Di sebuah Galaksi, tepatnya di atas Planet terbesar yang ditumbuhi oleh banyak rerumputan.
Terlihat seorang pemuda tengah berdiri menatap Awan Reinkarnasi, pemuda itu ialah, Dewa Angin, Feng Shan Jian.
“Semuanya terbunuh, perang antar planet benar-benar membunuh semuanya.” Feng Shan berkata dengan nada sedih.
“Awan ini, Konon dapat membawa seseorang menemukan kebahagiaan yang dicari. Semoga di kehidupan selanjutnya, aku bisa membuat sebuah keluarga besar dan membawa keseluruhan keluarga naik ke atas.”
Feng Shan Jian mengucapkan sumpah tersebut dengan keras. Dia memasuki awan reinkarnasi dan menghilang dalam sekejap.
Silahkan ikuti, Perjalanan dari Dewa Angin.
(Note : Author Masih Pemula Fantim. Jadi banyak kesalahan dan pastinya perlu revisi.)
Update 2 kali sehari, Waktu tidak menentu.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Khusayni, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Chapter 11
[Chapter 11.]
[Kejadian Hutan Wujing.]
[Silahkan Dibaca.]
Sebuah Hutan yang rindang, terdapat sebuah gua yang tertutup oleh sebuah batu bulat. Namun, batu itu perlahan bergeser ke kiri dan menampilkan sosok Kakek tua dengan seorang anak kecil dari dalam gua.
Anak kecil itu berjalan terlebih dahulu dan melihat ke sekeliling, dirinya menghirup udara sambil tersenyum puas. “Hutan Wujing benar-benar penuh akan energi.”
Anak kecil itu ialah Xiao Fan, sementara Kakek tua di belakangnya adalah Kakek Sha. Xiao Fan menatap ke depan dimana terdapat sebuah pohon yang memiliki tanda silang besar. Dia lalu menatap ke arah Kakek Sha.
“Aku akan pergi, tengah hari nanti aku akan kembali.” Kakek Sha mengangguk dan sedikit menunduk sebelum berbalik pergi dari Hutan Wujing.
Xiao Fan menatap ke depan dan melesat dengan cepat melompati pohon satu ke pohon lainnya. Dia terus mengikuti tanda silang yang berada di pohon.
***
Hutan Wujing, Hutan yang terkenal rumah bagi para Binatang Roh. Hutan ini terletak di sebelah Utara dari Kota Gaoshan. Jalan menuju hutan ini hanya ada 1 yaitu gerbang kota.
Xiao Fan melesat dengan cepat, jalan yang dia lalui adalah jalan tanpa ada Binatang Roh sama sekali. Hal itu membuat dirinya sama sekali tidak pernah bertemu dengan Binatang Roh. Awalnya dirinya ingin melihat seperti apa Binatang Roh namun ditahan karena dia belum kuat seperti sekarang.
Xiao Fan tiba-tiba berhenti ketika merasakan ada yang mengikuti dirinya. Xiao Fan turun dan melihat bahwa dia telah sampai di ujung tanda silang. Xiao Fan menatap ke arah pohon yang memiliki tanda silang terakhir.
“Tanda silang terakhir, di atas pohon, lihat ke arah Timur.”
Xiao Fan mengingat petunjuk yang diberikan oleh Tim informan. Xiao Fan menatap ke arah pohon yang memiliki tanda silang terakhir. Pohon yang begitu besar dan kokoh, dedaunan hijau yang begitu rimbun menambah kesan kehidupan sebuah pohon.
Melihat pohon besar itu, Xiao Fan menaikkan sudut mulutnya. Lalu, terbang dengan Roh Elemen miliknya ke puncak pohon tersebut.
Tiba di puncak pohon, keindahan langsung terlihat. Matahari yang bersinar terang, hutan hijau yang benar-benar terlihat hidup, sungai yang mengalir dengan jernih membuat ikan melompat-lompat dengan senangnya.
Xiao Fan menatap itu semua, dia terpesona dengan seluruh keindahan alam itu, dirinya benar-benar merasa bersyukur telah melakukan reinkarnasi. Selama hidupnya belum pernah melihat hal keindahan seperti di depannya.
Hanya ada perang terus-menerus, Xiao Fan menggelengkan kepalanya. Dia tidak ingin mengingat itu dulu, karena itu adalah hal paling menyakitkan bagi dirinya.
Selepas menatap seluruh keindahan tersebut. Dengan gerakan ringan, Xiao Fan menatap ke arah Timur. Dia menatap dengan energi Qi menyelimuti mata miliknya. Jarak dia atur sampai 100M dari tempatnya berada.
Xiao Fan melihat suatu kelompok dengan pakaian berbulu hitam dengan penutup kepala seperti Serigala. Xiao Fan tersenyum dan berkata dengan ringan. “Akhirnya ketemu.”
