NovelToon NovelToon
And It Just Comes Back Like An Old Love

And It Just Comes Back Like An Old Love

Status: tamat
Genre:Tamat / Cintapertama / Berbaikan / Wanita Karir / Office Romance
Popularitas:6.1k
Nilai: 5
Nama Author: Berry06

Kemunculan direktur eksekutif muda yang tampan menimbulkan kehebohan, khususnya di kalangan karyawan wanita.

Lotus si karyawan biasa tidak menyangka, direktur eksekutif muda baru yang mempesona di kantornya ternyata adalah Elion pria yang dulu dikenal culun, jelek, gendut, miskin dan bodoh, teman sekelasnya semasa sekolah menengah atas.

Lotus merasa bersalah dan malu karena dahulu pernah terlibat dalam kasus perundungan terhadap pria itu. Jadi sebisa mungkin ia menyembunyikan dirinya agar tidak terlihat di mata pria itu. Namun akibat dari kecerobohannya sendiri, ia tak sengaja menumpahkan kopi di jas milik pria itu, lalu akhirnya pria itu menyadari kehadirannya dan mulai mengusiknya seolah tengah membalaskan dendam.

Benarkah hanya dendam? Atau sesuatu yang lain yang tidak pernah Lotus sadari.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Berry06, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab XXVIII

"Apa ada yang terluka?" Tanya Nicole khawatir, pria itu memeriksa keadaan Lotus dengan seksama. Menyentuh pipi gadis itu dan turun ke bahunya, tangannya, sampai kakinya ia periksa, memastikan bahwa semua baik-baik saja.

Mendapatkan gelengan pelan dan juga fakta bahwa Lotus baik-baik saja tanpa luka apapun membuat Nicole bisa bernafas lega. Pria itu dengan gentle melepaskan leather jaket dari tubuhnya dan memakaikan jaket itu pada tubuh kecil Lotus yang terasa dingin. Lotus mungkin tidak menyadarinya, tapi tubuhnya sedikit mengigil. Kemudian Nicole hanya bisa tersenyum pahit begitu melihat leher jenjang Lotus yang di penuhi bekas kismark. Rasanya seketika seperti di tikam belati, Nicole merasa sakit dan kecewa.

Namun pria itu dengan penuh pengertian tak berani mendorong Lotus untuk bercerita tentang apa yang sedang menimpanya saat ini, atau mengapa gadis itu mengabaikannya, karena pasti gadis itu sedang mengalami hari sulit hingga dia terlihat kacau. Yang bisa pria itu lakukan hanyalah menawarkan bantuan. Meskipun dia kecewa dan kesal dengan sikap Lotus yang sengaja mengabaikan dirinya, dengan tidak membalas pesan-pesannya berhari-hari. Lalu kemudian tak sengaja bertemu dengan keadaan memprihatinkan.

Tetapi bagi Nicole. Lotus tetaplah gadis yang dia sukai. Dia tak bisa membiarkannya begitu saja apalagi dalam situasi saat ini.

Rasa sayangnya pada Lotus, mengalahkan rasa kecewanya saat ini.

Lotus menangis, tetapi gadis itu mencoba menahan tangisannya. Nicole tentu saja tidak mengetahui kenapa, hanya saja dia merasa mendapatkan dorongan untuk memeluk gadis itu dan menenangkannya selama beberapa saat.

Ketika Lotus perlahan mulai tenang, Nicole mulai berbicara. "Aku antarkan kamu pulang ya?" Katanya lembut. "Atau kau mau mampir ketempat ku?"

"Apa ada yang menyakitimu?" Tanya Nicole sambil melihat sekitar.

Lotus menggelengkan kepalanya pelan, kemudian berkata, "Aku tak berniat pulang kerumah, aku ingin pergi ke rumah temanku Lewly" pintanya pelan. Hal itu tiba-tiba saja melintas di pikirannya. Karena jika Lotus pulang kerumah, Elion pasti akan menyusulnya. Dan pergi ke tempat Nicole bukanlah ide yang bagus. Apalagi dengan situasi dan kondisi seperti ini.

