NovelToon NovelToon
Dibalik Topeng Seorang Pelacur

Dibalik Topeng Seorang Pelacur

Status: sedang berlangsung
Genre:Konflik etika / Angst / PSK
Popularitas:8.3k
Nilai: 5
Nama Author: nita kinanti

Jenny, gadis yang terpaksa menjadi seorang pelacur bertemu dengan Satya, pria dari desa yang lugu dan sangat sabar.

Dibalik wajahnya yang selalu terlihat dingin dan angkuh, Jenny memendam sejuta luka yang dia simpan sendirian. Suatu hari dia tidak kuat lalu memutuskan untuk kabur ke desa bersama Satya.

Apakah Jenny bisa memulai kehidupan baru di desa? Atau dia kembali ke kota untuk membalas dendam kepada orang-orang yang telah menjerumuskannya ke dunia pelacuran?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon nita kinanti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

27. Bebas

"Apa yang sudah kamu lakukan, Jen? Kamu menghancurkan hidupmu sendiri!" ucap Ben ketika laki-laki itu berhadapan dengan Jenny. Dia datang bersama pengacara suruhan Ira, sementara pengacara itu sekarang sedang berusaha agar bisa segera mengeluarkan Jenny.

"Hidupku sudah hancur, Ben! Kamu tahu itu!" balas Jenny dingin. Ben tidak bersuara lagi. Kenyataannya memang hidup Jenny sudah hancur dan tidak bisa kembali seperti dulu lagi.

"Apa dia masih kritis? Aku harap begitu karena aku belum rela melihatnya mati!" ucap Jenny lagi. Sedikitpun tidak terlihat belas kasih ketika mengatakan itu, padahal papanya lah yang sedang dia bicarakan.

"Dia sudah sadar. Sekarang sudah keluar dari rumah sakit dan Bunda yang merawatnya."

Selama ini, yang Jenny tahu, hubungan papanya dan Ira hanya sebatas rekan judi dan masalah hutang piutang. Tetapi melihat betapa paniknya Ira waktu papanya bersimbah darah, Jenny pun mulai berpikiran lain. "Sepertinya hubungan mereka cukup dekat, bukan hanya sekedar rekan judi," tutur Jenny.

"Ah ... Sayang sekali! Mungkin lain kali aku harus menggunakan pisau yang lebih besar, golok mungkin," lanjutnya dengan wajah datarnya seperti biasa.

Ben sendiri merasa ngeri melihat Jenny seperti ini. Dia seperti perempuan psikopat yang kejam dan tidak punya belas kasihan. Tetapi Ben juga tidak bisa menyalahkan Jenny. Karakter Jenny yang seperti ini terbentuk akibat perbuatan orang-orang di sekitarnya, terutama papanya dan Marlo.

"Jangan lakukan itu lagi, Jen! Pengacara Bunda sedang berusaha mengeluarkanmu dari sini. Jangan sampai kamu kembali masuk ke tempat ini!"

"Kalau di suruh memilih lebih baik aku di sini seumur hidupku dari pada kembali ke rumah laknat itu! Tetapi sayangnya, aku tidak bisa memilih. Hidupku berada di tangan orang lain, bukan di tanganku sendiri."

"Ingat mamamu! Bunda bisa melakukan apapun kepadanya jika kamu tidak kembali ke sana!" Jawaban Ben kali ini membuat Jenny tidak bisa berkata-kata. Lalu keduanya sama-sama terdiam.

"Jadi, bocah konglomerat itu ayah dari bayimu?" tanya Ben mengalihkan pembicaraan setelah mereka terdiam selama beberapa saat.

"Darimana kamu tahu?"

"Aku dengar kalian melakukan tes DNA."

Jenni kembali diam, tidak membenarkan tetapi juga tidak menyangkal.

"Kenapa kamu tidak minta tolong padanya? Dia bisa membebaskan kamu dari bunda. Aku melihat bagaimana gigihnya dia berebut dengan bunda untuk mendapatkanmu."

Jenny kembali tidak menjawab. Sekarang Marlo mengatakan jika dia akan menebus Jenny dari Ira dan melunasi semua hutang-hutangnya. Tetapi dulu? Bagaimana sikap Marlo kepadanya dulu? Bagaimana Marlo menghinanya ketika mereka pertama kali bertemu setelah Marlo mengingkari janjinya? Sama sekali tidak terucap permintaan maaf dari mulutnya. Sama sekali tidak terlihat sesal setelah atas perbuatannya. Dan hati Jenny sudah terlanjur membatu karenanya.

Jenny sudah tidak mempercayai siapapun lagi di dunia ini terutama Marlo. Apapun yang dikatakan Marlo seakan tidak ada artinya bagi Jenny.

"Kalau dia mau pasti dia sudah melakukannya sejak dulu," ucap Jenny pada akhirnya. Dia sudah tidak berani menaruh harapan kepada siapapun juga.

"Dengan anak yang ada di dalam perutmu, dia pasti mau melakukannya," imbuh Ben.

