Clara Alverina seorang perempuan cantik, rambut coklat bergelombang, berhidung mancung, bermata seperti kacang almond dan mempunyai body seindah gitar spanyol. Bekerja sebagai wanita malam akibat dijual oleh ayah tirinya sendiri. Harus mati mengenaskan di tangan kekasihnya yang berselingkuh dengan sahabatnya.
Bukannya ke alam baka, justru Clara terbangun di tubuh lain.
Clara Evania yang mati karena dikurung oleh ibu mertuanya di dalam sebuah gudang kotor tanpa makanan selama 1 minggu lamanya. Clara adalah seorang istri yang penurut, pendiam dan terkesan bodoh yang selalu ditindas oleh mertuanya karena berasal dari keluarga miskin. Sedangkan suaminya tidak peduli. Selama pernikahan Clara belum pernah disentuh.
Suaminya sibuk memelihara gundik dan berniat untuk menjadikan istri kedua tanpa mau menceraikan Clara dahulu.
Bagaimana kelanjutan cerita Clara sang pelacur yang terbiasa hidup hedon harus menjadi seorang istri miskin yang selalu hidup dalam kesengsaraan.
Update setiap hari.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Erchapram, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Pertemuan Pertama Rasa Kedua
"Siapa kamu?" Tanya pria yang katanya pimpinan perusahaan terbesar seAsia.
"Nama saya Clara Evania, CEO Perusahaan Claver Corp. Tujuan saya ngin menawarkan kerja sama." Clara kembali mengulang jawaban yang sama persis saat disampaikan pada resepsionis.
"Karena saya sedang ada urusan di luar kantor, sebaiknya kamu sekalian ikut saya pergi." Ucapnya.
"Kalau memang Anda sibuk, mungkin lain waktu saja kita bertemu."
"Jika memang keberatan saya ajak pergi, lain kali tidak usah datang apa pun alasannya. Karena saya paling tidak suka dibantah."
"Baiklah, saya ikut Anda pergi." Clara tidak ingin menyiakan kesempatan.
Pria itu tersenyum miring mendengar jika wanita ini bersedia ikut.
Clara mengikuti pria berwajah bule itu memasuki mobil mewah seharga keseluruhan hutang Alvin pada perusahaan. Sedangkan mobil Clara ditinggal di parkiran perusahaan pria itu. Ralat, bukan mobil Clara tapi mobil Nyonya Rossa yang dia rampas.
Berada di samping pria tampan membuat jiwa liar Clara meronta-ronta membuat suasana seketika panas.
Wajah yang tidak asing bagi jiwa Clara karena pria ini adalah klien terakhir yang dia layani tanpa bayaran sehari sebelum jasadnya mati terhempas dari lantai paling atas sebuah hotel mewah.
Sedangkan pria yang bernama Nathanael Hector Eezar menatap dalam ke arah wajah Clara hingga membuat janda perawan itu tersipu malu.
"Kita langsung ke restoran atau mampir kemana dulu Tuan?" Tanya sang asisten bernama Jefri Alvaro.
"Memangnya mau kemana?" Tanya Nathan.
"Siapa tahu Anda butuh bicara berdua, bukankah ingin membicarakan kerja sama?" Tanya asisten sedikit menggoda.
"Diam atau bonus dipotong 50%." Ucap Nathan dengan aura dinginnya.
"Baik, saya diam Tuan Nathan."
Clara yang mendengar pembicaraan mereka merasa aneh, tapi dia hanya diam tidak berani bertanya-tanya.
Tiba di sebuah restoran mahal bintang lima, Nathan membimbing masuk Clara diikuti Jefri di belakang.
Ternyata mereka menemui seorang wanita cantik dengan body sexy. Tapi ada yang aneh, kenapa tiba-tiba Nathan merangkul pinggang Clara.
"Apa yang ingin kamu bicarakan? Cepat katakan, karena aku dan calon istriku sedang ingin quality time." Ucap Nathan membuat Clara terkejut. Tapi sekian menit kemudian Clara paham dirinya sedang dijadikan tumbal permainan pasangan yang mungkin sedang dalam masalah. Mungkin ini juga yang menjadi alasan Nathan mabuk dan menidurinya malam itu.
"Apa maksud kamu Nathan, kita masih bertunangan seenaknya kamu mengakui perempuan lain sebagai calon istri."
"Jika kamu lupa, aku ingatkan sekali lagi. Hubungan kita telah berakhir ketika aku memergoki kamu telah berbagi peluh dengan musuh bisnisku, Shella Angelica." Ucap Nathan.
"Aku minta maaf untuk itu, tapi jangan kamu putuskan aku."
"Mana mungkin aku mau dengan wanita bekas seperti mu Shella. Kamu terlalu murahan untuk aku yang mahal. Calon istriku jauh lebih berkwalitas dibanding dengan dirimu."
"Heh... Dibayar berapa kamu dengan tunanganku untuk mengaku menjadi calon istrinya. Kami hanya sedikit berselisih paham, bukan berarti hubungan kami berakhir begitu saja." Marah Shella.
"Dengar ini baik-baik ya Nona Shella, aku tidak pernah dibayar sepeser pun oleh tunanganmu . Dan aku tidak pernah mengaku menjadi calon istrinya, tapi dia yang mengenalkanku sebagai calon istri. Jika tunanganmu sudah tidak mau denganmu, harusnya kamu sadar diri apa kekuranganmu. Bukan menjadikan orang lain kambing hitam." Ucap Clara.
