Ranjang Panas Sang Duda Mafia

"Iya ini pakaian milik Daddy, biasa kalau Daddy sebelum tidur selalu menggunakan celana boxernya," jawab Mommy Maya.

"Tumben Daddy tidur siang?" tanya Edward.

Sejak Delon bercerai dengan istrinya Delon jarang tidur siang karena selalu sibuk dengan pekerjaan hal itu dilakukan untuk melupakan segala kekesalan pada Delisa.

"Daddy sangat lelah makanya tidur siang," jawab Mommy Maya.

"Aku ingin menemui Daddy," ucap Edward.

"Daddy baru saja tidur, nanti saja," ucap Daddy Nathan sambil menarik tangan Edward.

"Benar yang dikatakan Opa, lebih baik biarkan Daddy mu istirahat,'' sambung Mommy Maya.

"Baik Oma, Opa," jawab Edward patuh tanpa curiga sedikitpun.

"Oh ya Edward, Oma dengar kamu membutuhkan seorang sekretaris?" tanya Mommy Maya sambil menuruni anak tangga satu demi satu begitu pula dengan Daddy Nathan dan Edward.

"Benar Oma, tapi susah mencari seorang sekretaris yang tidak centil," jawab Edward.

"Jadi sudah hampir seminggu kamu belum mendapatkannya?" tanya Daddy Nathan.

"Belum Opa, mereka tahu kalau Edward di tinggal istri selama bertahun-tahun karena itulah mereka berusaha menggoda Edward dan tanpa menunggu untuk di tes, Edward langsung menolaknya," jawab Edward menjelaskan.

"Dari mana mereka tahu?" tanya Mommy Maya sambil duduk di sofa ruang tamu.

"Paling dari salah satu karyawan Edward," jawab Daddy Nathan sambil duduk di sofa samping istrinya.

"Tepat sekali yang dikatakan Opa," jawab Edward yang juga ikut duduk di sofa saling berhadapan hanya saja dibatasi oleh meja.

"Oh ya Edward, Oma dan Opa punya anak angkat namanya Joanna jadi Oma berencana agar Joanna berkerja sebagai sekretaris pribadimu," ucap Mommy Maya.

"Sejak kapan Opa dan Oma punya anak angkat?" tanya Edward penasaran.

"Sejak hari ini karena itulah Oma ingin agar Joanna bisa berkerja mulai besok pagi," ucap Mommy Maya.

"Tumben Oma dan Opa ingin mempunyai anak angkat?" tanya Edward yang masih penasaran.

"Sebenarnya Opa dan Oma bertemu seorang gadis di rumah sakit di mana ke dua orang tuanya tidak menyayangi nya. Ke dua orang tuanya memfitnah Joanna dengan menuduhnya berselingkuh dengan Pamannya tapi sebenarnya Paman itulah yang sering berselingkuh di depan istrinya dan diketahui oleh Joanna," jawab Mommy Maya.

"Terus Oma?" tanya Edward penasaran sekaligus menahan amarahnya terhadap Paman Joanna.

"Pamannya memfitnah Joanna karena cintanya di tolak dan sayang sekali ke dua orang tuanya mempercayainya bahkan yang membuat Mommy sangat marah karena Tantenya yang tahu kalau suaminya selingkuh dan ringan tangan malah ikut menuduh Joanna," Jawab Mommy Maya.

"Apakah Oma dan Opa ada bukti kalau Joanna tidak bersalah?" tanya Edward penasaran.

"Daddy mu meminta bantuan salah satu anggota keluarga Alvonso dan mendapatkan bukti kalau Pamannya memfitnahnya. Ke dua orang tua Joanna meminta maaf tapi Joanna yang sudah terlanjur kecewa ingin menenangkan diri,'' jawab Mommy Maya.

"Terus Oma dan Opa membawa ke mansion bersama Daddy?" tanya Edward yang bida menebak apa yang terjadi selanjutnya.

"Betul sekali, jika Mommy ingat waktu Ibunya Joanna meminta dua kartu dan semua uangnya dengan alasan jika Joanna kembali maka kartu itu dikembalikan," jawab Mommy Maya sambil menggenggam erat ke dua tangannya.

"Apa? Jadi Joanna di bawa ke sini tidak membawa apa-apa? Jika Oma dan Opa tidak bertemu bisa jadi Joanna tinggal di kolong jembatan," ucap Edward dengan wajah terkejut.

"Bukan itu saja, Joanna hanya memakai pakaian yang dikenakannya. Sepatu, tas dan dompet semua diberikan ke Ibunya Joanna sedangkan Ibunya Joanna tidak memperdulikan Joanna bertelanjang kaki," ucap Mommy Maya.

"Apa? Jahat banget mereka Oma," ucap Edward sambil menahan amarahnya.

"Betul sekali karena itulah Oma dan Opa membawa Joanna ke sini," ucap Mommy Maya.

