Elang Dirgantara, seorang pria yang suka tawuran, balap liar dan suka berpesta minum minuman keras, harus datang ke perjodohan yang sang kakek rencanakan. Awalnya dia memutuskan datang hanya untuk menolak dan mempermalukan wanita yang akan di jodohkan olehnya itu. Namun apa lah daya, saat ia bertemu dan melihat calon istri untuk pertama kalinya, ada getaran aneh yang ia rasakan dalam hatinya.
Wajah teduh nan ayu milik calon istrinya mampu membuatnya terpukau. Bahkan suara sang calon istri membuatnya tenang dan damai. Tutur kata yang lembut dan halus tak mampu mengalihkan pandangan mata Elang dari wajah ayu calon istrinya itu.
Bagaimana kah perjalanan kisah cinta Elang Dirgantara?
Mari membaca dan mulai lah masuk ke dalam dunia halu kita ❤
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon diyah nur arroyan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
11
Langit dan Elang berbalik untuk menuju ke motor mereka. Namun mereka melihat Dika yang sedang berciuman dengan seorang gadis yang entah keberapa yang di pacari Dika.
"Sedot terus" Ucap Langit mendorong kepala Dika ke gadis yang sedang ia cium itu.
"Njir, sia**n lo" Ucap Dika marah karena di ganggu oleh Langit.
"Gue mau balik" Pamit Elang.
"Ok, gue juga mau ngamar sama si cantik ini" Ucap Dika.
"Pakai pengaman begok" Ucap Langit melemparkan pengaman pada Dika.
"Siap bosku" Jawab Dika setelah menerima pengaman dari Langit.
"Gue balik ya" Pamit Langit dan di angguki oleh Dika. Namun bukannya pulang ke rumah, Langit ikut ke apartemen Elang seperti yang Elang mijta tadi.
🌹🌹🌹
Hanya butuh 45 menit saja Elang dan Langit sudah sampai di apartemen Elang. Mereka berjalan masuk ke gedung apartemen dan masuk ke dalam lift. Elang memencet tombol 30 untuk menuju ke apartemennya.
"Apa sih yang mau lo bicarakan sama gue? Kenapa kita ke apart lo segala?" Tanya Langit.
"Lo akan tau nanti" Jawab Lenag singkat.
Tak lama mereka sudah sampai di lantai 30. Langit berjalan ke sebuah pintu dan hanya ada 1 pintu itu di lantai teratas gedung tersebut.
Clek
Elang membuka pintu apartemennya setelah memencet tombol sandi.
"Lo ganti sandi?" Tanya Langit yang melihat Elang memencet tombol lain eelain yang ia tau.
"Lo lihat tadi nomer sandi gue?" Tanya Elang.
"Enggak, tapi gue tau kalai itu bukan nomer sandi yang dulu" Ucap Langit.
"Ada hal yang harus gue jaga, makanya gue ganti sandi" Jawab Elang.
"Kakak sudah pulang? Ara sudah siapin makan nih, kakak mau makan sekarang apa mandi dulu?" Tanya Zahra yang sedang menata makanan di meja makan.
Elang terbelalak melihat istri kecilnya itu tidk memakai kerudung. Seketika itu Elang membalikkan tubuh Langit agar menghadap ke arah pintu. "Lo kenapa sih Lang?" Tanya Langit heran
"Lo diam di sini dulu, ada hal yang harus gue urus. Ingat jangan lo berani menoleh ke belakang. HARAM" Ucap Elang menekan kata 'haram'.
"Iya iya gue enggak akan berbalik." Jawab Langit.
Elang berlari ke arah dapur. Dia melepas jekatenya lalu menutupi kepala Zahra dan membawa Zahra ke dalam pelukannya. " kakak ngapain sih?" Tanya Zahra heran.
"Ada Langit main, Lo cepat ganti baju sama pakai kerudung" Ucap Elang.
"Hah? Kok bisa teman kakak datang sih?" Tanya Zahra yang berjalan ke arah labtai atas bersama Elang yang terus memeluknya.
"Nanti kakak akan ceritakan semua ke Lo. Yang penting sekarang Lo ganti baju dulu" Ucap Elang.
"Iya iya" Jawab Zahra
Zahra masuk ke dalam kamar, setelah itu Elang berteriak ke Langit. "Lo boleh berbalik Ngit, duduk saja dulu" Ucap Elang.
"Gila lo, siapa cewek yang lo sembunyiin dari gue?" Tanya Langit marah.
"Nanti juga lo ketemu, sabar saja dulu. Lo kalau mau ambil minum, ambil saja di kulkas" Ucap Elang.
"Iya" Jawab Langit singkat.
