Namaku Tiara Putri Mahesa, aku menikah dengan seorang Pria bernama Rio Anggara. Seorang pemuda sukses berjabatan Manager di Perusahaan Besar, dia sangat mencintaiku. Namun sikap dan sifatnya lambat laun berubah, dia menafkahiku dengan tidak layak, bahkan kerab tidak memberiku nafkah. Padahal Tugas Seorang Suami memberi Nafkah Lahir dan Batin Terhadap Istrinya. Tak jarang aku pun bagai seorang pengemis yang harus berkali kali mengiba meminta hakku. Namun kesabaranku seolah di injak injak dengan perbuatannya di belakangku, lelah dengan kesabaran yang tak pernah di hargai. Akhirnya aku Berontak dan Mundur.
Bagaimana kelanjutan kisahku? Yuk baca kisahku
Happy Reading❤️🔥
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Cillato, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Mobil Baru Rio
Hari berganti hari, begitupun dengan perubahan sikap mas rio yang mulai berubah.
Pagi pagi sekali berangkat kerja, selalu beralasan akan mampir dahulu ke rumah ibu mertua. Sering pulang telat, bahkan hingga larut malam.
Semenjak aku memutuskan untuk bekerja, setiap hari hubungan kami pun semakin merenggang.
Drreettt...
Dreettt....
Dreett....
Suara ponsel mas rio berbunyi, saat hendak aku meraih ponsel mas rio diatas nakas.
Kreett...
Mas rio mengambil ponselnya dengan cepat, lalu beranjak pergi dari kamar. aku mengerutkan dahiku keheranan, Gk seperti biasanya sikap mas rio seperti itu, apa ada yang di sembunyikan mas rio?
Sebelum mas rio mengambil ponselnya, sempat ku baca nama penelpon yang tertera.
Nama irwan, ada keperluan apa irwan selarut ini menghubungi mas rio.
Ku dengar langkah kaki kas rio mendekat ke arah kamar
"Mas, siapa yang menghubungi mu selarut ini?". Tanyaku pada mas rio, mas rio tampak tengah seperti berfikir. Mungkin dia tengah memikirkan jawaban yang tepat untuk menjawab pertanyaanku.
"Oo..ooh itu teman mas ra, teman lama mas nanya kabar". Ucap mas rio menjawab pertanyaanku
"Tanya kabar kok malam malam begini, apa tidak bisa menunggu besok pagi saja".
"Dan sejak kapan mas, kamu punya teman yang bernama irwan?. Setahuku kamu gk ada tuh teman yang namanya irwan".
Ucapku lagi padanya, aku masih penasaran sebenarnya siapakah irwan itu.
"Ee.eeemm si Irwan teman lama mas waktu zaman SMA ra, kamu juga gak tahu orangnya. Trus tadi dia hubungi mas, hanya untuk menanyakan kabar saja. kan udah lama mas sama dia gak ketemu, jadi mungkin dia baru sempat menghubungi mas sekarang. Udahlah ra, mas ngantuk mau tidur". Ucap mas rio membelakangiku, menutup seluruh tubuhnya dengan selimut, tanpa menoleh lagi kearahku.
Pagi hari ini seperti biasa, mas rio berangkat pagi pagi sekali tanpa sarapan dulu. Selalu beralasan sarapan di tempat ibu
"Mas, ini sarapan dulu. Aku sengaja masak pagi pagi sekali buat kamu sarapan dulu".
"Gak usah ra, kamu makan aja ya sendiri. Mas mau ke rumah ibu dulu". Ucap mas rio
Lagi dan lagi, pasti alasannya ke rumah ibu mertua. Ya gapapa sih kesana, aku juga gk ngelarang tapi inget juga sama aku. Aku ini kan juga istrinya mas rio.
Mas rio pun beranjak pergi menaiki mobilnya, meninggalkan pekarangan rumah ini.
Ku ratapi kehidupanku, kian lama semakin melelahkan. Hadirku di hidup mas rio seperti tak dihargai, memang aku tak pernah disukai oleh keluarga mas rio. Tapi dulu, mas rio selalu membelaku didepan keluarganya. Tapi sekarang, entah kenapa sikapnya berubah.
Tak ambil pusing, aku pun segera pergi untuk bekerja dengan menggunakan taksi online. Ya setiap hari aku bekerja, aku pun selalu menggunakan jasa antar taksi online. Maklumlah aku istri yang tak dianggap mungkin sama mas rio hehehe...
Saat tiba di kantor, aku tidak melihat mobil mas rio terparkir dihalaman gedung kantor seperti biasanya.
Apa mas rio belum datang ya, ah mungkin memang mas rio belum datang.
Hari ini aku tak memiliki pekerjaan berat, pagi hari nya aku hanya menemani kak bintang untuk meetting dengan klien.