Lagipula, dia tak memiliki pilihan lain, kemana lagi dia harus pergi tanpa uang yang dimilikinya? Satu-satunya tempat aman untuknya adalah rumah Lewly. Gadis itu sudah mengetahui hubungan rumitnya. Pasti tidak akan sulit untuk menceritakan apa yang sedang dia alami.

Nicole hampir tidak mendengar suara kecil Lotus yang parau. "Baiklah, kemanapun asal kau tidak berkeliaran seperti ini sendirian" Ucap Nicole. Pria itu memakai helmnya dan naik lebih dulu keatas motornya dan memberi gesture perintah pada Lotus untuk turut naik.

Lotus melepaskan leather jaket milik Nicole dan menyerahkannya pada pria itu. Menurutnya, Nicole lebih perlu. Selain dia adalah pengendara yang beresiko lebih besar terkena angin dari arah depan, pria itu juga hanya meggunakan kaos hitam pendek.

Lotus bersikeras pada Nicole untuk menerima jaket itu. Meskipun Nicole menolak dan mengancam tak akan jadi mengantarkan Lotus kerumah Lewly jika memaksanya untuk kembali memakai jaket, tetapi Lotus tetap bersikukuh tak mau naik.

Dengan sangat terpaksa akhirnya Nicole memakai kembali jaketnya. Dia lebih khawatir Lotus bertahan seperti itu terus daripada mengantarnya tanpa jaket. Meskipun perasaannya sangat tak enak dan berat. Karena setelah ini bisa saja Lotus akan masuk angin.

Dengan gerakan lambat Lotus naik keatas motor Nicole yang tinggi itu dan berpegangan erat pada bahu pria itu. Nicole meminta Lotus berpindah memegangi pinggangnya dan Lotus menurut.

Lotus awalnya hanya berpegangan pada pinggang Nicole, namun setelah pria itu menjalankan motornya, Lotus memeluk pinggang pria itu dan menangis di punggungnya. Nicole dapat merasakannya, meskipun air mata gadis itu tak tembus melalui jaketnya, tapi Nicole dapat menangkap energi kesedihan yang mendalam dari gadis itu. Mereka melaju dengan kecepatan lumayan tinggi membelah jalanan kota, menuju alamat rumah teman Lotus yang dia maksud setelah gadis itu mengatakan alamat lengkapnya dengan spesifik.

Rumah Lewly jaraknya cukup jauh, lebih jauh daripada jaraknya kerumah Lotus. Angin malam menerpa mereka berdua, Nicole melirik perutnya dan melihat jari-jari lentik Lotus bertengger disana.  Dia merasa sedih harus berada dalam situasi aneh ini, kemudian memilih fokus pada jalanan.

Meskipun Nicole bersikap begitu tenang sekarang, tetapi hatinya bergemuruh penuh tanda tanya. Apa saja yang sudah gadis itu lalui, kemana saja dia sampai menghilang dan tak pernah lagi membalas pesannya? Apakah ada hal buruk yang menimpanya? dan masih banyak pertanyaan berisi kekhawatiran.

Setelah sampai pada alamat yang dituju dengan selamat. Nicole meminta Lotus untuk masuk terlebih dahulu kerumah temannya, memastikan temannya itu ada atau tidak. "Kau sudah janjian sebelumnya?"

Lotus menggelengkan kepalanya. "Kalo begitu sebaiknya kau masuk terlebih dahulu" Nicole bersikap pengertian lagi dan lagi pada gadis itu. Dia tak mau bertanya apapun untuk saat ini. Meskipun sangat ingin. Tetapi melihat respon Lotus yang seperti enggan untuk mengatakan apapun jadi dia menahan diri. Toh Lotus pasti lebih mengerti apa yang mesti dilakukan dan pastinya memiliki set boundaries yang akan selalu Nicole jaga jangan sampai ia melewati batas. Maksud baik tidak selalu berakhir baik jika kita tidak melakukan hal yang sebaiknya untuk dilakukan.

