Clara, seorang dokter cantik yang bertugas di sebuah rumah sakit swasta harus menghadapi seorang pasien yang sangat menyebalkan.
Pasien ini membuat keributan di ruangannya pasca siuman setelah menjalani operasi pengangkatan sebagian jaringan hatinya yang rusak.
Robert Kingston seorang mafia kejam yang tiba-tiba harus berhadapan dengan seorang dokter yang sama sekali tidak takut dengannya.
Bahkan dokter perempuan itu berani mendebatnya dan sampai memukul lengannya saat wanita itu ingin mengganti perban bekas luka operasinya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Tessa Amelia Wahyudi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
DCMMK. 10
Mendapatkan undangan pernikahan atas nama Clara de,ngan seorang laki-laki yang di kenalnya membuat Ferarri marah.
Bukankah ayahnya yang bernama Miguel sudah menjodohkan mereka berdua. Lalu bagaimana bisa tiba-tiba saja dia mendapatkan sebuah undangan pernikahan wanita itu dengan seorang laki-laki yang sangat di benci olehnya.
Bahkan yang membuat Ferarri semakin tidak habis pikir ketika laki-laki itu langsung yang mengantarkan undangan tersebut untuknya.
"Aku tau kau terkejut, tapi seperti yang kau ketahui bahwa aku selalu berada satu langkah di depan mu Ferrari." tutur Robert dengan senyuman mengejek mantan rekan kerjanya itu.
"Apa maksudmu melakukan hal ini Robert? Jangan katakan kau melakukan hal ini karena untuk membalas ku?" tebak Ferrari karena dia tau seberapa bencinya Robert pada dirinya.
Mendengar penuturan Ferrari membuat Robert ingin tertawa.
"Kau mengenal diriku dengan sangat baik, bung. Sayangnya kau yang mengkhianati ku. Kau tau, aku tidak akan pernah melupakan hal itu sampai kapan pun!" sentak Robert yang masih mengingat bagaimana laki-laki bajingan ini membuat kakaknya depresi.
"Berapa kali aku harus mengatakan bahwa aku tidak melakukan pa pun pada kakakmu Robert. Aku tidak terlibat apa pun dengan kematiannya!" jelas Ferarri karena dia memang tidak pernah terlibat dalam masalah kematian kakaknya Robert.
"Aku memang tidak menemukan bukti apa pun tentang dirimu yang terlibat atas kematian kakak ku. Tapi aku yakin jika dia mengakhiri hidupnya karena dirimu." ujar Robert yang masih meyakini jika kematian kakaknya berhubungan dengan Ferarri.
"Astaga, mau sampai kapan kau percaya dengan semua pikiran mu itu hah? Aku tidak pernah mengencani kakak mu dan aku juga tidak tau siapa ayah dari anak yang di kandungnya. Aku hanya menemukan dirinya sudah tergeletak di jalan dan aku membawanya ke rumah sakit. Setelah itu aku juga tidak tau apa yang terjadi padanya hingga memilih untuk mengakhiri hidupnya seperti itu. Jika memang semua ini masih tentang surat yang di tinggalkan kakakmu saat menulis nama ku di sana, aku tegaskan sekali lagi jika aku tidak terlibat sedikit pun!" ucapnya yang terus berusaha untuk menjelaskan apa yang terjadi sebenarnya tidak sama dengan apa pun yang Robert pikirkan.
"Ingat satu hal Ferarri, aku akan merebut apa pun yang akan menjadi milikmu. Siapa pun wanita yang dekat dengan mu dan akan menjadi wanita mu nanti, kau akan merasakan kehilangan. Aku bersumpah untuk itu. Aku akan merebut setiap kebahagiaan mu karena ku penyebab kematian kakak ku!" tegasnya sekali lagi yang membuat Ferarri semakin frustrasi menghadapi mantan rekan sejawatnya ini.
"Jangan libatkan siapa pun dalam permasalahan ini Robert. Termasuk wanita itu. Aku memang tidak mengenal Clara dengan baik, tapi aku yakin dia wanita baik-baik. Jangan melibatkan dirinya dalam permasalahan ini." tutur Ferarri yang berharap jika Robert mau berpikir dengan jernih untuk semua ini.
"Bukan urusanmu!" jawabnya dan langsung pergi meninggalkan Ferarri begitu saja setelah merasa bahwa dirinya sudah selesai dengan semua itu.
