terpaksa menjadi single mom untuk anak yang tidak berdosa..
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Tya, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 11
aku tersenyum kecut mendengar ucapan pria tampan itu, cinta nampak sangat nyaman sekali di gendong dengan pria tampan..
"boy" panggil ibu ibu paruh baya
"di sini mah" seru pria tampan itu
"oo, jadi dia bernama boy??" batinku
Ibu ibu paruh baya berjalan menuju kearah kami yang sedang sama sama melihat ke arahnya..
"loh, bayi siapa boy?? Yaampun lucu banget sii" gemas ibu boy
"anak dari perempuan ini mah??" ucap boy melirik kearahku
ibu-ibu paruh baya melihat aku, iya tersenyum manis bahkan ibu boy juga mencubit gemas pipi tembem cinta..
beda sekali dengan Mamah Adrian yang langsung tidak suka terhadap aku dan juga cinta..
"ini anak kamu??" tanyanya ramah
"iya ibuk"
"kok nggak mirip ya sama momynya yang cantik??, mungkin mirip papahnya" senyum ibu ibu separuh baya
"tatatatata" ocehan cinta sang sangat mengemaskan
"ikut momy yuk nak?? Omnya mau pulang" Ucapku
aku mengendong cinta kembali dari pria tampan,,nampak ibu boy sangat suka dengan anak anak..
"pulang dulu ya nak manis, sampai bertemu lagi" ucap ibu boy
"trimakasih" ucapku pada pria yang bernama boy
"sama sama" jawab boy ia mencium pipi cinta
wajahnya sangat dekat denganku, sungguh pria yang sangat tampan tidak ada noda di wajahnya..
"om tinggal dulu" ucapnya
"ayo boy, mamah udah di tunggu sama teman teman mamah"
"iya mah"
boy dan ibu boy berlalu meninggalkan aku dan juga encus, cinta aku kasih dot sepertinya dia kehausan..
"nak momy haus ya?? kasian" ucapku
giliran aku dan encus membayar ke kasir, cukup lama aku berdiri mau aku tinggal nanti encus kebingungan..
"encus sekarang aku temenin membayar di kasir seperti ini lain kali aku Tinggal, kamu lihat baik baik" ucapku
"siap non"
Benar saja encus dari tadi tidak menjauhi aku,,cinta mulai tertidur ku berikan cinta ke encus..
mbak kasir mengatakan jumlah pembelian, seperti bisa encus kaget mendengar jumlah total semuanya..
aku ambil kartu atmku lupa gak bawa uang cash, lagi lagi encus terkagum melihat aku membayar dengan kartu..
setelah membayar encus membayar plastik berukuran besar dua, karena susah jalannya akupun menggendong cinta..
"non"
"iya"
"kenapa tadi non bayarnya pake kartu?? itu kan bukan uang??" polosnya
"itu kartu atm encus yang aku maksud"
"Oo itu yang di namakan atm,,lha trus uangnya di mana non?? Kan itu kartu tipis banget"
"tanya aja sama pegawai bank"
"yeah, malu lah non" meringisnya
Sesampainya di teras supermarket ternyata hari sudah gelap, akupun berjalan menuju parkiran mobil..
"non, sii pir mana ya?? Berat non"
"lagi ngopi kali ncus, biasanya kalo bibik atau aku yang belanja pasti udah nunggu di depan teras, membawa barang belanjaan"
"pasti dia sengaja tidak membantuku" gerutu encus
"jangan suuzon gak boleh encus"
"pasti iya"
ternyata pak pir sedang merokok, mungkin sengaja tidak membantu encus, mereka serasi banget sii..
"nah tho opo aku omong !! Kae wonge neng Kono !!" [ tuh kan apa yang aku bilang !! Itu orangnya ada di sana ]
encus tetap membawa plastik besar yang berisikan keperluan cinta, kasian juga sii encus di kerjain sama pak pir..
"heh !! Pir buka pintunya !! " dengan wajah kesalnya
"namaku bukan pir emang aku buah pir" ketusnya
"iya kamu emang buah pir !! Buruan bukain pintu enak saja malah sante ria di situ" kesal encus
"emang kamu siapa, suruh suruh"
Kubuka pintu mobil meninggalkan dua orang yang masih beradu mulut, meletakkan cinta di kursi mobil..
