NovelToon NovelToon
Obsesi Suami 500 Juta

Obsesi Suami 500 Juta

Status: sedang berlangsung
Genre:Lari dari Pernikahan / Nikah Kontrak / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Percintaan Konglomerat / Cinta Seiring Waktu / suami ideal
Popularitas:49.3k
Nilai: 4.8
Nama Author: KOHAPU

Kontrak pernikahan dirobek oleh sang suami. Melangkah mendekati istrinya, melemparkan tas yang dipenuhi dengan uang.

"Ingin bercerai dariku? Jangan pernah bermimpi."

Tangannya gemetar, dirinya terpaksa menikahi pria paling cupu dan miskin. Untuk mengindari pernikahan dengan tunangannya yang berselingkuh.

Membuat kontrak kesepakatan, dengan pria yang cupu dan miskin (Neil).

500 juta akan diberikan Chesia, sebagai imbalan. Tapi kala kontrak akan berakhir. Dirinya dikurung dalam kamar yang dipenuhi dengan uang oleh Neil.

"Jangan pernah berfikir untuk bercerai..." Pinta Neil, terlihat putus asa, melucuti pakaiannya. Menarik sang istri ke atas ranjang yang dipenuhi uang.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon KOHAPU, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Arti

Cheisia adalah miliknya, itulah yang selalu terukir dalam fikiran Neil. Bagaimana caranya agar wanita ini selalu melihat padanya?

Hanya ini satu-satunya tujuan hidup yang ditemukan olehnya. Bahkan dalam taksi yang melaju, dirinya memegang jemari tangan Cheisia. Mengecup punggung tangannya. Namun, entah kenapa Cheisia hanya terdiam.

"Bagaimana jika aku kehilanganmu?" Tanyanya dengan rasa sakit hati yang tersisa karena terlalu menghayati skrip.

"Bagaimana? Karena itu hargai setiap detik bersamaku..." Seperti sebuah obsesi yang tersimpan. Bagaimana mengerikannya sosok Neil.

Bagaikan iblis yang berpura-pura menjadi manusia. Agar dapat memenjarakan malaikat yang dicintainya.

"Setiap detik?" Tanya Cheisia dijawab dengan anggukan kepala oleh Neil.

Jantungnya berdegup cepat, apa Neil bagi Cheisia? Satu-satunya harapan hidup dalam keputusasaan. Tidak ada yang mencintainya, tinggal di apartemen seorang diri. Mengirim pesan pada Hazel dan kedua orang tuanya? Tidak ada jawaban sama sekali. Orang-orang yang bahkan merayakan ulang tahun Bianca tanpa dirinya.

Sedangkan kala Cheisia berulang tahun akan selalu ada insiden, seperti Bianca sakit atau kecelakaan. Hingga Hazel, Sela maupun Dirgantara akan melupakan ulang tahunnya.

Terkadang, Cheisia menangis seorang diri, memakan mie instan dalam cup. Tidak dapat membela diri, kala Asha mengadukan dirinya membawa berbagai pria yang berbeda ke apartemen, hal yang tidak pernah terjadi sama sekali. Bagaimana joroknya dirinya, semua keluhan yang dikatakan Asha. Padahal, aslinya pelayan yang dipaksa kedua orang tuanya untuk dipekerjakan di apartemen atas rekomendasi Bianca, tidak mengerjakan apapun.

Asha hanya mengadu hal-hal yang tidak benar dan selalu mengaku dianiaya. Bagaikan sudah terbiasa terluka, menerima tudingan bertahun-tahun dari orang-orang yang dicintainya, tanpa mengetahui apa kesalahannya. Hingga, Neil muncul, bukan pria sempurna, hanya pria yang membuatnya tersenyum. Itulah yang membuat Cheisia mencintainya.

"Aku takut kehilanganmu." Ucap Cheisia bersandar di bahu Neil.

"Aku juga... sangat...sangat...takut kehilanganmu. Hingga akan melakukan apapun, untuk memilikimu." Bisik Neil penuh senyuman.

"Em..." Cheisia memeluknya erat dari samping. Masih dalam taksi online yang melaju. Mengingat mereka tidak mendatangi tempat ini dengan menaiki mobil pribadi.

"Cheisia, kamu tau bagaimana pun caranya kita akan selalu bersama." Itulah kalimat ganjil dari sang pemuda, mencium punggung tangan istrinya.

Cheisia yang terdiam, menghargai waktu? Mungkin itulah yang harus dilakukannya. Menghargai setiap waktu yang dihabiskannya dengan Neil.

Neil adalah miliknya, satu-satunya orang yang mencintainya. Bagaikan sebuah tumpuan hidup untuknya.

