NovelToon NovelToon
Cinta Sang Berandal

Cinta Sang Berandal

Status: tamat
Genre:Tamat / Teen School/College / Cinta Seiring Waktu / Romansa / Bad Boy
Popularitas:1.3M
Nilai: 4.6
Nama Author: dtyas

Kisah tentang anggota geng motor dan siswa korban perundungan.

Guntur Rakabuming dengan segala problematika kehidupan keluarga dan pergaulan yang salah, harus melakukan perintah Refan karena kalah dalam balap motor liar. Yang harus dilakukan Guntur adalah membuat Alya Kania -- gadis berpenampilan cupu dan korban perundungan -- jatuh cinta padanya atau Alya secara sadar menyerahkan tubuhnya.

Rencana yang disusun oleh Guntur berantakan karena salah paham masyarakat, akhirnya Guntur dan Alya terpaksa harus menikah.

Berhasilkah Guntur memenuhi permintaan Refan? Bagaimana akhirnya hubungan Guntur dan Alya?

======
Event Bad Boy
Follow IG : dtyas_dtyas

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon dtyas, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 11 ~ Tidak Aman

Alya memandang takjub bangunan di hadapannya. Memastikan kalau ojek online yang mengantarnya benar telah sampai tujuan.

“Daebak, ini rumah besar banget,” gumam Alya.

Pagi ini sesuai janjinya dengan Guntur, Alya mendatangi kediaman pria itu. Mengenakan jeans dan kaos lengan panjang dengan rambut terurai serta membawa tottebag.

“Neng, cari siapa?” tanya petugas keamanan lewat jendela pos di samping gerbang rumah tersebut.

“Hm, Guntur benar tinggal di sini?” tanya Alya.

“Oh, temannya Den Guntur. Masuk aja, sebentar dibuka gerbangnya.”

Tidak lama gerbang pun terbuka dan Alya melangkah pelan sambil mengagumi suasana kediaman itu.

“Neng Alya ‘kan?”

“Iya, saya Alya.”

“Kemarin den Guntur sudah bilang ada kawannya mau datang. Masuk aja neng, nanti tekan bel kalau pintunya masih tertutup.”

Alya menganggukkan kepalanya lalu berjalan sesuai arahan dari petugas keamanan. Sampai di beranda, pintu masih tertutup. Alya pun menekan bel dan tidak lama ada seorang wanita paruh baya yang membuka pintu.

“Gunturnya ada?”

“Masuk dulu, Den Guntur masih di kamar. Sepertinya masih tidur.”

“Hah, masih tidur! Aku buru-buru takut dia ngambek, eh taunya masih tidur,” ucap Alya dalam hati.

Alya duduk di sofa di mana di hadapannya ada TV layar datar dengan ukuran besar.  Tidak lama wanita tadi kembali membawakan minum serta cemilan.

“Silahkah neng, bibi ke dapur lagi.”

Lima belas menit menunggu, Guntur belum juga terlihat. Alya pun mulai kesal. Apalagi dia berada di tengah mewahnya kediaman Guntur yang begitu asing untuknya.

“Bik,” panggil Alya. “Gunturnya belum bangun juga?”

“Temui aja neng, ke kamarnya. Semalam pesan kalau ada kawannya untuk belajar, diminta langsung naik saja.”

“Hahh, ke kamarnya?”

Alya pun menaiki anak tangga untuk sampai di lantai dua di mana kamar Guntur berada. Tidak sulit menemukan kamar pria itu, karena ada tulisan “Area Terlarang Milik Guntur”.

“Ini pasti kamarnya.”

Alya mengetuk dua kali, tidak ada jawaban. Dia ketuk lagi, masih sama tidak ada jawaban. Dia pun memberanikan diri menekan handle pintu dan ternyata tidak terkunci. Suasana kamar itu temaram dengan lampu tidur dan jendela yang masih tertutup rapat. Kamar Guntur begitu luas, bahkan lebih luas dari rumah petak yang Alya tinggal bersama Ibunya.

“Guntur,” panggil Alya yang sudah berdiri di samping ranjang.

Pria itu berbaring telungkup dengan selimut menutupi sampai pinggang. Merasa tidak ada pergerakan dari Guntur, Alya kembali membangunkan Guntur dengan memanggil lebih keras. Pria itu hanya merubah posisinya menjadi terlentang, tapi masih terlelap.

“Guntur,” panggil Alya menepuk tangan pria itu.

Masih tidak ada pergerakan.

“Guntur,” panggil Alya lagi dengan menepuk lebih kencang.

 “Berisik.” Guntur menarik tangan Alya membuat gadis itu memekik dan membuatnya terjatuh tepat di atas tubuhnya. Kacamata yang dikenakan oleh Alya terlepas.

Merasakan berada dalam posisi berbahaya, Alya pun berontak. Apalagi tangan Guntur malah berada di pinggangnya.

“Guntur, lepas!”

“Ck, suruh siapa kamu ganggu gue tidur. Junior gue ikut bangun juga nih.”

Alya membulatkan matanya merasakan sesuatu mengeras tepat di perutnya.

“Kata Bibi kamu yang suruh aku ke kamar dan bangunkan kamu.”

Guntur merubah posisinya menjadi mengungkung tubuh Alya. Tangannya meraba nakas mencari saklar lampu dan akhirnya kamar pun terang benderang. Tanpa kacamata membingkai wajahnya, Alya terlihat berbeda.

