NovelToon NovelToon
LunArbi ( Jodoh Dari Kembaran )

LunArbi ( Jodoh Dari Kembaran )

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Cintapertama / Cintamanis / CEO / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:5.8k
Nilai: 5
Nama Author: GadisBodoh

Disclimer ⚠️ kalo misalnya ada yang ga sesuai kenyataan mohon untuk di mengerti. ini cerita hanya mengalir sesuai fantasi di otak saya jadi kalo banyak kejadian aneh bin ga masuk akal mohon dimaafkan. sekali lagi ini hanya Fiksi. Terima kasih. 🙏🙏

but , happy Reading guys

Arbian , pemuda tampan dan juga mapan yang dulu hidup dengan rasa nyaman kini berubah setelah kepergian sosok yang berarti baginya.

Dia terpaksa harus menjaga seorang gadis karena permintaan konyol adiknya saat akan menghembuskan napas terakhirnya. Di satu sisi , Arbian sudah memiliki seorang gadis yang ia sukai.

Lantas bagaimana kelanjutan kisah Arbian ? terus ikuti kekanjutan dari cerita ini yaa ..

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon GadisBodoh, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

bab 11 - LunAbri

Happy Reading..

..

...

"Eungghh"

Sinar matahari mulai menyelinap masuk dari celah celah gorden. Seorang gadis yang masih memejamkan matanya dibawah hangatnya selimut tebal terlihat menggerak-gerakkan tangannya mencari sosok yang semalam menemani tidur nya.

" Dia kemana sih ?"

Dengan mata yang masih mengantuk , ia memaksa tubuhnya untuk ia dudukkan. Dengan gerakan pelan ia berjalan karah pintu balkon yang terbuka dengan tubuh yang masih dililit selimut tebalnya.

Ia melihat orang yang dia cari sedang menghisap rokok di dekat pagar pembatas balkon dengan hanya memakai boxer warna hitam sedangkan tubuh bagian atasnya ia biarkan terbuka.

" sayang "

Panggilan itu membuat orang itu menoleh namun langsung membuang muka kearah lain hingga tangan kecil melingkar di perutnya.

" kamu masih marah soal semalem, hm ?" Tanya gadis itu yang tak lain adalah Sisil.

Pemuda itu tak menjawab, ia masih sibuk dengan sebatang rokok yang dia apit pada kedua jarinya sesekali menghembuskan asap keluar dari mulutnya.

" sayang , aku kan udah jelasin sama kamu. Kalo aku terpaksa jalan sama dia karena disuruh sama papa aku." Rengek Sisil seraya meraih rahang tegas kekasihnya.

" cih , terpaksa " Ucap Riko berdecih. " terpaksa apa kalo kamu aja sampe mau cium cium tuh cowo segala." Lanjutnya sewot.

Penuturan itu jelas membuat Sisil syok membuka matanya lebar lebar. Dia tak menyangka kekasihnya melihat kelakuannya saat itu. Tapi , bukannya kaca mobil Arbian berwarna hitam pekat yang tak bisa dilihat oleh orang lain dari luar.

Lagi lagi , ia terkejut saat mengingat kembali mobil yang kemarin mereka gunakan. Itu bukan lah mobil milik Arbian yang biasa pemuda itu pakai. Ia merutuki kebodohannya.

" sayang , aku bisa jelasin kok itu ga kayak yang kamu fikirin. Aku cuma mau cari tau aja apa dia udah cinta lagi keaku atau belum."

Riko menoleh sinis pada kekasihnya itu , " oh , jadi kalo dia bales nyium kamu terus dia cinta ke kamu . Kamu bakal balikan ke dia terus ninggalin aku gitu ?"

" enggak gitu sayang , kamu salah paham." Ucap Sisil panik saat kekasihnya langsung pergi meninggalkannya.

" udahlah , aku tau ini akhirnya. Kamu pasti mau balik ke dia kan bukan karena papa kamu tapi karena emang kamu yang mau."

Pemuda itu hendak memakai pakaiannya kembali. Namun dengan gerakan cepat Sisil mendorong tubuh kekasihnya hingga terlentang ke kasur lalu menindihnya dengan tubuh polosnya.

" sayang , kamu jangan marah dong . Kamu kan tau aku , hati ku dan juga tubuhku itu milikmu." Ucap Sisil sensual , jemari lentiknya bermain diarea dada dan wajah kekasihnya.

Sial , melihat wajah nakal kekasihnya itu membuat hasrat Riko semakin tak terkendali. Jakunnya naik turun , bahkan kedua matanya sesekali memejam merasakan usapan lembut dari jemari lentik itu. Belum lagi tubuh polos kekasih nya itu terpampang jelas . Rupanya setelah permainan mereka semalam Sisil masih tak mengenakan apapun.

Tak mau terbuai dengan godaan sang kekasih. Riko langsung menangkap tangan yang semakin liar mengelus tubuhnya. Dengan napas yang memburu ia menatap tajam kekasihnya.

" berhenti Sisil , menjauhlah dari tubuhku"

" kenapa ? Apa kau tak menginginkan ku ? Aku menginginkan mu ." Jawab sisil dengan suara menggoda , bahkan ia menggerakkan tubuhnya yang berada diatas milik Riko dengan sensual.

Riko semakin dibuat blingsatan , ia memejam kan matanya menahan hasrat yang menggebu-gebu. Kekasihnya ini benar benar pintar memancing hasratnya.