*

Ada berbagai pertanyaan dalam benak Cheisia kala Neil membuka pintu apartemen. Bagaimana jika? Dua buah kalimat karena penghayatan sebuah peran. Atau mungkin karena gangguan skizofrenia ringan yang diidapnya?

Karena itu kala pintu apartemen terbuka, dirinya memojokkan Neil di pintu yang tertutup. Tubuh pemuda yang lebih tinggi darinya.

"Kamu kenapa?" Tanya Neil, terdengar lembut.

Menyembunyikan watak aslinya, tubuhnya benar-benar gemetar kala Cheisia memojokkan dirinya. Membayangkan dirinya yang membalikkan posisi, membuat wanita ini terpojok. Tidak! Dirinya harus bersabar dan menahan diri.

"Bagaimana jika kamu tidak ada?" Tanya Cheisia lagi.

Neil menghela napas, seharusnya dirinya membawa sang istri ke psikiater. Namun senyuman mengerikan disembunyikan olehnya. Bukankah hal ini menyenangkan? Jadi kenapa tidak biarkan saja?

Wanita yang terlihat putus asa berjinjit, mencium bibir suaminya. Air matanya mengalir, bagaikan sang suami akan pergi meninggalkan dirinya.

Tidak! Kenapa harus ada air mata? Ini nyaman sekaligus menyakitkan bagi Neil. Mengapa terasa sakit saat malaikatnya meneteskan air mata yang tulus?

"Hentikan ya?" Pinta Neil kala ciuman itu terpisah sesaat.

"Tidak..." Sebuah jawaban putus asa dari istrinya.

Merasakan ciuman yang lebih dalam dan menuntut. Aroma parfum menyegarkan dari istrinya. Benar-benar membuat sang iblis lapar, namun tidak berselera untuk memakannya.

Menyadari ini tidak benar! Tidak seharusnya begini. Semakin mengalir air mata itu, maka bagaikan pedang yang menancap di hatinya.

Benar! Neil merasakan perasaan sakit itu lagi. Perlahan ciuman dilepaskan olehnya. Menghentikan tangan Cheisia yang membuka kancing kemeja putih yang dikenakannya.

"Tenangkan dirimu, jangan menangis..." pinta Neil mulai bimbang. Namun kala Cheisia mulai tenang, maka rasa sakit yang menghujam dadanya juga menghilang.

*

Teh lemon terhidang, membiarkan Cheisia berbaring di sofa. Dengan menjadikan paha Neil sebagai bantal.

Tidak ada interaksi intens, hanya sebuah perasaan tenang yang aneh.

"Neil..."

"Em?" Ucap sang pemuda membelai rambut Cheisia.

"Akan ada banyak cara dimana kita akan terpisah. Maukah kamu berjanji tidak akan meninggalkan atau menyerah padaku?" Tanya Cheisia padanya.

"Aku berjanji, walaupun jika itu kematian. Walaupun menyakitkan, jika harus berjalan dalam kegelapan, aku akan berusaha menggapaimu. Jika napas ini menghilang, maka jiwaku yang akan mengikutimu." Kalimat demi kalimat yang terucap, tidak akan membiarkan tujuan hidupnya meninggalkannya.

Tapi bagaimana jika Cheisia dapat bahagia dengan keluarganya dan Hazel? Tidak! Itu tidak akan dibiarkan oleh Neil.

Tapi seandainya jika...

"Neil, tidak ada seorang pun didekatku...." Cheisia menitikkan air matanya.

Perlahan sepasang bibir itu bersentuhan sesaat."Kamu fikir ada orang lain dalam hidupku?" tanya Neil padanya.

Wanita itu tersenyum, benar-benar terlihat indah di mata Neil."Benar! Hanya ada kita berdua. Kita tidak memerlukan orang lain..." Sebuah kalimat yang membuat Neil semakin mencintainya.

Apa Cheisia tidak dapat ada tanpanya? Dirinya bagaikan luluh. Obsessive, semakin ditentang, semakin banyak ancaman maka semakin keji. Tapi wanita ini berkata bagaikan tidak berdaya tanpanya.

Bagaimana bisa malaikat seindah ini dibiarkan terluka olehnya?

"Aku mencintaimu..." Sebuah kalimat yang tulus. Pada akhirnya terucap, Neil tersenyum benar-benar menitikkan air matanya tulus. Tepat mengenai pipi malaikatnya yang tengah berbaring di pangkuannya.

"Aku juga..." Cheisia tersenyum, walaupun dalam dirinya bagaikan menyimpan luka dan kesedihan.

Hening, suasana benar-benar hening sesaat. Hingga pada akhirnya Cheisia yang merasa nyaman tertidur. Tidak mengetahui tubuhnya diangkat oleh Neil.