Xiao Fan melambaikan tangannya, muncul topeng dengan tato akar di sebelah kiri. Sebuah simbol yang dulu pernah dia pakai tercetak di kening topeng. Xiao Fan dengan cepat memakai topeng tersebut, siluet iris mata berwarna hijau terlihat menyala.
“Waktunya dimulai.”
***
Hutan Wujing, terlihat sekelompok orang memakai pakaian berbulu hitam dengan penutup kepala berbentuk serigala tengah berjalan menyusuri hutan.
Kelompok itu terdiri dari 10 orang dengan satu orang yang memakai sebuah penutup kepala serigala yang lebih besar dari lainnya, hal itu menandakan orang tersebut adalah pemimpin dari kelompok tersebut.
“Temukan perempuan itu, dia sudah terluka parah. Seharusnya di sekitar sini,” ucap pemimpin kelompok tersebut dengan tegas.
“Baik, ketua.” Seluruh anggota dalam kelompok itu berkata dengan nada keras.
Mereka semua terus berjalan, sampai akhirnya melihat jejak-jejak darah yang tercetak di tanah. Pemimpin kelompok itu menyeringai ketika melihat hal itu, dia mengayunkan tangannya ke depan tanda isyarat untuk maju.
Sekelompok orang itu berjalan terus mengikuti jejak darah tersebut. Mereka menyusuri jejak darah dengan cepat, sampai akhirnya darah berhenti di sebuah pohon yang besar.
Mereka melihat darah itu terlihat berlindung di balik pohon besar tersebut. Para anggota kelompok itu menyeringai dengan hebat. Kemudian, pemimpin kelompok itu berkata, “Keluarlah, Putri pertama Kerajaan Ning.”
***
Di balik pohon besar, terlihat sosok perempuan dewasa. Tubuh yang begitu indah bagaikan seorang peri yang datang dari surga. Rambut panjang dengan warna hitam kecoklatan menambah kesan indah dalam dirinya, iris mata yang memiliki warna biru laut membuat seseorang merasakan kedamaian hati.
Sosok perempuan itu memakai pakaian khas putri, warna pakaian tersebut biru laut yang sesuai dengan iris matanya. Perempuan itu terlihat bernafas berat, darah mengalir dari tangan dan kakinya. Kondisi perempuan itu benar-benar buruk.
“Hah...Hah..Hah...aku harus cepat, jika tidak kelompok orang-orang bejt itu akan menangkapku.” Perempuan itu ingin berdiri namun kakinya menolak untuk berdiri.
Perempuan itu terduduk kembali, dirinya benar-benar tak berdaya sekarang. Sampai akhirnya dia mendengar suara yang tidak ingin dia dengar, “Putri pertama Kerajaan Ning, keluarlah.”
Suara keras yang membuat jantung perempuan itu berdebar kencang, fikiran dirinya hanya ada dua, menyerah atau berlari. Namun, di saat dia akan berdiri, kakinya benar-benar menolak akan hal itu.
‘Ayolah, aku tidak ingin ditangkap oleh mereka. Ayo kaki kuatlah kembali untuk berlari.’ Perempuan itu benar-benar putus asa, bulir air mata jatuh ke bawah dan membasahi pipi miliknya. Dia sekarang benar-benar menyerah untuk bergerak dan berharap ada seseorang yang menyelamatkan dirinya.
***
Kelompok orang bertudung serigala mulai memanas ketika melihat pemimpin mereka tidak direspon, salah satu dari kelompok itu maju dan berkata, “Ketua, kita segera datangi dan bawa ke markas agar segera mencicipi tubuhnya itu.”
Pemimpin kelompok mendengarkan hal itu, dia mengangguk benar. Kemudian, pemimpin kelompok itu melesat ke arah balik pohon bersama dengan kelompoknya.
Mereka tiba di balik pohon dan mengepung seorang perempuan tersebut, pemimpin kelompok menyeringai ketika melihat perempuan itu. Dia benar-benar terpesona oleh keindahan di depannya itu.
Perempuan yang melihat dirinya sudah dikepung, benar-benar tak berdaya. Dia semakin pasrah akan nasibnya sekarang. Dia hanya berfikir jika dirinya tidak terluka pasti akan mudah membunuh seluruh orang dalam kelompok itu.
“Hehehe, akhirnya kita mendapatkan mangsa. Apalagi sekarang, keindahan yang diinginkan oleh seluruh laki-laki dari Kerajaan Ning, bahkan Kerajaan lain juga menginginkannya.”
Pemimpin kelompok menyeringai dengan mesum. Hal itu membuat perempuan tersebut memandang dengan jijik. Namun, apalah daya dia sudah lemah dan tak berdaya.
