NovelToon NovelToon
Adikku Selingkuhan Suamiku

Adikku Selingkuhan Suamiku

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / Patahhati
Popularitas:1M
Nilai: 4.8
Nama Author: 01Khaira Lubna

Ayuna begitu shock ketika melihat video suami yang begitu di cintai-nya sedang bermesraan dengan wanita lain. akankah Ayuna tahu siapa wanita itu? dan apakah yang akan dia lakukan?

Yukkk bagi yang penasaran, baca cerbung ini sampai selesai, insya Allah menghibur dan tersemat pelajaran di dalamnya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon 01Khaira Lubna, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Talak

''Tante, kita bisa mampir dulu tidak sebentar? Aku mau kerumah yang adikku tempati sekarang sama ke rumah aku dan mas Yudha! Ada sesuatu yang harus aku ambil disana tan'' Ayuna berkata kepada tante Ratna ketika mereka sedang dalam perjalanan didalam mobil. Ayuna baru saja habis perawatan, dia merasa tubuhnya sekarang jauh lebih baik dari sebelumnya. Ayuna nampak begitu cantik dengan rambut bergelombang terurai dan dia tadi juga sempat mampir disebuah butik ternama. Ayuna memakai dress selutut bewarna putih dipadukan dengan sweater rajut bewarna senada dia nampak begitu cantik, Ayuna terlihat seperti masih ABG saja.

"Bisa dong sayang, Kamu tinggal bilang saja sama sopir mau kemana. Tante siap nemenin kamu kemana saja'' Ratna berkata dengan senyum hangatnya. Hari sudah mau beranjak malam, mentari sudah hampir tenggelam. Ratna dan Ayuna tadi ketika berada diklinik juga sudah selesai sholat. Mereka menghabiskan waktu seharian ini untuk jalan-jalan bersama, memanjakan tubuh.

Ditempat yang berbeda, Arya baru saja selesai meeting. Dia akan segera pulang.

Saat sudah diperjalanan Arya tidak sengaja melihat mobil yang membawa mamanya dan Ayuna, dia memerintahkan sang asisten untuk mengikuti mereka.

"Dim, itu kan mobil yang membawa mama dan Ayuna, mereka mau kemana kira-kira? itu bukan jalan kearah rumah kita! Cepat kamu ikuti mobil itu. Ini sudah mau magrib, aku takut terjadi apa-apa sama mereka.'' Arya berkata, matanya tetap fokus melihat kedepan.

''Baik bos". Jawab Dimas.

-------------------------

Ayuna menyuruh sopir menghentikan mobil, saat mereka sudah tiba didepan rumah orang tua Ayuna. Rumah yang ditempati oleh Nina selama ini.

''berhenti pak, kita sudah sampai'' Ayuna berkata, memberi perintah.

''Baik non'' jawab sopir.

''ini rumah kamu Ayuna?'' tanya Ratna

''iya tante, tante mau ikut aku masuk atau tetap dimobil saja?" Tanya Ayuna kepada Ratna.

"Tante disini saja, ini sudah mau magrib. Kamu tidak akan lama, kan? Ratna berkata.

''Tidak tan, ya sudah kalau begitu Ayuna turun dulu ya''.

Ayuna memasuki rumahnya, menggunakan kunci cadangan yang ada padanya. rumah itu begitu sepi, sepertinya bibik sudah pulang. Ayuna kemudian berjalan kearah kamarnya, Ayuna sedikit kaget melihat kaca cerminya sudah tidak ada lagi. Setelah itu dia langsung membuka kotak berangkas. Dengan kode yang hanya dia saja yang tahu. Beruntung semuanya masih aman, Ayuna mengambil semua surat-surat berharga dan perhiasannya, semua itu dia beli menggunakan uang hasil kerja kerasnya selama ini. Sebenarnya semua itu dulu dia simpan untuk masa depan Nina, tapi, saat ini dia tidak sudi lagi, mengingat nya pun Ayuna sudah tak mau.

Setelah selesai, Ayuna bergegas keluar tidak lupa dia mengunci pintu terlebih dahulu.

''Ayo tan kita berangkat, aku sudah selesai'' Ayuna berkata saat sudah sampai didalam mobil, dia duduk disebelah Ratna.

''Ya sudah, berangkat pak'' Ratna berkata memerintah sang sopir.

