NovelToon NovelToon
My Love Rafa Aditya

My Love Rafa Aditya

Status: tamat
Genre:Tamat / Cintapertama
Popularitas:263.1k
Nilai: 4.8
Nama Author: Almira nur habibah

OTW Revisi

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Almira nur habibah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Meneruskan drama

Kenapa Rafa begitu kejam dengan karyawannya. Ira tidak pernah tau jika temannya ini bersifat demikian, yang ia tau Rafa sosok yang baik dan lembut jika di depannya.

Di dalam kamar.

Kenapa aku merasa ada yang salah dengan posisiku ini. Eehhh tunggu, perasaan aku tidur di kamarku sendiri terusss... ini. Melihat ke samping kirinya. Tangan Rafa memeluk lengan Ira.

"Rafaaa..., bangun!" ucapnya mengguncang tubuh Rafa dan melepas pelukan Rafa di tangannya. Tetapi ia tidak kunjung bangun.

"Rafffff... kamu ngapain sih tidur di sini?" menarik selimut yang di kenakan Rafa.

Ira terkejut dengan apa yang dia lihat dan langsung berteriak.

"AAAAAAAAA........." menutup kedua matanya.

"Iiissshhh apaan sih kamu Ira, berisik pagi pagi?" kesadaran Rafa belum ada seratus persen. Saat mata terbuka lebar, ia baru ingat jika dia hanya mengenakan celana dalam saja.

"Ira kamu melihatnya?" Rafa menutupi miliknya.

"Iya!" memalingkan wajahnya.

Aduhhh itu tadi apa, mata suciku hu... hu.... Ternodai sudah. Resahnya dalam hati.

"Aku mau mandi, keluarlah dari kamarku!" Ira bergegas masuk ke kamar mandi.

Rafa bergegas keluar mengenakan piama tidur dan kembali ke kamarnya.

"Kenapa aku semalam tidur di kamar Ira, perasaan aku tidak masuk kamarnya?" melirik ponselnya.

"Mungkin aku ke capekan sampai sampai salah masuk kamar!" segera melepas piamanya dan mandi.

Sarapan pagi.

Ira tengah membersihkan ruangan, dengan meletakan alat pembersih ruangan otomatis.

Ira segera menyiapkan makanan, ia selalu terbiasa menggunakan nasi ketika sarapan pagi.

Rafa yang sudah rapi dengan bajunya bergegas ke dapur, apakah ada makanan atau tidak. Melihat Ira yang sedang memasak ia terkesima dengan penampilannya. Menggunakan celemek dan rambut di sanggul berantakan, terkesan mempesona di pandang pagi hari.

"Ira!" panggilnya lirih dan lembut.

"Raff, sudah siap apa kamu mau berangkat ke resto sekarang?" Ira meletakkan masakannya di meja makan.

"Iya! apa kamu akan kembali berkerja di restoran Rais?" mengambil nasi dan lauk.

"Iya... mungkin besok aku akan berkerja, aku ingin bertemu dengan teman temanku di sana!" duduk berhadapan dengan Rafa.

"Okee... terserah kamu, asalkan lebih hati hati jika bertemu Rais!" mengunyah makanannya.

"Iya aku tahu, tapi aku punya masalah saat ini." meletakkan sendoknya dan menatap wajah tampan Rafa.

"Masalah apa? coba ceritakan ke aku siapa tahu aku bisa membantu!" tersenyum ke arah Ira.

Kenapa aku merasa ia seperti si mulut gula (Rais Said). Di dalam batin Ira.

"Aku tidak punya uang!" jawabnya malu malu dan meremas celemek, yang masih ia kenakan.

Rafa tertawa.

"Jadi ini permasalahanmu?" membuka dompetnya dan mengeluarkan kartu yang ada di dalamya.

"Ini gunakanlah untuk belanja, terserah apapun yang kamu inginkan!" memberikan ke Ira.

"Rafa... aku butuh cash, bukan kartu!" mengembalikan ke Rafa.

"Apa kamu tidak suka aku beri ini?" meminum air putih.