"encus kamu duduk di depan ya??" kataku saat encus membuka pintu
"apa non??"
"cinta aku tidurin, kasihan dari tadi di gendong saja"
"tapi non"
"encus"
"iya non"
pak pir masuk kedalam mobil, encus memasukan barang belanjaan ke dalam bakasi mobil..
"terpaksa duduk di sebelah kamu" pekik encus
"siapa juga yang senang kamu duduk dekat dekat aku" Sahut pak pir cepat
pak pir melajukan mobil dengan kecepatan sedang,. sepanjang perjalanan encus dan pak pir saling diam..
drrt drrrt drrrt ..
Lala menelfonku,
Aku [ Hallo dokter cantik ]
Lala [ preet, cantikan kamu kemana kali Livia, gak usah mengejek ]
Aku [ preet, jelek dari mana,, bersyukur dong la]
Lala [ iya iya bersyukur ]
Aku [ sensitif banget ada apa gerangan?? ]
Lala [ menyebalkan !! ]
Aku [ siapa?? ]
Lala [ dokter baru banyak gaya ]
Aku [ kenapa?? ]
Lala [ keras kepala, gak suka mendengarkan usulan orang lain ]
Aku [ sabar, jangan marah marah nanti cepat tua ]
Lala [ ganteng kagak, belagu iya,,beda banget sama dokter arka ]
Aku [ jangan benci nanti cinta loh ] godaku
Lala [ apa !! Cinta?? gak banget aku cinta sama orang kek dia !! ]
Aku [ seriusan?? ]
Lala [ oliv ih ]
Aku [ iya iya, yaudah kali gak usah deketin !! Gitu aja susah ]
Lala [ la, dia gantiin dokter endru ]
Aku [ utututu kasian, jadi bareng bareng trus dong kalo ada orang operasi ]
Lala [ makannya itu Olivia ]
Aku [ gak papa di Sabarin dulu ]
Lala [ kesal kan aku ]
Aku [ pulang aja kalo capek ]
Lala [ besok kan Minggu jalan yuk?? ]
Aku [ kemana?? ]
Lala [ nyalon?? ]
Aku [ boleh, kamu ajak sita sekalian ya?? ]
Lala [ oke ]
Seketika aku teringat besok aku ada acara, untung aku ingat
Aku [ nyalon pagi?? ]
Lala [ belum buka ]
Aku [ aku ada acara besok ]
Lala [ yaudah, joging aja ]
Aku [ oke ]
lala mematikan teleponnya sebelum mematikan teleponnya aku mendengar dia sedang di panggil seseorang..
sesampainya di rumah aku langsung masuk kedalam kamar capek banget rasanya nih badan..
"capek banget nih badanku"
Saking capeknya aku langsung tertidur padahal belum makan malam, itung itung diet..
kubuka kedua mataku, tidur yang sangat nyenyak akupun menoleh ke jam dinding pukul tuju pagi..
"ada janji sama sita dan Lala" gumamku
akupun segera masuk kedalam kamar mandi untuk cuci muka, gosok gigi setelah selesai aku langsung memakai pakian olahraga..
"udah siap" ucapku pada diri sendiri di cermin
tok tok tok ..
"non di bawa ada non sita dan non Lala" seru bibik
"oke bik, aku udah siap kok"
ceklek ..
Bibik terkaget melihatku sudah wangie, memakai baju olahraga, padahal biasanya kalo weekend jam segini belum bangun..
"non udah mandi??"
"belum sii bik mau joging soalnya"
"Oalah iya iya"
Kami berjalan menuruni tangga,
"belum pada bangun bik??"
"udah non, nyonya sama tuan lagi menghadiri pengajian seperti biasanya, kalo nur dan cinta lagi di halaman belakang"
kenapa aku lupa kalo setiap Minggu mamah sama papah ikut siraman qolbu di pagi hari sesudah subuh..
"di mana teman temanku bik??"
"di belakang non, lagi main sama cinta"
"nah kan, makasih ya bik" seruku
"sama sama non"
*****