"Arghh .. Sil , please stop ." Erang Riko tak kuasa menahan sesak dibawah sana.

" why ? Aku menyukainya."

Bukannya berhenti Sisil semakin kesetanan menggerakkan tubuhnya diatas milik Riko yang masih terbungkus boxer hitam itu.

Tidak bisa . Ini tidak bisa , Riko sudah menahannya tapi kekasihnya justru semakin liar menggodanya. Dengan gerakan cepat ia membalik keadaan kini tubuhnya lah yang berada diatas tubuh Sisil.

" fuck.. kamu yang buat aku hilang kendali Sil . Jadi jangan salahin aku kalo aku akan menghukumu sampai lemas." Ancam pemuda itu.

Sisil tersenyum mendengar ancaman itu, " Aku tunggu sayang. Aku siap menerima hukumanmu." Ia menarik kepala Riko lalu melumat bibir kekasihnya.

Pergulatan panas yang terjadi semalam kini terulang lagi. Riko sungguhan dengan ancamannya. Ia terus menghujam tubuh kekasihnya hingga lemas. Teriakan penuh kenikmatan itu terus menggema di ruang apartemen itu.

●●●

Sudah pukul 10 , Arbian tak melihat batang hidung Nino asisten sekaligus sahabatnya. Tak ada pesan juga tentang ketidak hadiran nya.

Karena penasaran , ia keluar dari ruangannya kalu berjalan menuju meja sekretarisnya.

" Laras."

" iya pak Arbian"

" Nino, apa kau mengetahui kabar tentang nya ? Apa dia sakit ?" Tanya khawatir.

Laras bingung menjawab, bukannya Nino kemarin bilang sudah memberikan surat pengunduran dirinya di meja CEO . Apa Arbian tak melihatnya.

" Laras . Saya bertanya sama kamu ." Tanya Arbian lagi membuat Laras tersentak.

" ah , anu pak . Em , pak Nino sudah mengundurkan diri kemarin . Dia bilang surat pengunduran dirinya ia letakkan di meja kerja bapak."

Deg ! Jantung Arbian mencelos . Apa benar sahabatnya mengundurkan diri dari perusahaannya. Ini tidak mungkin, walau sering mengatakan kalau dirinya akan mengundurkan diri tapi Nino tak pernah serius dengan perkataannya.

Ia langsung berbalik ke ruangannya , mencari surat yang dimaksud hingga sebuah amplop putih diantara tumpukan berkas terlihat mengintip.

Dengan waspada ia menariknya pelan , ia membukanya lalu membacanya. Bola matanya memanas ia meremas surat itu , merasa tak terima sahabat baiknya mengundurkan diri dari perusahaan walau nyatanya memang kesalahan darinya yang membuat sahabatnya begitu muak.

Brakk !!

Ia membanting pintu dengan keras lalu berjalan tergesa gesa membuat Laras terkaget-kaget hingga mengumpat.

" sialan , untung bos gue bikin jantungan aja." Laras melayangkan tinjunya di atas angin.

Arbian melajukan mobilnya kerumah Nino , tapi sayang dia tak menemukan nya disana. Namun , dia mendapat informasi dari ibu Nino kalau Nino sedang berada di kafe baru milik sahabatnya. Ia bergegas melajukan mobilnya menuju alamat yang di berikan oleh ibu Nino.

Selama diperjalanan , Arbian nampak ragu karena jalanan yang ia lalui seperti arah jalan menuju kampus Laluna -mantan kekasih adiknya yang juga mantan kekasihnya secara tidak langsung.

" ini google maps salah jalan ga sih ?"

Meski ragu , ia tetap melajukan mobilnya . Hingga ia berhenti di jalan dan bertanya pada mahasiswa yang tengah duduk di depan halte.

" maaf , saya mau tanya. Apa bener di daerah sini ada kafe baru namanya ××× "

" ah , iya bang bener itu kafe lagi hits banget , manu nya enak mana murah lagi . Tuh itu disana bang " pemuda itu menunjuk kearah seberang jalan.

Arbian ikut menoleh kearah yang dituju , Arbian harus akui kafe itu memang cukup ramai dengan suasana yang memang sepertinya dibuat untuk kaum muda seperti saat ini.

" baik terima kasih"

" iya sama sama bang . Abang ga bakal nyesel pokoknya makan disana." Ucap pemuda dengan almamater kampusnya itu lagi.

Arbian hanya mengangguk seraya tersenyum lalu kembali masuk kedalam mobilnya. Usai kepergian mobil itu , mahasiswi yang sejak tadi berada disana langsung berteriak histeris membuat pemuda yang di tanya oleh Arbian menutup telinganya.

" aaaa.. gila ganteng banget woii " pekik salah satu gadis dengan gigi yang di behel.

" huaa ,, dia ga kalah cakep sama yang punya kafe " sahut gadis berambut panjang.

" pasti mereka saudara sih. Ga dapet yang di kafe dapet yang ini juga ga masalah sih. Tapi kayaknya yang ini lebih sulit" sahut satunya lagi.

" HALU TEROOSS " sahut pemuda tadi . Membuat lara gadis berdecih kesal.

Sedangkan di seberang sana Arbian sudah memarkirkan mobilnya dan mulai memasuki kafe itu.

Arbian cukup terkesima dengan tema kafe yang di miliki oleh Nino. Belum lagi kafe ini memiliki dua lantai dan memilik private room.

...****************...

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!