Anak kecil ber usia 5 tahun itu asik merasakan sejuk dan dinginnya air pegunungan yang merendam tubuhnya, mereka adalah Regan dan Regi anak kembar laki - laki dari pasangan Putra Mahardika dan Rosintiani.
Setiap akhir pekan Putra akan mengajak keluarganya ini untuk berlibur seperti weekend kali ini ia mengajak anak dan istrinya itu ke sebuah Air Terjun di mana Air Terjun itu menyajikan sebuah pemandangan yang begitu indah.
Canda tawa pun selalu menghiasi wajah mereka, Regan kecil tampak begitu menikmati bermain air bersama kakaknya sedangkan Putra dan Rosi mengawasi dari Gazebo yang tak jauh dari sana....
langsung aja masuk keceritanya...!!!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mars Is Blue, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
chapter 8
Regan yang berada di kantin sekolah setelah menghabiskan
sarapannya kini harus bertemu dengan Citra sang pengganggu hidupnya.
"Hai Regan.."
"Ngapain lu?" Tanya Regan ketus.
"Mau beli minumlah masa tidur." Balas Citra
kemudian berlalu mengambil sebuah susu kotak rasa coklat dan meminumnya di
hadapan Regan.
"Oh ya kemana si Dev?"
"Belum datang."
"Oh gitu.."
Regan merasa malas jika bertemu Citra namun, kali ini ada
yang berbeda dari Citra wajahnya terlihat sendu dan agak sedikit pucat.
Keceriaannya pun menurun 0.5% tapi untuk apa Regan mempermasalahkan hal itu toh
ia sangat sebal dengan Citra.
"Gue ke kelas dulu." Pamit Regan pada Citra
biasanya ia akan berjalan saja meninggalkan Citra tanpa sepatah katapun, namun
kali ini ia sedang malas mendengarkan ocehan Citra ia sengaja berpamitan agar
Citra tak mengikutinya.
"Demi apa Regan pamitan sama gue? Oh my God! Hati hati
ya jangan lupa bentar lagi upacara!"
Regan tetap berjalan tanpa mendengarkan ucapan Citra, Citra
merasa kegirangan dengan sikap Regan padanya pagi ini. Ia pun langsung berjalan
menuju kelasnya.
"Kringgg... Kring... Kring!..."
Bel upacara pun mulai berbunyi semua murid mulai berhamburan
keluar kelas menuju sebuah lapangan yang tak terlalu begitu besar, mereka
berbaris dengan tertib sesuai kelasnya.
Komandan upacara pun memulai tugasnya untuk memimpin
upacara, semua murid tampak begitu tenang.
10 menit sudah berlalu.. keringat pun mulai membasahi tubuh
Regan, namun ia tetap tenang mendengarkan arahan upacara.
Berbeda dengan Citra yang sudah tak bisa diam terkena panas
sinar matahari hingga Flo yang berada di belakangnya pun menegur dirinya.
"Sssttt.. bisa diam gak sih nanti di tegur pak Doni
gimana?" Bisik Flo di belakang Citra, hingga Regan pun mendengar dan
menoleh ke arah mereka. Regan dapat melihat wajah Citra yang sudah terlihat
pucat ia yakin sebentar lagi Citra akan jatuh pingsan dan..
"Brukk.."
"Citra!"
Dugaan Regan pun benar wanita itu langsung jatuh pingsan.
"Citra bangun cit!" Flo begitu panik melihat
sahabatnya itu jatuh pingsan ia menepuk - nepuk pipi Citra.
"Tolong dong bawa ke UKS." Ujar Retno yang sudah
berada di samping temannya itu.
Tanpa aba - aba Regan langsung keluar barisan ia mendekati
Citra kemudian menggendongnya membawa gadis itu ke UKS, Regan dapat merasakan
suhu tubuh Citra yang begitu panas.
Semua siswi pun tak menyangka Regan akan melakukan hal itu,
banyak dari mereka yang bersorak riuh.
"Ya ampun Regan baik banget sih!"
"Coba gue yang pingsan, gue mau deh di gendong sama
Regan!"
Saat sudah berada di UKS Regan membaringkan tubuh Citra di
atas tempat tidur, ia juga berpesan pada Flo agar menjaga Citra.
"Tolong jagain temen lu."
"Iya thanks Gan.."
Regan langsung keluar dari ruang UKS dan kembali ke dalam
barisannya karna upacara belum sepenuhnya selesai.
***
Setelah di beri minyak kayu putih, Citra pun tersadar ia
melihat Flo berada di depannya tengah tersenyum ke arahnya.
"Citra! Akhirnya lu bangun juga."
"Aduh.. gue di mana?"
"Lu di UKS tadi pas upacara lu pingsan tau gak, untung
aja ada Regan yang nolongin."
"Hah? Apa tadi lu bilang? Regan nolongin gue?"
"Iya Regan yang bawa lu ke sini, dia juga pesan gue
suruh jagain lu."
Citra pun terdiam ternyata walau Regan selalu mengabaikannya
namun saat kondisi seperti ini ternyata Regan perduli terhadapnya, ia pun
begitu senang dengan apa yang di lakukan Regan terhadapnya.
next...