"Pakaian milik Eden ada di sini dan ada yang masih baru bisa di pakai sama Joanna," ucap Edward.

"Iya, tadi Oma sudah meletakkan pakaian milik Eden di sofa kamarnya," ucap Mommy Maya.

"Sekarang Joanna kemana Oma?" tanya Edward.

"Ada di kamarnya lagi tidur dari tadi Joanna menangis karena sikap orang tuanya yang tidak menyayangi Joanna," Jawab Mommy Maya.

"Oh ya, Joanna belum ada pengalaman kerja jadi Opa minta kamu mau mengajarkan Joanna," pinta Daddy Nathan yang sejak tadi diam.

"Baik Opa, kalau begitu mulai besok Joanna datang ke perusahaan Edward nanti biar Edward akan mengajarkan Joanna," ucap Edward.

"Oh ya satu lagi, karena Joanna menjadi putri angkat kami maka kamu jangan memanggil langsing namanya tapi panggil dengan sebutan Tante," ucap Daddy Nathan.

'Setelah itu berganti sebutannya menjadi Mommy,' sambung Daddy Nathan dalam hati.

"Baik Opa," jawab Edward singkat.

Merekapun mulai bercakap-cakap mengenai seputar pekerjaan Edward. Sedang di tempat yang berbeda seorang pria yang tidak lain adalah orang tua Joanna mengusir adik iparnya ketika mengetahui kalau adik iparnya sering selingkuh dan ringan tangan terhadap istrinya.

"Kak, aku sangat menyesal tolong maafkan aku," mohon adik iparnya.

"Tidak akan, kesalahanmu sudah sangat besar karena gara-gara ulah dirimu putriku pergi dari rumah,'' ucap Ibunya Joanna sambil menatap tajam ke arah adik iparnya.

"Kakak ipar, aku tahu aku salah tapi aku berjanji untuk memperbaiki semuanya," ucap adik iparnya.

"Dengan apa kamu akan memperbaikinya?" tanya Ayahnya Joanna.

"Aku akan merubah diriku menjadi suami yang baik dan memohon pada Joanna untuk kembali ke sini," jawab adik iparnya.

"Kakak, aku sangat mencintai suamiku, tolong kasih kesempatan untuk suamiku," mohon adik kandungnya.

Ayahnya Joanna menghembuskan nafasnya dengan berat, dirinya sangat menyayangi adiknya karena hanya adiknya satu-satunya keluarga yang tersisa.

"Baik tapi dengan satu syarat kalian berdua tinggal di sini agar Kakak bisa melihat apakah kamu memang benar-benar berubah atau tidak," ucap Ayahnya Joanna akhirnya.

"Baik Kak, kami akan tinggal di sini," jawab adik kandungnya.

"Tapi aku lebih suka tinggal di mansion kami," ucap adik iparnya bersamaan.

"Kalau kamu meminta tinggal di mansion mu berarti tidak ada kesempatan ke dua," ucap Ayahnya Joanna dengan nada tegas.

Adik iparnya hanya bisa menghembuskan nafasnya dengan perlahan sambil menahan amarahnya.

"Baiklah aku setuju," jawab adik iparnya.

'Baiklah saat ini aku mengalah tapi jika aku berhasil membujuk adikmu yang sangat bodoh itu untuk pindah ke mansion dan di saat itu juga aku akan mengulangi kesalahan yang sama namun aku akan menyiksa adikmu dua kali lipat,'' sambung adik iparnya dalam hati sambil menahan amarahnya.

"Ok, tapi ingat jika aku melihat sekali lagi kamu menyiksa adikku maka aku tidak segan-segan untuk mengurus surat perceraian kalian," ucap Ayahnya Joanna dengan tegas.

"Baik," jawab adik iparnya.

Ke dua orang tuanya Joanna langsung turun dari sofa dan meninggalkan mereka berdua menuju ke arah kamar mereka untuk beristirahat.

"Sayang, tolong bujuk kakakmu agar kita bisa tinggal di mansion," ucap suaminya sambil memeluk istrinya yang sangat gendut dan tidak pernah merawat tubuh dan wajahnya.

"Untuk saat ini kita mengalah dulu nanti jika ada kesempatan aku akan meminta Kakak untuk tinggal di mansion kita," ucap istrinya.

"Baiklah," ucap suaminya sambil menahan amarahnya.

"Aku ingin istirahat dulu tapi sebelumnya aku mau makan," ucap istrinya.

"Bukannya tadi sudah makan?" tanya suaminya.

"Memang tapi masih kurang," jawab istrinya.

"Pelayan," teriak wanita gendut itu.

"Iya Nyonya," jawab kepala pelayan.

"Masak sate kambing, kwetiau goreng seafood, gule daging, tongseng kambing, gule kambing, soto Kudus dan Soto Ayam masing-masing tiga porsi," ucap wanita gendut itu.

"Itu kamu makan semuanya?" tanya suaminya.

