Seorang Ratu yang dikenal bengis dan jahat mengalami kekalahan dimana suaminya sang Kaisar memutuskan untuk menceraikannya dan memengal kepalanya dengan tuduhan percobaan pembunuhan terhadap wanita lain milik sang Kaisar
Apalagi sang Kaisar sudah memiliki wanita lain dan memutuskan untuk menikahinya.
Membuat hati Ratu sangat hancur dan di hari eksekusinya dia memohon kepada Tuhan untuk mengubah nasibnya.
Dia tidak bisa meninggalkan putri kecilnya yang besar tanpa seorang ibu...
Apa Tuhan bisa mengabulkan doa dari sang Ratu...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Reiza Muthoharah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Kaisar Terluka
Akhirnya Annelise sampai di toko herbal membuat Puteri Maria yang melihatnya bingung. Sebab tidak biasa nya seorang Lady Bangsawan mengunjungi toko herbal mereka lebih senang berasa di toko pakaian atau perhiasan.
" Apa anda yakin Lady ingin ke sini?" tanya Puteri Maria memastikan bahwa Annelise tidak berbohong untuk mendapatkan perhatiannya.
Annelise yang mendengarnya tersenyum ia tahu apa maksud tersembunyi Puteri Maria.
" Saya sangat yakin Puteri, kalau begitu kita masuk." ucap Anne masuk.
Setelah menghabiskan waktu sekitar 20 menit akhirnya mereka keluar dari toko herbal dengan senyum terbit di wajahnya. Terutama Puteri Maria yang cukup kagum dengan pengetahuan Annelise tentang tumbuhan obat.
Mereka menghabiskan waktu bersama-sama tanpa sadar sebuah ikatan muncul di antara keduanya. sekarang mereka berada di toko kue menghabiskan waktu berbincang.Terutama Annelise yang merasa senang melihat setitik kebahagiaan Puteri Maria mengingat masa lalu gadis itu hancur akibat ulahnya.
Kesalahan Annelise pertama adalah menghasut Kaisar Abraxas untuk mengasingkan Puteri Maria supaya tidak terjadi pemberontakan dengan Puteri nya Sofia dan memutus hubungan antara ayah anak di antara keduanya. Ia ingat bagaimana Puteri Maria yang tampak senang kembali ke istana sebelum eksekusi nya. Ia tampak senang sekaligus bahagia melihatnya mati. Awalnya Annelise yang mengetahuinya sangat marah bahkan benci kepada gadis itu tapi setelah membaca buku sejarah yang mengatakan Puteri Maria yang membesarkan Sofia nya setelah kematiannya.
Membuat angsuran kebencian nya berkurang sedikit. Ia akhirnya tahu bahwa kesalahannya yang membuat Puteri Maria membencinya. Setidaknya jika dia tidak berhubungan dengan Kaisar Abraxas mereka tetap bisa menjadi teman.
Annelise tertawa melihat bahwa krim kue ada di wajah Puteri Maria dan memutuskan untuk menghapusnya dengan sapu tangannya. Melihat itu Puteri Maria terdiam merasakan perasaan hangat lagi seperti ia rasakan ketika ibunya masih hidup.
" Sudah bersih." ucap Anne sambil tersenyum puas melihat tidak ada noda di wajah gadis kecil itu.
" Terima kasih Lady, kalau begitu kita harus kembali sekarang pastinya ayah ku sudah sampai." ucap Puteri Maria yang mengalihkan pandangannya sambil berdiri berjalan meninggalkan toko kue.
Annelise yang melihatnya tersenyum lirih melihat Puteri Maria yang mengacuhkannya. Seperti perasaan seorang ibu yang di acuhkan anaknya. Tapi Annelise segera menepis perasaan itu walau bagaimanapun dia tidak boleh bersama Kaisar Abraxas lagi.
" Ingat Anne, Kaisar Abraxas bukan milikmu sekarang mungkin dia akan mencintai Lady Tania daripada diriku. Kau hanya harus Move on saja." pikir Anne sebelum menyusul keluar.
...****************...
Sampai di kediaman Annelise dan Puteri Maria dibuat terheran-heran melihat semua orang yang berada di kediaman tampak tergesa-gesa membuat mereka memiliki sesuatu yang tidak baik.
Annelise yang melihat Annete langsung menghampirinya.
" Kakak apa yang terjadi mengapa semua orang tampak tergesa-gesa?" tanya Anne kepada Kakaknya.
Annete memandang khawatir Puteri Maria sebelum memusatkan perhatian kepada Annelise.
" Yang Mulia, Kaisar tadi mengalami serangan oleh musuh. Dia terkena panah dan sekarang sedang di obati oleh Dokter." jawab Annete.
" Bagaimana bisa terjadi sekarang aku harus menemui Ayah." ucap Puteri Maria yang langsung berlari menuju kamar Kaisar Abraxas.
Annelise yang mendengarnya tidak bisa menyembunyikan perasaan khawatir melihat Kaisar Abraxas terluka. Perasaan cinta nya kembali muncul oleh pria itu.
" Anne, ayah meminta kau untuk merawat Kaisar Abraxas di kamarnya. Beliau khawatir jika dia menyuruh seorang pelayan ia akan menjadikan berita ini sebagai kelemahan nya." ucap Annete memberitahu perintah Count kepada Annelise.
Deg....
Countine...
next story should be betteer...semangaaatzz