📢📢📢 Bijaklah memilih bacaan
Gavin seorang lelaki yang di buang dan di cuci otaknya oleh keluarganya tanpa sebab yang jelas dan di buang ke luar daerah setelah lelaki itu sama sekali tak ingat jati dirinya.
Dengan kondisi minus lelaki itu berusaha bertahan hidup dan membuatnya dicap sebagai orang gila.
Kyra seorang gadis dari keluarga sederhana. Sedari kecil gadis itu selalu membawa kesialan bagi keluarganya. Punya beban hutang, kedua orang tuanya menginginkan hidup mewah dengan instan dan mencoba menjodohkan putrinya itu dengan lelaki kaya. Namun Kyra lari dari perjodohan dan membuat keluarganya dirundung masalah yang membuat gadis itu lari dari rumah.
Kyra hidup di luar kota dengan kondisi pas-pasan. Suatu saat dia bertemu dengan pria waras yang tampak gila dan karena beberapa alasan dia pun menanggung hidup lelaki itu.
Siapa sebenarnya Gavin? Bisakah dia mengembalikan ingatannya yang hilang? Bagaimana kehidupan Kyra setelahnya.... Simak segera ki
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ruby kejora, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Eps. 11 Memadamkan Api
Di dapur asap mengepul karena api yang menyala terlalu besar.
“Untung saja aku berhasil menyelamatkan dagingnya. Tapi bagaimana dengan api ini ?”gumam Kyra melihat api yang terus menyala bahkan semakin besar seolah akan membakar dapur.
Gadis itu berusaha memadamkan api, namun dia gagal memadamkan nya.
“uhuk...uhuk...”Kyra batuk-batuk karena menghirup banyak asap yang mengandung karbondioksida itu.
Alden segera berlari dan masuk ke dapur melihat asap yang semakin mengepul.
“Astaga... !”pekik Alden terkejut melihat api yang berkobar dan hampir melalap dapur.
“Minggir biar aku yang atasi !”ucap Alden menghampiri Kyra lalu menarik tubuhnya berusaha melindunginya.
Kyra pun mundur dan berjalan menuju ke pintu. Ia ingin mengambil air untuk memadamkan api.
“Jangan ambil air, itu tak akan bisa memadamkan api sebesar ini.”ucap Alden menoleh ke belakang menatap Kyra yang terlihat panik sekali dan membawa ember.
“Lantas apa yang bisa memadamkan nya jika aku tidak mengambil air ?!”jawab gadis itu berhenti dan balas menatap Alden.
“Tolong tenang, jangan panik. Ini hanya masalah kecil.”balas Alden singkat dan meminta gadis itu untuk mempercayai dirinya.
Alden kemudian bergerak cepat dia menatap bumbu dapur yang ada di meja di dekat kompor dan menemukan tepung terigu di sana.
Dengan cepat lo lagi itu mengambil semua tepung yang ada di meja dan segera menaburkan ke tempat api yang berkobar.
“bush.... !”api seketika padam meskipun dapur menjadi kotor dan tepung memenuhi lantai.
“braak... !”Alden segera membuka semua jendela yang ada di sana agar asap segera keluar dan berganti dengan udara baru.
“Fyuuh...untunglah api padam.”ucap Kyra merasa lega dengan kaki yang gemetaran dan membuatnya jatuh ke lantai.
“Kau tidak apa-apa ?”ucap Alden segera menghampiri Kyra dan membantunya berdiri.
“Aku tidak menyangka ternyata kau bisa memadamkan api sebesar itu dengan cepat. Terima kasih sudah membantu mungkin jika tak ada dirimu dapur ini sudah kebakaran.”balas Kyra yang masih syok dan duduk di kursi karena merasa kakinya masih lemas.
“Ya... tapi maaf aku membuat dapurmu menjadi kotor seperti ini. Nanti aku akan membersihkannya. Tapi Kenapa bisa sampai terjadi kebakaran seperti tadi ?”balas Alden berdiri di samping Kyra.
Gadis itu pun kemudian menceritakan jika sebenarnya dia berniat untuk memasak daging asap, tapi entah kenapa tiba-tiba apinya membesar sendiri seperti ada yang menyulutnya.
“Dimana dagingnya sekarang ?” tanya Alden.
“Dagingnya ada di sana, tapi aku masih takut untuk memasaknya lagi. Bagaimana jika terjadi kebakaran beneran nanti ?”jawab gadis itu sambil menunjuk ke sudut ruangan di mana dia merasakan daging yang setengah matang tadi.
Alden lalu mengambil daging yang ada di meja dan mengolahnya kembali. Dia tanpa sadar bisa membuat bumbu untuk daging asap itu saat dia melihat beberapa bumbu yang tersedia di sana.
“Apa yang kau lakukan ?”ucap Kyra melihat lelaki itu mengolesi daging asap tadi dengan lumuran bumbu.
“Aku akan memasaknya untukmu.”jawab Alden menoleh ke samping menatap Kyra yang terlihat menatap dirinya.
Kyra merasa aneh saja melihat Alden yang notabenenya seorang pengemis jalanan namun lelaki itu bisa mengolah daging asap dengan handal dan terlihat lebih baik daripada dirinya saat memasak.
“Siapa lelaki ini sebenarnya ?”batin Kyra penasaran dan mengira lelaki itu bukanlah orang biasa.
