Istrinya dalam keadaan mati suri setelah melahirkan. Untuk membangunkannya, Zhou Fan harus mencari sepuluh kristal beast. Namun tidak semua kristal beast dapat ia gunakan, minimal harus tingkat ke delapan, dan itu semua berbasis es.
Selain itu, Zhou Fan akan mencari gurunya yang tiba tiba hilang tanpa kabar.
Dari sini petualang Zhou Fan di negeri seberang dimulai. Akankah dia berhasil menuntaskan tujuannya?
Cover by Google
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sayap perak, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Chapter... 1 : Menginjakkan Kaki Di Negeri Seberang
Seorang pemuda tengah memandang hamparan air yang membentang membentuk lautan. Di tangannya terdapat sebuah peta, yang dari waktu ke waktu selalu dia periksa.
Di sampingnya seekor serigala berdiri gagah dengan dada agak membusung. Keduanya terlihat tengah menantikan sesuatu.
Tak lama, sebuah kapal mendekat. Di bagian depan terlihat seorang pria dengan topi jerami yang melambai ke arahnya.
"Yo... Tuan muda, kau kah itu?"
Pemuda itu mengangkat tangan, dan pria bertopi jerami menepikan kapalnya yang tidak terlalu besar.
Tanpa menunggu diperintah, pemuda itu melompat ke atas kapal. Tak ketinggalan si serigala juga ikut melompat naik.
"Ini adalah bayaran awal. Saat menemukan apa yang aku cari, langsung aku berikan sisanya." Pemuda itu melempar beberapa kantong yang ukurannya tidak lebih kecil dari kepala manusia dewasa.
Pria bertopi jerami langsung menyimpan kantong berisikan koin emas tersebut, dia lantas melajukan kapal dengan sebuah gulungan sebagai pedoman.
Tentu saja gulungan itu dia dapatkan dari sang penyewa, karena gulungan tersebut menunjukkan lokasi tujuan mereka.
Sambil memegang kendali kapal, pria bertopi jerami menelisik peta di tangannya. Dia sedikit tidak mengerti, sebenarnya apa yang di cari sampai ingin menyusuri lautan yang luas ini.
"Tuan muda, jika kau lelah, terdapat sebuah ruangan di bagian belakang."
Pemuda itu mengangguk, perlahan mulai melangkahkan kakinya menuju ruangan yang dimaksud.
"Paman, kau bisa memanggilku Zhou Fan. Jangan memanggilku tuan muda." Pemuda itu berhenti, dia berkata tanpa membalikkan tubuhnya.
"Baik Tuan Muda Zhou." Pria bertopi jerami mengeluarkan jempolnya.
Zhou Fan mendengus pelan. Sudah dia bilang jangan memanggil dengan 'tuan muda', tapi tetap saja mengaitkan sebutan itu kepadanya.
Zhou Fan pun meninggalkan pria bertopi jerami sendiri, sedang dia menuju ruangan yang berada di bagian belakang kapal.
"Zhou Jim telah memasuki tingkat ke enam, setidaknya dia sudah dapat disandingkan dengan petarung tingkat kaisar." Zhou Fan melirik serigala di sampingnya.
Huft...
Zhou Fan menghela nafas rendah, dia mengingat tujuannya. Dia meninggalkan keluarga serta istrinya dan juga putri yang baru saja lahir demi mendapatkan kristal beast tingkat ke delapan.
Saat melahirkan Zhou Xia-putrinya, sang istri-Qing Yuwei harus mempertaruhkan nyawa. Zhou Xia memiliki kondisi tubuh matahari, di mana saat dia berada dalam kandungan akan terus mengeluarkan aura panas.
Di saat mendekati kelahiran, Zhou Xia semakin gencar meneror sang ibu dengan panas yang sangat luar biasa, hingga menyebabkan Qing Yuwei kesakitan.
Tabib yang mengurus saat itu bahkan telah berniat untuk pasrah, tapi Zhou Fan memaksakan diri untuk menyalurkan tenaga dalam dari tubuhnya untuk membantu proses persalinan.
Kerena tekad dan juga kerja keras, sebuah keajaiban terjadi. Nyawa mereka berdua selamat, meski Qing Yuwei harus tertidur untuk waktu yang lama.
Sedang Zhou Xia, tidak akan bisa berkultivasi karena meridian di seluruh tubuhnya berubah, tidak sama seperti kebanyakan orang.
Demi menyelamatkan sang istri, Zhou Fan harus menginvasi daratan Tian Hu. Karena di daratan Tian Lei-tempat tinggalnya sebelumnya, tidak memungkinkan untuk bertemu dengan beast tingkat ke delapan.
Apalagi jika mengingat yang dia cari adalah beast dengan kekuatan dasar es. Itu jelas lebih sulit. Namun untuk menyelamatkan istrinya dia rela melakukan segala cara, bahkan melintasi samudera seperti yang dia lakukan sekarang.