“Kamu mau apa?” tanya Alya menahan dada guntur dengan kedua tangannya agar tidak menempel pada tubuhnya.

“Enaknya kita ngapain?”

“Minggir atau aku teriak,” ancam Alya.

“Teriak aja, nggak akan ada yang denger. Lo nggak baca tulisan di depan pintu? Mana ada yang berani masuk. Biar pun kita macam-macam di sini.”

“Minggir!”

Guntur pun beranjak dan melepaskan kaos yang dia kenakan. Dengan bertel*njang dada seakan tidak menyadari kehadiran Alya, berjalan bak peragawan lalu menuju toilet.

“Dasar gil4,” gumam Alya yang sudah berdiri sambil mengusap wajahnya. “Kemana kaca mataku,” ujarnya lagi lalu menyibak selimut yang tadi dikenakan Guntur.

Alya masih berada di kamar Guntur, menyadari ada pergerakan dari toilet menuju ruang ganti. Namun, dia hanya fokus pada buku di pangkuannya.

“Gue sarapan dulu,” ujar Guntur yang sudah berdiri di hadapannya.

Alya menengadah dan menelan saliva memandang Guntur yang mengenakan setelan kaos dan celana pendek, terlihat berbeda. Masih tetap tampan, tapi lebih berkharisma.

“Lo mau ikut atau tetap di sini?” tanya Guntur yang sudah berjalan menuju pintu.

“Ikut,” jawab Alya yang bergegas mengikuti Guntur.

...***...

Sudah hampir dua jam, Alya dan Guntur berada di sofa depan TV. Dengan wacana belajar bersama, Guntur hanya manggut-manggut ketika Alya mengajarkan beberapa rumus fisika dan langkah yang lebih mudah untuk menyelesaikan persoalan matematika.

Namun, Guntur tetaplah Guntur. Fokusnya dengan buku pelajaran hanya sesaat, berkali-kali Alya menegur karena Guntur asyik dengan ponsel bahkan sempat minta jeda untuk main games.

“Kayaknya aku pulang aja ya, kamu udah pinter kok dari tadi ketawa-ketawa sendiri terus.”

“Ck, buka tik t*k doang. Ya udah mana lagi?”

Guntur menggeser duduknya semakin dekat dengan Alya. mengingat insiden waktu membagunkan Guntur membuat Alya menggeser duduknya menjauh.

“Kenapa? Lo takut sama gue?”

Alya menggelengkan kepalanya.

“Jadi lo berani sama gue?”

Alya kembali menggelengkan kepalanya.

Guntur berdecak, kemudian menarik tubuh Alya dan duduk rapat di dekatnya. Alya tidak bisa berkutik karena tangan pria itu berada di bahu seakan menahan agar tidak bergerak.

“Guntur, kita ….” Alya merasa suasana sangat canggung.

“Kita kenapa?”

“Kita harus menjauh, kamu terlalu dekat.” Alya menyingkirkan tangan Guntur dan berpindah duduk di sofa yang lain.

Guntur tersenyum berhasil membuat wajah Alya merona dan terlihat canggung berada didekatnya, bahkan sampai kegiatan mereka berakhir.

“Gue anter lo pulang.”

“Nggak usah, aku bisa naik ojek online.”

“Tapi gue nggak terima penolakan.”

“Eh, nggak usah,” tolak Alya sambil berjalan mengikuti Guntur. Dia tidak ingin kembali berada di situasi tidak aman berada di atas motor bersama Guntur, hatinya yang tidak aman.

 

1
Nicky Nick
alya berbunga bunga niih
Fani Indriyani
Dan saat Alya tau kalo dia jd bahan taruhan pasti dia akan pergi,tinggallah kamu yg merana Guntur wkwkwk
Fani Indriyani
Lagian si Alya udh tau si Guntur gt napa msh aja baper,ga liat gmn cewe cantik aja dijadiin taruhan apalagi kamu Alya 🤦‍♀️Ya mudah2an aja si Guntur bucin abis ma Alya
Fani Indriyani
Alya jgn mdh baper ya,jgn sampe kamu sakit hati..harus jinak jinak merpati istilahnya,biar guntur tambah penasaran ma kamu
Rinisa
So Sweet....😍
Rinisa
Bener2 dech si guntur....😍
Rinisa
So sweet....😍
Rinisa
next dech...👍🏻🤗
Rinisa
next
Rinisa
😂😂😂
Al Fatih
Bagus ceritanya,, alur jelas,, konflik tidak berbelit,, karakter2 yg keren
Al Fatih
ceritanya bagus,, suka bngt karakter nya Guntur,, Ibra....,, sosok pria2 bertanggung jawab,, seneng juga dgn orang tuanya guntur...., Mona.
Happy marriage utk semua para berandal cinta
Al Fatih
Apa nanti Ibra sama mona yaaa🤔
Rinisa
Karya ke 10 yg aku baca. 🤗
Al Fatih
Good job guntur
Al Fatih
Guntur akan beneran cinta koq Alya....
Al Fatih
mampir kak...
Dyah Ayu
cerita yang bagus dan gak bertele2 👍👍👍👍💓💓💓
Dyah Ayu
terima kasih ceritanya ,,gak banyak konflik dan bertele2... sukaaaa bangetttt deh.. semangat dan terus berkarya ya k 👍😁
Ida Kristyati
Bagus ...menghibur
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!