"Tentu saja, jika kamu ingin makan pesan sama pelayan jangan minta bagian ku," ucap istrinya.

"Tidak, aku sudah kenyang melihatmu makan," jawab suaminya.

'Aku pikir istriku akan mengurangi makannya tapi ternyata sama saja. Walau sudah aku siksa seperti ini istriku makannya tidak pernah berubah sangat rakus. Kalau dia bukan dari keluarga kaya mana mau aku menikah dengan wanita gendut, jelek dan rakus,' sambung suaminya dalam hati.

''Baik Nyonya," jawab kepala pelayan dan langsung pergi meninggalkan mereka berdua.

"Mau kemana?" tanya istrinya ketika melihat suaminya hendak turun dari sofa.

"Mau tidur, ngantuk," jawab suaminya.

"Ikut tapi gendong," jawab istrinya dengan manja yang ikut turun dari sofa.

"Apakah tidak salah? berat badanmu itu seratus empat puluh lima sedangkan aku tujuh puluh lima, jalan," ucap suaminya sambil memutar bola matanya dengan malas.

"Sayang kamu tega ngatain aku gendut," ucap istrinya dengan bibir mengerucut.

"Sayangku tidak gendut kok langsing banget," ucap suaminya sambil berjalan ke arah lift karena dirinya sangat malas naik tangga diikuti oleh istrinya.

"Benarkah?" tanya istrinya dengan pipi memerah karena malu.

"Benar sayang, sudah badan istriku langsing tambah cantik lagi," ucap suaminya namun dalam hatinya rasanya ingin muntah.

'Ingin rasanya membuang wanita ini di Kalimalang,' sambung suaminya dalam hati.

"Makin tambah cinta sama suamiku," ucap istri nya.

"Aku juga makin bertambah cinta," jawab suaminya.

"Kalau cinta kenapa kemarin kamu selingkuh dan memukuli aku?" tanya istrinya.

"Maaf sayang waktu itu aku khilaf, oh ya katanya kamu mau makan kok tidak pergi ke ruang makan?" tanya suaminya mengalihkan pembicaraan.

"Biar pelayan membawanya ke kamar," ucap istrinya.

Suaminya hanya diam dan tidak bisa protes untuk saat ini karena dirinya berada di mansion milik kakak iparnya.

'Astoge, gajah bengkak makan di kamar bagaimana ini? Asli setiap istri ku makan perutku langsung mual,' ucap suaminya dalam hati.

Ceklek

Bruk

"Akhhhhhhhh..." teriak suaminya.

Suaminya membuka pintu kamarnya dengan lebar sedangkan istrinya yang merasa dirinya langsing langsung masuk ke dalam kamarnya alhasil tubuh suaminya terdorong ke depan dan langsung jatuh sambil berteriak kesakitan.

"Sayang, kenapa kamu jatuh? jalan yang benar donk," ucap istrinya tanpa dosa sambil berjalan ke arah ranjang tanpa memperdulikan suaminya berusaha bangun karena habis di tabrak buldozer raksasa.

Suaminya hanya bisa menahan amarahnya dan rasanya ingin menguliti istrinya saking kesalnya. Suaminya berjalan ke arah ranjang kemudian berbaring untuk meluruskan kakinya yang terasa sangat pegal.

Tidak membutuhkan waktu lama suaminya tidur dengan pulas sedangkan istrinya menunggu kepala pelayan datang karena dirinya tidak bisa tidur jika belum makan.

xxxxxxxx

Di tempat yang berbeda tepatnya di mansion milik Daddy Nathan, di mana Joanna dan Delon masih tidur dengan pulas sambil saling berpelukan hingga tanpa sadar Joanna menyentuh tombak sakti milik Delon.

Mimpi Joanna

Joanna berlari-lari di sebuah taman hiburan hingga Joanna melihat ada penjual mainan. Joanna berhenti di toko mainan dan melihat-lihat bermacam-macam mainan hingga Joanna melihat kodok Squishy.

Joanna membelinya lalu memencet perlahan kodok tersebut hingga tiba-tiba kepala dan mata kodok itu membesar membuat Joanna tersenyum bahagia kemudian Joanna melakukan lagi dan lagi untuk memainkan boneka kodok Squishy tersebut.

Dunia Nyata

Delon yang merasa tombak saktinya dimainkan membuat tombak saktinya menegang membuat Delon memaksakan membuka matanya.

"Akhhhhhhhh ..." teriak Delon sambil menepis tangan Joanna kemudian turun dari ranjang.

Delon sangat terkejut karena baru kali ini dirinya tidur bersama gadis lain terlebih dirinya memeluk gadis itu. Sedangkan Joanna yang sedang mimpi memainkan kodok memaksakan untuk membuka matanya.

"Akhhhhhhhh... Kenapa Paman Somse ada di kamarku?" tanya Joanna dengan nada kesal sambil mengambil bantal untuk melempar Delon.