Rahmeta putri Gadis yang selalu tampak ceria, dibalik keceriaannya tersimpan ketangguhan dan kepedihan secara bersamaan.
menyukai seorang pria yang pernah menjadi dosennya , ditolak sekian kalinya hingga memutuskan menyerah kemudian takdir membawanya kembali kepada cinta yang bertepuk sebelah tangan itu.
"Aku sudah berusaha lupa, tapi kenapa takdir semakin menjeratku dalam pelukannya?"
Ahmad Faruq syahreza, hidupnya menjadi aneh dan kacau ketika gadis itu mulai menganggu ketenangan harinya, tapi siapa sangka kehadiran gadis itu ternyata membawa warna bagi kaku nya hidup Reza.
" menjauhlah dariku,aku ini dosenmu."
" oke pak, saya akan selalu berada didekat bapak."
Apakah Meta tetap mencintai pria itu meski ia telah ditolak kesekian kalinya? bagaimana meta menjalani kemelut hidupnya?
Bagaimana cara Reza menghadapi gadis dengan mood labil itu? Bagaimana pula pria patah hati itu mengenali isi hatinya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon kanza-azzahra, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Part 11. Bukan calon istri
Minggu dan libur adalah dua hal yang biasa saja bagi penggiat usaha online seperti Meta. meskipun hari ini Minggu gadis ini tetap sibuk mempacking barang yang akan ia kirim ke pelanggan menggunakan jasa kurir atau ojek online.
setelah lelah dengan packingan barang yang di pesan pelanggan Meta memutuskan untuk berkeliling ke taman yang tak jauh dari tempat ia menyewa kost, Meta pergi sendiri kali ini karena Risa sibuk dengan aktivitas meraba kasur alias tidur. Begitulah Risa kalau hari libur tiba ia hanya akan menghabiskan waktunya di tempat tidur.
"uhm aku akan singgah memakan nasi goreng, belum makan juga dari pagi." Meta berargumen sendiri
Gadis itu terlihat menghampiri sebuah warung yang terletak di seberang jalan, memesan sepiring nasi goreng dan segelas teh panas, Meta terlihat makan dengan lahap tanpa memperdulikan sekitarnya.
" hei cantik, sendiri aja?" terdengar suara dari arah belakang ia duduk, Meta menoleh ke sumber suara dan menemukan sesosok pria berdiri dengan stelan kemeja biru dan celana bahan hitam serta sepatu yang tampak mengkilat. Pria tampan itu menyugar rambut dan menatap penuh senyuman ke arah Meta.
Gadis itu hanya menatap datar ke arah sang pria dan tetap melanjutkan aktivitas mengunyahnya.
" lapar banget ya?" tanya sang pria memilih duduk di bangku kosong sebelah Meta.
"hmm." Gumam Meta sembari mengangguk dengan mulut penuh nasi goreng
" kasihan." ujar sang pria mengusap rambut Meta dan langsung ditepis Meta usai ia memakan suapan terakhir nasi goreng
"gak sopan anda." Tegas meta galak, menyambar teh kemudian meminumnya hingga habis, ekspresi Meta membuat sang pria tertawa spontan.
" ya maaf, habis kamu lucu sih."
" misi saya mau pulang." gadis itu berdiri di tanpa memperdulikan pria di dekatnya
" tunggu." Sang pria berlari mengejar meta, memegang erat pergelangan tangan gadis itu.
" tuan, bisa jangan menyentuh saya." ucap meta dengan wajah kaku
"gak bisa, kamu harus ikut dengan ku, hitung-hitung pendekatan antara kita." pria itu terus memegang tangan Meta dan membawa nya menuju mobil yang terparkir diparkiran, sebuah mobil mewah di kendarai Rayyan, ya pria itu Rayyan, tadinya ia berniat ingin ke kost Meta usai mendapat shift malam di rumah sakit , ia ingin mengajak gadis itu ke rumahnya dan memperkenalkan pada keluarga nya, ide gila itu nekat ia lakukan demi masa depannya begitu pikir pria dengan tingkah aneh ini.
sekuat apapun Meta memberontak dan berteriak tak ingin pergi bersama pria yang baru ia kenal ini dan tepatnya sok kenal dengannya tak mengurungkan niat Rayyan membawa nya secara paksa.
*********
Di perjalanan Meta hanya diam menatap Rayyan kesal sembari terus meminta turun namun entah apa yang merasuki pria yang baru ia kenal ini, membawa pada keluarga nya ? apa maksud dari pria kurang ajar disampingnya ini bahkan ia tak tau seluk beluk pria di sampingnya dan dengan berani nya untuk pertama kali ia ada pria yang berani mengenggam jemari nya.