Setelah meetting aku izin untuk ke toilet, sebelum ke toilet memang aku harus melewati ruangan mas rio divisi keuangan.
namun saat melewati ruangan mas rio, aku melihat ruangan itu, ruangannya nampak sepi.
Hanya ada beberapa karyawan divisi keuangan dan mely sekretaris mas rio diruangan itu, tapi aku tak melihat ada mas rio disana. Biasanya mas rio akan duduk di meja
"Siang mel, kok kamu sendiri emang pak rio kemana?". Tanya ku kepada mely
Mely menatapku dengan sinis, dengan ekspresi tak suka melihatku dari atas kebawah dengan tatapan mengejek kepadaku.
"Emang apa hubungannya sama lo, pak rio izin tidak bekerja hari ini kenapa?". Ucapnya dengan sorot mata tajam seraya tersenyum sini ke arahku.
"Oh yaudah mel, makasih ya cuma tanya aja". Jawabku padanya, sebab aku malas harus meladeni mely yang memang tak menyukaiku.
"Adehh dasar murahan, kegatelan sok sok an nanya pak rio". Gumam mely
"Lo kenapa mel?. Ngedumel aja sendirian". Tanya rina, dia staff bagian keuangan teman mely.
"Itu loh sekretaris murahan tadi nanya pak rio kemana kok gak ada, kelihatan kali kan dia kalau caper ke pak rio". Ucap mely
"Siapa mel? Si tiara maksud lo. Wah emang bener bener ya dasar cewek murahan, pasti mau ngegoda pak rio tuh makanya tanya tanya". Ucap rina menimpali
"Iyalah pasti emang dasar cewek murahan". Ujar mely dengan penuh kebencian
"Gimana kapan kapan kita kasih pelajaran aja sama cewek murahan itu, biar gk macem macem dia disini. Aku gedeg banget liat mukanya yang sok polos itu" timpal rina
"Boleh tuh, setuju". Ucap mely tersenyum sinis, memikirkan bagaimana cara untuk mencelakai tiara.
**Saat diruangan kerja tiara
"Mas, kamu izin gk kerja hari ini? Padahal tadi pagi kamu kan pergi bekerja?". Ketik ku mengirim sebuah pesan kepada mas rio
Beberapa menit, bahkan sudah beberapa jam tidak ada balasan dari mas rio
Apa memang aku sudah tak berharga di matanya?
Apa aku sudah tak di anggapnya?
Kemana mas rio, sehingga dia izin tidak masuk kerja hari ini?
Jam pulang kerja pun telah tiba, aku bergegas pulang menaiki taksi online pesananku. Aku sudah terbiasa berangkat dan pulang kantor menaiki taksi online ini
Setibanya dirumah kontrakan, tak kudapati juga mobil mas rio. Pertanda bahwa mas rio tidak ada dirumah, lalu kemana mas rio?
Apa kerumah ibu mertua?
Apa mungkin ibu mertuaku sedang sakit dan mas rio merawatnya disana?
Rencananya setelah membersihkan diri aku akan pergi ke rumah ibu mertua, melihat kondisinya sekaligus ingin menemui mas rio.
Saat ku lihat ponsel, tak sengaja mata ini melihat status pesan mbak manda yang baru saja terkirim di whatsappnya..
Ku klik ponselku untuk melihatnya.
("Jalan jalan family dengan mobil baru adikku"). Tulis mbak manda di status whatsappnya.
Mobil baru adikku?
Mobil barunya mas rio kah?
Berbagai pertanyaan kini bergelayut mengelilingi otak di dalam kepalaku.
("Otw Restaurant mevvah").
Bunyi status whatssap kedua mbak manda yang baru saja di upload, menampilkan sebuah rekaman video jalan raya lalu beralih ke mas rio yang sedang menyetir, disebelahnya ada mas alex, ditengah ada mbak manda, ibu mertua, dan risa.
Buuummm..
Tiba tiba diriku seperti diledakkan sebuah bom, aku tak habis fikir dengan mas rio.
Apa mungkin mas rio membeli mobil baru?
Lalu menjual mobil lamanya dan menggantikan dengan mobil baru?
Segera ku telpon mas rio untuk memastikan semuanya, jika memang benar itu mobil baru mas rio.
Kenapa dia tak memberitahuku sama sekali?
Kenapa juga dia tak mengajakku pergi?
Kenapa dia setega itu padaku?
Jadi ini alasannya izin bekerja hari ini?
Dan masih banyak lagi pertanyaan didalam hati ini.
Tuuuuuttt... Tuuuuutttt.... Tuuuuutttt...
Berulangkali ku coba untuk menghubungi mas rio, tapi tak pernah dijawabnya.
Aku Benar benar geram, kali ini mas rio sangat keterlaluan!
usulnya