Ranjang Panas Sang Duda Mafia

Ranjang Panas Sang Duda Mafia

Joanna

"Bukankah Tante sangat pintar jadi sangat mudah untuk mencari pekerjaan dan siapa tahu di tempat pekerjaan baru Tante dipertemukan jodohnya yang sangat tulus mencintai Tante," ucap Joanna

"Tante trauma untuk menjalin hubungan baru terlebih Tante sudah janda siapa yang mau dengan Tante." ucap Tantenya dengan wajah sendu.

"Walau Tante nanti janda kan janda cantik," jawab Joanna.

"Cantik dari mana?" tanya Tantenya.

"Sebelum mencari pekerjaan Tante harus melakukan perawatan terlebih dahulu kemudian setelah Tante mendapatkan pekerjaan dan mendapatkan gaji, Tante bisa setiap bulannya shopping dan merawat tubuh Tante. Pasti banyak pria yang menyukai Tante," jawab Joanna menjelaskan ke Tantenya.

"Memang mudah mengatakan hal itu Joanna tapi asal kamu tahu Tante mandul dan hanya suami Tante yang mau menerima wanita mandul seperti Tante," ucap Tantenya yang mengatakan selama ini dipendamnya dari keluarga besarnya.

"Suami Tante tidak pernah mengatakan ke keluarga besar kita kalau Tante itu mandul karena tidak ingin membuat Tante sedih," sambung Tantenya.

"Kalau memang tidak ingin membuat Tante sedih, lalu ini apa Tante? Ketika Joanna datang ke rumah Tante, Joanna tanpa sengaja melihat Paman membawa wanita lain dan melakukan hubungan suami istri di depan Tante hingga Tante marah di depan wanita itu tapi yang ada Paman memukul Tante," ucap Joanna.

"Kejadian ini tidak hanya sekali yang Joanna lihat tapi berkali-kali ketika Joanna main ke rumah Tante. Tante, Joanna mohon ceraikan Paman dan memulai hidup baru tanpa ada kesedihan dan siksaan dari Paman. Joanna yakin suatu saat nanti ada pria yang mau menerima Tante apa adanya," ucap Joanna yang tidak tega melihat Tantenya di siksa oleh Pamannya.

Tantenya menghembuskan nafasnya dengan perlahan kemudian menatap wajah cantik ponakannya yang sangat perduli padanya.

"Baiklah Tante akan menceraikan Paman," jawab Tantenya pasrah.

"Awalnya memang berat Tante tapi seiring berjalannya waktu Tante bisa melupakan dan menemukan kebahagiaan," ucap Joanna sambil mengusap bahu Tantenya.

"Tante bersyukur mempunya ponakan sepertimu yang perduli sama Tante sedangkan ponakan yang lainnya tidak pernah perduli karena semua sibuk dengan dirinya masing-masing," ucap Tantenya merasa terharu dengan kebaikan Joanna yang perduli padanya.

"Karena Joanna sangat sayang dan perduli sama Tante," jawab Joanna.

"Oh ya kamu sudah lulus kuliah, apa kamu ada rencana mau berkerja di perusahaan milik keluarga besar kita?" tanya Tantenya mengalihkan pembicaraan.

"Tidak Tante, Joanna besok melamar di perusahaan milik Alexander," jawab Joanna.

"Kenapa tidak milik keluarga besar kita?" tanya Tantenya.

"Joanna ingin mencari pengalaman di perusahaan lain," jawab Joanna.

Ceklek

Ketika Tantenya membuka mulutnya bersamaan pintu ruang perawatan di buka membuat Tantenya tidak jadi berbicara. Joanna dan Tantenya memalingkan wajahnya ke arah pintu ruang perawatan.

"Mommy, Daddy," panggil Joanna ketika melihat Ayahnya membuka pintu kamar perawatan kemudian Ibunya masuk ke dalam kamar perawatan dengan diikuti oleh suaminya.

"Joanna sayang sudah lama di sini?" tanya Ibunya dengan nada lembut.

"Lumayan Mom," jawab Joanna sambil mengecup punggung tangan ke dua orang tuanya.

"Kak William," panggil adiknya.

"Joanna keluar," perintah William dengan nada dingin dan wajah datar tanpa menjawab sapaan adik kandungnya.

"Baik Dad," jawab Joanna patuh.

Joanna berjalan ke arah pintu ruang perawatan bersamaan William mengeluarkan suaranya.

"Apakah yang melakukan ini semua adalah pria brengs*k itu?" tanya William sambil menatap tajam ke arah adik kandungnya.

"Tidak kak," jawab adiknya berbohong.

"Kamu jangan berbohong atau pun menutupi pria brengs*k itu karena Kakak sudah tahu semuanya," jawab William dengan tegas sambil menatap wajah adiknya dengan tajam.

Joanna yang mendengar percakapan ayah kandungnya yang bernama William dengan adik kandungnya atau Tantenya Joanna membuat Joanna tidak berani mendengarkan percakapan mereka karena Joanna tahu pasti dirinya akan kena imbasnya.

Joanna langsung membuka pintu ruang perawatan dan langsung keluar dari ruang perawatan kemudian menutupnya dengan rapat agar orang tidak mendengar percakapan Kakak beradik tersebut.

"Lebih baik aku ke kantin," ucap Joanna.

Joanna melangkahkan kakinya ke arah kantin hingga di lorong yang sepi Joanna melihat Delon sedang berjalan ke arah dirinya bersamaan ada seorang pria yang memanggil dirinya.

"Joanna," panggil pria tersebut.

Joanna sangat familiar dengan suara laki-laki tersebut membuat Joanna membalikkan badannya dan menatap tajam ke arah laki-laki tersebut yang menatapnya sambil tersenyum mesum.

"Ada apa?" tanya Joanna dengan ketus.

Terpopuler

Comments

Ita rahmawati

Ita rahmawati

masih awal...jd nyimak dulu 😁

2023-06-17

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!