NovelToon NovelToon
Meraih Cinta Sang Ajudan.

Meraih Cinta Sang Ajudan.

Status: sedang berlangsung
Genre:Dikelilingi wanita cantik
Popularitas:251.7k
Nilai: 5
Nama Author: Wanita Biasa

Keinginan untuk memiliki bagi seorang gadis pada laki-laki yang sangat ia kagumi, rasa itu besar namun ia tak berani menyimpulkan bahwa itu adalah rasa suka dan sayang. Ia lebih memilih untuk menyimpulkan bahwa itu hanyalah sekedar rasa mengagumi saja.

Gadis itu berpikir, bak langit dan bumi bagidirinya untuk memiliki sang pujaan. Seorang prajurit berpangkat Mayor itu banyak di gandrungi oleh kaum hawa.

Sebuah keteguhan dari pendirian sang prajurit berpangkat mayor, membuat dirinya mempunyai sifat dingin terhadap lawan jenis. Bukan dia tidak mempunyai keinginan untuk memiliki pendamping hidup, namun dia sudah lelah selalu di sandingkan dengan wanita yang menurutnya salah.

Sehingga ia pun mempunyai prinsip, jika cinta akan datang dengan sendirinya. Tanpa harus merubah pribadinya yang di bilang super dingin oleh orang yang mengenalinya.

"Cinta akan datang dengan sendirinya, " Sampai akhirnya ia menyadari jika cinta benar-benar datang dengan send

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Wanita Biasa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 11

"Siapa ? ". Jawab Ararya dengan wajah tak mengerti nya pada Syifa.

Ararya tidak berniat mengikuti permintaan Syifa dengan bertanya dengan kata "Siapa" namun maksud nya itu kenapa dia harus menjawab dengan kata "Siapa "

Syifa tersenyum, " Anda ! Kan bisa saja anda yang mau menjadikan saya sebagai Ibu Persit. "

"Hahhhhhh ? " Kata itu terlontar singkat dari mulut Ararya dengan tak percaya.

"Tidak dengar ya Pak ? Syukurlah ... Biar saya saja yang menyimpan kata-kata itu. " Sambung Syifa.

Ararya menggelengkan kepalanya, " Tidak jelas. " Umpat Ararya membuat Syifa tersenyum tanpa suara.

"Memang mau di ulangi lagi ? agar jelas ? " Goda Syifa, yang terus mengolesi luka bakar itu.

Kali ini Ararya tak merintih kesakitan saat di obati oleh Syifa, mungkin karna Syifa terus mengalihkan fokus Ararya saat di obati.

Seketika Ararya tersenyum dengan suara yang membuat Syifa candu. " Apaan ? Kamu itu selalu saja berspekulasi dengan pikiran kamu sendiri. Aneh ! "

Syifa benar-benar candu dengan suara tawanya Ararya, karna itu jarang di dengar oleh siapapun.

Syifa pun tersenyum dengan membiarkan Ararya terus berbicara dan mengatainya, karna suara Ararya begitu candu di telinga Syifa.

Saat Ararya nyaman dengan situasi itu, tiba-tiba Pak Joko datang dengan seorang Dokter yang biasa menangani keluarga besar Tuan Heriyanto.

Seketika Ararya yang sedang nyaman duduk di samping Syifa langsung berdiri dan memberikan hormat pada Dokter itu. Dokter itupun memberikan hormat pula pada Ararya.

"Maaf saya kemarin tidak bisa datang, karna ada tugas di RSM ( Rumah sakit Militer) dan itu Urgent. " Sahut Dokter yang masih terlihat muda, namun umurnya memang terpaut agak jauh dengan Mayor Ararya. Lebih dewasa Dokter itu.

"Tidak apa-apa Dok, maaf saya merepotkan. " Jawab Ararya sopan namun terlihat kewibawaannya.