Sedangkan dari jarak beberapa meter Arya tadi juga berhenti. Dia diam-diam memperhatikan Mamanya dan Ayuna dari jarak jauh.

-----------------------

''Mas, aku duduk disini saja dulu, kamu bisa tolongin aku bikin jus jeruk nggak. Aku pengen bangat minum itu sekarang'' Nina berkata kepada Yudha saat mereka baru sampai dirumah.

'' Ya sudah, kamu tunggu disini sebentar ya. Biar mas bikin dulu. Sepertinya bibik sudah pulang'' ujar Arya kepada Nina sambil memegang pipinya menatap dengan penuh cinta.

Nina duduk sendirian diruang keluarga, menunggu Yudha, matanya berkelana menatap ruangan yang begitu mewah tersebut, ruangan itu di desain oleh Ayuna. Nina melihat foto pernikahan Ayuna dan Yudha masih terpajang didinding, dia merasa begitu muak. Matanya sakit melihat foto yang berukuran besar tersebut.

''Dasar jelek, nanti aku akan menyuruh mas Yudha untuk menurunkan foto sialan itu. Aku akan menggantikannya sama foto pernikahan kami besok. Pasti lebih cantik dan indah dipandang'' Nina menggerutu berbicara sendiri.

Yudha kembali setelah selesai membuat jus permintaan sang kekasih, Yudha begitu amat bahagia, kerena Nina sedang mengandung anaknya. Apapun akan dia lakukan untuk kekasihnya tersebut.

''Sayang ini, ayo di minum, mas nggak mau ya kalau anak kita besok sampai ngences'' ucap Yudha sambil menggoda Nina.

''makasih sayang. Mmmmm jus nya segar sekali mas. Kamu emang paling top deh.

Mas, kamu bisa nggak menurunkan foto itu? mood aku jadi jelek gara-gara melihat itu foto.'' Nina berkata setelah selesai meminum jusnya. Dia melihat kearah foto dengan muka memelas agar Yudha segera menurunkannya.

''Tapi, bagaimana dengan Ayuna sayang. Nanti kalau dia melihat foto itu sudah tidak ada lagi di tempatnyq dia bisa marah'' sahut Yudha dengan perasaan bingung. Hati kecilnya masih berkata kalau dia belum siap untuk kehilangan Ayuna.

''mas nggak sayang lagi ya sama aku dan anak kita! Katanya mas mau menceraikan mbak Ayuna. Lebih baik mas turunin saja tu foto. Besok aku akan menggantikannya sama foto pernikahan kita. Bukanya tadi mas bilang kalau kita akan menikah minggu depan setelah orang tua mas tiba di sini! Aku sudah muak melihat wajah mbak Ayuna, mas!

sepertinya ini bawaan bayi yang ada dikandungan aku deh mas!!'' bujuk Nina berkata dengan begitu manja, dia sengaja membawa-bawa nama bayinya supaya Yudha mau menuruti keinginannya.

"Ya sudah, kamu tunggu disini ya, duduk manis, Kamu nggak boleh banyak gerak dulu'' ucap Yudha, lalu Yudha berjalan kearah foto, dia mengambil kursi kemudian menurunkan foto itu, dia menatap foto itu dengan perasaan sedih. Dia teringat akan kenangan dua tahun yang lalu. Ayuna nampak begitu cantik dengan gaun bewarna putih, sangat cocok dengan kulitnya yang cerah, Tiba-tiba saat Yudha sedang asyik melamun ...

''mas! kamu ngpain masih melihat foto itu? sana, kamu letakkan saja di gudang. Aku nggak suka!'' teriak Nina, dia begitu cemburu.

''Maaf sayang, mas tadi cuma lihat sebentar saja kok, kamu tunggu mas kebelakang sebentar'' jawab Yudha, dengan grogi. Kemudian dia berjalan kegudang belakang.

--------------------------

''Mas, kamu pijitin kepala aku, aku merasa pusing'' perintah Nina, ketika Yudha sudah kembali, mereka duduk dikursi keluarga dengan begitu dekat.

''sini mas pijitin, anak Ayah jangan nakal ya disana kasihan bundanya'' ujar Yudha, tangannya mengelus perut Nina yang masih datar.