"Nicole, aku hiks, berhutang besar padamu. Terimakasih sudah mengantarku dan memberiku perhatian dengan tidak bertanya apapun, setelah siap aku akan menceritakan apa yang terjadi padaku hari ini. Maafkan aku ya". Lotus paham apa yang seharusnya dia lakukan.

Nicole tersenyum. Dia mengulurkan tangannya untuk mengusap kepala Lotus. "Tidak apa-apa. Kau tidak perlu bercerita jika tidak ingin. Hanya jika siap".

Lotus mengangguk "Dan aku meminta maaf telah mengabaikan dirimu berhari-hari ini hiks. Aku benar-benar menyesal" Ungkap Lotus  bersungguh-sungguh. Gadis itu mengusap air matanya. Begitu jahat dirinya pada pria sebaik Nicole. Lotus akan selalu bersyukur pernah mengenal sosok sebaik Nicole dan berharap pria itu hanya mendapatkan hal-hal baik dari berbagai urusan di dunia ini.

Nicole sendiri tetap merasa prihatin, wajah Lotis yang biasanya selalu tampak ceria, kini terlihat muram dan sedih. Matanya sembab dan bengkak seperti terlalu banyak menangis, sekarang pun begitu. "Untuk hal itu aku memang butuh penjelasan. Aku tunggu sampai kau siap ya" .

Lotus mengganggukan kepalanya. Nicole memberikanya senyum sekali lagi "Kalo ada yang menyakitimu, bilang padaku"

"Dan jika kau butuh bantuan jangan segan meminta padaku, aku akan selalu ada untukmu"

Lotus tak bisa menjelaskan perasaannya, tetapi dia benar-benar bersyukur dengan kebaikan hati Nicole. Meskipun sebenarnya Nicole bukanlah pria sebaik bayangan Lotus tapi dia  menunjukkan sikap seperti itu kepadanya.

Pria itu tetap berada di depan gerbang rumah Lewly sampai gadis itu benar-benar masuk kedalam rumah. Lewly dari dalam rumah mengajak Nicole untuk mampir lebih dahulu. Tetapi Nicole menolaknya. Memberikan waktu pada mereka berdua barangkali mereka memang butuh mengobrol dan butuh privasi.

"Ada apa? Kau berkunjung kerumah ku tanpa konfirmasi. Apa semuanya baik-baik saja?" Tanya Lewly begitu mereka berdua sudah di dalam rumah. Jarak rumah Lewly itu cukup jauh.

Lotus tersenyum tipis. "Maaf tidak mengabari terlebih dahulu. Ijinkan aku menginap dirumah mu malam ini ya, kumohon" Ucapnya memelas.

"Tentu saja, tapi sepertinya ada sesuatu" Ucap gadis itu menyelidiki.

Lotus mengangkat bahunya ringan. "Apa orang tua mu ada dirumah? Haruskah aku menyapa mereka terlebih dahulu?" Tanya Lotus mengalihkan perhatian.

Lewly menelisik penampilan Lotus dari atas kebawah. Kemudian meringis, dia menggelengkan kepalanya. "Sebaiknya kita langsung naik saja ke kamar ku, nanti aku akan bilang pada orang tuaku kau sedang mengalami beberapa masalah. Kerna sepertinya ada yang tidak beres. Orang tua ku pasti akan mengerti"

"Tapi itu tidak sopan" ucap Lotus murung.

"Aku tak mau orang tua ku banyak bertanya hanya gara-gara melihat penampilan mu saat ini. Kau seperti gadis korban pemerkosaan kau tau!" Ucapnya jujur.

"Apakah Nicole yang melakukanya? Astaga ngerinya. Ayo kita naik!" Ajak gadis itu lagi dan sedikit mendorong tubuh Lotus untuk naik menuju kamarnya di lantai dua. Lotus menurut, dia sudah lemas dan tidak memiliki energi.

"Tunggu disini ya!" Perintah gadis itu. Meninggalkan Lotus di dalam kamarnya. Lotus tak sempat menjawab, gadis itu berjalan mendekati cermin meja rias dan betapa terkejutnya ia melihat bayangan penampilannya yang terlihat mengerikan. Matanya yang sembab dan membengkak beserta rambut kusut dan wajahnya kusam, kulitnya yang selalu tampak bening dan cerah sekarang memucat.  Bekas kismark memenuhi lehernya tampak mengerikan.

