Genre : Fantasi , Action , Xianxia , Adventure , Reincarnation , System , Xuanhuan , Over Power
Qin Chen seorang remaja muda yang berasal dari Bumi yang mati karena kecerobohannya sendiri menumpahkan segelas kopi di kabel penghubung komputernya. Sebelum ia mati Qin Chen seorang Hacker yang hebat membuat ia meng-upgrade USB untuk ia gunakan saat bermain Video Game.
Namun siapa sangka, saat ia tengah jalan masuk ke dalam Video Game, ia mati karena sebuah ledakan di dalam ruangannya. ledakan tersebut terjadi karena Qin Chen tidak sengaja menumpahkan segelas kopi nya ke listrik membuat konsleting listrik.
Penasaran? Dengan ceritanya? Jangan lupa baca!
( Note : Akan update seminggu 10-20 Chapter atau hitungan hari 2-3 Chapter/Hari )
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nara Official, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Chapter 10 : Sedikit Pamer
Dengan senyuman tipis ia berjalan ke depan sambil mengeluarkan Aura membunuhnya, dengan Aura yang berwarna hitam gelap mengelilinginya dengan pekat seluruh tubuh. Aura yang ia keluarkan Aura dari Dewa Asura yang sudah mencapai tahap kedua dari kesembilan tahap lainnya.
Melihat ke samping karena Qin Lang ada di sampingnya menarik ia ke cengkeramannya. " Arkk... ka-kau..." Suara Qin Lang yang terpatah-patah akibat cengkeraman tangan Qin Chen di leher.
"Huh! Mati!" Qin Chen semakin mencengkeram kuat leher Qin Lang membuat ia tidak bisa bergerak sama sekali.
Boom!!!
Kepala Qin Lang hancur dan menyisakan bagian tubuh bawahnya, Qin Long melihat putranya mati di hadapannya sangat marah, namun ia tidak bisa berbicara apalagi untuk menggerakkan tubuhnya. Qin Long hanya bisa menggertak giginya menahan amarah yang sudah meluap.
Tubuh Qin Lang terjatuh di tanah dengan tanpa ada kepala, orang-orang yang melihat kejadian itu muntah dan memalingkan wajah mereka melihat kearah lain, karena mereka tidak kuat untuk melihat kesadisan Qin Chen.
"Sudah lama sekali aku menunggu untuk menghancurkan kedua manusia seperti kalian! Sayangnya aku belum cukup kuat!" Ucap Qin Chen dengan sembari melangkah ke depan menuju tempat Qin Long terbaring.
Sebenarnya Qin Tianqi mau menahan Qin Chen, tapi saat melihat dendam yang begitu dalam yang terpancar dari matanya membuat Qin Tianqi mengurungkan niatnya untuk menahan Qin Chen. Disana Qin Tianqi melihat Qin Chen dengan tenang membunuh Qin Lang tanpa ada rasa takut sedikitpun membuat ia menelan ludah.
Disisi Jui Lui ia melihat Qin Chen dengan sangat terkejut dengan apa yang ia lihat, karena Qin Chen yang ia kenal sangat berbeda dengan Qin Chen yang sekarang. Namun pemikiran nya ia hilangkan dikarenakan siapa yang tidak berubah setelah hampir mati karena perbuatan seseorang membuat sifatnya berubah.
Qin Chen yang sudah di sampingnya melihat dengan tatapan merendahkan nya. "Seharusnya kau senang bisa mati ditanganku sendiri!" Dengan sedikit mengangkat kaki kebelakang setinggi 30 cm dari permukaan tanah.
Swish!
Kakinya mengayunkan ke tubuh tengahnya dengan cepat membuat ia terlempar ke atas langit-langit, mereka semua hanya terdiam sambil menundukkan kepalanya karena takut dengan Qin Chen.
"Seni Sembilan Jari Guntur, Gerakan Pertama' Guntur Penghancur Langit!" Ucap Qin Chen yang membuat cuaca ekstrem di Kota, awan yang awalnya cerah sekarang menjadi gelap dengan disertai guntur-guntur yang mendominasi Langit.
"Seharusnya kau bangga bisa mati di Seni Tingkat Dewa yang belum kau lihat!" Dengan katanya membuat mereka tersambar petir mendengar Teknik tingkat dewa.
Dengan tangan di atas perlahan-lahan di ayunkan kebawah, angin disekitar disertai dengan Guntur Unggu yang melesat ke bawah dengan kecepatan tinggi, Guntur itu bisa saja menghancurkan ratusan kilometer dari tempat ia sekarang, namun Qin Chen hanya menggunakan sedikit kekuatan nya untuk menakut-nakuti mereka.
Wushh!
Jderr! Boom!
Sambaran Guntur menghanguskan seluruh tubuhnya menjadi butiran debu, ledakan besar tidak bisa ditahan lagi menghancurkan bangunan yang dibawah dengan sangat ganas. Ratusan kilometer menjadi terbakar dengan tanah-tanah yang berlubang.