Jenny kembali terdiam. Jika Marlo bersikap baik kepadanya karena anak itu, lalu bagaimana nasibnya jika nanti anaknya sudah lahir? Dia memberitahu Marlo kalau bayi di dalam perutnya adalah anaknya bukan untuk mendapatkan simpati dan belas kasihan dari Marlo. Dia melakukannya hanya untuk menyiksa batin Marlo.

"Aku tidak ingin memikirkan itu. Bagiku, berada di tempat ini adalah yang terbaik, untuk saat ini. Setidaknya aku dan bayiku selamat di sini."

"Dasar keras kepala!"

Tidak lama kemudian pengacara suruhan Ira datang menghampiri Ben dan Jenny. "Tetap tidak bisa. Pengacara Mahendra menahannya," ucapnya. Usahanya untuk mengeluarkan Jenny terhalang karena Marlo. Ira dan Marlo sama-sama berebut untuk mengeluarkan Jenny dan saling menghalangi satu sama lain untuk mendapatkan Jenny.

Ben menghembuskan nafas berat. Dia tahu arti dari laporan ini. Ira pasti akan murka mendengarnya.

"Memang itu yang terbaik!" ucap Jenny lalu berdiri dari duduknya. Dia hendak kembali ke selnya meskipun waktu berkunjung Ben belum habis. Menurutnya tidak ada yang perlu dibicarakan lagi dengan Ben dan pengacara suruhan Ira.

Seminggu berlalu setelah kunjungan Ben. Tidak ada yang datang lagi untuk mengunjunginya, termasuk Marlo. Mungkin laki-laki itu masih marah kepada Jenny karena berpikir Jenny sedang mempermainkannya, karena itu dia tidak mengunjungi Jenny. Apalagi hasil tes DNA juga belum keluar.

Jenny sedang melamun di selnya. Tiba-tiba dia teringat Satya, suami yang sekarang hanya sebatas status. Bagaimana tidak? Sekarang mereka tidak mengetahui kabar satu sama lain. Selain itu Jenny juga sempat melayani Marlo ketika laki-laki itu membookingnya sebelum kejadian di mall waktu itu. Hubungan suami istri macam apa ini?

Jenny tidak bisa menyalahkan Satya, karena tidak bisa melindunginya, sama sekali tidak. Jenny sadar dengan kondisi Satya yang hanya orang miskin dan tidak punya kuasa apa-apa. Mana mungkin dia bisa menghadapi Ira apalagi membebaskannya? Yang ada Jenny terus menyalahkan dirinya sendiri, kenapa harus melibatkan Satya, laki-laki polos dan tidak tahu apa-apa tetapi harus terseret ke dalam masalahnya.

"Bagaimana keadaanmu sekarang?" batin Jenny memikirkan Satya. Bagaimanapun juga dia mulai merindukan perhatian dan kasih sayang tulus dari laki laki berstatus suaminya itu.

Seorang petugas penjaga datang dan berkata, "Keluar, kamu sudah dibebaskan!" sambil membukakan pintu sel Jenny. "Beruntung sekali nasibmu dikeliling orang-orang kaya yang berebut untuk mengeluarkan kamu dari sini," lanjut petugas itu.

Jenny tidak menjawab dan berjalan mengikuti arahan dari petugas itu meskipun masih terkejut dengan pembebasannya yang tiba-tiba setelah beberapa hari ini tidak ada pengacara baik dari pihak Marlo ataupun dari pihak Ira yang datang menemuinya.

"Mengingat kejahatan yang kamu lakukan cukup berat, pasti jaminannya tidak sedikit," ucap petugas penjaga tahanan itu lagi.

Jenny tidak berkomentar apapun, hanya menganggukkan kepala sebagai ucapan terima kasih karena petugas itu memberikan barang-barang yang dia pakai ketika pertama kali masuk ke tempat ini.

Jenny mengambil barang-barangnya ditemani seorang pengacara, tetapi dia tidak tahu pengacara dari pihak siapa. Bukan dari pihak Marlo tetapi juga bukan pengacara dari pihak Ira. Pengacara itu sudah mengurus semuanya dan sekarang mereka sedang berjalan keluar dari rumah tahanan.

"Siapa yang menyuruhmu?" Alih-alih mengucapkan terima kasih, Jenny justru menginterogasi pengacara itu.

"Nanti Nona akan tahu sendiri siapa yang mengirim saya. Sekarang beliau sudah menunggu anda di luar," jawab pengacara itu. Jenny tidak bertanya lagi meskipun hatinya terus menerka-nerka, siapa gerangan orang yang telah membebaskannya.

1
ardan
Mulai masuk alur seru nih. Siapa yah yg sudah membebaskan Jenn ?
ardan
Satya belum mengakui status dr ayah kandungnya, yang pasti akan membuat kaget kamu loh Jenn, saat tahu siapa sebenarnya Satya.
ardan
masih setia utk menunggu setiap updatenya. semangat ya thorrrr
Itha
semangat author aq tungu upaya.
Itha
berdamai lah dengan keadaan setiya..minta lah bantuan ayah mu
ardan
Luar biasa
Itha
sedih bangattt author mewek😭😭😭
Itha
aq sampe ngupas bawang author baca nya. sedih bangattt... gimana kalau kita diposisi jen
Itha
/Sweat//Sweat//Sweat//Sweat/
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!