"Aku mau beli itu!" mengerakkan tangannya berbentuk kotak.

"Apakah ponsel...?" ucap Rafa.

"Bukan..., tetapi anti bocor!" jawabnya dengan wajah malu.

"Aaahhhhaaa haaa haaaa, kenapa berbelit belit, langsung bilang saja!" mengeluarkan lima lembar uang berwarna merah.

"Cukup tidak?" tanyanya polos, karena tidak tau harganya.

"Apa kamu menyuruhku membeli satu lemari?" memonyongkan bibirnya.

"Apa kebanyakan uangnya?" tanyanya balik.

"Tentu saja kebanyakan, ini yang aku beli tidak sampai duapuluh ribu harganya!" jawabnya ketus (hawa datang bulan meluap luap).

"Ya... sudah sini kembalikan uangnya!" meminta kembali, dengan menjulurkan tangannya.

"Ini!" ucapnya ketus, serasa tidak rela mengembalikan uang Rafa. Bergegas pergi ke luar apartemen.

Dasar pelit, aku kira bakalan gak di ambil. Eeehh ternyata di minta kembali. Gerutunya sambil berjalan.

Ira yang barusan keluar dari mini market bertemu Rafa di lobby apartemen. Rafa menyapa Ira tetapi Ira acuhkan, ia masih sebal dengan Rafa.

"Ira... tunggu!" menghentikan langkah seribu Ira.

"Ada apa?" memasang muka masam.

"Kamu marah ke aku, sampai sampai mengacuhkan aku?" memegang pergelangan tangan Ira.

"Perutku sakit, jangan membuat emosi. Aku ke atas dulu, byeee!" melambaikan tangannya.

Rafa mengangguk paham.

●●●

Rafa yang berada di restoran berkeliling melihat dan menyapa beberapa tamu langanannya. Para karyawan Rafa tidak ada yang duduk manis berdiam diri, semu bergerak sesuai pekerjaannya.

Rasa bangga menyelimuti Rafa, usaha yang ia dirikan dari nol setelah kepergian kedua orangtuanya, membuat ia bertekat untuk membahagiakan orang orang yang dekat dengannya. Terutama paman dan bibinya yang baik hati.

Sifat Rafa yang kejam ketika di restoran sengaja ia lakukan demi menjaga restoran yang ia rintis. Namun di luar itu ia tidak sekejam di restoran.

●●●

Rais yang berada di restorannya, tidak terlihat seceria dulu saat Ira belum menikah. Kini ia sering melamun dan berandai andai di dalam pikirannya.

"Kenapa aku bisa sebodoh ini, kenapa aku bisa melakukan hal yang membuat Ira pergi dari hidupku?" tanyanya pada diri sendiri.

"Apa ini karmaku, karena menyakiti banyak wanita, makanya aku merasakan sakit. Di tinggal pergi pas lagi sayang sayangnya!" memijat pelipisnya.

Rais bergegas merapikan tempat duduknya dan pergi dari ruangan pribadinya. Ia menancapkan pedal gasnya ke arah restoran Rafa.

Rafa tersenyum puas, dapat bertemu dengan Rais. Apalagi di restorannya. Rafa bergegas menemui Rais di salah satu meja.

"Ada angin apa kamu berkunjung di restoran aku?" duduk di hadapan Rais.

"Apa tidak boleh? bukannya tamu adalah raja?" membuka menu yang di sodorkan waiter.

"Milkshake anggur!" dan menutup buku menu tersebut.

Waiter tersebut menangguk dan mengiyakan ucapan Rais tersebut dengan sopan.

"Ternyata sudah banyak berubah resto milikimu?" memandang sekeliling restoran Rafa.

"Tentu saja, apa lagi sekarang aku memiliki istri. Jadi kemungkinan besar akan berubah lagi sesuai ke inginannya!" sedikit menggungkit tentang Ira.

"Baguslah!" ucap Rais, duduk dengan tenang.

Minuman pesanan Rais sudah datang.

"Silahkan di nikmati tuan!" ucap waiter tersebut. Dan bergegas pergi.