“Kalian semua ikat, perempuan ini. Malam ini kita akan menikmati keindahan yang paling diincar seluruh benua Yuansu, hahaha.”
Kelompok itu mengangguk, mereka bergerak maju ke arah perempuan tersebut. Namun, siluet-siluet benang terlihat dan mengikat orang-orang yang mendekat ke arah perempuan itu.
Melihat hal itu, pemimpin kelompok terkejut namun segera sadar dan berteriak, “Siapa kau? Keluarlah, berani macam-macam dengan Bandit Serigala kami.”
Seluruhnya juga terkejut, bahkan perempuan yang putus asa juga terkejut. Dirinya merasa ada harapan ketika para kelompok yang mendekat berhenti. Dia juga melihat siluet-siluet benang yang mengikat para kelompok itu, membuat dirinya juga bingung.
“Hehehahahahaha, aku tidak menyangka ada sekelompok Bandit yang begitu berani mengepung dan akan melakukan hal tak senonoh kepada Putri Pertama Kerajaan Ning.”
Tawa liar yang mengerikan terdengar, seluruh kelompok bergidik ngeri ketika mendengar suara tersebut. Entah kenapa, mereka merasa bahwa tawa tersebut mirip seperti tawa Iblis.
Pemimpin sedikit gemetar namun dia segera menenangkan dirinya dan berteriak, “Bjingan yang hanya berani sembunyi, berani sombong di hadapan Pemimpin ini.”
Pemimpin kelompok itu tatapan menjadi tajam dan amarah dirinya muncul keluar. Seluruh tubuhnya membengkak, otot-otot miliknya membesar, jari-jari miliknya mulai mengeluarkan kuku yang panjang, wajahnya menumbuhkan bulu berwarna perak.
Pemimpin kelompok itu berubah menjadi setengah manusia dan serigala. Para kelompok lainnya juga sama, mereka dengan cepat bergabung dengan Roh Elemen milik mereka yaitu manusia setengah Serigala.
Angin bertiup dengan kencang dan dari atas turunlah sosok anak kecil dengan memakai topeng aneh. Sosok itu turun, kemudian gelombang angin menyebar dengan cepat. Mendorong kelompok Bandit Serigala mundur dari sisi Putri Kerajaan Ning tersebut.
Putri itu terkejut ketika melihat seluruh Bandit Serigala mundur dari dirinya. Putri itu melihat bahwa mereka terdorong oleh angin yang begitu kencang, akan tetapi hal itu membuat Putri tersebut merasa aneh.
‘Kenapa aku tidak terkena angin besar itu jika itu adalah gelombang angin? Apakah anak kecil ini memiliki kontrol Elemen yang tinggi?’
Pertanyaan-pertanyaan muncul di dalam otak Putri tersebut. Namun segera menyingkirkannya ketika dirinya merasa ada yang memegang seluruh tubuhnya.
Putri itu melihat sosok siluet benang-benang yang mengikat tubuhnya dan menarik dirinya dengan lembut ke arah belakang anak kecil tersebut. Putri itu terkejut melihat kejadian tersebut, dia tumbuh pertanyaan kembali namun segera sadar ketika sudah duduk tepat di belakang anak kecil itu.
Pemimpin Bandit Serigala melihat hal itu, dia marah ketika melihat musuhnya hanya anak kecil. “Nak, beraninya kau mengganggu bisnis kami, apakah kau tahu Konsekuensinya?”
Anak kecil yang tak lain Xiao Fan mengangkat sudut mulutnya membentuk sebuah senyuman dibalik topeng miliknya. “Hehehe, memangnya aku peduli dengan konsekuensi dari orang yang akan menjadi mayat.”
Mendengar pernyataan Xiao Fan, pemimpin dan seluruh Bandit Serigala terkejut. Namun, segera menjadi marah dan mengarahkan niat membunuh ke arah Xiao Fan.
Putri yang berada di belakang Xiao Fan, terkejut dengan pernyataan Xiao Fan. Entah kenapa hatinya berdebar-debar ketika melihat Xiao Fan, dia merasa aneh sekarang pipinya sedikit memerah tanpa tahu apa penyebabnya.
Xiao Fan merasakan niat membunuh itu, dirinya menyeringai lebih lebar dan mengangkat tangan kanannya. Keluarlah benang hijau dan berayun dengan senang. Xiao Fan kemudian berkata dengan nada seperti binatang buas.
“Waktunya berburu.”
[To be Continued.]
Note : Coba tulis bagaimana penulisanku tersebut, jika belum pas akan kuperbaiki, bagaimanapun aku adalah Author pemula, jadi perlu banyak belajar.
Silahkan Like, Comment, Share, Vote, dan tip koinnya.
Jangan lupa klik tombol Favorit agar tidak ketinggalan update terbaru.
Thank you Minna-san.