Tidak mudah hamil di usia muda, apalagi jika itu kembar lima. itu lah yang dirasakan oleh Alya, setelah orang tua nya meninggal, mahkota Alya di ambil oleh orang yang tidak ia kenal sehingga ia hamil.
Bagaimana Alya menjalani kehidupan nya itu?
Silahkan pada mampir siapa tau suka kan,
jangan lupa like komen dan vote nya yaa makasih
Follow Instagram author
@mawarjk_
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mawar Jk, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Chapter 7
Hai semuanya.......
Jangan lupa like dan komen nya yaa
itu wajib pokoknya nya😉💜
...Happy reading...
.......
.......
Di sisi lain terlihat ada beberapa orang yang sedang menunggu di depan ruang operasi, ada yang khawatir ada biasa aja dan ada yang bodoh amat
Clek
"Selamat pak putra bapak sudah lahir" ujar sang suster kepada Gara tapi Gara tampak nya tidak bahagia iya hanya menunjukkan wajah datarnya
Sedangkan keluarga sang wanita begitu bahagia menyambut kelahiran cucu mereka
"Alhamdulillah" ucapnya
*Flashback*
"Nak kamu akan mama jodohkan dengan anak teman papa mu" ujar Diana langsung
Saat ini mereka sudah makan malam
"Apa?" Ucap Gara keget
"Iya dan pernikahan kalian satu Minggu lagi" ujar sang ayah
"Enggak bisa gitu dong Ma Pa" kata Gara tidak terima
"Tidak ada bantahan kalian akan menikah minggu depan" ujar sang ayah tidak mau di bantah
Gara menghela nafas "Terserah kalian" ujar nya pasrah
Hari pernikahan
Setelah ijab qobul mereka melanjutkan dengan resepsi akan tetapi saat para tamu undangan mulai pulang sang pengantin wanita pingsan membuat mereka semua khawatir
Wanita itu di bawa ke kamar dan di panggil kan dokter
"Bagaimana keadaan anak saya dokter" tanya Ibu dari wanita itu khawatir
"Nyonya tidak apa-apa Bu dia hanya kelelahan, ini karena efek kehamilan nya" ujar dokter itu tersenyum
"Apa?" Ujar mereka semua kaget mendengar ucapan sang dokter
"Kenapa bisa hamil? Gara kamu sudah melakukan nya?" tanya Fahmi ayah Gara
"Enggak Pa menyentuh saja gara enggak pernah" "Berapa usia kandungan nya dokter" tanya Gara
Dokter tampak kaget juga tapi ia berusaha menormalkan ekspresi nya "Sudah jalan dua bulan pak" ujar dokter tersebut
Dan lagi lagi mereka kaget atas berita ini bener bener di luar ekspektasi nya
"Bagaimana Badi kenapa anak mu bisa hamil dan usia kandungan sudah dua bulanh sedangkan ia baru menikah hari ini" tanya Fahmi tegas tampak pancaran kemarahan dari mata nya
"Saya juga tidak tau Fahmi" ujar Badi frustasi melihat keadaan putri satu-satunya itu
Sedangkan Diana diam bersama Rati yang sudah menagis terseduh seduh melihat putri nya
Risa siuman setelah beberapa menit ia melihat banyak tatapan tajam dari keluarga nya
"Kenapa" tanya Badi
"Apa Pi" tanya Risa yang tidak mengerti
"Kenapa kamu bisa hamil padahal kamu belum satu hari menikah Risa" tanya Badi penuh penekanan kepada putrinya
Mendengar itu Risa kaget semua nya sudah mengetahui nya? Bagaimana ini "Maaf kan Risa Pi Ayah dari anak ini tidak mau bertanggung jawab" ujar Risa menangis dan langsung di peluk olah Rati
"Lalu kenapa kamu menerima pernikahan ini, apa karena anak mu itu ingin memiliki Ayah" tanya Fahmi dengan tatapan tajam nya
Risa diam ia semakin menangis di pelukan mami nya
"Sudah lah ini sudah terjadi kita tidak bisa membiarkan nya begitu apa lagi ini menyangkut nama besar keluarga kita" ujar Diana dan mereka pun pergi meninggalkan Gara dan Risa
Mungkin ini sudah takdir pikir mereka meskipun Fahmi dan Diana sangat marah tapi mereka menahan nya demi martabat keluarga besar nya