Entahlah, ketika Robert berada di dalam mobilnya, dia kembali teringat akan di mana kakaknya yang memilih untuk mengakhiri hidupnya hanya karena tidak ingin orang lain merasa malu karena dirinya.
Andai saja waktu itu kakaknya tidak memilih untuk bunuh diri. Mungkin saat ini Robert mari memiliki saudara. Kenyatannya dia sudah kehilangan segalanya.
Orang tua, dan juga saudara. Sejak saat itu dia memilih untuk menjauh dari yang namanya keramaian karena dia tidak ingin mengingat setiap moment di mana hidupnya terasa bahagia sebelum malam petaka itu datang.
Saat dia termenung di dalam mobilnya, tiba-tiba saja ponselnya berdiri dengan itu panggilan masuk dari Clara.
"Ya, honey?" sapanya ketika sambungan telepon mereka terhubung.
"Katakan apa maksudnya semua ini? kenapa tiba-tiba banyak orang yang datang ke apartemenku. Mereka mengatakan bahwa nanti malam ada pesta yang harus dihadiri olehku. Aku tidak memiliki janji apapun. Lalu kenapa tiba-tiba mereka bisa datang ke apartemenku?" tanya Clara karena dia terkejut ketika ada beberapa orang yang datang ke apartemennya dengan membawa berbagai macam bentuk gaun yang katanya untuk dipakai olehnya.
"Oh, mereka sudah datang. Baguslah. Aku hampir saja ingin merobohkan butik mereka jika sampai mereka tidak datang untukmu."
"What?!" pekiknya terkejut ketika mendengar apa yang Robert katakan.
Apa-apaan laki-laki ini? kenapa dia bisa mengatakan hal seperti itu dengan begitu mudahnya. Padahal saat ini Clara terlihat marah dan juga kesal.
"Jam 5 sore nanti aku akan menjemputmu karena kita akan menghadiri acara dari salah satu rekan kerjaku. Kau harus terlihat sempurna, karena jika sampai mereka tidak membuatmu terlihat memukau malam ini, maka aku tidak akan segan-segan menutup hati mereka!" ucapnya dengan penuh ancaman.
Clara sendiri semakin tidak habis pikir dengan laki-laki ini. Bagaimana cara menjelaskan pada Robert, bawa apa yang dilakukannya itu salah.
"Halo, Robert hey, astaga..." dia benar-benar merasa frustrasi dengan semua ini.
Entahlah, Clara merasa bahwa hidupnya jungkir balik setelah mengenal Robert. Laki-laki dengan segala tingkah anehnya itu berhasil membuatnya merasa kesal.
"Bagaimana ini, nona?" tanya salah satu dari mereka memberanikan diri untuk bertanya pada Clara.
Karena jujur saja, Mereka takut mendengar ancaman Robert. Bagaimana jika laki-laki itu benar-benar menutup butik dan juga salah mereka. Entahlah, entah di mana lagi mereka harus mencari pekerjaan nantinya.
Melihat wajah mereka yang terlihat memelas begitu membuat Clara merasa kasihan hingga akhirnya dia mengatakan pada mereka untuk melakukannya.
"Lakukan saja. Jika tidak dituruti maka laki-laki itu akan bertindak sesuka hatinya nanti. Jadi selesaikan ini semua dengan cepat." ujar Clara dan akhirnya orang-orang di sana membantunya untuk bersiap pada malam ini Robert akan membawanya untuk menghadiri sebuah acara pesta.
Padahal dia tidak terlalu suka dengan acara-acara seperti itu. Tapi ini Robert, jadi dia harus menurutinya. Jika tidak maka akan banyak orang yang akan menjadi korban dari keegoisannya.
"Baiklah, terima kasih karena telah mempercayakan kepada kami, nona."
"Hem..." jawabnya biasa saja dan mereka mulai mengerjakan pekerjaan mereka.
Sementara Robert, dia juga melanjutkan pekerjaannya sebelum menghadiri acara pesta bersama dengan Clara.
Malam ini dia akan memperkenalkan wanita itu pada khalayak ramai, bahwa wanita yang bersamanya adalah calon istrinya.
***
selamat pgi pengantin bru
manis sekali kalian 🤭
lanjut seyengggg