Langit melepas sepatunya, saat ia akan menaruh sepatunya di rak, dia melihat sepatu cewek tertata rapi di sana. "Gila tuh anak, sudah berani bawa cewek pulang sekarang dia" Guman Langit.
Langit berjalan ke arah kulkas untuk mencari minuman. Namun dia berhenti ketika melihat sejumlah makanan yang tertata rapi di atas meja. "Siapa sih tuh cewek? Kenapa dia masak segala buat si Elang?" Guman Langit.
Langit berjalan kembali ke ruang tamu. Dia menyelakan Tv untuk mengusir kebosanannya. Namun saat ia akan meminum minumannya dia tersedak saat melihat anak baru yang memakai cadar di sekolah tengah turun dari lantai atas bersama dengan Elang yang menggenggam erat tangan gadis itu.
Uhuk uhuk uhuk.
Air yang Langit minum sampai masuk ke hidung karena saking terkejutnya meluhat gadis itu.
"Lo gila ya Lang? Lo mau hancuran nih bocah?" Tanya Langit marah karena Elang membawa pulang gadis bercadar itu.
"Gila Lo, enggak lah. Dia Zahra, istri gue" Jawab Elang.
"Apa? Istri?" Tanya Langit tidak percaya.
"Nih buktinya" Ucap Elang yang melemparkan buku nikahnya ke atas meja.
Langit terbelalak melihat surat nikah berwarna hijau dan merah yang tergeletak di atas meja itu. "Lo serius Lang?" Tanya Langit yang masih belum percaya.
"Gue serius Ngit"
"Lo tau sendiri gue tidak akan bisa menyembunyikan apapun dari Lo. Jadi gue mau minta lo tolong jaga rahasia ini sampai Ara lulus sekolah" Pinta Elang.
"Kalian tenang saja, gue tidak akan bocorin rahasia kalian. Tapi apa lo yakin bisa menjaga istri lo dengan keadaan anak anak yang semakin gila?" Tanya Langit.
"Terus apa yang harus gue lakukan Ngit? Ara tidak ingin pernikahan kita di publis" Ucap Elang.
"Lo pura pura saja ngejar dan tertarik dengan istri lo. Dengan cara itu lo bisa menjaga di terang terangan tanpa harus sembunyi sembunyi" Ucap Langit yang memberikan ide untuk Elang.
"Terus tuh cewek gimana? Dia kan nekatan anaknya?" Tanya Elang yang terus menggenggam tangan Zahra.
"Kan lo bisa lindungi istri lo dan lo tenang saja gue juga akan bantu lindungi dia. Setelah anak anak tau lo tertarik dengan dia, mereka pasti akan bantu jagain dia kok" Ucap Langit.
"Giaman menurut lo sayang?" Tanya Elang yang meminta persetujuan Zahra.
"Aku ikut saja kak, yang penting jangan di publikasikan saja pernikahan kita" Jawab Zahra.
"Ok, mulai besuk kita jalankan ide dari Langit" Ucap Elang.
"Ya sudah gue mau balik. Takut ganggu pengantin baru" Ucap Langit sengaja menggoda Elang dan Zahra.
"Enggak ikut makan bersama saja kak? Ara tadi masak makanan lumayan banyak kok" Ucap Zahra.
"Setuju" Jawab Langut berbalik dan langsung menuju ke meja makan.
"Sia***n lo, katanya tidak mau gangguin gue, malah ikutan makan" Celetuk Elang.
"Kakak tidak boleh begitu. Kak Langit kan tamu di sini, jadi wajar dong kalau kita melayaninya dengan baik" Ucap Zahra.
"Nah betul tuh ucapan istri lo"
"Oh uya, siapa nama Lo?" Tanya Langit.
"Zahra kak" Jawab Zahra yang mengambilkan makanan untuk suaminya.
"Wah asik ya ternyata punya istri, semua di layani" Ucap Langit.
"Iya lah, dari pada kayak Dika lebih baik begini sudah halal, bebas, dapat pahala lagi" Ucap Elang.
Zhara mulai makan. Langit yang melihat cara makan Zahra merasa kasihan. "Kenapa lo nggak bukak saja sih tuh penutup, makan lo kayak kesusahan gitu" Ucap Langit.
"Haram karena ada lo di sini. Karena semua yang ada di dia hanya buat gue" Jawab Elang.
"Wah beruntung banget lo ya" Ucap Langit.
⚜⚜⚜
Uang parkirnya kaka, jangan lupa ya..😁
👍 Like
♥️ Favorit
💬 Komen
⭐⭐⭐⭐⭐ bintang 5 juga
# Selamat membaca ya kak
# Terima kasih banyak
😊😊😊🙏🙏🙏
SAAAAAHHHH,,,gitu 🤭🤭🤭😂😂 Jadi semangat kan SAH nya..😜😜