Gara mendekat ke arah Risa dan berbisik "Setelah ini apakah kamu pikir aku akan menyentuh bekas seperti mu" "Tidak, kita hanya menikah sebagai status saja jangan pernah berharap lebih" ujar Gara dan meninggalkan Risa yang kembali menangis
*Flashback end*
Rangga, nama laki laki yang Risa lahirkan, anak itu tidak mirip dengan Gara, tentu saja dia kan bukan ayah nya\=_\=
Anak laki-laki itu Mirip dengan Risa hanya dari bibir dan alis sendang kan yang lain mungkin mirip ayah kandung nya
10 tahun kemudian~
"Pagi Ma" sapa ketiga anak laki laki "Pagi sayang ayo duduk" sapa Alya balik dan menyuruh anak nya duduk
"Yang lain mana?" tanya Alya yang masih sibuk menyajikan nasi goreng yang ia buat tadi
"Sini Ma biar Argan yang lanjutin" ucap Argan anak pertama Alya
"Makasih sayang" ujar Alya dan mengerjakan yang lain sedang kan Arfan dan Arsan ia menyiapkan peralatan makan dari piring air dll
tak lama kemudian terdengar teriakan
"Pagi semua" sapa Arkan dan Alfan dengan sedikit berteriak
"Ck berisik sini makan nanti kita telat lagi ini kan hari pertama kita masuk " ucap sang Abang sulung yang sangat dewasa dari keempat adik nya
Mereka akan masuk di sekolah baru mereka, sekolah baru? Yap sekolah baru, karena ada sedikit masalah dengan sekolah lama nya jadi Alya memindahkan anak nya ke sekolah lain yang lebih elit, Alya berharap anak nya tidak kesusahan lagi waktu di sekolah lama nya karena sekolah baru anak anak nya itu terkenal dengan kedisiplinan para guru maupun siswa nya
"Iya bang" ujar Arkan dan Alfan patuh ia duduk di kursi memakan makanan nya yang telah Alya berikan
"Pagi semua" sapa Aira dengan teriakan bat toa
"Pagi/pagi Tante" ujar Alya dan anak anak nya
"Makasih Ma cup" ucap Alfan setelah di ambil kan sarapan nya oleh sang mama tercinta dan mencium pipi Alya, Arkan tidak mau kalah iya juga iya juga mencium Alya, setelah berdoa mereka menikmati sarapan masing masing
"Kalian hati hati di jalan ya, Ra nitip anak anak, dan juga kalian harus saling jaga, jangan ada yang berantem selain kalian membela diri kalian mengerti?" ujar Alya menasehati anak anak nya yang sudah setiap hari ia ucapkan sebelum anak nya berangkat
"Siap komandan" ujar Argan, Afkan, Arsan, Arkan, dan Alfan bersamaan dan mengangkat tangan hormat
"Kita berangkat ya ma" ujar mereka dan menyalimi Alya tak lupa mencium pipi Alya,
"Iya kak, kita berangkat ya" ujar Aira yang Sudah bekerja di salah satu perusahaan terbaik di Makassar, itu berkata ke teguhan ia belajar tak lupa juga sang kakak yang selalu mendukung nya
"Assalamualaikum"
"Waalaikumsalam"
Alya tersenyum melihat anak nya berangkat ke sekolah, ia masih ingat waktu anak nya si bungsu Alfan bertanya soal Papa nya Alya begitu sesak dan air mata nya lolos begitu saja dari mata nya itu
Tapi ia langsung menghapus kasar air matanya nya berkata bahwa Ayah nya pergi kerja dan tempat nya itu jauh sekali, jadi dia tidak bisa pulang
Dan anak nya pun mengangguk paham dan dengan antusias menunggu Papa nya pulang tapi sampai sekarang Papa nya belum juga pulang dan setiap anak nya bertanya kepada nya entah mengapa Alya merasakan sesak di dadanya
Tapi belakangan ini anak nya tidak lagi bertanya soal Papa nya, entahlah mengapa
Bersambung~
sampai jumpa di chap selanjutnya 🤗
Jangan lupa like dan komen nya yaa guys 💜💜
See u
^^^Mawar Jk^^^
kata ada bodyguard bayang
tapi tolong tulis San yg byk typo secara sadar dan tdk di bagusin, apalagi yg salah tulisan tolong byk cari recommend buku2 utk nambah Ilham.....mu GKI. sekedar hiburan tp jgn bikin salah penulisan nya... Villa bukan Fila, itu sangat berbeda..dll lahh..ttp smgt utk berkarya 👍🏻💪🏻💪🏻💪🏻🌹🌹🌹