''sayang mas pengen ...'' Yudha berkata pelan sambil menatap Nina dengan begitu dekat dan dalam.

''aku juga mas, tapi kamu hati-hati ya, jangan keras-keras. Ntar dedeknya kenapa-napa lagi'' sahut Nina dengan mata menatap wajah sang kekasih yang nampak begitu tampan di matanya. Mereka saling memandang kemudian bibir mereka saling menyatu semakin lama semakin dalam.

Lalu, tiba-tiba seseorang datang mengagetkan mereka yang baru saja hendak melepaskan pakaian mereka satu persatu.

----------------------

Ayuna masuk, dia melihat ruang tamu kosong kemudian dia berjalan keruang keluarga. tadi dia melihat mobil Yudha terparkir rapi digarasi, dia yakin Nina pasti juga ada didalam. Ayuna sudah menyiapkan mentalnya untuk bertemu sama manusia tidak tahu diri itu.

Saat tiba diruang keluarga dia melihat laki-laki yang masih berstatus sebagai suaminya tersebut sedang bercumbu mesra dengan sang adik. Begitu menjijikan. Ayuna sengaja menghentakan kakinya kelantai hingga mengeluarkan bunyi. Setelah melakukan itu kemudian Ayuna berlari ke kamar, dia harus cepat mengambil surat-surat berharga yang ada dirumah itu.

''Ayuna ... tunggu ...!'' Yudha berteriak memanggil Ayuna, dia mengejar Ayuna begitu menyadari kehadiran Ayuna. Tidak dia pedulikan tatapan tidak suka yang ditunjukkan Nina.

''mas ...!'' panggil Nina kesal dengan bibir dimajukan.

''gapain juga mbak Ayuna kembali lagi, ganggu saja. Tapi ... Ah ya, aku akan meminta mas Yudha untuk menalak Ayuna sekarang juga didepan aku. Pasti mas Yudha akan menuruti semua kemauanku. Aku pengen melihat wanita itu hancur sehancur-hancurnya'' Nina berkata sendiri dengan diikuti senyum mengembang.

Sementar itu di dalam kamar, Ayuna membuka berangkas milik nya dengan cepat kemudian memindahkan semua isi yang ada dibrangkas tersebut kedalam tas yang sudah dia persiapkan. Ayuna mengunci pintu dari dalam, agar Yudha tidak bisa masuk. Yudha diluar terus saja memukul pintu sambil memanggil nama Ayuna.

''Ayuna ... Buka pintunya. Kita harus bicara Ay! brengsek.'' teriak Yudha merasa sangat kesal.

Ayuna membuka pintu kemudian berlari menghindari Yudha, Yudha mengejarnya dari belakang.

Saat sudah diruang tamu Yudha berhasil menarik tangan Ayuna, Nina menatap tidak suka.

''Ayuna, kamu terlihat begitu cantik, mas kangen sayang'' Yudha berkata dengan tidak tahu malu, sedangkan Nina sudah begitu emosi dibuatnya.

''Mas ... kamu apa-apaan sih?!'' ucap Nina lantang.

''Kamu juga wanita mandul, ngapain juga kamu datang kesini lagi. Kamu mau bikin mas Yudha kembali lagi sama kamu? Kamu jangan mimpi, kamu tahu? sebentar lagi aku dan mas Yudha akan segera menikah, karena aku sedang mengandung anaknya. Sedangkan kamu cuma wanita yang tidak bergum ... Aw'' ucapan Nina terdiam dengan memegang pipinya yang terasa begitu perih dan bibirnya juga sedikit mengeluarkan darah.

Ayuna menamparnya dengan begitu keras, sudah cukup selama ini dia diam, bersabar. Adik yang tidak tahu diri seperti Nina memang harus dikasih pelajaran.

''Ayuna!! Kamu apa-apaan sih? kenapa kamu menampar Nina! Yang di bilang Nina itu benaran. Kamu membuat dia terluka'' Yudha membentak Ayuna dengan keras hingga suaranya terdengar hingga keluar.

''Yudha ... Kamu kira aku ini patung, setelah apa yang kalian lakukan kamu kira aku akan tetap diam, selama ini aku sudah cukup bersabar saat kalian khianati, kalian berselingkuh dibelakang ku. Kamu tadi dengar sendiri kan, kalau Nina sudah menghina aku, lantas aku harus diam saja begitu? Tidak ... aku tidak akan pernah diam lagi.

