"Lucy,kau harus mengambil minuman yang diberikan untuk papa ku. Jangan sampai papa meminum itu,tolong aku "
Bisik hendri saat hendri melihat Lucy sedang berdiri di balkon aula hotel itu dan menghirup udara malam dari sana, lucy terkejut melihat kehadiran Hendri tapi dia tak bisa mengatakan apa pun .
Lucy yakin kalau minuman itu pasti mengandung sesuatu yang bisa menjebak Pak Hadinata, hingga akhirnya lucy berjalan cepat ke arah pak hadinata dan mengambil gelas yang berada ditangan pria tua itu.
"Lucy,apa yg kau lakukan ? " tanya Hadinata
Lucy bingung,dia menatap semua orang yang berada didekat mereka saat ini . Lucy tidak menjawab dan langsung meminum nya ,kemudian dia pergi dari sana.
Hendri melotot melihat apa yg dilakukan oleh Lucy,lucy ngak perlu meminum nya sehingga saat ini terlihat tubuh lucy yang mulai kepanasan.
Hadinata yg melihat gelagat ngak benar dari lucy,dia pun mengikuti lucy hingga akhirnya dia melihat Lucy yang berjalan menuju lorong kamar.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yuliati, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 11
❣❣❣❣❣❣❣❣❣❣
Hendri melahap nasi goreng buatan Regina, dia benar-benar menyukai nya. Bukan hanya cantik, pintar dan pandai mengurus anak tapi pandai masak juga. Benar-benar istri idaman,Hendri berpikir kalau mantan suami Regina sangat lah bodoh.
Setelah menghabiskan makanan mereka ,akhirnya Hendri pun diusir oleh Regina. Walaupun semua pemilik apartemen disana ngak perduli dengan urusan orang lain,tapi Regina tetap ngak mau memberikan kesempatan pada Hendri untuk menginap ditempat nya.
Regina berniat membayar setengah dari sana apartemen disana,dia tidak ingin membebani semua nya pada Hendri . Dia merasa tau diri,makanya dia memilih untuk membayar setengah nya saja.
Keesokan hari nya ,Hendri bangun lebih dulu. Dia ingin mengantarkan Citra sekolah dan berangkat bersama dengan Regina ke kantor,dia sudah tak sabar ingin bertemu dengan Regina dan Citra .
Baru saja Hendri ingin mengetuk pintu unit apartemen milik Regina,tiba tiba pintu dibuka. Membuat wajah Hendri tersenyum dengan lebar nya ,dia melihat Regina dan Citra yang sudah siap sedia.
"Kalian sudah sarapan ?" tanya Hendri dengan tatapan senang nya ,begitu juga dengan tatapan Citra pada nya.
"Sudah ,papa kesiangan. Lain kali papa tidul sama mama saja bial ngak kesiangan,kata bu gulu begitu " jawab Citra dengan polos nya membuat Regina melotot
"Hhmmm....harus nya begitu ya sayang ,biar papa ngak terlambat bangun dan bisa sarapan sebelum pergi kerja " ucap Hendri,dia senang melihat citra menerima nya dengan baik.
"Citra,ayo kita berangkat. Nanti kamu terlambat " ucap Regina yang langsung menarik tangan Citra,dia berjalan menuju basement apartemen dimana mobil butut nya berada.
"Ah....iya,ayo papa antar citra . Nanti papa bisa sarapan di kantor saja " ucap Hendri juga,dia menggendong citra dengan sayang.
Mereka berjalan menuju basement,disana ada mobil Regina dan Hendri yang berdampingan. Regina ingin memakai mobil nya tapi tubuh putri nya sudah dimasukan kedalam mobil Hendri membuat Regina menatap ke arah Hendri dengan tajam.
"Lain kali baru naik mobil kamu sayang,ayo. Nanti Citra terlambat " ucap Hendri yang menyadari tatapan mata Regina
Regina hanya menghela nafas nya dengan kasar saja ,dia tak dapat mengatakan apa pun lagi dan memilih untuk menurut kali ini .
Di dalam mobil,Citra terus bercerita pada Hendri mengenai sekolah dan guru nya yang cantik juga baik. Dia juga menawarkan bekal makan siang milik nya pada Hendri ,Regina tak menyangka kalau anak nya begitu menyukai hendri .
"Pa....ini punya Citla,papa makan saja nanti di kantol" ucap citra memberikan kotak makan berwarna pink.