"emang kurang aja bana paja ko." Umpat meta dalam bahasa minang
"jangan mengumpat begitu, aku tau apa yang kamu katakan."
Meta hanya menatap kesal Rayyan yang tengah mengemudi.
15 menit kemudian mobil telah memasuki sebuah rumah dengan desain ala Eropa dan tampak mewah dengan pagar yang tinggi dan besar, rumah bercat putih itu menyuguhkan taman yang luas di sisi kiri dan disisi kanan terlihat mobil-mobil mewah berjejer rapi.
"ayo turun." ajak Rayyan
" apa niat busukmu mengajakku kesini, kau ingin menjual ku." Meta menatap pria itu jengkel dan emosi
" hei, aku sudah punya banyak uang, daripada aku menjual mu lebih baik aku menikahi mu dan menjadikanmu istri ku." Rayyan menatap genit ke arah Meta
" pria kurang ajar." umpat meta
" ya aku tau, aku tampan." Lagi pria itu bersikap narsis yang membuat meta semakin jengkel.
" ayo turun." Rayyan menarik tangan Meta secara paksa, mengandeng gadis itu memasuki rumah.
"assalamualaikum semua." sapa Rayyan pada keluarga nya, mereka menatap Rayyan dengan tatapan penuh pertanyaan siapa gadis yang bersama Rayyan.
" mi, Pi kenalin ini calon istri ku." ucap pria itu spontan
" Apa!?." Meta tampak terkejut dan melepas paksa genggaman Rayyan
" jangan asal bicara anda tuan, bahkan aku baru mengenalmu." ucap Meta namun tiba-tiba pandangan nya berhenti pada seorang pria yang baru saja muncul dari arah tangga lantai dua rumah.
" Meta." ujar pria itu
" pak Reza."
" apa yang kau lakukan di rumahku?"
" apa!? rumah bapak?"
" ya ini rumahku."
"tanyakan pada pria tak waras ini." ucap meta menunjuk Rayyan
" maaf saya menggangu anda semua, sekali saya tegaskan saya bukan calon istri tuan kurang ajar ini, untuk anda tuan saya bahkan tak mengenal siapa anda dan dengan lancang anda telah memaksa saya kesini dan menggangu waktu saya, permisi." Meta pergi dengan wajah binggung dari orang-orang tersebut kecuali Rayyan. ia mengejar Meta namun gadis itu telah masuk ke sebuah taksi.
" Apa yang terjadi?" tanya Reza
" Rayyan telah mengaku-ngaku pada gadis tersebut." ujar sang ayah sembari tertawa
" kak Rayyan tampak putus asa usai di tinggal nikah pacarnya." sambung nadhifa ikut tertawa
"aku masih tidak mengerti." ucap Reza
" jangan tertawa, gadis itu telah membuat aku jatuh cinta pada pandangan pertama, jadi buat loe kak jangan mendekati gadis itu kecuali antara murid dan guru, dia milik gue." sengit Rayyan menatap Reza yang hanya diam tanpa ekspresi
" benarkah?"
"ya." Rayyan berlalu menuju kearah kamarnya berada
" setau aku, dia tergila-gila padaku." teriak Reza pada Rayyan yang memasuki kamar
" lakukan apapun yang kalian ingin lakukan." ujar sang ibu ikut tertawa pada tingkah kedua putra nya yang seolah memperebutkan seorang gadis.
" kak ingat kau punya Bella." Bisik Nadhifah
mengingat Bella masih terasa nyeri dihati Reza, gadis itu baru saja memblokir nomornya. Apa salah yang telah ia lakukan begitu fatal sehingga gadis itu tiba-tiba menghilang padahal baru saja gadis itu bercerita ingin mengajak Meta makan siang dan antusias bercerita bahwa ia menyukai gadis itu, dan ingin menganggapnya sebagai saudara.
" kemana kau sayang." ucap Reza lirih
Reza masih tetap orang yang sama, pria yang akan selalu ada untuk gadis tangguh seperti Bella, tapi mengapa hatinya seolah berkata ada hal lain yang lebih membuatnya terluka selain kehilangan Bella tanpa kabar, ya tanpa ia sadari hati nya ikut terluka dengan klaim kepemilikan yang dilakukan Rayyan pada gadis muda yang selalu merecoki nya dan akhir-akhir ini bertingkah semakin aneh dengan sikap cuek, kaku dan diam. Ya dialah Rahmeta Putri.
***********
jika ada saran silahkan berkomentar,**jangan lupa like, comen and vote.
Riau,mei 2020