirinya untuk sedikit lebih tenang.

Meera lalu membawa Kelvin kembali kekamar nya. dia lalu memberikan nutrisi langsung dari sumbernya. setelah putranya kembali terlelap. Meera segera meletakkan Kelvin diatas ranjang. Dia juga ikut membaringkan tubuhnya dengan perlahan. bekas operasi kemarin tentu saja belum pulih. Tapi Meera harus kuat karena mulai sekarang Meera sudah menyiapkan mental apabila dia harus menyandang gelar Single parents.

"Maafkan ibu nak, maaf kalau ibu tidak bisa memberi kamu seorang ayah. Ibu tidak mungkin meminta ayahmu untuk bersama kita. Ibu tidak akan sanggup lagi melukai hati aunty kamu sayang." ujar Meera lirih, air matanya terus berjatuhan. Setelah beberapa saat Meera terlelap setelah lelah menangisi nasib buruk yang menimpanya dengan bersamaan.

Katakan lah ini adalah sebuah karma untuk Meera yang sudah mengkhianati cinta tulus suaminya. Juga berkhianat pada adiknya sendiri.

*

*

Sedangkan dikamar Alesha, Terlihat dirinya yang tengah menatap tajam suaminya.

"Keluar dari kamar ini sialan!" sentak Alesha dengan emosi melihat wajah suaminya.

"Sayang, tolong maafkan aku. dan kasih aku kesempatan untuk memperbaiki keadaan ini oke?" ujar Raffi dengan tatapan memohon.

"Kamu pikir setelah apa yang sudah kamu lakukan, aku masih akan memberi mu kesempatan? mimpi saja kamu!" geram Alesha.

"Keluar dari kamar ku!! aku tidak Sudi satu kamar dengan pria brengsek seperti kamu raf!! " Sarkas Alesha membuat Raffi tertegun. Hingga akhirnya dia keluar dari kamar nya itu. Dia lalu beranjak menuju kamar tamu yang ada di rumah mewah tersebut.

*

*

Pagi hari telah datang. Diruang tamu terlihat semua penghuni dirumah tersebut sudah berkumpul. tampak dad fatan tengah berbicara dengan besannya yang tak lain adalah orang tua Raffi. Yang sengaja dad fatan undang untuk menyelesaikan masalah yang menjadi Boomerang dikeluarga nya. Dia lantas menjelaskan titik permasalahan nya dengan detail tanpa menambah atau mengurangi.

Suasana terasa semakin mencekam. Wajah Meera dan Raffi semakin pucat pasi saat melihat tatapan tajam dari mom and dad Raffi. tak lama terdengar suara tamparan keras yang dad Raffi hadiah kan untuk Putranya. Raffi memejamkan mata nya guna mengurangi rasa pening saat tamparan keras itu mendarat dengan keras di pipinya.

Dia lantas mengusap sudut bibirnya yang berdarah. Raffi diam , dia tidak melawan Karena memang merasa bersalah dalam hal ini.

"Maka dari itu saya akan menikahkan Raffi dengan Meera. Cukup dengan pernikahan siri dahulu. sembari menunggu surat cerai dari masing masing keluar dari pengadilan. " ujar dad fatan menjelaskan ke intinya.

Deg

"A.. apa??!!" Meera dan Raffi tentu saja terkejut mendengar ucapan dad fatan.

"aku tidak mau dad, aku..." ucapan Raffi terpotong oleh suara bariton dad fatan.

"Kamu harus mau Raffi. Ada anak yang akan kamu korbankan jika kamu tidak mau menikahi Meera!" ucap dad fatan penuh penekanan membuat Raffi langsung terdiam. Sedangkan orang tuanya turut tak bersuara karena sudah merasakan aura mencekam melihat tatapan dingin nan tajam dad fatan.

"Sekarang kita langsung ke rumah yang sudah disiapkan. kecuali Alesha. acara pernikahan nya sudah saya siapkan. cukup kamu ikuti dengan benar." ucap dad fatan pada Raffi.

ucap dad fatan sembari menatap Alesha yang tengah menunduk , mengusap air matanya yang jatuh tanpa permisi.

"mom tidak mau ikut dad, " ujar mom Dila pada dad fatan yang diangguki olehnya. Meera yang mendengar ucapan mommy nya tentu saja semakin sedih Apalagi kala melihat mom Dila yang terlihat enggan menatap wajahnya. Hingga akhirnya mereka pergi dari rumah utama menuju rumah tempat pernikahan siri Meera dan Raffi.

Sedangkan Alesha menatap nanar kearah mobil yang berlalu hingga akhirnya hilang dari pandangan nya. Alesha menghirup udara dengan rakus guna mengurangi sesak yang menghimpit dadanya.

*

*