Baju yang dia pakai adalah baju paling sederhana yang seharusnya di pakai di rumah saja. Lewly benar. Tidak mungkin dia bisa menyapa orangtua gadis itu dengan keadaan  seperti ini.Lotus.duduk di pinggiran kasur dengan lemas sembari menunggu Lewly.

Beberapa saat kemudian Lewly kembali ke kamar dengan membawa nampan berisi minuman dan juga makanan ringan dan beberapa potongan buah.  dia juga membawa roti barangkali Lotus lapar. 

"Jadi kenapa kau tiba-tiba kesini?" Tanya gadis itu to the poin sekali. "Aku senang kau kesini tapi ini tumben dan mendadak. Aku tau pasti ada sesuatu" Lewly meletakan nampannya diatas meja rias yang kosong.

Lotus tersenyum masam. "Yah kau benar, memang ada sesuatu. Aku tak tau harus kemana. Dan aku memutuskan kesini saja"

"Ini terlalu aneh, apa kau dan Nicole habis bertengkar setelah melakukan sex atau apa? Sepertinya iya. Pria itu bilang titip kau, kalo ada apa-apa hungungi dia. Dia perhatian dan terlihat sangat peduli padamu"

"Dia memang pria yang baik"

"Jadii??"

"Aku akan menceritakannya, tetapi pertama-tama aku ingin meminjam kamar mandi untuk cuci muka dan kaki, aku terlihat sangat kusut selanjutnya aku ingin berbaring"

"Kau memang tampak sedikit tidak sehat, apa itu alasan mu tak masuk kerja hari ini?  kau tak masuk bekerja, direktur juga. Sebenarnya aku juga mengirim pesan"

Lotus tak menjawab pertanyaan Lewly. "Aku akan pergi ke kemar mandi dulu"

"Oh ya silahkan" Kata Lewly dan menunjuk pintu kamar mandinya.

Lotus masuk kedalam sana dan membersihkan badannya, setelah selesai dengan urusannya di kamar mandi dia menemukan Lewly yang sedang menarik bagian bawa spring bed miliknya, dan memasangkan sprai. Karena ukuran kasurnya kecil, hanya muat untuk satu orang, jadi Lewly akan tidur diatas sementara Lotus di bawahnya.

"Silahkan" Ucap gadis itu menepuk kasur yang akan Lotus tempati. Dia juga menawarkan baju ganti untuk Lotus.

"Maaf ya jadi merepotkan mu"

"Tidak masalah, gunanya teman memang saling merepotkan" Jawabnya enteng.

Lotus tersenyum, dia segera membaringkan tubuhnya di tempat yang sudah di siapkan Lewly. "Terimakasih " Ucap gadis itu.

Lewly turut membaringkan tubuhnya menghadap Lotus. Dia tak bermaksud untuk menekan gadis itu bercerita. Hanya saja dia sedang memperhatikan Lotus dan menatapnya penuh rasa penasaran.

Lotus merasa dia memang butuh tempat bercerita, dan dia sudah sangat percaya pada Lewly. Gadis itu kemudian menceritakan semua yang sedang menimpanya dengan detail. Mulai dari apa yang dia dan Elion lakukan, alasan mereka saling kenal di masa lalu, latar belakang Elion dan juga kejadian saat ini, termasuk tentang Nicole. Lewly mungkin memang penggosip handal. Tapi dia juga mengerti tidak semua hal bisa di gosipkan.

Lewly menjadi pendengar yang baik, menyimak cerita gadis itu tanpa menyela sampai Lotus selesai bercerita dan menangis sesenggukan.

Dengan penuh simpati, Lewly turun dari kasur atas dan pindah ke kasur bawah untuk memeluk tubuh ringkih Lotus.

"Jadi itu yang membuatmu tampak sangat kusut ya" Kata Lewly dan menepuk punggung Lotus.

"Aku tak tau harus melakukan apa" Ucap Lotus frustasi.