Dibawa dan dibaringkan di tempat tidur, membelai pelan rambut panjangnya."Harus aku apakan kamu...?" Sebuah pertanyaan penuh keputusasaan, ketakutan, sekaligus penuh kasih.

Melindungi Cheisia bahkan dengan nyawanya? Mengapa? Segalanya tidak ada dalam logika Willem Alexander Niel Andreas. Seharusnya dirinya membawa Cheisia saat ini untuk menghilang.

Mengurungnya di tempat tersembunyi. Seperti sebuah kediaman mewah di tengah hutan. Dimana pelayan pun tidak akan bicara padanya, hingga fikiran wanita ini tidak waras dan hanya bergantung mencintainya.

Tapi melihat setetes saja air mata itu...

"Kenapa menyakitkan? Sial...!" Gumamnya, tidak mengerti.

Perlahan gelisah dalam tidurnya. Sejenak mata Cheisia terbuka, menatap ke arah Neil yang masih mengelus rambutnya.

"Tidurlah lagi, kamu terlalu telah..." Ucapnya.

Cheisia menggeleng pelan."Cium aku..." pintanya.

Seorang Willem Alexander Niel Andreas memberikan ciuman singkat pada Cheisia? Aneh, tapi itu benar-benar terjadi. Sejujurnya tidak ada rasa bersalah dalam diri Neil, namun hanya takut air mata itu mengalir lagi.

Bagaimana bisa seorang iblis memiliki belas kasih?

Cheisia bangkit, mengubah posisinya dari berbaring menjadi bangkit dari tempat tidur. Menarik Neil, menatapnya dalam, perlahan kembali menautkan bibir. Mengalungkan tangannya seakan enggan untuk berpisah.

Sapuan napas yang terasa nyata. Kala bibir bertemu. Lidah bagaikan merasai, inilah orang yang aku cintai...

🥀🥀🥀

...Cinta harus memiliki, jika mencintai maka seluruh hidup dan hatinya harus menjadi milikku....

...Mungkin itulah kalimat yang tersimpan....

...Namun, ada kalanya sebuah takdir dapat memisahkan. Berusaha mengejar kasihmu....

...Tidak peduli tubuhku terkoyak, tidak peduli itu melukai hatimu....

...Ada kalanya aku berfikir, menatap tangis mu di hadapanku....

...Menatap senyuman tulusmu untuk mereka....

...Membiarkanmu berpaling, kala darah ini mengalir. Kala waktuku telah habis....

...Bunga krisan berlumuran darah. Kasihku tidak boleh menangis, karena akan menyakitkan bagi jalanku untuk pergi....

...Biar hanya aku yang membawa cinta ini dalam kematian....

Willem Alexander Niel Andreas.

1
ayfujoakut
Biasa
ayfujoakut
Kecewa
🌸Ar_Vi🌸
lanjuut..
Abimanyu Rara Mpuzz
jedar kapok kamu ortu 😏
salahmu mengabaikan Cheisa
imel
gimana jadinya kalo sayap si iblis jadi hitam lagi
Yani Setyani
next thor..
baru ikutan komen lagi
@Biru791
kapan up lagi
Ufi Yani
jgn blg klo chei sebenernya udh tw sp niel yg sbnrny
Nur Wahyuni
jangan kepisah dong
༄༅⃟𝐐Dena🌹
Jawaban yg mantap Cheisiaa. Meskipun km merasa apa yg diucapkan ayah ibumu benar, km harus mampu mengambil sikap sendiri jgn mudah terpengaruh😁
yesi yuniar
part yg bener2 bikin tegang menunggu keputusan cheisia..
Amelia Rizeki
pilihlah orang yg ada disaat kau terpuruk...terjatuh di lubang paling dalam.....percayalah dia adalah orang yg paling tulus
🌠Naπa Kiarra🍁
Kemarin-kemarin di abaikan 😪
Яцяу
ternyata terjadi konspirasi antara keluarga hazel dan cheisia.. skrg tinggal menunggu keputusan cheisia tetap memilih niel atau meninggalkannya
riiina
cheisia dah bergantung pada Neil...
Indar
akhirnya terbongkar jga siapa sebenarnya neil dan skr tinggal menunggu apa yg akan dilakukan neil pada keluarga cheisia
@Biru791
pliss cesia jangan berubah walaupun kmu tau siapa dia
Senjaa💞
benerin typo sekalian up lg ya thor...nanggung ini lg tegang,pinisirin🤭🤭🤭
Me mbaca
makasih dah up kak...
selalu menunggu Neil setan bakal gimana setelah tau itu jebakan
Eka Awa
yeey gak ngaruh ya cheisia
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!