Selain itu juga ada penyesalan yang amat sangat dia rasakan. Istri pertama-Wei Guanlin masih dalam keadaan mengandung, tapi dia harus pergi meninggalkannya.
Jika dia bisa memilih, dia akan memilih hidup sederhana dengan orang terkasihnya. Namun keadaan memaksanya terus berpetualang.
...
Malam datang tanpa diundang, awan tipis mencoba menghalau bulan, tapi tak bisa menutup sinarnya yang terang benderang.
Ribuan bintang bertaburan, memperindah suasana malam di tengah lautan.
Zhou Fan mendekati pria bertopi jerami, sejak berangkat pria itu tidak beristirahat. Entah apa yang membuatnya dapat bertahan, yang jelas berdiri sambil memegang roda kendali itu sangat membosankan.
"Paman, apakah kau lelah? Aku bisa menggantikanmu jika perlu." Zhou Fan menawarkan bantuan, dia juga bukan orang berhati baja, membiarkan pria paruh baya terus bekerja.
Namun pria bertopi jerami tidak menghiraukan ucapan Zhou Fan. Dia terus berfokus terhadap roda kendali di hadapannya.
"Semua orang mengenalku sebagai siluman air, itu tidak disematkan begitu saja." Pria bertopi jerami melirik Zhou Fan sambil tertawa. "Aku bisa menahkodai kapal satu minggu tanpa beristirahat, bahkan jika aku memaksakan, aku bisa satu bulan tanpa kurang satu hari pun."
Zhou Fan menggeleng. "Baiklah paman. Jika kau membutuhkan pengganti, panggil saja aku."
"Tuan Muda Zhou tak perlu khawatir, pria tua ini dapat melakukannya." Pria bertopi jerami berkata sambil tertawa.
Zhou Fan kembali ke ruangan, dia mengeluarkan gulungan kertas yang diberikan Tetua Louxi.
"Karena guru juga berada di sana, aku akan mencarinya. Dengan petunjuk ini aku tak percaya jika tidak bisa menemukannya." Zhou Fan merebahkan tubuhnya.
Hari demi hari berlalu begitu saja. Tak terasa mereka sudah melakukan setengah perjalanan. Beruntung ada peta di tangan, jika tidak mungkin Pak Tua Long akan berpikir jika dia telah tersesat.
Perjalanan memang sangat melelahkan, Pak Tua Long-nahkoda kapal pun mengaku ini adalah kali pertama melakukan perjalanan sampai pada titik di mana dia berada sekarang.
"Paman, sebaiknya kau istirahat. Jika kau terlalu lelah, juga tidak akan baik bagi perjalanan kita." Pak Tua Long menghembuskan nafas pasrah, dia merasa yang dikatakan Zhou Fan benar.
Zhou Fan mengambil alih kemudi, sedang Pak Tua Long duduk di samping pemuda itu. Dia tidak mau meninggalkan terlalu jauh tempat kemudi, sedikit meragukan kemampuan Zhou Fan.
Sudah dua minggu perjalanan, sekarang mereka dapat melihat bahwa memang ada sebuah daratan lain selain daratan Tian Lei.
"Setidaknya ini dua kali lebih luas dari pada daratan Tian Lei. Dari sini tidak terlihat ujungnya, seolah itu membelah laut."
Pak Tua Long menyisir dari kanan ke kiri, mencari ujung daratan di depannya, tapi dia tidak bisa melihat terdapat ujung, menandakan bahkan daratan ini sangat luas.
....
"Benar benar berbeda, bahkan setiap udara yang masuk terasa beberapa kali lebih ringan dari pada di Kota Batu Hitam." Zhou Fan telah berada di daratan Tian Hu, dia mendarat di sebuah kota bernama 'Bei Xian'.
Pak Tua Long telah berlayar kembali, dia tidak ikut mengunjungi daratan asing ini bersama Zhou Fan.
Sebelum dia pergi Zhou Fan mewanti agar tidak menyebarkan kepada siapapun, karena akan menyebabkan sebuah kekacauan jika informasi tentang daratan Tian Lei tersebar di daratan Tian Hu.
Bukan tidak mungkin mereka akan datang ke daratan Tian Lei, selain itu basis kultivasi mereka lebih tinggi dibandingkan orang daratan Tian Lei, tentu daratan Tian Lei akan hancur bahkan tanpa bisa melawan.
"Berhenti!"
Zhou Fan yang berjalan menyusuri wilayah pantai dikejutkan dengan kedatangan dua pria paruh baya berpakaian ala orang suku pedalaman.
Mereka tidak mengenakan pakaian berbahan dasar sutra ataupun sejenisnya, mereka menggunakan pelepah pohon sebagai pakaian, serta beberapa bulu merak di atas kepala.
Zhou Fan menelisik kekuatan dua orang di hadapannya.
Hem...
"Kultivasi mereka tidak lemah, mereka berada di tingkat petarung kaisar. Setidaknya berada pada bintang ke tiga."