Kamu, wanita yang tidak tahu diri terbuat dari apa hatimu, hah? Aku benar-benar menyesal bisa punya adik seperti kamu. Dan sekarang kamu dengan bangganya memamerkan anak haram kalian itu, anak hasil zinah kalian!!'' Ayuna balas berteriak dengan menunjuk-nunjuk muka para pengkhianat itu, kesabaran nya sungguh telah habis.

"Mas, lebih baik kamu talak saja dia sekarang juga. sakit mas!'' ujar Nina menghasut Yudha. Yudha terlihat bingung. Tapi karena dia ingat Nina sedang mengandung anaknya, dia harus melakukan itu. Yudha tidak mau membuat Nina merasa stress.

''Baik lah ...

Ayuna berlianti binti Muhammad admojo, mulai saat ini aku Yudha Prasetyo telah menjatuhkan talak tiga atas dirimu. Mulai saat ini kita sudah tidak ada ikatan apa-apa lagi. Kamu bebas melakukan apupun dan aku pun juga.'' Yudha mengatakan semua itu dengan lancar, jauh dilubuk hatinya dia merasa sakit, dia kemudian menjatuhkan setetes air matanya.

''terimakasih ... memang itu yang selama ini aku tunggu-tunggu Yudha. Aku sudah mengurus surat perceraian kita. Kamu tunggu saja.

Dan selamat untuk mu Nina, semoga karma tidak menghampiri mu terlalu cepat .'' Ayuna berkata tanpa mengeluarkan sedikitpun air matanya, kemudian dia berlalu.

Nina tersenyum getir, dia merasa masih kurang puas membuat Ayuna terluka.

Yudha terduduk dilantai, dia merasa apakah keputusannya sudah benar atau tidak.

Sementara itu Ratna dan Arya hanya menatap dari jauh, mereka tidak mau ikut campur. Mereka merasa sudah lega karena Yudha sudah menjatuhkan talaknya terhadap Ayuna. Sekarang sudah tidak ada lagi yang bisa menghalangi Arya untuk mendekati Ayuna.

Mereka berdua tadi sempat mendengar keributan, setelah itu mereka buru-buru masuk menyusul Ayuna mereka takut terjadi apa-apa sama Ayuna.

Part berikutnya kita kasih pov Nina, semua satu persatu akan terungkap. Kenapa Nina bisa begitu benci sama sang kakak.

1
Ayii Endah
Luar biasa
Surati
bagus
Mawar Merah
Luar biasa
Yuliati Soemarlina
yuda tdk bersyukur punya istri cantik & baik..malah selingjuh..begitu akibatnya...
ibeth wati
Luar biasa
ibeth wati
ceritanya sat set tanpa mbulet saya suka
Rismawati Damhoeri
memangnya kasus pembunuhan, kasusnya bisa di cabut yaa...?
Endang Supriati
klu laki2 waras dan cerdas engga bakal mau nikahi perempuan model nina. murahan,liar tdk takut dosa tdk takut Tuhan.Gen nya gen rusak liar helo gimana anak2nya nanti.
sebejad2 nya laki2 pasti cari istri yg bener.
Iqbal Yunita
ceritanya seru, gk muter2, karmanya dtg dgn wktu yg sgt singkat👍
Iqbal Yunita
karmanya cpt bgt 🤭😀
Iqbal Yunita
nekat juga tu orang
Ainur Uilah
Luar biasa
Ainur Uilah
Lumayan
pipi gemoy
🌹🌹👍
The Lovely
Mampus lo salsa kalau perlu Rere sma Sisil sekaligus mati
The Lovely
Jngn harap lo Tests bsa dpttin Arya wanita murahan sprti lo gak pantas
The Lovely
Oh pantes gak tau diri ternyata bkn adik kandung
The Lovely
Rasain pengkhianat dan jg adik gak tau diri sprti lo gak pantas buat bahagia pantas dpt penderitaan
The Lovely
Dasar adik gak tau malu lebih baik nyusul ortu kalian psti jg di atas sma ortu kalian malu slh satu anaknya itu pelakor
Rizky Sandy
jgn2 Wiguna kena HIV thor, suka jajan kelamin dia,,,🤣🤣🤣🤣
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!