Beberapa saat kemudian Alden selesai memanggang daging asap. Bau semerbak harum tercium memenuhi dapur. Dia mematikan kembali api untuk memanggang.
“Ini dia sudah jadi. Cicipilah.”ucap Alden membawa daging asap yang sudah matang ke tempat Kyra.
Kyra berdiri dan mengambil piring untuk mereka berdua dan meminta Alden untuk duduk.
“Hmm.... teksturnya tempat dan bumbunya meresap hingga ke dalam daging. Bagaimana kau bisa membuat daging asam serasa terasa restoran seperti ini ?”ucap Kyra saat mengiris daging asap di piring dan memakannya.
“Ya... aku sendiri juga tidak tahu sebenarnya. Entah kenapa tiba-tiba aku bisa memasaknya saja saat melihat beberapa bumbunya ada di sana, tapi seolah sudah terbiasa.”jawab lelaki itu tak bisa menjelaskan nya dengan kata-kata.
Alden kemudian ikut menikmati daging asap yang dibuat.
“Baru kali ini aku makan daging lezat, tapi entah kenapa rasanya masih ada yang kurang pas. Seperti kurang minyak untuk melembutkannya.”batin Alden merasakan hasil masakannya sendiri.
Dua insan itu kemudian mengobrol sambil makan.
“Kau berapa usiamu saat ini ?”ucap Kyra bertanya apa adanya.
“Usia ku... aku tidak tahu berapa usiaku.”jawab Alden menaruh garpu yang dipegangnya sembari memegang kepala yang terasa sedikit sakit setelah mencoba mengingatnya.
“Jika dilihat sepertinya usiamu tak jauh berbeda dariku. Mungkin usiamu dua atau tiga tahun lebih muda dariku.”balas Kyra menatap wajah Alden.
“Oh... jika begitu berarti aku harus memanggilmu dengan sebutan kakak ?”balas Alden spontan.
“Ya... terserah kau saja mau memanggilku apa. Kyra juga boleh, kakak juga boleh.”jawab gadis itu sambil tersenyum kecil dan kembali menyantap daging asap di depannya.
Selesai makan Kyra mengambil piring kotor dan menaruhnya ke tempat cucian.
“Letakkan saja... ehem... kak biar aku yang mencucinya.”ucap Alden menghampiri Kyra dan mengambil piring kotor yang dipegangnya.
Kyra pun berjalan mundur dan keluar dari dapur. Dia berhenti di depan pintu dan berbalik.
“Ehem... Alden... aku membelikanmu sedikit baju tadi dan aku taruh di kursi. Aku tahu Baju itu tidak terlalu mahal, tapi semoga itu pas denganmu, dan pakailah nanti setelah mandi.”ucap Kyra menatap Alden yang masih mencuci piring.
“Ya kak terima kasih. Maaf sudah merepotkan mu. Aku senang sekali kau membelikan baju aku. Tentu saja aku akan memakainya nanti.”balas lelaki itu sambil tersenyum kecil kemudian kembali melanjutkan pekerjaan rumahnya yang belum selesai.
Dua puluh menit kemudian setelah selesai mencuci piring. Alden melihat lantai dapur yang kotor penuh dengan tepung setelah insiden pemadaman api tadi.
“Sebaiknya aku bersihkan ini dulu. Aku harus membalas budi baik Kakak Kyra pada ku.”gumam Alden saat menginjak lantai yang penuh dengan tepung.
Alden kemudian membersihkan dapur dan mengepel nya. Beberapa saat kemudian lantai terlihat bersih mengkilap namun tubuhnya terlihat kotor.
“Huft.... aku mandi dulu saja.”ucapnya keluar dari dapur dan kembali ke depan mengambil baju yang tadi diberikan oleh Kyra.
Dia menatap ke arah tempat tidur di mana gadis itu sedang tertidur dan dia melanjutkan perjalanan lalu masuk ke kamar mandi.
Di dalam kamar mandi Alden berapa lama di sana sekitar 90 menit. Dia merasa tubuhnya kotor luar biasa dan membersihkan tubuhnya hingga terasa kesat.
“klak...”Alden keluar dari kamar mandi memakai pakaian baru yang didapatnya.
Dia kembali ke kursi dan duduk di sana. Lima menit setelahnya, Kyra bangun dari tidurnya. Dia duduk dan berbalik arah.
“Alden... apa itu sungguh dirimu ?!”pekik Kyra yang terkejut saat melihat Alden yang bersih dengan rambut basah serta pakaian baru yang di kenakan nya membuat lagi itu terlihat seperti orang yang berbeda dari sebelumnya.
“Iya kak... ini aku...bagaimana apa aku pantas memakai baju ini ?”ucapnya sambil memegang baju yang dipakainya.
Kyra mengangguk menatap Alden dan tiba-tiba dia buru-buru berjalan menuju ke dapur dengan alasan untuk minum air putih.
“Kenapa kakak malah pergi setelah melihatku ?”gumam Alden menatap Kyra pergi dari hadapannya.
BERSAMBUNG....
kakak kalau buat novel yang isinya ada konten dewasanya kayak gini, per bulan bisa update sampai 60 ribu kata dan nggak bolong lebih dari tiga kali dapet pendapatan minimum per bulan nggak??