Dokter yang biasa di sapa dengan Dokter Irwan itu mempunyai latar belakang Militer, sehingga postur tubuh nya tak beda jauh dengan para prajurit pada umumnya.

Dokter Irwan melirik ke arah Syifa. Syifa menganggukkan kepalanya samar dan tersenyum menyapa ke hadiran Dokter Irwan.

Dokter Irwan pun segera mengecek luka bakar yang ada pada kedua lengan dan telapak tangan Ararya.

"Ini siapa yang memberikan pertolongan pertama ? " Tanya Dokter Irwan.

Pak Joko dan Ararya menatap Syifa, sementara Syifa memasang wajah santai karna dia tahu jenis luka bakar yang di derita Mayor Ararya.

"Saya Dok, ijin menjelaskan. Luka bakar yang di alami oleh Mayor Ararya termasuk kategori ICD 10 Combustio Luka Bakar Burn. Jadi menurut saja luka bakar Mayor Ararya berada di tingkat 2 ditandai dengan nyeri pada luka, kulit memerah, bengkak, dan melepuh. " Dokter Irwan sudah paham betul dengan penjelasan Syifa, dan ia beranggapan bahwa Syifa adalah pribadi yang paham tentang dunia medis karna semua penjelasan nya itu benar adanya.

Dokter Irwan hanya menganggukkan kepalanya paham, dan mengamati luka bakar itu. Dokter Irwan pun melihat obat luar yang di berikan oleh Syifa pada luka bakar Mayor Ararya. " Apahkah obat luar itu aman Dok ? " Tanya Ararya yang sedikit ragu.

"Maaf Dok kalau saya lancang dan salah. Obat luar itu sepengetahuan saya mampu mengatasi luka bakar yang di derita oleh penderita luka bakar di tingkat 2. Karna mampu melancarkan sirkulasi darah, menghambat pertumbuhan bakteri, dan mengandung zat antiradang. " Jelas Syifa kembali Syifa sangat fasih saat menjelaskannya pada Dokter senior seperti Dokter Irwan.

Dokter Irwan memberikan senyuman kagum pada Syifa, namun entah kenapa Ararya tak suka melihatnya.

"Aman ko aman, malah dia sangat tepat memberikan obat ini. Apahkah ada obat yang sudah di minum ? " Tanya Dokter Irwan.

Syifa langsung menjawab. " Belum Dok untuk hari ini, kemarin saya sudah berikan obat acetam****hen untuk meredakan rasa sakitnya. "

Dokter Irwan kembali menganggukkan kepalanya paham. " Jangan tanya obatnya aman untuk di minum atau tidak, obatnya aman kok dan lagi-lagi dia benar. Jangan ragu. " Jelas Dokter Irwan menjawab keraguan yang tersirat di raut wajah tampan Ararya.

"Baik, terimakasih Dok ? " Ucap Ararya

"Sama-sama. Terima kasih juga dong sama dia, rupa-rupanya dia calon Dokter hebat. " Jawab Dokter Irwan sambil menulis resep obat yang sama untuk Ararya.

Syifa tak gila pujian, sehingga Syifa biasa saja saat mendengar pujian yang terlontar dari mulut Dokter Irwan. Pujian seperti itu sudah sering Syifa dengar dari mulut Dosennya, dari mulut temanya atau bahkan Dokter senior yang pernah ia temui saat berkunjung ke Kampusnya.

"Terima kasih Dok. " Ucap Syifa dengan senyuman manisnya.

Saat setelah Syifa memberikan senyuman manisnya pada Dokter Irwan, Syifa sekilas melihat wajah Ararya yang sedikit melotot saat menatapnya.

Syifa sontak kaget di dalam dirinya, dan heran kenapa Mayor Ararya memberikan tatapan seperti itu padanya.

Setelah itu Dokter Irwan pun pamit, dan menyuruh Mayor Ararya untuk istirahat.

Dokter Irwan, Syifa dan juga Pak Joko pun pamit keluar dari kamar itu. Tatapan Ararya terus mengikuti Syifa dan Syifa bisa melihatnya itu.

