AKU SARANIN BACA DULU Si DUKU MATENG YA BIAR TAHU ASAL USULNYA CERITA INI
HAPPY READING
Penghulu menikahkan itu memang sudah tugasnya, lalu bagaimana kalau Penghulunya yang dinikahkan
Alkan Arthama Syarief, si Penghulu tampan berlesung pipi, yang bisa membuat para calon pengantin wanita berpaling dari calon suami mereka.
Dipertemukan dengan Grecia, si gadis apa adanya, yang sangat jauh dari tipe Alkan. Bahkan Cia rela menjadi stalker dari seorang Alkan, si Penghulu tampan, kapan pun dan dimana pun.
Hidup, sikap, penampilan, bahkan gaya berbicara pun mereka bagaikan langit dan kerak bumi. Alkan yang begitu sederhana dan lembut, Grecia yang begitu glamor dan bar bar serta emosian, didukung dengan segala kemewahannya.
Akankan mereka bisa saling melengkapi, disaat banyak yang menentang, karena perbedaan itu.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Defri yantiHermawan17, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Tukang Bengkel
"Mobil siapa?" tanya Alkan pada dirinya sendiri.
Pria itu pun bangkit kala melihat pintu mobil terbuka, Alkan segera memasukan ponselnya kedalam saku celana bahan yang dia pakai.
Dengan tenang, Alkan berjalan mendekat kearah dua pria yang tengah menatap motornya.
''Jangan jangan mereka begal?'' tebak Alkan asal dengan suara pelan.
''Astagfirullah, jangan souzdhon Alkan gak baik.'' lanjutnya.
Alkan berkali kali menghirup napasnya kasar, namun dia berusaha tenang.
"Motornya kenapa, Mas? kenapa berhenti dijalan ini, gak takut begal? disini rawan begal loh." ucap pria berambut ikal serta berwajah bule.
"Motor saya mogok, jadi saya berhenti disini, sambil nunggu temen saya." Alkan mencoba menjelaskan pada pria yang tengah mendekat pada motornya.
"Boleh aku lihat motornya?" izin si pria rambut ikal.
Alkan mengerenyitkan dahi, ada rasa ragu namun saat ini dia butuh orang yang bisa menghidupkan motornya.
"Mas, bisa benerin motor?" tanya Alkan berani.
Salah satu sudut bibir pria berambut ikal itu tertarik, menampilkan senyuman remeh yang biasa dia tampilkan, pada orang baru dia kenal.
"Namanya tukang bengkel, ya sudah pasti bisa lah. Kalau tukang ngomongin orang, baru bisanya cuma ghibah." sarkasnya, dia tidak suka diremehkan dalam bongkar membongkar mesin.
"Maaf Mas, soalnya saya tidak tahu kalau Masnya, mengerti mesin." ucap tidak enak Alkan.
"Hm, tidak apa apa, saya maklumin." ucapnya pelan dan terkesan malas, namun kedua tangan serta matanya terus saja mengotak atik apa yang ada di motor.
"Ini businya yang mati, bawa langsung ke bengkel! soalnya busi cadangan yang biasa kita bawa abis, Man! naikin nih motor ke mobil!" perintahnya pada pria yang saat ini tengah membuka pintu belakang mobil derek yang mereka kendarai.
"Siap, Boss Galak!" sahut pria yang bernama Suparman.
Tidak memperdulikan tatapan horor bossnya, pria yang di panggil Boss Galak itu, terlihat menatap penuh ancaman pada bawahannya.
"Mau ikut sekalian gak?" tanya si Boss Galak pada Alkan.
"Kalau tidak merepotkan, saya ikut." jawab Alkan cepat, dari pada dia berada disini sendirian, bisa bisa diculik bencong cantik nanti.
"Mau ngerepotin atau enggak, tetap aja harus ikut, motor kamu kan kita bawa, gimana sih?" seru si Boss Galak.
Alkan bahkan harus menahan napas, kala mendengar setiap kata yang di ucapkan oleh pria yang sudah menjauh darinya.
"Pantesan saja namanya Galak, dia sepertinya beneran galak." ucap pelan Alkan, namun langkahnya terlihat semakin mendekat, pada pria yang tengah mengangkat motor kedalam mobil derek.
🕊
🕊
🕊
"Motor itu dirawat, bukan cuma dipake, untung baru busi nya yang mati, coba kalau kiprok dinamo dan sebagainya, apa lagi bagian dalam mesin, bisa gede biaya servisnya." omel si pria Galak.
Alkan hanya menganggukkan kepala pelan, entah dia paham atau tidak, yang penting mengangguk saja.
Alkan terlihat serius memperhatikan sang montir, tengah membongkar busi motornya. Ternyata benar busi itu gosong, padahal seingat Alkan, dia sering menservis motornya. Motor trail yang selalu menemaninya kala menjalankan tugasnya, apa lagi saat Alkan harus bertugas dipelosok. Yang susah dijangkau oleh kendaraan roda empat, motor kesayangannya selalu menjadi andalan, karena bisa diandalkan untuk setiap kondisi.
"ABANGGGG!" suara panggilan keras seorang gadis, membuat Alkan dan si boss Galak menoleh.
Si Boss Galak menatap malas pada gadis yang tengah mematung diambang pintu, sedangkan si gadis terlihat berkedip berkali kali, ketika melihat siapa yang saat ini tengah bersama sang Abang.
Lain si gadis lain pula dengan Alkan, pria itu mengerenyitkan dahi, mencoba mengingat siapa gadis ini. Wajahnya tidak asing, namun penampilannya saat ini sedikit, sexy? dengan hanya menggunakan celana jeans setengah paha dan kaos kebesaran, membuat Alkan mengalihkan pandangannya kearah lain.
'Pak Penghulu ngapain di sini? deketan sama Bang Galak lagi, apa dia gak takut di patok, kan mulut Bang Galak berbisa.' monolog si gadis dalam hati.
'Bukannya gadis ini, yang suka membeli sempol di Kang Ujang?' tanya Alkan dalam hati.
KANG BENGKEL
lama2 author nya tak jak bkin kolak ini....