Lewly adalah teman yang tegas. Terkadang dia memang bisa berkata-kata baik sebagai dukungan penghiburan. Tapi dia lebih memilih memberikan saran yang menurutnya pas.

"Yang pertama harus kau lakukan adalah memeriksa kandungan mu lebih dulu, dan mengatakan hal itu pada Elion . Aku tau situasinya cukup berat. Tapi pria itu menginginkan mu, dan bersikap tegas, yang terpenting untuk dirimu adalah tanggung jawab Elion. Meskipun keluarganya menolak mu. Jika Elion siap melindungi mu kurasa akan baik-baik saja"

"Ya pasti berat. Kalian akan mendapat penekanan dan mental mu harus kuat. Hanya saja kalian akan baik-baik saja jika menghadapinya bersama. Elion tak mungkin berubah meninggalkan mu setelah tau seandainya kau mengandung anaknya. Pria itu justru akan semakin  mencintai mu, buktinya dia rela menentang keluarganya demi melindungi mu. Kalian akan saling menguatkan. Jika saat ini kau terpuruk bagaimana kedepannya? Kau hanya punya dirimu sendiri. Aku sebagai teman mu hanya memberikan dukungan emosional. Selebihnya dirimu yang menanggung"

"Haruskah? Aku terlalu takut"

"Takut itu hal yang wajar, tapi kau harus melakukan hal itu. Jika kau ingin menghindari Elion? Lalu apa? Lebih aman bersama pria itu. Orang kaya seperti ayah Elion itu sering bertindak gila, mereka bisa menyingkirkan orang dengan mudah sesuai keinginan mereka karena merasa memiliki kekuasaan lebih" Ucap Lewly meyakinkan. Jika di pikiran ulang, sebenernya dia berpikir akan jauh lebih terpuruk dari Lotus jika mengalami peristiwa seperti gadis itu.  Dia tidak yakin bisa melakukan hal yang dia sendiri yakinkan pada Lotus.

"Aku takut menjadi seorang ibu"

"Kenapa? Itu sudah konsekuensi mu menjadi ibu karena mau berhubungan dengan Elion" ucap Lewly tegas.

"Bagaimana jika aku menggugurkan kandungan ku?" Tanya Lotus polos. Dia tau apa yang dia katakan sangat bodoh dan pengecut. Tetapi dari pada seseorang lahir dan di besarkan oleh wanita yang tak siap menjadi ibu sehingga berkemungkinan mendapatkan kehidupan yang tak menyenangkan, Lotus merasa lebih baik menggugurkannya saja. Dia takut anaknya tak bisa mendapatkan hal-hal baik yang seharusnya.

"kau harus menemukan jawabannya sendiri. Jangan ikuti ego mu tapi hati mu" ucap Lewly. Dia mengerti, menjadi seorang ibu bukanlah hal yang mudah. Butuh kesiapan mental yang matang. Bukan perkara main-main.

Tetapi Seolah menolak perkataan Lotus, perutnya tiba-tiba terasa sakit dan bergejolak.

"Akh" ringis Haechan kesakitan.

Sontak saja Lewly menjadi panik. "Yatuhan kau baik-baik saja?"

Lotus mengigit bibirnya dan mengangguk. Tetapi tangannya mencengkram kasur dengan kencang, keringat dingin keluar dari tubuhnya.

Lotus berusaha menahan rasa sakitnya. Lewly mengeratkan pelukannya.

"Aku baik-baik saja, tapi. Bisakah kau merahasiakan ini dari teman-teman di kantor?"

"Yatuhan!!! Tentu saja! Kau bisa percaya padaku" Lewly menjadi sedikit jengkel.

Lotus tersenyum, lalu dia teringat sesuatu. "Lalu menurut mu apa yang harus aku lakukan pada Nicole?"

"Kau perlu berbicara padanya. Jangan siksa dia karena dia memiliki perasaan untuk mu, jelaskan dan beri dia kepastian"

Lotus mengangguk pelan kemudian mengusap perutnya dengan lembut.

"Aku bersedia menggantikan mu untuk Nicole" Celetuk Lewly genit. Keduanya seketika tertawa geli.

