"Menikahlah segera jika ingin menepis dugaan mama kamu, bang!."perkataan sang ayah memenuhi benak dan pikiran Faras. namun, bagaimana ia bisa menikah jika sampai dengan saat ini ia tidak punya kekasih, lebih tepatnya hingga usianya dua puluh enam tahun Faras sama sekali belum pernah menjalin hubungan asmara dengan wanita manapun.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon selvi serman, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Keberanian Inara.
Semalam Arga terus berpikir, dan pada akhirnya hati nuraninya meyakinkan pria itu bahwa wanita yang lihatnya tadi memang benar Yumi. Hingga pada akhirnya pagi ini Arga memutuskan untuk mendatangi Gilang, guna memperingatkan pria itu agar menjaga adiknya dengan baik agar tidak sampai mencelakai orang lain.
"Maafkan aku... jujur, aku sendiri juga tidak tahu di mana Yumi berada sekarang, karena sejak kemarin dia kabur dari rumah." seratus persen sudah keyakinan Arga, jika wanita yang dilihatnya semalam adalah Yumi.
"Kabur?? kau biarkan adikmu kabur dan mengendarai mobil seorang diri? Kakak seperti apa sebenarnya kau ini."
Duar....
"Mengendarai mobil sendiri?." cicit Gilang dengan mimik wajah terkejut. pasalnya Yumi tak mengendarai mobil saat kabur dari rumah dan bahkan adiknya itu tak membawa uang sepeser pun, lalu mobil siapa yang dikendarai Yumi? Gilang jadi bertanya-tanya sekaligus frustasi memikirkan keselamatan adiknya.
"Aku tidak sengaja melihatnya menyetir mobil sendiri semalam, bahkan dengan kecepatan di atas rata-rata."
"Ya Tuhan...." Gilang sampai memijat pangkal hidungnya. berita yang baru saja disampaikan oleh Arga sungguh membuatnya hampir gila. bagaimana jika adiknya itu sampai kenapa-napa saat berkendara, mengingat kondisi kejiwaan Yumi sedang tak baik-baik saja. Ya, segitu egoisnya Gilang, ia hanya memikirkan kondisi adiknya semata tanpa peduli jika di luar sana Yumi bisa saja melakukan hal buruk hingga berdampak pada keselamatan orang lain.
"Hanya itu yang ingin aku sampaikan, aku harap kau mengerti maksudku. carilah adikmu itu, jika memang masih memerlukan perawatan sebaiknya kembalikan dia ke rumah sakit ji-wa agar keberadaannya tidak mengancam keselamatan orang lain." setelahnya, Arga pun berlalu pergi tanpa peduli sekalipun Gilang tersinggung dengan kata-katanya.
*
Di waktu jam makan siang Za mendatangi perusahaan, gadis itu ingin menemui sang kakak ipar yang sudah sangat dirindukannya, padahal mereka baru beberapa hari tak bertemu. Sebenarnya bukan hanya karena merindukan Inara, namun tujuan Za sampai mendatangi Inara adalah ingin menyampaikan perihal penting.
Di kantin perusahaan.
Demi menghemat waktu agar bisa memiliki waktu lebih lama mengobrol dengan Inara, Za pun menerima tawaran Inara untuk makan siang di kantin perusahaan daripada harus makan siang di resto yang bisa saja memakan waktu lebih lama diperjalanan, waktu penyajian makanan dan sebagainya, begitulah pertimbangan Inara siang itu.
"APA???." suara Za setengah berteriak Hingga para pegawai yang juga tengah menikmati makan siang mereka di kantin langsung menolehkan pandangan padanya. Merasa tak enak hati, Za pun meminta maaf sambil mengulas senyum canggung. setelahnya, gadis itu kembali fokus pada kakak iparnya, bahkan sampai mencondongkan tubuhnya ke arah Inara, agar kejadian seperti tadi tak lagi terulang kembali.
"Gilang sampai mendatangi kamu, Nggak tahu malu banget sih tuh orang. Bisa-bisanya dia meminta seorang istri merelakan suaminya untuk dekat dengan adiknya. Kupikir aku adalah wanita yang paling menyedihkan karena belum pernah memiliki kekasih di usia dua puluh empat tahun, ternyata masih ada wanita yang lebih menyedihkan lagi seperti Yumi, menginginkan pria yang sudah beristri. dasar wanita Gila...." Za benar-benar tidak habis pikir dengan jalan pikiran Gilang dan juga Yumi, menurutnya kakak beradik itu sama-sama sakit jiwa.
Za tidak menyangka kedatangannya ke gedung SJ group untuk menyampaikan berita tentang kaburnya Yumi dari rumah, justru mendapatkan kabar yang tak kalah mengejutkan.
"Apa perlu kalian kembali tinggal di rumah mama dulu untuk sementara waktu, soalnya mama dengar dari Tante Kinan, Yumi kabur dari rumah." akhirnya Za menyampaikan berita yang menjadi tujuan utamanya mendatangi Inara.
"Jangan bilang kalau kamu sudah dengar berita Yumi kabur dari rumahnya?." tebak Za saat melihat mimik wajah Inara tidak menunjukkan keterkejutan sama sekali.