[ Tuan membunuh kultivator Tahap Xiantian Tingkat 2 mendapatkan, 300.000×2 ]
[ Tuan membunuh kultivator Tahap Body Tempering... ]
[ Tuan membunuh kultivator... ]
[ Tuan membunuh... ]
Deringan sistem yang terus memenuhi pikirannya, ia hanya bersikap tenang dengan senyuman puas di dalam hatinya mendapatkan banyak Poin Tukar dan Level nya naik 1 Tingkat.
[ Selamat Tuan Naik level Martial God Tingkat 6 ]
Qin Chen yang sudah selesai dengan masalah nya kembali berjalan ke tempat Jui Lui untuk mengantar ke dalam kamarnya, agar dia bisa beristirahat karena dalam kondisi sakit menunggu kedatangan nya.
"Bu.. biar Chen'er antar untuk beristirahat" Ucap Qin Chen dengan lembut, melihat putranya yang seperti sudah lega dengan semuanya membuat ia tidak bisa menolak.
Qin Chen menuntun Jui Lui berjalan menuju tempat kamar di kediaman Jui Lui, di sepanjang jalan Jui Lui terus memandang ke arah Qin Chen yang menuntun nya berjalan.
"Chen'er..." Jui Lui yang sedikit penasaran dengan semua yang terjadi dengan putra kesayangannya selama di Hutan Monster.
"Ya.. ada apa Bu?" Jawab Qin Chen dengan suara lembut melihat Jui Lui, ia sudah menyadarinya tentang apa yang akan di tanyakan kepadanya tentang apa yang terjadi.
Qin Chen bercerita tentang saat dia pergi ke Hutan Monster untuk berlatih, namun saat dalam pelatihan ia diserang oleh sekelompok pembunuh bayaran Tengkorak Hitam. Sebelum ia hampir mati ia mengetahui siapa yang merencanakan pembunuhannya membuat Qin Chen berjuang hidup.
Saat di ambang kematiannya, ia mengatakan bertemu dengan seorang gadis cantik seperti Dewi yang membantunya menyembuhkan luka yang ia terima, mendengar perjalanan putranya membuat Jui Lui membuka matanya lebar-lebar karena tidak Percaya.
Dia juga mengatakan kepada Jui Lui dilatih oleh wanita cantik dengan teknik-teknik yang belum ia ketahui, selama beberapa hari ia berlatih di dalam Hutan Monster dengan sumber daya yang diberikan wanita itu, bahkan setelah ia berlatih wanita yang menolongnya tidak terlihat lagi di sana.
"Chen'er tidak bohongkan.. dengan ibu?" Jui Lui yang kembali memastikan perkataan putranya.
"Tidak bu..."Jawab Qin Chen dengan lembut sembari ia tersenyum hangat.
Setelah beberapa menit ia mengobrol dengan Jui Lui akhirnya mereka sampai di kediaman Jui Lui. Qin Chen yang masih menuntun nya hingga kamarnya untuk ia beristirahat hingga sembuh. Selang beberapa menit Jui Lui akhirnya tertidur lagi dan Qin Chen meninggalkan nya lagi ia pergi keluar untuk mencari udara segar.
Karena hari mulai gelap waktu yang baik untuk melihat terbenamnya matahari di dunia fantasi yang selama ini ia inginkan, ia duduk di atas kediaman Qin yang tinggi melihat ke arah terbenamnya matahari. Di bawah prajurit dan pelayan semuanya beribut membicarakan Qin Chen tadi yang menghancurkan hampir setengah kota dengan sekali serang.
"Haa... Segarnya udara, akhirnya bisa melihat matahari terbenam, sekaligus menghirup udara segar.." Gumamnya sambil memandangi matahari yang perlahan-lahan terbenam.
Setelah melihat matahari terbenam, hari malam ia pergi ke ke kamarnya untuk beristirahat, walaupun ia tidak membutuhkan istirahat lagi namun untuk menghilangkan lelah di pikirannya.
Pagi harinya. Kota di hebohkan tentang kejadian pembantai yang dilakukan oleh Qin Chen seorang diri menghancurkan Organisasi Tengkorak Hitam yang sudah meresahkan masyarakat di kota, karena mereka adalah kultivator aliran Hitam yang ada di Dunia.
Dengan hancurnya Organisasi Tengkorak Hitam membuat masyarakat kota menjadi tenang, namun di ketenangan itu masyarakat ditakutkan oleh kemunculan Ranah Martial Ancestor yang masih muda yang tak lain adalah Qin Chen itu sendiri.
Pagi-pagi sudah banyak pembicaraan tentang Qin Chen yang diusia muda sudah mencapai Ranah Martial Ancestor yang dimana itu akan membutuhkan waktu ratusan tahun bagi kultivator. Bagi seorang jenius itu akan membutuhkan puluhan tahun dengan bakatnya yang tinggi.
Namun kasus Qin Chen sedikit langkah, hanya dalam beberapa hari saja yang awalnya ia adalah sampah yang di rendahkan banyak orang. Sekarang ia kembali dengan kekuatan yang menakutkan untuk orang-orang di kota.
...
*Thank You For Reading*
maaf hanya saran
koyak itu bhs mana?