***

Keesokkan paginya, Lewly berangkat bekerja seperti biasa. Sementara Lotus disuruh beristirahat dirumahnya. Atas persetujuan Lotus. Lewly menceritakan apa yang dialami Lotus pada ibunya namun hanya sebatas garis besarnya saja. Lewly juga menitipkan temannya pada sang ibu, yang tentu saja di tanggapi dengan positif dan baik.

Ibu Lewly adalah sosok wanita yang ramah dan hangat, jadi Lotus merasa nyaman karena di perlakukan dengan baik. Lotus sudah tidak peduli lagi dengan absennya di kantor. Kemungkinan buruk dia di pecat. Tapi sekarang hal itu bukanlah masalah, dia memiliki sedikit tabungan. Dan sisanya terserah nanti. Lagipula dia sudah tak mau bekerja di perusahaan itu. 

Dia tak mau berususan dengan keluarga Adhikara untuk sementara waktu. Lotus mengalami kontraksi kembali dan muntah-muntah ketika sarapan pagi, ibu Lewly membantu Lotus dengan memberikannya makanan yang bisa gadis itu terima. Tapi tetap memberikan nutrisi cukup dengan susu dan buah-buahan.

Menyuruh Lotus untuk lebih beristirahat.

Sore harinya dia di periksa dan biayanya di tanggung oleh ibu Lewly. Lotus berjanji akan menggantinya ketika ia pulang, dan seperti dugaan awal. Dokter memberitahunya bahwa ia sedang hamil. Lotus melakukan USG kemudian gadis itu merasa terharu. Mana mungkin dia tega menggugurkan malaikat kecil yang ada di perutnya, dia terlihat sangat keci dan rentan.Perasaan Lotus menjadi sangat campur aduk. Dia bahkan tidak merasa menapak, seperti melayang karena terlalu banyak pikiran.

Ibu Lewly mendampingi Lotus dan memberinya dukungan emosional tanpa menghakiminya sama sekali. Wanita itu justru membuatnya merasa lebih baik, dan menceritakan pengalaman-pengalamannya semasa hamil. Tidak menyinggung kehamilannya yang di luar nikah dan kejelasan tentang sosok ayah anak yang di kandungnya. Hanya berfokus pada Lotus dan kehamilanya.

Gadis itu bersyukur di kelilingi orang baik saat mengalami masa sulit. Mengetahui Lotus sedang banyak pikiran, wanita itu bahka  mengajak Lotus berjalan-jalan sebelum pulang, mereka mampir ke pusat perbelanjaan untuk makan dan berbelanja sayur dan buah-buahan. Ibu Lewly juga membelikannya susu untuk ibu hamil dan beberapa vitamin yang di sarankan oleh dokter sebagai hadiah.

Gadis itu tidak henti-hentinya berterimakasih kepada ibu Lewly. Membuatnya merasakan  sosok ibu yang sudah tidak ada di hidupnya.

Ketika mereka kembali pulang kerumah,  mereka di kejutkan dengan sosok pria jangkung yang berdiri di depan mobilnya. Memasang wajahnya yang arogan. Namun begitu melihat Lotus pria itu tak lagi memasang wajahnya yang arogan.

"Halo sayangku. Aku datang untuk menjemput mu, darimana? sudah cukup ya.  sekarang ayo kita pulang" ajak pria itu lembut. Tetapi mata pria itu menyorotkan sesuatu yang tak baik.

Lotus kehilangan kata-kata tenggorakannya seperti tercekat. Itu adalah Elion. Dan dia sangat tidak siap menghadapi kedatangan pria itu yang tidak dia ketahui kenapa dia tau keberadaannya.

Disisi lain, Elion sudah bertekad penuh memiliki Lotus. Jadi kemanapun gadis itu mencoba pergi Elion pasti akan menemukannya. Dan akan selalu mendapatkannya.

Tbc

1
manzanita_w 🍏🍎🍏
You nailed it, thor! Terus berkarya ya. 💪
shookiebu👽
Bikin deg-degan nih!
Berry06: makasieee udah mampir
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!