Syifa menutup pintu itu tanpa mau membalas tatapan Ararya, karna itu akan panjang urusannya.

"Kamu pekerja baru di sini ? " Tanya Dokter Irwan pada Syifa.

Asyifa mengangguk sopan, " Iya betul Dok. "

"Tidak kuliah ? " Tanya Dokter Irwan penasaran.

Syifa tersenyum, " Saya sedang cuti Dok. "

Dokter Irwan pun seketika sadar bahwa memang untuk kuliah ke Dokteran itu membutuhkan biaya yang tidak sedikit, banyak mahasiswa atau mahasiswi yang mengajukan cuti untuk melanjutkan kuliah ke Dokteran ke tingkat selanjutnya karna terbentur biaya.

"Saya paham dan saya harap kamu bisa melanjutkan kuliah mu itu, karna kamu mempunyai potensi yang sangat bagus. " Ujar Dokter Irwan.

"Terimakasih Dok, itu sedang saya upayakan. " Jawab Syifa yakin.

Mereka pun berpisah di persimpangan. Syifa yang hendak berjalan ke arah Dapur, sementara Dokter Irwan hendak berjalan ke arah pintu keluar rumah dinas itu. Dokter Irwan memberikan kesan baik di awal pertemuan dengan Syifa.

"Bukan hanya cantik, tapi dia pun pintar. " Puji Dokter Irwan di dalam hatinya saat hendak masuk ke dalam mobilnya.

Syifa pun kembali ke dalam kamarnya setelah meletakkan kotak obat dan membersihkan piring dan gelas kotor bekas makan Ararya. Sementara Pak Joko kini sedang memerintahkan salah satu pegawainya untuk menebus resep obat yang di berikan oleh dokter Irwan untuk Mayor Ararya.

"Nama nya sangat sesuai dengan artinya. Obat, penyembuh atau penawar. Syifa .... " Gumam Ararya membaringkan badannya dan tersenyum simpul.

Keberadaan Syifa di rumah dinas itu sangat bermanfaat, jadi Pak Joko pasti akan mempertahankan Syifa sampai masa kerjanya habis.

"Huhh .. Akhirnya bisa juga. " Ucap Syifa melepaskan penatnya.

1
Ibnu Ardhi
kok lama ya up nya
Isnaini Isnaini
Buruk
Isnaini Isnaini
Kecewa
Arini S Dyah
sikap syifa jng dibuat terllu murah donk... cewek pny harga diri lhaa.. jaim dikit kan gpp
Mahpudoh
Luar biasa
Mahpudoh
Buruk
bhunshin
si mayor udah berani pelak peluk bae
bhunshin
si Syifa pasti gemetaram bgt🤣🤣🤣
bhunshin
si Sri 🐜 rangrang kudu dibasmi
Diah Darmawati
kok lama y gk up
Asri Iqrok
ayo kak ditunggu updatenya
Nina Meylina
ini jg SM blm up Lg padahal udh bulak balik buka
Ita Mariyanti
strong Syifa 💪💪
Ita Mariyanti
maksimal bgt Syifa ki jd caltu 😘😘
Ita Mariyanti
kapok mu Tiara kn sembur akhirnya 😁😁👍👍👍
Ita Mariyanti
Syifa keren 😍😍😍
Ita Mariyanti
😱😱😱😱 muantabb Syifa 👍👍👍
Dwi Winarni Wina
Syifa mendonorkan darahnya buat calon mertuanya sampai terkapar dirawat,,,
Arrarya punya firasat syifa tdk sedang baik2 aja dan firasat arrarya btl skl syifa lg terbaring sakit,,,
Ita Mariyanti
terbuka blm mata mu Bu kl yg ngrawat km dl caltu mu kui mk nya jgn sok2an banggain Tiara mulu' 😤
Salsabila Arman
lanjut
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!