"Ayo kita pergi, aku tidak ingin terlibat drama murahan bersama tunanganmu ini lebih jauh lagi." Clara membalikkan badan dan melangkah anggun meninggalkan tiga orang yang terdiam dengan pikirannya masing-masing.
"Ingat hubungan kita sudah berakhir, jangan pernah menggangguku atau calon istriku jika tidak ingin karir modelmu aku hancurkan." Ancam Nathan.
"Nathan, aku akan mengadukan perbuatanmu pada seluruh keluargamu. Terutama mama kamu yang pasti lebih membelaku."
"Dia bukan mamaku, tapi lakukan saja apa maumu maka detik itu juga bukan hanya dirimu yang hancur tapi seluruh keluargamu akan aku ratakan dengan tanah."
"Kamu keterlaluan Nathan." Teriak Shella.
"Jefri, ayo kita susul Clara."
Sedangkan Clara terlihat berdiri di samping mobil milik Nathan. Melihat pria itu menghampirinya, Clara langsung memandang sengit tanpa banyak bicara.
"Ayo kita kembali ke kantor dan bicara tentang kerja sama yang hendak kamu inginkan dariku."
"Maaf, Tuan Nathan yang barusan Anda lakukan akan merugikan saya. Saya tidak ingin dianggap pelakor."
"Tidak ada yang akan menganggapmu pelakor, bukankah kamu seorang pelacur?"
PLAK
Pipi Nathan terlihat merah, bahkan bibirnya pecah. Tamparan yang diberikan oleh Clara tidak main-main, wanita itu begitu marah.
"Ucapan Anda sangat keterlaluan Tuan Nathan. Saya kira sekarang saya tidak perlu berfikir ulang. Saya batalkan niat saya kerja sama."
"Anda bisa mencari perempuan lain yang bisa Anda anggap pelacur untuk menjadi calon istri pura-pura. Jangan libatkan saya. Permisi!"
Clara melangkah pergi dengan air mata yang menetes. Entah mengapa kata 'pelacur' membuatnya begitu sedih. Bukankah memang benar, dia dulunya seorang penjaja kenikmatan? Kenapa harus tersinggung dengan kata yang didengar.
Sedangkan Nathan meringis memegang pipinya, apakah dirinya salah. Bukankah dia Clara yang telah mengambil keperjakaannya?
"Sepertinya Anda salah orang Tuan. Dia bukan Clara yang telah tidur dengan Anda." Ucap Jefri.
"Tapi wajah mereka sama, Jef. Tapi yang ini lebih pendek. Apa iya, ada dua Clara dengan wajah mirip." Ucap Nathan.
"Apa saya perlu menyelidikinya Tuan?"
"Tentu saja, 1 jam dari sekarang harus sudah ada informasi."
"Baik Tuan, saya akan kirim pesan pada orang-orang saya."
"Sekarang kita kemana?" Tanyanya lagi.
"Aku sudah tidak mood datang ke kantor. Antar aku ke mansion utama, aku harus membicarakan masalah pertunangan ini pada papa."
"Bukti-bukti perselingkuhan Shella sudah saya kirim ke ponsel Anda."
"Ya, akan aku tunjukkan juga pada wanita itu. Dia pikir siapa memberiku wanita murahan menjadi tunanganku. Aku yakin, ada maksud terselubung dari rencana ini. Papa memang telah buta." Geram Nathan.
"Mungkin, kamu juga harus mulai menyelediki istri papa itu." Tambahnya.
Nathan mempunyai seorang ibu tiri yang selalu berusaha mengendalikannya. Sedangkan papanya terlihat menuruti apa saja yang diinginkan oleh istrinya itu. Mama kandung Nathan sendiri sudah lama meninggal dunia karena sakit. Lalu ada Kakek dari pihak papa yang selalu menuntut Nathan segera menikah. Untuk itulah dia menerima perjodohan ini karena lelah.
Lelah dengan drama banyak orang yang tidak membiarkan dirinya hidup tenang. Meskipun awalnya tidak cinta, tapi kebersamaan selama hampir 3 tahun bersama Shella menumbuhkan rasa.
Perselingkuhan yang dilakukan Shella membuat harga diri Nathan tercoreng. Nathan merasa sebagai pria yang lemah sehingga membuat tunangannya bergumul di atas ranjang dengan musuh bisnisnya.
Tidak lama kemudian, Nathan tiba di mansion milik keluarganya. Kebetulan mereka semua sedang berkumpul untuk makan siang bersama di rumah.
"Nathan tumben kamu pulang tidak bilang dulu. Mau ikut makan bersama?" Tanya kakek Nathan yang bernama George Eezar, pria asli Eropa yang berusia 75 tahun. Sedangkan neneknya juga sudah meninggal.
"Kenapa tidak bersama dengan Shella, kita bisa membicarakan pernikahan kalian yang akan digelar 3 bulan lagi." Ucap Ibu tiri Nathan.
"Tidak ada pernikahan, aku batalkan pertunangan ini. Aku tidak ingin punya istri seorang sampah." Ucapnya.
"Apa maksud perkataanmu Nathan?" Tanya sang papa bernama Gerry Eezar.
"Shella selingkuh dengan Zander Maxime."
cara kotor belum tau dia ada backingan dari si kakek di jadikan peyetttt kalian
Untuk yang sudah mendukung, Author ucapkan ribuan terima kasih. Insya Alloh, jika 40 bab terbaik lolos lagi. Maka akan ada give away untuk pembaca terbaik 1, 2, dan 3.