Inara mengangguk. " Semalam kak Arga menghubungi mas Faras, katanya nggak sengaja melihat seseorang yang wajahnya sangat mirip dengan Yumi." awalnya Inara masih ragu tapi setelah mendengar penyampaian Za, akhirnya sekarang Inara yakin jika wanita yang semalam di lihat oleh Arga memang adalah Yumi.
"Apa kamu tidak takut, Ra? seseorang yang mengalami depresi seperti Yumi bisa saja melakukan tindakan diluar nalar. Tidak menutup kemungkinan dia akan mencelakai kamu, sebab dia menganggap kamu telah merebut Abang darinya." Jujur, Za sampai minta izin pulang lebih awal dari rumah sakit demi menyampaikan kabar tersebut langsung pada kakak iparnya itu, saking khawatirnya Za akan keselamatan Inara.
"Kamu tidak perlu terlalu mencemaskan aku, Za, lagi pula aku tidak takut sama sekali pada Yumi. Mau dia depresi atau gila sekalipun, aku tidak akan gentar menghadapi wanita seperti dia. kalaupun dia berniat mencelakai aku, maka akan ku buat dia menyesali perbuatannya." lugas Inara.
Ya, sejak duduk di bangku SMA Inara memang terkenal dengan sifatnya yang lembut, tapi sifat lembut tersebut bisa berubah seratus delapan puluh derajat jika ada yang mengusiknya.
"Meskipun begitu, kau harus tetap berhati-hati Inara!." pesan Za, dan Inara mengangguk mengiyakan.
"Aku akan tetap berhati-hati, kau jangan cemas!"
Di tempat yang berbeda, seseorang yang menjadi topik pembicaraan Inara dan Za, justru tengah asyik duduk berpangku kaki, Sama sekali tidak peduli dengan ocehan Bayu yang sejak tadi mengeluhkan tentang Gilang yang terus menghubungi dirinya.
"Sebelum semua terlambat dan tuan Gilang mengetahui semua kebohonganmu, sebaiknya kau segera kambali ke rumahmu, Yumi! lagipula, apa kau tidak kasihan pada kakakmu yang sampai saat ini gelisah mencari keberadaan mu?." Bayu mencoba membujuk Yumi agar kembali ke rumahnya, dengan begitu ia tak lagi dipusingkan dengan urusan wanita itu.
"Kau ini tuli atau bagaimana sih? Bukankah sudah beberapa kali aku katakan, aku tidak akan pernah pulang ke rumah sebelum wanita jal-ang beserta anaknya itu masih tinggal di rumah kami." Yumi tetap kekeuh dengan pendirian serta keputusannya. Sebelum ia berhasil memanfaatkan Gilang untuk mengusir istri dari ayahnya tersebut serta mendapatkan Faras, wanita itu akan terus melenggang bebas di luar tanpa harus terus dikurung dikamar oleh Gilang.
Bayu sampai menjambak rambutnya sendiri saking frustasinya menghadapi keras kepala Yumi. "Selama ini Nyonya Kinan begitu baik padamu, bahkan beliau sering datang ke rumah sakit untuk mengunjungimu bukan, hanya kau saja yang memang menolak sebab kenyataannya kau tidak ada di rumah sakit. Lalu, untuk alasan apa kau terus membenci ibu sambung mu itu, Yumi?."
"Diam kau!." sentak Yumi. "Kau sama sekali tidak tahu apapun tentang keluarga kami. Jadi, berhenti menasehati ku!." hal semacam ini yang paling tidak disukai oleh bayu, Yumi suka bertindak semaunya sendiri, bahkan sering kali wanita itu membentaknya jika tak terima dengan saran darinya.
"Terserah kau saja!." baru saja beberapa langkah berlalu meninggalkan Yumi di taman belakang, ponsel di saku celana Bayu bergetar dan ternyata panggilan telepon dari Gilang.
Bayu mengusap wajahnya kasar, sebelum sesaat kemudian menerima panggilan telepon tersebut. "Halo."
"Apa hari ini kau sibuk?."
"Tidak Tuan Gilang, kebetulan hari ini saya sedang libur bekerja." meskipun jantungnya berdebar tak karuan tapi Bayu tetap menjawab pertanyaan Gilang dengan jujur.
"Kalau begitu, datanglah ke rumah sekarang, ada yang ingin aku bicarakan denganmu!." titah Gilang dari seberang sana. Setelahnya sambungan telepon pun di matikan secara sepihak oleh Gilang.
Jangan lupa dukungannya untuk karya recehku ya sayang-sayangku....biar aku Makin semangat lagi.....😘😘😘😘🥰🥰🥰
🤣🤣🤣🤣
blom apa apa udah ngomongin itu ya Ga...
aku pernah ngalamin juga kk Thor,
udah 30 menit nunggu makanannya baru datang ...
ingat diriku yang hanya dibukain pintu mobil ketika punya baby karena paksu takut anaknya jatuh 🤣🤣🤣🤣
Kereeen.. gentle! 👍🏻😍
Dan kayaknya ngga butuh waktu lama buat Arga jatuh cinta sama Margin
Margin juga begitu
Dan keliatan bibit2 bucinnya 😅😅😅