"Ohh ya aku punya satu menu special!" ucapnya sembari memberi kode ke waiternya, untuk mengambil ice cream yang sudah di siapkan Rafa saat Rais mulai memasuki restorannya, untuk Rais cicipi.

Setelah ice cream datang, Rafa menyodorkan ke arah Rais.

"Kamu coba, ini ice cream ke sukaan Ira!" memegang ponsel, sembari mengetik beberapa pesan ke Ira.

Rais yang mencoba menu tersebut terkejut, memang nikmat ice cream di restoran Rafa, sampai sampai Ira menyukainya. Memakannya sampai habis, sebab ukuran ice cream hanya satu skop saja.

"Bagaimana rasanya, apa cocok dengan lidahmu?" tanyanya basa basi.

"Iya ini sangat cocok, pantas saja dia menyukainya!" ucap Rais.

"Apa kamu merayu Ira dengan cara seperti ini?" sambung ucapan Rais.

"Aku tidak selicik dirimu, untuk mendapatkan sesuatu. Apa kamu tidak tau jika Ibunya yang menjodohkan anaknya untukku?" nada sinis bermunculan.

Sontak Rais terkejut tidak percaya, jika ibunya menjodohkan Ira dengan Rafa.

"Berarti Ira menangis tersendu sendu waktu itu, karena ia di jodohkan denganmu?" memastikan ucapan Rafa apa benar.

"Iyaaa... tetapi saat itu dia tidak tau jika ia di jodohkan denganku!" ucapnya santai dan melipar kedua tangannya di depan dadanya.

Kenapa Ira mau di jodohkan dengan Rafa, apa perasaannya denganku waktu itu sudah hilang. Rasa penasaran menari nari di otaknya.

Ira yang baru sampai di restoran terkejut jika Rais benar benar berada di restoran Rafa. Ira binggung harus menyapa atau apa.

1
Rahma Inayah
mending cr kerja tmpt lain aja ira dr pd liatin aris trs sm pacr br nya
Rahma Inayah
mending cr kerja tmpt lain aja ira dr pd liatin aris trs sm pacr br nya
Rahma Inayah
nyimak..
Tri Aptiningsih
ceritanya bagus lucu jg bikin baper tpi coba ira panggil suaminya jangan rafa mulu kaya kurang greget aja...rafa aja panggilnya sayang ke ira masa ira ke suaminya rafa" aja pake ms rafa ke apa panggil sayang jg kan jd lebih bagus thorr hanya saran sie mf ya thorr
Renitha Anto
kayak seru nich crita y
COLECTOR COGAN🤩😂: terimakasih banyak kka sudah mampir 🥰🥰
total 1 replies
Kim Taehyung ♥️
hai..
Kim Taehyung ♥️
assalamualaikum😊

yg merasa islam wajib jawab!!
COLECTOR COGAN🤩😂: waalaikumsalam
total 1 replies
Kim Taehyung ♥️
good morning semua.....
Kim Taehyung ♥️
hai....



selamat malam
Kim Taehyung ♥️
p
mamayot
mampir di cerita,siapa tau ada yang suka
mamayot
mampir ya di cerita ku,siapa tau suka
mamayot
sudah pencet jempol banyak untuk author
mamayot
hai mungkin berkenan..mampir di cerita ku ya
mamayot
mampir di cerita ku ya
mamayot
hai thor sudah mampir dan meninggal kan jempol untuk autor,mampir di cerita ku juga ya thor dan jangan lupa jempol nya...trimakasih
Mio Mangna
knp rafa dan ira gk selidiki kejadiaannya malah nyimpulin sendiri itu kan jebakan amir yg ada rmh tangganya renggang lagi
Mio Mangna
begitulah pasangan yg jarang trbuka dan jarang komunikasi jd salah paham mulu percuma cinta klo saling trbuka dan percaya gk ada apalagi ada pelakor skrg
Mbah Edhok
semangat thor...
Mbah Edhok
ini orgtua pd gila ... smudah itu lepas tanggungjwb pd anak, trlebih anak perempuan. aq jg org tua ....
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!