"Sayang....itu buat kamu makan siang,punya papa sudah mama buatin " ucap Regina dengan pelan,dia ngak mau citra ngak makan siang nanti apalagi hari ini citra akan pulang agak sore makanya Regina menyiapkan dua kotak bekal dengan makanan berbeda dan tidak mudah basi .
Baru saja Hendri ingin menolak nya ,tapi ternyata Regina lebih dulu bicara membuat nya merasa senang. Apalagi Regina tidak berbohong,dia mengeluarkan bekal makan siang dengan kotak berwarna biru.
"Nah....mama inget papa juga ya ,Citla seneng liat nya " ucap Citra dengan nada senang nya ,wajah Citra terus tersenyum dan tertawa saat bersama dengan Hendri membuat Regina ikut tersenyum
Tak lama mereka sampai didepan sekolah Citra,Regina turun dan mengantarkan nya didepan gerbang sekolah. Regina kembali berpesan pada guru nya agar tidak membiarkan siapa pun menjemput atau menemui citra,walaupun mereka mengaku sebagai papa dan keluarga nya citra .
Para guru disana sudah tau bagaimana kisah Regina dan papa nya Citra,mereka bahkan pernah melihat citra yang hampir diculik oleh papa nya sendiri karena citra yang ngak mau ikut dengan nya . Karena hal itu juga lah para guru disana ngak ingin kelepasan menjaga Citra ,mereka jadi tau bagaimana hubungan citra dan keluarga papa kandung nya .
Regina kembali ke mobil Hendri,bukan Hendri ngak mau ikut turun mengantar citra tapi Regina yang tidak membolehkan nya karena dia tidak ingin para guru Citra bertanya yang tidak tidak pada mereka. Walaupun nanti nya Regina tau kalau Citra akan menceritakan mengenai papa Hendri nya yang sudah menjadi pahlawan untuk nya ,makanya dia akan menyiapkan jawaban yang tepat jika nanti nya para guru Citra bertanya .
"Sudah sayang,kita berangkat sekarang " ucap Hendri dengan mulut yang masih penuh makanan .
Saat Regina mengantar Citra dan berbicara dengan guru nya ,Hendri memilih membuka bekal kotak biru yang diberikan oleh Regina tadi. Dia ingin memakan nya dengan cepat, tapi baru setengah nya Regina sudah kembali .
Hendri hendak menutup kotak bekal itu,perut nya tadi nya memang sangat kelaparan sekali. Makanya dia langsung mengambil bekal dan memakan nya ,nasi uduk dengan ayam goreng dan sambelan yang cukup pedas membuat Hendri merasa ketagihan.
Regina mengambil kotak bekal yang ingin ditutup oleh Hendri,membuat Hendri terkejut. Hendri sedikit sedih,karena pasti nya Regina akan membuang sisa nya . Dia memilih untuk menjalankan mobil nya ,mereka memiliki rapat penting hari ini bersama dengan pak Hadinata juga beberapa rekan bisnis lainnya sehingga mereka ngak boleh terlambat .
Regina mengambil botol air mineral dan mencuci tangan nya ,kemudian dia mengambil nasi uduk yang dia masak dengan ayam yang sudah dia suir lalu di cocol dengan sambal dengan tangan nya. Kemudian dia mengarahkan nya tepat didepan mulut Hendri membuat Hendri terkejut,tapi dengan cepat juga Hendri membuka mulut nya.
"Hhmmm...kita harus segera ke kantor,sebentar lagi rapat. Kita harus menyiapkan semua bahan nya, jadi lebih baik aku suapin aja kamu . Lagi pula kamu harus konsentrasi, ngak boleh kelaparan karena dapat hari ini penting .
"Iya....makasih ya sayang,kekasih ku " jawab Hendri ,dia kembali membuka mulut nya dan melahap nasi uduk buatan Regina.
Senyuman nya melebar saat melihat pipi Regina sudah merona,dia tau kalau wanita disamping nya itu sedang malu . Regina terus menyuapi nya hingga akhirnya makanan di dalam kotak bekal itu habis,masih ada sisa sambal di jari jemari tangan Regina. Dia ingin membilas nya didalam kotak bekal yang poso g itu, tapi tiba tiba hendri menarik tangan Regina dan memasukan nya kedalam mulut nya .
Satu persatu jari milik Regina dia bersihkan dengan mulut nya ,mata Regina sudah melotot. Ada desiran aneh dari tubuh nya saat jari nya memasuki mulut Hendri,gerakan Hendri terlihat seperti melambat membuat sesuatu dibawah sana berdenyut.
Bersambung
jangan lupa vote like dan komentarnya ya makasih 😘😘😘😘😘😘😘😘😘